Good Daddy S2 [Jaem Ft JenJis]
one
panggil seorang anak kecil pada seorang laki-laki yang tengah khusu dalam sholat maghribnya
"emmm~~ Papaaaa.... bobo hiks"
rengek salah satu dari anak berwajah sama yang duduk disamping laki-laki yang tengah melaksanakan Sholat maghrib
"Assalamu'alaikum warahmatullah..."
"Assalamu'alaikum warohmatuloh.... "
Muhammad Narendra Jaelani
Alhamdulillah...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
utututuu... Ya Allah anak-anaknya Papa ngantuk hmmm..?
Naren mengangkat kedua putranya ke pangkuannya
dengan posisi si gempal di paha kirinya dan si kecil tinggi di paha kanannya
Muhammad Narendra Jaelani
Upi sama Farhan ngantuk hmm?
Muhammad Farhan Juandra
bobo hiks
adu si kecil tinggi dengan tingkah lucunya menelusupkan wajahnya di ketiak sang Papa
Naren tersenyum melihat tingkah menggemaskan Farhan
sedangkan si gempal kini malah sibuk menyandarkan kepalanya di dada sang Papa dengan mata terpejam dan bibir mungil yang terisi jari telunjuknya
sangat menggemaskan dua balita kembar itu
dan Naren kembali melanjutkan dzikirnya
si kembar benar-benar tertidur lelap di pangkuan Naren yang sangat pasrah dengan keadaannya
Naren dengan sabarnya menidurkan si kembar berusia 3½ tahun itu di tempat tidur khusus anak yang ada di samping tempat ia sholatnya
Muhammad Narendra Jaelani
bobok dulu ya gemoyy...
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau sholat isya dulu
setelah mengecup pipi dua balita menggemaskannya, Jaemin langsung bergegas ke luar kamar untuk pergi ke tempat wudhu
# guys, sekedar info, kalo kalian wudhu, kalo bisa jangan di toilet (kamar mandi yang ada toiletnya), soalnya wudhu di tempat kita buang air itu hukumnya makruh, jadi lebih baik kalian wudhu di luar area buang air
# dan kalo wudhu juga jangan polosan (gak pake baju/daleman), seenggaknya kalo. kalian wudhu habis mandi, kalian pake handuk buat nutupin tubuh kalian, soalnya kalo polosan itu gak sah wudhunya
#paham kan?, semoga bermanfaat
setelah selesai melaksanakan sholat isya, Naren yang sudah bersih-bersih tempat tidur dan tepat tidur si kembar itu kini tengah menidurkan kembar di tempat tidur si kembar
Muhammad Luthfi Juandra
emmm~~
Muhammad Narendra Jaelani
shu shu shutt....
Muhammad Narendra Jaelani
Papa disini sayang
si kecil gempal menggeliat, membelakangi sang kembaran dan sang Papa
apalagi dengan lucunya pantat terbalut pampers dengan celana panjang itu mengerucut membokongi kembarannya
Jaemin terkekeh melihat itu
memang anak gempalnya itu sangat suka memamerkan pantat bulatnya ketika tidur
panggil seorang anak yang langsung memilihkan atensi Naren yang tengah memasak
Muhammad Narendra Jaelani
Upal
Muhammad Narendra Jaelani
udah bangun sayang?
Muhammad Luthfi Juandra
???
Naren segera meletakkan alat masaknya dan mematikan kompor lalu menggendong si gempal upal
Muhammad Narendra Jaelani
udah bangun hm?
Muhammad Narendra Jaelani
kenapa bangun pagi banget?
tanya Naren dengan pergerakan tangan memberi isyarat
Luthfi mengerjap lucu menata sang Papa lalu memeluk leher Papa. kesayangannya
Muhammad Luthfi Juandra
puuppu ppPa
ucapnya tak terlalu jelas untuk didengar
Naren terkekeh mendengar aduan putranya
meskipun hingga saat ini Naren masih sering merasa sakit jika mengingat kenyataan bahwa si gempal Luthfi kesayangannya ini mengalami gangguan pendengaran dan gangguan pada pita suaranya setelah kejadian 2 tahun yang lalu
saat Luthfi demam tinggi dan kejang yang mengharuskan Luthfi ditangani dengan intensif selama beberapa hari di rumah sakit kota
dan berakhir dengan mengalami gangguan pada telinga dan pita suara
pada saat itu Naren sempat down setelah mendapat penjelasan dari dokter yang menangani Luthfi
Naren bingung harus berbuat apa setelah kejadian itu
tapi, hari silih berganti, semuanya berjalan dengan baik-baik saja
membuat kekhawatiran didalam hati Naren mulai mereda
meskipun tak bisa di pungkiri jika kejadian itu membuat Naren trauma, dan selalu was-was jika si kembar demam ataupun sakit biasa
Naren akan langsung sigap membawa si kembar ke rumah sakit jika si kembar merasa tak enak badan
Naren tak mau kejadian Luthfi kembali terulang
Muhammad Farhan Juandra
Pappaaaa mamm mammm otiiyy
Muhammad Narendra Jaelani
hahha iya, di habisin ya!
Muhammad Narendra Jaelani
jangan di buang!
si sulung kembar hanya menyengir sebagai jawaban dengan jari mungil yang sibuk memungut roti di tangannya yang berisi selai blueberry kesukaan Farhan
Naren ikut tersenyum melihat Farhan
lalu ia beralih kearah si gempal yang sibuk menyesap susu di botol sembari bermain puzzle di pojok ruangan
entah lah, memang semenjak Luthfi mengalami gangguan pendengar dan pita suara, Luthfi jadi lebih suka bermain di pojok ruangan sendirian
jika di tanya alasannya apa
Lutfi dengan lucunya menjawab
"Luthfi gak bisa mendengar Papa memanggil, jadi Luthfi di samping horden biar Papa tau Luthfi di situ kalo Papa cari"
itu jika di aljabarkan dengan baik
aslinya saat Naren bertanya, Naren butuh berkali-kali mempelajari jawaban tak jelas dari Luthfi
Muhammad Narendra Jaelani
A'a!
Muhammad Narendra Jaelani
sayang?
merasa di panggil, Farhan yang duduk di sofa langsung menatap sang Papa yang duduk tak jauh darinya
Muhammad Farhan Juandra
ung?
Muhammad Narendra Jaelani
jagain Adek Upi dulu ya!
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau kedepan dulu
Muhammad Narendra Jaelani
oke!
dengan keadaan siap, Farhan langsung duduk tegap
Muhammad Farhan Juandra
Papa telja, Adik Upi tama A'a☺
Muhammad Narendra Jaelani
pinter...
Muhammad Narendra Jaelani
titip adek ya!
Muhammad Farhan Juandra
em
stelah memastikan si kembar aman ditinggal sendirian di ruang kerja, baru Naren keluar dari ruangan tempat ia memimpin para karyawan
sedangkan Farhan segera turun dari kursi lalu berlari menghampiri adik kembarnya yang beda 15 menit darinya
Farhan duduk di belakang Luthfi yang asik mengoceh tak jelas sesukanya
Muhammad Luthfi Juandra
uhhh.... aaa...
Muhammad Luthfi Juandra
ummaahh
Muhammad Luthfi Juandra
aaa
Muhammad Luthfi Juandra
ufhhh!!!
Muhammad Luthfi Juandra
mbwa mbwa mbwa...
oceh si gempal yang tak luput dari pengawasan sang Kakak
meskipun Luthfi membelakanginya, tapi Farhan tetap dengan setia dan sabar duduk menemani sang Adik
kam lupa like an komentarnya
Comments