NovelToon NovelToon

Good Daddy S2 [Jaem Ft JenJis]

one

"Papa"
panggil seorang anak kecil pada seorang laki-laki yang tengah khusu dalam sholat maghribnya
"emmm~~ Papaaaa.... bobo hiks"
rengek salah satu dari anak berwajah sama yang duduk disamping laki-laki yang tengah melaksanakan Sholat maghrib
"Papaaa.... huaaaa.... "
tangis keduanya
"Assalamu'alaikum warahmatullah..."
"Assalamu'alaikum warohmatuloh.... "
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Alhamdulillah...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
NovelToon
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
utututuu... Ya Allah anak-anaknya Papa ngantuk hmmm..?
Naren mengangkat kedua putranya ke pangkuannya
dengan posisi si gempal di paha kirinya dan si kecil tinggi di paha kanannya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Upi sama Farhan ngantuk hmm?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
bobo hiks
adu si kecil tinggi dengan tingkah lucunya menelusupkan wajahnya di ketiak sang Papa
Naren tersenyum melihat tingkah menggemaskan Farhan
sedangkan si gempal kini malah sibuk menyandarkan kepalanya di dada sang Papa dengan mata terpejam dan bibir mungil yang terisi jari telunjuknya
sangat menggemaskan dua balita kembar itu
dan Naren kembali melanjutkan dzikirnya
dua jam kemudian
si kembar benar-benar tertidur lelap di pangkuan Naren yang sangat pasrah dengan keadaannya
Naren dengan sabarnya menidurkan si kembar berusia 3½ tahun itu di tempat tidur khusus anak yang ada di samping tempat ia sholatnya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
bobok dulu ya gemoyy...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau sholat isya dulu
setelah mengecup pipi dua balita menggemaskannya, Jaemin langsung bergegas ke luar kamar untuk pergi ke tempat wudhu
# guys, sekedar info, kalo kalian wudhu, kalo bisa jangan di toilet (kamar mandi yang ada toiletnya), soalnya wudhu di tempat kita buang air itu hukumnya makruh, jadi lebih baik kalian wudhu di luar area buang air
# dan kalo wudhu juga jangan polosan (gak pake baju/daleman), seenggaknya kalo. kalian wudhu habis mandi, kalian pake handuk buat nutupin tubuh kalian, soalnya kalo polosan itu gak sah wudhunya
#lebuh tepatnya makruh
#paham kan?, semoga bermanfaat
#
setelah selesai melaksanakan sholat isya, Naren yang sudah bersih-bersih tempat tidur dan tepat tidur si kembar itu kini tengah menidurkan kembar di tempat tidur si kembar
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
emmm~~
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
shu shu shutt....
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa disini sayang
si kecil gempal menggeliat, membelakangi sang kembaran dan sang Papa
sangat menggemaskan
apalagi dengan lucunya pantat terbalut pampers dengan celana panjang itu mengerucut membokongi kembarannya
Jaemin terkekeh melihat itu
memang anak gempalnya itu sangat suka memamerkan pantat bulatnya ketika tidur
#
pagi
"Pappa.. "
panggil seorang anak yang langsung memilihkan atensi Naren yang tengah memasak
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Upal
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
udah bangun sayang?
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
???
Naren segera meletakkan alat masaknya dan mematikan kompor lalu menggendong si gempal upal
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
udah bangun hm?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kenapa bangun pagi banget?
