Malam ini adalah pernikahan Daren dan Syafira, seusai acara pernikahan Daren membawa Syafira pulang ke Apartemen luxury miliknya, iya Daren Anggara Seorang Dosen Filsafat sekaligus penulis terkenal, berpenghasilan Miliyaran yang mempersunting gadis biasa salah satu mahasiswa di universitas tempatnya mengajar
Daren Anggara
(Memeluk dari belakang)
Daren Anggara
Daren Anggara
Mandilah terlebih dahulu,
(berbisik sebari menenggelamkan wajah ke pundak Syafira)
Syafira
Kenapa begitu manis malam ini?
Daren Anggara
Karena aku tak perlu menahan perasaanku lagi mulai malam ini,
(mengecup lembut pundak Syafira)
Syafira
(merasa gugup)
Kamu benar benar berbeda dari biasanya,
Daren Anggara
Benarkah?
(mengecup leher Syafira)
Syafira
(merasa gugup dan membalikan badan)
Pak Daren!!
Daren Anggara
Hmm??
Syafira
Em sebaiknya saya mandi dulu,
Daren Anggara
(melingkarkan kedua tangan kembali ke pinggang sang istri)
Hmm, jangan lama lama ya!!
Syafira
(memalingkan pandangan karena wajah Daren yang begitu dekat beberapa inchi darinya)
I, , ,iya!!
Daren Anggara
(mengecup kening)
Baik mandilah!
*****
Seusai mandi, Syafira ragu untuk keluar dia merasa sangat gugup dan merasa bahwa Daren tidak seperti biasa, Daren yang biasanya selalu menjaga selalu menahan malam ini Syafira merasa Daren lebih agresif,
Syafira
(membuka kenop pintu)
Daren Anggara
Kau sudah selesai?
(berdiri hanya menggunakan Celana)
Syafira
(menutup wajah dengan kedua tangan)
Pak Daren, ke kenapa tidak pakai baju?
Daren Anggara
(mendekat, melepaskan tangan Syafira dari wajah mungilnya)
Karena aku ingin kau melihat setiap jengkal tubuhku Syafira,,,,
(berbisik di telinga Syafira)
Syafira
Ma maaf pak, tapi aku belum terbiasa dengan bapak yang seperti ini,
Daren Anggara
(terkekeh)
Maka mulai sekarang biasakan,
Daren Anggara
(berjalan meninggalkan Syafira yang gugup)
Syafira
Aku merasa takut dengan pak Daren yang seperti ini, kenapa sangat berbeda dari biasanya seakan asing bagiku melihatnya seperti ini,
(bergumam sendiri)
****
Seusai mandi Daren keluar dengan sehelai handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya hingga lutut, terpampang begitu indah ukiran tubuh Daren yang tinggi tegap dengan proporsi yang pas
Daren Anggara
(mendekati Syafira yang tengah duduk di atas ranjang bersandar sambil sibuk dengan gawainya)
Daren Anggara
Sibuk sekali, sedang menghubungi siapa?
Syafira
Tidak ada, aku hanya memposting beberapa foto pernikahan kita di media sosial,
Daren Anggara
Emm,
(membaringkan kepala di perut Syafira sebari memeluk dengan erat)
Sayang,,
(panggilnya manja)
Syafira
I, iya, ,
Daren Anggara
Tidakkah kau merasa malam ini sangat indah?
Syafira
Iya, begitu banyak bintang dilukisan langit malam ini,
Daren Anggara
Tidakkah kau merasa ingin menyusuri malam dengan segala keindahannya malam ini,
(beranjak dari baringan dan membelai wajah mungil Syafira)
Syafira
Pak Daren,
Daren Anggara
(mendekatkan wajah seraya berbisik)
Bukankah itu terlalu kaku didengar sayang,,,
Daren Anggara
Daren!!
Daren Anggara
Sebutkan nama itu sayang!!
(mendaratkan bibirnya pipi Syafira dengan dengan lembut)
(tersenyum senang)
Katakan lagi sayang,
(mendaratkan kecupan di leher Syafira)
Syafira
Emm, Daren!!
Daren Anggara
Itu sudah cukup membuat sangat panas sayang, maaf tapi aku tidak bisa menggendalikan diriku lagi malam ini,
(menyentuh lembut bibir Syafira dengan bibir manisnya dalam waktu sangat lama)
Syafira
(mendorong tubuh Daren pelan, mengisyaratkan dia kekurangan oksigen)
Mata mereka bertemu dalam sebuah suasana yang intens,
Comments