THE BLOOD THAT FLOWS

THE BLOOD THAT FLOWS

PROLOG 1 : RION

Suatu hari di sebuah desa kecil.
Seorang anak kecil baru saja sampai dari hutan sambil membawa banyak kayu yang ada ditangannya itu ke rumahnya.
NovelToon
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
IBU! AKU BAWA KAYU BANYAK NIH!
Ibu Rion pun keluar dari rumah, melihat anaknya membawa banyak kayu pun membuat ia terkejut. ia pun berlari menghampiri anaknya itu.
Dan ia pun langsung memeluk Rion hingga membuat kayu yang ada ditangan Rion terjatuh
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Syukurlah kamu tidak apa-apa, Rion. Ibu benar-benar mengkhawatirkanmu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum) Aish ibu ini aku gapapa kok, nih bisa liat kan aku gapapa?
Ibunya melihat kembali muka anaknya setelah melepaskan pelukan itu. anaknya tersenyum bahagia dan senang, hingga membuat ibunya terharu.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum + Mengelus kepala Rion) Anak ibu memang paling kuat..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, ibu kenapa menangis?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu bukan menangis, tapi terharu karena melihat kamu seperti ini
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Peluk kembali) Ibu harap, kedepannya kamu bisa lebih baik lagi dan menjadi anak Ibu yang paling Ibu banggakan didunia ini..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Pokoknya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum) Rion adalah harta ibu
Rion yang saat itu masih kecil dan polos, sikapnya yang lucu nan rajin pun semakin lebih baik hingga saat ini.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Bawa kayu yang dibawa Rion) Sekarang Rion beristirahatlah, pasti kamu lelah karena seharian membantu ibu mencari kayu dihutan
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ga kok, Rion ga lelah sama sekali bu :(
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Bolehkan Rion bantu ibu lagi? :D
Seketika ibunya tertawa kecil melihat tingkah anaknya itu.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Anakku ini memang paling lucu ya, ibu gamau buat kamu kelelahan nak..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Bukankah sekarang waktunya kamu beristirahat lalu makan siang?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
IHH IBU KOK GITU SIH? AKU KAN PENGEN BANTU IBU JUGA :(
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Boleh ya bu? Plisss (Memohon sambil berbinar-binar)
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Berjalan menghampiri) Biar ayah yang bantu ibu mulai sekarang
Rion dan ibunya pun menengok bersamaan melihat sosok seorang ayah Rion yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Apa kau sudah selesai berburu?
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Iya, tapi aku belum mendapatkan satu sepeserpun hewan untuk kita makan..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Gapapa, kita bisa makan sayur singkong dengan nasi
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sekarang kamu beristirahatlah suamiku..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Tidak, aku akan bantu kamu
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Kamu ga kasian dengan dirimu sendiri?
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Sudah kubilang aku tidak lelah. Aku akan membantumu, bagiku hidupmu adalah hidupku juga
Tiba-tiba ayah Rion mengambil kayu dari tangan ibu Rion.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ayo kita ke dalam
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ya Ampun..
Mereka pun berjalan bersama ke dalam rumah.
Disudut pandang yang lain, seseorang sedang berlari menuju rumah Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
PERMISI RION!
Ibunya Rion dan Rion pun berhenti berjalan lalu menengok Riley.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ehh, Riley toh.. Ada apa kemari?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Em anu.. itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sa-saya cuman mau..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Mau main?
Seketika Riley tersentak.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
I-IYA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Bo-boleh ga kalau kita main sebentar, tante?
Ibunya Rion hanya tersenyum kecil.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Riley ingin bermain dengan Rion?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Berpikir) Hem bagaimana ya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ohh iya, apa Riley mau ikut makan bersama? Kebetulan kayu bakarnya sudah ada, dan juga kita sedang mau makan siang
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Eh, tidak apa-apa tante, saya sudah makan kok tadi dirumah
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sayang sekali ya :(
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Padahal kalau kamu ingin bermain dengan Rion, Rionnya mau makan siang hari ini :(
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu hanya khawatir kalau saat Rion bermain tanpa mengisi perutnya, takut terjadi sesuatu pada Rion
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, i-iya juga ya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Gapapa kok, saya bisa tunggu disini
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ehh, apa tidak masalah?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum) Iya, saya tidak masalah dengan itu. Jadi Rion makan dulu aja
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kenapa gamau makan lagi?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tersentak) I-itu.. Karena sudah kenyang!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Sayur singkong habis
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Eh..
Ibunya Rion pun menengok suaminya dengan cepat.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sa-sayur singkong habis? Bagaimana bisa?!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Padahal tadi aku baru saja mencucinya..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Melipat tangan) Rion dan Riley, jika kalian tidak keberatan, bisakah kalian memancing ikan disungai?