tanya Naren dengan pergerakan tangan memberi isyarat
Luthfi mengerjap lucu menata sang Papa lalu memeluk leher Papa. kesayangannya
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
puuppu ppPa
ucapnya tak terlalu jelas untuk didengar
Naren terkekeh mendengar aduan putranya
meskipun hingga saat ini Naren masih sering merasa sakit jika mengingat kenyataan bahwa si gempal Luthfi kesayangannya ini mengalami gangguan pendengaran dan gangguan pada pita suaranya setelah kejadian 2 tahun yang lalu
saat Luthfi demam tinggi dan kejang yang mengharuskan Luthfi ditangani dengan intensif selama beberapa hari di rumah sakit kota
dan berakhir dengan mengalami gangguan pada telinga dan pita suara
pada saat itu Naren sempat down setelah mendapat penjelasan dari dokter yang menangani Luthfi
Naren bingung harus berbuat apa setelah kejadian itu
tapi, hari silih berganti, semuanya berjalan dengan baik-baik saja
membuat kekhawatiran didalam hati Naren mulai mereda
meskipun tak bisa di pungkiri jika kejadian itu membuat Naren trauma, dan selalu was-was jika si kembar demam ataupun sakit biasa
Naren akan langsung sigap membawa si kembar ke rumah sakit jika si kembar merasa tak enak badan
Naren tak mau kejadian Luthfi kembali terulang
#
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Pappaaaa mamm mammm otiiyy
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahha iya, di habisin ya!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jangan di buang!
si sulung kembar hanya menyengir sebagai jawaban dengan jari mungil yang sibuk memungut roti di tangannya yang berisi selai blueberry kesukaan Farhan
Naren ikut tersenyum melihat Farhan
lalu ia beralih kearah si gempal yang sibuk menyesap susu di botol sembari bermain puzzle di pojok ruangan
entah lah, memang semenjak Luthfi mengalami gangguan pendengar dan pita suara, Luthfi jadi lebih suka bermain di pojok ruangan sendirian
jika di tanya alasannya apa
Lutfi dengan lucunya menjawab
"Luthfi gak bisa mendengar Papa memanggil, jadi Luthfi di samping horden biar Papa tau Luthfi di situ kalo Papa cari"
itu jika di aljabarkan dengan baik
aslinya saat Naren bertanya, Naren butuh berkali-kali mempelajari jawaban tak jelas dari Luthfi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
A'a!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
sayang?
merasa di panggil, Farhan yang duduk di sofa langsung menatap sang Papa yang duduk tak jauh darinya
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ung?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jagain Adek Upi dulu ya!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau kedepan dulu
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
oke!
dengan keadaan siap, Farhan langsung duduk tegap
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Papa telja, Adik Upi tama A'a☺
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
pinter...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
titip adek ya!
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
em
stelah memastikan si kembar aman ditinggal sendirian di ruang kerja, baru Naren keluar dari ruangan tempat ia memimpin para karyawan
sedangkan Farhan segera turun dari kursi lalu berlari menghampiri adik kembarnya yang beda 15 menit darinya
Farhan duduk di belakang Luthfi yang asik mengoceh tak jelas sesukanya
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
uhhh.... aaa...
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
ummaahh
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
aaa
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
ufhhh!!!
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
mbwa mbwa mbwa...
oceh si gempal yang tak luput dari pengawasan sang Kakak
meskipun Luthfi membelakanginya, tapi Farhan tetap dengan setia dan sabar duduk menemani sang Adik
maaf typo
ver islam
semoga suka
kam lupa like an komentarnya

two

Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
dor.... mau kemana ini hmm?
tanya Naren pada si kembar yang tengah bergandengan tangan menuruni tangga rumah joglo bersama
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Papa A'a mau wawa Adik Upi alan alan oleh?
tanya si sulung
sedangkan si gempal hanya sibuk menatap sekitar
sesekali menatap sang kembaran dan sang Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
emangnya mau ajak Adek kemana hm?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jalan jalan kemana sayang?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
puten puten yumah Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hm?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
putar-putar rumah?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
emang A'a gak capek?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
nanti kalo Adek capek gimana?
dengan polosnya si sulung menatap kembarannya yang lebih pendek darinya
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik Upi
panggilnya menepuk bahu sang kembaran
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
hng?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik Upi tapek?
tanya Farhan sembari memberikan gerakan tubuh yang biasa sang adik lakukan saat kelelahan
Luthfi yang paham maksud sang Kakak langsung menggeleng lucu
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
an an...
sahutnya menunjuk kearah taman sederhana sang Papa
Farhan yang paham maksud sang kembaran langsung mendongak kearah sang Papa yang langsung mendapatkan kekehan gemas dari sang Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya, main aja!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
tapi jangan lama-lama ya!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kalian belum mandi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
belum sarapan
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Adek juga belum minum obat
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
A'a faham sayang?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
em
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ndak lamma☺
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
com Adik Upi
Luthfi hanya pasrah saat sang kembaran menarik tangannya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jaga Adek sayang
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
otte Papa....
