Setelah perjalanan cukup melelahkan nia sudah sampai diapartemen yang sederhana dipusat kota itu hanya tinggal menunggu lamaran kerja nya diterima, setelah membersihkan diri nia pun pergi mencari makan untuk malam ini sekalian belanja untuk beberapa hari kedepan sebelum dia bekerja
#skip mini market
Nia memilih semua sayuran, buah, scank, susu dll untuk mengisi kulkas dan keperluan pribadi nya setelah semua lengkap dia pun segera membayar nya, dua kersek besar pun dia bawa dgn tubuh mungil nya saat sampai dipersimpangan dia melihat seorang pria sedang dipukuli beberapa orang
"Hei jangan main keroyokan dong"teriak nia berlari kearah sang pria yang tergeletak dgn wajah penuh memar
"Anda jangan ikut campur urusan kami"bentak seorang pria berjas
"Maaf pak tapi orang ini bisa mati jika trus kalian pukuli"ucap gadis kecil itu memangku kepala sang pria dewasa
"Biarkan dia sudah tak berdaya ayo pergi bos sudah menyuruh kita kembali"ucap pria berjas itu pergi begitu saja
"Tolong tolong tolong kami"teriak nia sekuat tenaga berteriak
*dasar bocah dia berteriak pun mana ada orang yang mendengar ini jalanan sepi*batin pria itu setengah sadar menatap gadis kecil yang menolong bya
"Om bangun om bisa dengar saya om hello astaga wajah nya sudah seperti sugokong astaga ya alloh bagaimana ini tidak ada orang"ucap gadis itu dgn panik tiba2 ada wanita parubaya mendekati nya
"Neng kenapa nangis? Neng dibegal yah? "Tanya wanita itu dgn khawatir
"Enggak bu saya tidak dibegal tapi saya teh takut om ini mati dipakuan saya"ucap nia menangis sesegukan
*astaga menggemaskan sekali*batin pria itu
"Ya alloh neng ini om eneng teh kenapa sampai kaya topeng monyet dikeroyok orang yah, ayo atu bawa kerumah sakit weh takut om nya si eneng kenapa2"ucap ibu itu membantu nia memapah pria dewasa itu
"Tu,,, tunggu jan,,, jangan ru, , rumah sakit saya pobia"lirih pria itu dgn terbata2
"Aduh eneng mah kenapa gk bilang si om pobia nanti berabe klw si om nya lupa sama eneng"ucap si ibu mendudukan pria itu dihalte bus
"Perasaan pobia itu seperti trauma atau ketakutan akan sesuatu klw yang lupa itu amnesia bu"ucap nia tertawa
"Dia tertawa sangat cantik"batin pria itu
"Yaudah lah neng pokonya itulah ibu kurang pinter sekola aja jurusan pembuatan anak mana tau ibu soal itu, sekarang dimana rumah eneng biar ibu bantu anterin"ucap ibu itu dgn serius
"Jangan panggil eneng panggil nia aja saya tinggal diapartemen ujung jalan sana bu"ucap nia menujukan arah apartemen nya
"Owalah itu mah kita satu tujuan neng nia ibu juga tinggal disana ibu tinggal dilantai 5 "ucap ibu membantu nia memapah pria dewasa itu
"Aku lantai 8 bu makasih udah mantuin nia"ucap nia dianguki si ibu yang diketahui bernama ibu tati seorang janda memiliki dua anak laki2 dan suaminya meninggal saat tugas keluar kota
Setelah sampai diunit apartemen nya nia menyimpan belanjaan dan mengambil obat, entah gadis itu tidak takut memasukan orang asing keaprtemen nya tampa pikir panjang, nia segera duduk disamping pria itu yang berbaring disofa ruang tengah karna apartemen itu hanya memiliki 1 kamar tidur
"Maaf yah om aku bawa kesini soalnya kan om pobia rumah sakit aku juga baru nyampe tadi sore kesini jadi kurang tau wilayah sini"ucap nia mengambil kapas membersihkan wajah pria itu
"Sshhhh pelan2"lirih pria itu meringis kesakitan
"Iya ini juga pelan kok om, makanya klw digebukin ngelawan toh ini mah malah diam aja, sekarang muka udah bonyok gk berbentuk baru kerasa sakit tadi tuh klw gk liat tempat umum udah aku gebukin tuh bapak2 songong, tapi pantes om bonyok mereka 7orang mana badan nya berotot dan gede pantes om kalah"ucap nia sambil trus mengobati wajah pria itu
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
semangat terus bikin novelnya/Determined/
2025-02-09
0
Intan IbunyaAzam
Nia agak bawel heeee
2023-10-26
0