Danu segera menyerahkan selembar lima puluh yang diberikan oleh ayahnya kepadanya
Unknown
Penjual Bumbu :
(menerima uangnya)
Sudah tidak ada lagi kah?
Danu
Ora ana bu
Unknown
Penjual Bumbu :
Baikalah kalau begitu dek. Sebentar uang kembaliannya
Penjual bumbu lantas mencari uang sepuluh ribu dan dua puluh ribu untuk uang kembalian yang akan dia serahkan kepada Danu. Bocah laki-laki yang dulu sering menemani ibunya ke pasar
Unknown
Penjual Bumbu :
(tidak menemukan uang kecil dari sepuluh hingga uang receh)
Unknown
Penjual Bumbu :
Walah dek bentar ya, ibu mau tukar uang dulu
Danu
Baiklah Bu, Danu tunggu ibu tukar uang e
Danu
(santai)
Unknown
Penjual Bumbu :
Dek Danu gak keburu kan?
Danu
Gak kok Bu santai saja
Unknown
Penjual Bumbu :
Baik kalau begitu adik tunggu ibu bentar ya. Ora lama kok
Danu
Iya iya bu
Ibu penjual bumbu lantas mencari kios lainnya yang bisa dia tukarkan beberapa yang receh untuk kembalian pelanggan-pelanggannya
Danu
Mana pula ibu e? Gak kabur kan?
Danu
(bingung setelah di tinggal sudah cukup lama)
Unknown
Penjual Bumbu :
(baru datang)
Sorry dek. Ibu baru teko. Baru bisa nemu kios
Unknown
Penjual Bumbu :
(menyerahkan selembar sepuluh ribu dan selembar dua puluh ribu)
Ini ya dek. Makasih sudah mau nunggu ibu
Danu
Inggih bu
Danu
Danu pamit dulu ya bu
Unknown
Penjual Bumbu :
Hati-hati pulang ya ne dek. Jok kesusu
Danu
Baik bu
Setelah berpamitan dengan ibu penjual kios barang kelontong, Danu pergi membawa uang sisa dan barang belanjaan titipan ibunya. Danu berjalan kaki menuju kembali ke tempat tinggalnya yang tidak jauh dari pasar
Comments