#
dua jam kemudian
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
maaf Papa
cicit Farhan menunduk di ujung sofa dengan tangan yang meremas ujung bajunya
Naren menghela nafas kasar melihat rasa bersalah dari si sulung yang tak berani mendekat kearahnya setelah tanpa sengaja membuat Luthfi terjatuh hingga kaki dan lengan Luthfi terluka
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahh... iya, gak papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
sini sayang!
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ndak
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Papa mayyah
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa gak marah sayang
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
endak mau~
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
iks it iks
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
shuttt...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya iya...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
cupp
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
sakitnya hilang
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
husss...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
huffff...
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
it Pappa....
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iyaaa....
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
cuppp.....
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
....
#
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jangan di ulangi ya sayang!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kasihan Adek
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
liat tadi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
mukanya sampai merah
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
emm.. maaf Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya, gak papa
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
tupang Adik Upi ndak beldalah?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
enggak sayang
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
tapi tetep aja
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
pasti telinga Adek sakit
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
A'a faham sayang?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
em
Naren memeluk tubuh bongsor Farhan lalu memberi kecupan kecil di pipi tembam Farhan
beberapa menit yang lalu Luthfi sudah tertidur setelah menghabiskan sebotol susu yang Naren buatkan
dan kini Naren tengah duduk di ranjang si kembar sembari memangku Fahan yang terus manatap khawatir pada sang Adik
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya sayang
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik Upi ndak cakit?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
enggak
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
A'a tatut Adik Upi cakit
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ati di wawa cutel telus di jussss..
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ndak mau
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
enggak sayang
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Adek baik baik aja
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
A'a temenin Adek!
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau telfon Om Jenggot
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Papa mau bilang kalo hari ini Papa gak berangkat kerja
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
hng?
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
nunapa ndak kelja Papa?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kan anak-anak Papa lagi capek
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
masak Papa kerja
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
emm!!!
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ndak papa
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
A'a memen Adik Upi di lumah
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Papa telja
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
eng--
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik Upi mau beyyi mobin Papa
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
tayo Papa ndak telja, ati Adik Upi beyyi mobin dimana? (gimana?)
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
ndak ada icik
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahaha... Ya Allah..., bisa aja anak Papa
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
tapi kalo Papa tinggalin kalian, Papa takut anak-anak Papa yang gemesin ini kenapa-napa
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
enddak Papaaaaaa...
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik Upi A'a dada
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahhh...
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
keras kepala banget anak Papa satu ini
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
ya udah, Papa siap-siap dulu
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
em
#
pukul 11 siang, si gempal bagun dari tidurnya
dan dengan tingkah menggemaskannya si gempal naik ke tubuh sang kembaran yang masih tertidur disampingnya
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
aaa...
panggilnya memeluk Farhan dan mengusakkan hidungnya di dada Farhan
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
A'aaa... pppaaaa hic hic
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
aaaa....
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
eng~~~
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
hic hic Aaaaa....
Farhan menggeliat kecil karena terusik dengan Luthfi yang terus bergerak dan merengek diatas tubuhnya
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
eung~
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
Adik? hng?
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
emmm... aaaa...
rengek Luthfi lagi yang belum menyadari jika kembarannya sudah bangun
Luthfi menyandarkan kepalanya didada Farhan
mengusap sudut matanya, menguap lalu diam menatap kearah jendela kamar yang terbuka hordennya
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
eum~~
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
aaaa unn...
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
emm~~
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
hoammm....
