Lelaki manis dengan surai tebal coklatnya kini tengah berjalan pulang dengan perasaan senang, tentunya setelah ia menyatakan perasaannya kepada kakak kelasnya itu membuat dirinya senang.
ia tak peduli bagaimana respon dari kakak kelasnya.
karna memang setelah menyatakan perasaan Hazel langsung lari menuju gerbang.
ia malu setelah melihat ekspresi kaget Kakak kelasnya itu.
Nizam
lega?
Nizam tersenyum sambil menatap senang ke arah Hazel, sedangkan yang di tanya hanya mengangguk senang.
Hazel
lega banget, setahun ini aku nahan buat ga bilang.
Hazel
ternyata selega ini.
Nizam
kamu ga penasaran sama reaksinya?
Hazel mengeleng, ia menghentikan jalannya dan menatap Nizam.
Hazel
aku takut lihat reaksinya.
Hazel tiba tiba murung, salah Nizam ini kenapa dia harus bertanya soal itu?
Nizam
Jangan di pikirkan, Maaf aku udah nanya gitu.
Nizam
gimana kalo sekarang kita ke minimarket dulu?
Hazel
beli es krim?
Nizam mengangguk semangat, ia meraih tangan Hazel dan langsung membawanya ke minimarket terdekat.
....
Hazel tengah anteng dengan es krim di tangannya, sedangkan Nizam hanya memandang Hazel temannya itu.
Hazel
Nizam, kita ga pulang dulu aja ya?
Nizam
gapapa, aku udah ijin sama bunda kok.
Hazel
kapan ijinnya?
Nizam
pas kamu lagi bingung milih es krim.
Hazel mengangguk, ia kembali menyantap es krimnya itu.
keduanya tengah terduduk di kursi taman yang tak terlalu jauh dengan rumah Hazel dan Nizam.
keduanya ini adalah tetangga dari kecil dan itu menjadi alasan untuk Nizam yang selalu lengket dengan Hazel.
Hazel
Nizam, kamu gimana sama Juna?
Nizam terdiam, Juna adalah pacarnya yang baru ia terima beberapa hari kebelakang.
Nizam
baik kok.
Hazel
beneran baik?tadi aku liat Juna kayak ga nyamperin kamu pas istirahat.
Nizam menghela nafasnya, itu karna keduanya lagi berantem.
Nizam
aku lagi ada masalah sama Juna, ga besar kok besok juga akur lagi.
Hazel
beneran?
Nizam mengangguk, ia tersenyum ke arah Hazel dan menyomot es krim milik Hazel.
Comments