Ibunya Rion terkejut. Kemudian menghampiri suaminya itu lalu mencubit tangan suaminya.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Apa-apaan kamu ini?! Menyuruh anak kecil memancing ikan disungai?!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Daripada kita ga makan apa-apa kan? Rion juga sudah mulai mandiri..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Dia bisa membantu kamu, bukankah dia juga seharusnya bisa memancing? Anak kecil seperti Rion biasanya suka memancing
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Tapi kan Rion terlalu kecil untuk bisa memancing ikan!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Dia masih belum paham bagaimana caranya menarik ikan agar bisa membuat ikan datang kepadanya, memangnya Rion itu kau?!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Hey sudahlah, kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan anakmu itu
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Bagaimana tidak mengkhawatirkannya sedangkan kau menyuruhnya memancing ikan disaat dia masih berumur 5 tahun?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Canggung) Se-sepertinya aku harus pergi..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hey Riley..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kata ayahku benar juga, bagaimana kalau kita memancing ikan? Maukah kau membantuku?
Ekspresi Riley berubah. Riley malu malu kucing ditambah muncul dipipinya tanda² memerah.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku akan membantumu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ta-tapi dengan satu syarat!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap menjengkelkan) Syarat? Memangnya kau mau apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memalingkan muka + Malu) Tidak banyak sih..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi yang pasti syarat ini harus kau kabulkan dalam waktu secepat mungkin!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hadeh, kenapa tidak kau beritahu saja persyaratan nya apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
TIDAK! POKOKNYA KAU HARUS IKUTI KATA-KATAKU!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Huh, dasar aneh
Setelah selesai perdebatan antara ibunya Rion dengan Ayahnya Rion, mereka pun akhirnya damai kembali.
Ryder memberikan alat pancingan ke Rion dan Riley. Serta mereka sekaligus membawa satu kaleng yang berisi cacing sebagai makanan pemancing ikan.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ingat ya, kalian tidak boleh menarik pancingannya sampai ada tarikan dari ujung pancingan
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ikan akan tertarik dengan tempat hening, sepi dan tidak ada manusia. Dan juga kalian tidak boleh menimbulkan suara percikan dari atas air. Itu membuat ikan jadi takut untuk menghampiri pancingannya, kalian paham kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Paham ayah!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Paham Om!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Bagus..
Ryder pun mengelus kepala Rion dan Riley. Lalu ia tersenyum kecil.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Kalau begitu, hati-hati..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Gelisah) Rion, jangan sampai larut malam ya!
Ibunya pun memeluk Rion kembali.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Hati-hati, sayangku..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu akan berdoa semoga kalian bisa dapat ikan..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Kau terlalu berlebihan, Mereka bisa melakukannya sendiri
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tengok tajam Ryder) Memangnya sikap tulusmu itu seperti apa sampai bisa mengatakan hal itu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Memeluk erat ibunya + Senyum) Iya iya, Rion janji Rion bakal bawa ikannnnn yang buanyakkk bangett
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Rion kan bisa apa aja, ya kan bu? :D
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum kecil) Iya, Rion bisa melakukan apa saja yang Rion mau
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu percaya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Rion bisa melakukannya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Karena ibu selalu mendukung Rion dari hati ibu yang paling terdalam..
Mendengar hal itu, Rion tersenyum senang.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hehehehe, Rion sayang bangett sama ibuuu >_<
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Hehehe ibu juga sayang bangett sama Rion ^_^
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Senyum kecil) Hahaha, dasar
Riley yang melihat suasana itu, ikut tersenyum bahagia.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ternyata Rion bisa senyum sebahagia itu ya.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Semoga bahagia selalu untukmu, Rion (Batin)
Beberapa Jam Kemudian
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berjalan) Hei Rion, apa kau menyadari sesuatu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Berjalan) Apa itu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tadi ayahmu kasih tau soal bagaimana kalau kita memancing ikan saja, beliau kan bisa melakukannya sendiri, kenapa dia menyuruhmu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, kalau itu aku kurang tau
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sepertinya ayahku cape sehabis berburu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Begitu ya, aku pikir beliau mau cari sendiri :v
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Enak saja kau ini, gantian dong aku yang melakukannya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum bangga) Yah kan kau masih bocah yang belum tau apa-apa.. Aku juga tadi mengkhawatirkanmu karena pasti bakal jadi masalah kalau kau kenapa-napa
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
MEMANGNYA AKU BOCAH SEKECIL ITU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Dengar ya, aku bukan bocah yang seperti kau katakan itu!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Iya deh terserah kamu saja
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi, kau benar-benar gapapa disuruh melakukan ini?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok kesal Riley) Pake nanya, ga liat kalau aku sesenang ini melakukan apa saja yang disuruh orangtuaku?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, ternyata kau anak rajin ya...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum bangga) Iya dong, siapa dulu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok menjengkelkan) Hadeh
Setelah lamanya perjalanan mereka mencari sungai, akhirnya mereka menemukan sungai itu.
Namun lokasi menuju rumah mereka lumayan jauh, karena sebelum perjalanan tadi ayah Rion memberitahukan soal lokasi sungai yang pas dan cocok.
Dan ini tempatnya..
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menaruh alat pancingan + Duduk di tanah) Akhirnya sampai!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ternyata sebagus ini ya sungainya..