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
bbbobbbo
gumam Luthfi sebelum kembali memejamkan matanya
sesekali membalik posisi kepala untuk mendapatkan posisi ternyaman
hingga saat ia menyandarkan dagunya didada Farhan, ia mendapati sang kembaran yang sudah bangun tengah menatapnya
Muhammad Luthfi Juandra
Muhammad Luthfi Juandra
Aaaa~
panggilnya lemah dengan mata yang sudah sayu
dan setelahnya, Luthfi kembali tidur
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
hihihiii.. bobo agi😁
tawa Farhan memeluk sang Adik yang sepertinya memang kelelahan setelah tadi pagi bermain di taman
Muhammad Farhan Juandra
Muhammad Farhan Juandra
put put put bobo Adik Upi....
senandung khas anak-anak darinya sembari menepuk-nepuk sesekali mengusap kepala Luthfi
Farhan memang masih kecil, tapi jika itu untuk adik kembarnya, Farhan sudah sedikit dewasa sebagai Kakak yang menjaga adiknya
bagos gak sih?

three

tiga tahun yang lalu
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahaha... sorry sorry
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue kira lo tadi yang lempar
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
makannya gue bales
???
???
¹ parah lo Ren
???
???
terluka gue
"hahaha"
tiga anak muda itu tertawa lepas sembari keluar dari gedung kampus tempat mereka mengais ilmu
???
???
² lo bawa mobil Ren?
Naren yang mendapatkan pertanyaan itu langsung berhenti tertawa dengan raut wajah yang berubah sendu
ia tersenyum tipis
sangat tipis
membuat kedua sahabatnya ikut diam dan menatapnya dengan raut bingung
???
???
¹ Ren?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
dua hari lalu orang tua gue kecelakaan bro
"Innalillahi"
kaget kedua tepan Naren
???
???
² terus orang tua lo gimana?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
mereka meninggal
???
???
¹ Ya Allah
???
???
² oh my God's
???
???
² kenapa lo gak bilang Ren?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue gak sempet
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
orang tua gue meninggal di tempat kejadian
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
dan setelah orang tua gua di makamin, Om gue ngerebut semua harta orang tua gue
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jadi terpaksa gue balik ke rumah lama
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue nerusin bengkel yang baru di bangun bokap
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue gak sempet ngabari lo berdua
???
???
¹ Ren, sorry, turut berdukacita ya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
em
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya
???
???
² gue juga, walaupun kita beda agama, gue juga ikut berbelasungkawa buat orang tua lo
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya, thanks
???
???
¹ sekarang lo tinggal sendiri di rumah joglo lo?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
iya
???
???
² lo makan pake apa Ren?
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
masih ada sisa uang saku sih buat makan sampai minggu depan
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kalian santai aja
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
secepatnya gue bisa bangkit lagi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
do'ain gue
???
???
¹ kita selalu do'ain yang terbaik buat lo bro
???
???
² yo'i bro
???
???
¹ kita kenal udah bukan satu dua tahun
???
???
¹ kita udah kenal lama
???
???
¹ dulu orang tua lo bantu kita, sekarang juga kita bantu lo
???
???
² iya, nanti biar gue bilang ke bokap buat bantu biaya kuliah lo
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
eh, gak perlu
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
lagian bentar lagi wisuda
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue juga ada tabungan lah dikit kalo cuma buat bayar ini itu
???
???
² gak ada protes pokonya
???
???
¹ hmm!!, gue setuju
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
tap--
???
???
¹ diam lah wahan marbot masjid!
???
???
² pfttt.. hahaha..., marbot
???
???
² takwa banget sama Tuhan
???
???