Angin pun mendatangi mereka. Mengibaskan rambut mereka lalu terkibas.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh rambutku jadi berantakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengaitkan cacingnya ke ujung pancingan)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, kau mau langsung mancing ikan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Iya, biar kita bisa cepat pulang, jadi orangtuaku bisa makan juga
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menatap atas langit didekat sungai) Tapi pemandangan disini indah banget...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengambil pancingan) Rion, bagaimana caranya memancing ikan? Apa langsung dilempar ke sungai?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tunggu sebentar..
Beberapa menit kemudian..
Mereka pun menunggu ujung pancingannya ditarik oleh ikan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hahaha ternyata semudah itu ya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tau gitu aku tidak usah meminta pertolonganmu
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Jangan sombong dulu, kau belum tau cara menariknya seperti apa kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lagipula menarik pancingannya kembali lebih sulit dibanding melempar pancingannya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tau darimana kau?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Menurut pemikiranku sih...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahahah ternyata pemikiranmu lumayan luas juga ya, sampai bisa berpikir masuk akal begitu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion + Senyum kecil) Seperti kata ibumu, kamu memang luar biasa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap langit)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Memangnya ibuku pernah ngomong kalau aku itu luar biasa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Walau ibumu belum pernah mengatakannya, tapi kata-kata yang ibumu sampaikan tadi itu termasuk dalam kategori kalau kau itu luar biasa tau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Jangan remehkan pujian orangtua loh
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kata siapa aku meremehkan pujian orangtuaku?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku hanya bertanya kok
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Yang penting sudah terjawab olehku
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau harus berhutang budi padaku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hadeh, padahal ga sepenting itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
IHH PENTING TAU
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Untuk syarat yang ingin aku beritahukan tadi dirumahmu, kau mau tau ga syaratnya apa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion) Syaratnya gampang kok..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Cukup perlakukan aku sebagai sahabatmu saja
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Itu saja?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata) Sebenarnya ada lagi sih..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi..
Tiba-tiba pancingan milik Riley mulai tertarik oleh ikan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, ikannya sudah menggigit ujung pancinganku?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Cepat tarik!
Riley pun menarik pancingannya, namun ia tidak kuat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ti-tidak bisa! Ini berat banget!!
Rion pun menghampiri Riley, lalu menarik bersama.
Beberapa jam kemudian...
Sore Hari
"Dirumah Rion"
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tatap emosi + Memegang luka diperutnya) Aku tidak akan membiarkan kalian mengambil barang itu
??
??
Ohh, jadi kau tidak mau memberikan milikmu padaku?
DORR!! DORR!! DORR!!
Suara tembakan yang keras dari seorang pasukan ksatria kepada Gabriella.
Suaminya yaitu Ryder ternyata sudah ditusuk berkali-kali oleh para pasukan ksatria lainnya. Hingga membuat tubuh sang suami tidak berdaya dan akhirnya mati dirumah itu.
Gabriella pun terjatuh sungkur, walau ia sudah tertembak sebanyak 3 kali ditambah dengan diawal tadi sudah ditusuk sebanyak 2 kali, ia tetap masih bisa bertahan.
??
??
Hoo, ternyata kau wanita yang kuat yaa
??
??
(Jongkok + Memegang dagu Gabriella) Jarang sekali aku menemukan wanita gembel sepertimu bisa bertahan dari tembakan ksatriaku..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tatap emosi + Gemetar)
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Aku akan membunuhmu..
??
??
Kau yakin?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
IYA! KARENA KAU MENGHANCURKAN SEMUANYA!!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Tidak bisakah kalian tidak mengganggu kami?!? Kalian kan punya kehidupan juga, kami pun juga ada kehidupan!! Bisa-bisanya kalian merenggut semua kehidupan kami dengan seenaknya?!!?!?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
TIDAK AKAN KUBIARKAN KALIAN HIDUP SEENAKNYA!!!!
JLEBB
JLEBB JLEBB JLEB
??
??
(Menusuk Gabriella berkali-kali) Aku tidak bermaksud mengambil kehidupanmu kok..
??
??
Kebetulan juga kalian kan hidup disini, ditambah kalian juga hanya mengambil tanah sebagian dari tanah kami, salah kami apa? padahal kan kami hanya mengambil kembali tanah kami..
??
??
(Tatap tajam + Seringai) Pada akhirnya wanita sepertimu tidak mengerti apa-apa soal itu, jadi sebaiknya kau mati saja..
JLEBBB
Tusukan terakhir yang dilayangkan oleh orang itu kepada Gabriella, yaitu mengarah kepada kepala Gabriella.
Setelah menusuk terakhir kali dikepala Gabriella, Gabriella bukannya sudah mati walau banyak pendarahan ditubuhnya, ia tetap masih bertahan lalu tersenyum kecil.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Kalian telah membangunkan singa kecil
Karena tidak mau membiarkan Gabriella hidup, orang itu langsung menebas kepala Gabriella.
??
??
Wanita ini banyak omong kosong
??
??
(Berdiri dari jongkok) Oke, rumah ini sudah selesai
??
??
Sekarang kita ke rumah selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!