² pasti entar Tuhan lo langsung nyemplungin lo ke surga Ren🤭
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hmm... 😒
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
nakal salah, tobat di bilang marbot masjid
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gue slepet juga lu
"hahahhaa😂🤣"
#
Naren tengah berjalan santai menuju rumah ia dan orang tuanya dulu tinggal sebelum masa kejayaan Ayahnya
sebari bersholawat santai, Naren melangkah ringan
hingga tiba-tiba
tik
tik
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
eh
kaget Naren saat merasakan sesuatu dari langit jatuh ke pipinya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
loh, hujan?
gumam Naren
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
duh, kok tiba-tiba
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
mana gak bawa payung lagi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
haihhh
dengan sedikit menggerutu karena ia lupa membawa payung, Naren berlari agar sampai dirumah lebih cepat sebelum hujan semakin deras
tapi naasnya saat jalan menuju rumah tinggal 1 km lagi, Naren justru melihat seseorang meletakkan dua bayi yang menggeliat lucu ditanah
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
loh, ngapain tuh orang?
gumam Naren saat melihat kejadian itu
dan saat Naren melihat seseorang itu hendak menggali tanah menggunakan skop kecil disamping dua bayi itu, Naren reflek berteriak karena tiba-tiba ia berfikir jika orang itu akan mengubur hidup-hidup dua bayi itu
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
WOII!!! NGAPAIN LO!?
teriak Naren di tengah hujan yang sudah mulai lebat
seorang laki-laki dengan hoodie hitam dan masker hitam yang mengetahui tindakannya di lihat oleh Naren pun bergegas lari setelah bersitatap dengan Naren
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
WOII!!
teriak Naren lagi saat orang aneh itu pergi
setelah orang itu benar-benar pergi jauh, Naren dengan paniknya langsung menghampiri dua bayi yang mulai menangis di area pinggir jalan yang sangat sepi dari kendaraan dan rumah-rumah warga
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Ya Allahh...
kaget Naren saat melihat dua bayi menangis di hadapannya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
Ya Allah dekkk
Naren langsung menggendong dua bayi itu dengan panik
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kurang ajar banget orang itu
gumam kesal Naren
dengan keputusan sesaat, Naren segera membawa dua bayi itu pulang, tanpa pikir panjang
karena jujur ia tak tega melihat dua bayi itu yang kemungkinan besar akan dikubur hidup-hidup oleh orang berperawakan tinggi gagah tadi
#
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
shutt....
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
dinginn hmm?
Naren mengusap lembut pipi dua bayi tadi yang kini tengah tertidur lelap di ranjangnya setelah tadi sempat Naren mandikan sebisanya dan Naren buatkan baju asal untuk dua anak itu
yaaa..meskipun Naren tak pandai menjahit, tapi Naren sedikit bisa menjahit dengan berbekal ilmu yang Bunda nya berikan dulu
karena dulu, Bunda Naren adalah penjahit terkenal di kampung tempat tinggalnya sekarang
jahitan Bunda Naren sangat rapi dan bagus, membuat banyak orang menyukainya
tapi setelah Ayah Naren sukses dan membawa keluarga kecilnya ke kota, Bunda Naren tak lagi menjadi penjahit
hanya sesekali menjahit saat sedang bosan dan tak ada kerjaan
dan lagi, Naren juga memiliki saudara perempuan (dulu)
tapi saudaranya sudah meninggal sejak Naren berusia 12 tahun karena sakit DBD
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
gemes
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
jadi inget Lila
batin gumam Naren menatap dua bayi menggemaskan itu
and ya
menurut pengalaman Naren yang pernah menjadi Kakak
Naren baru tahu saat memandikan dua bayi tadi jika dua bayi itu baru saja lahir beberapa jam sebelum Naren temukan
dilihat dari kulit yang masih sangat lembut, tali pusar yang masih basah, dan rambut yang belum terurai sepenuhnya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kasihan banget kalian
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
untung tadi gue liat
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kalo gua gak liat pasti sekarang kalian udah gak ada
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
hahhhh
Naren menoleh ke arah tempat ia menjahit tadi
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kain kain yang Bunda tinggalin masih banyak
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
masih bagus juga
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
apa gue jadiin baju bayi aja ya
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
daripada beli
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
lagian gue gak tega kalo mau nyerahin mereka ke panti asuhan
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
kalo soal ke polisi entar dulu aja deh
Muhammad Narendra Jaelani
Muhammad Narendra Jaelani
tanya ke Pak Ilyas, mungkin Pak Ilyas tau yang lebih baik

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!