NovelToon NovelToon

THE BLOOD THAT FLOWS

PROLOG 1 : RION

Suatu hari di sebuah desa kecil.
Seorang anak kecil baru saja sampai dari hutan sambil membawa banyak kayu yang ada ditangannya itu ke rumahnya.
NovelToon
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
IBU! AKU BAWA KAYU BANYAK NIH!
Ibu Rion pun keluar dari rumah, melihat anaknya membawa banyak kayu pun membuat ia terkejut. ia pun berlari menghampiri anaknya itu.
Dan ia pun langsung memeluk Rion hingga membuat kayu yang ada ditangan Rion terjatuh
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Syukurlah kamu tidak apa-apa, Rion. Ibu benar-benar mengkhawatirkanmu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum) Aish ibu ini aku gapapa kok, nih bisa liat kan aku gapapa?
Ibunya melihat kembali muka anaknya setelah melepaskan pelukan itu. anaknya tersenyum bahagia dan senang, hingga membuat ibunya terharu.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum + Mengelus kepala Rion) Anak ibu memang paling kuat..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, ibu kenapa menangis?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu bukan menangis, tapi terharu karena melihat kamu seperti ini
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Peluk kembali) Ibu harap, kedepannya kamu bisa lebih baik lagi dan menjadi anak Ibu yang paling Ibu banggakan didunia ini..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Pokoknya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum) Rion adalah harta ibu
Rion yang saat itu masih kecil dan polos, sikapnya yang lucu nan rajin pun semakin lebih baik hingga saat ini.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Bawa kayu yang dibawa Rion) Sekarang Rion beristirahatlah, pasti kamu lelah karena seharian membantu ibu mencari kayu dihutan
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ga kok, Rion ga lelah sama sekali bu :(
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Bolehkan Rion bantu ibu lagi? :D
Seketika ibunya tertawa kecil melihat tingkah anaknya itu.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Anakku ini memang paling lucu ya, ibu gamau buat kamu kelelahan nak..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Bukankah sekarang waktunya kamu beristirahat lalu makan siang?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
IHH IBU KOK GITU SIH? AKU KAN PENGEN BANTU IBU JUGA :(
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Boleh ya bu? Plisss (Memohon sambil berbinar-binar)
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Berjalan menghampiri) Biar ayah yang bantu ibu mulai sekarang
Rion dan ibunya pun menengok bersamaan melihat sosok seorang ayah Rion yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Apa kau sudah selesai berburu?
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Iya, tapi aku belum mendapatkan satu sepeserpun hewan untuk kita makan..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Gapapa, kita bisa makan sayur singkong dengan nasi
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sekarang kamu beristirahatlah suamiku..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Tidak, aku akan bantu kamu
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Kamu ga kasian dengan dirimu sendiri?
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Sudah kubilang aku tidak lelah. Aku akan membantumu, bagiku hidupmu adalah hidupku juga
Tiba-tiba ayah Rion mengambil kayu dari tangan ibu Rion.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ayo kita ke dalam
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ya Ampun..
Mereka pun berjalan bersama ke dalam rumah.
Disudut pandang yang lain, seseorang sedang berlari menuju rumah Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
PERMISI RION!
Ibunya Rion dan Rion pun berhenti berjalan lalu menengok Riley.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ehh, Riley toh.. Ada apa kemari?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Em anu.. itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sa-saya cuman mau..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Mau main?
Seketika Riley tersentak.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
I-IYA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Bo-boleh ga kalau kita main sebentar, tante?
Ibunya Rion hanya tersenyum kecil.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Riley ingin bermain dengan Rion?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Berpikir) Hem bagaimana ya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ohh iya, apa Riley mau ikut makan bersama? Kebetulan kayu bakarnya sudah ada, dan juga kita sedang mau makan siang
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Eh, tidak apa-apa tante, saya sudah makan kok tadi dirumah
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sayang sekali ya :(
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Padahal kalau kamu ingin bermain dengan Rion, Rionnya mau makan siang hari ini :(
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu hanya khawatir kalau saat Rion bermain tanpa mengisi perutnya, takut terjadi sesuatu pada Rion
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, i-iya juga ya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Gapapa kok, saya bisa tunggu disini
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ehh, apa tidak masalah?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum) Iya, saya tidak masalah dengan itu. Jadi Rion makan dulu aja
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kenapa gamau makan lagi?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tersentak) I-itu.. Karena sudah kenyang!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Sayur singkong habis
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Eh..
Ibunya Rion pun menengok suaminya dengan cepat.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Sa-sayur singkong habis? Bagaimana bisa?!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Padahal tadi aku baru saja mencucinya..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Melipat tangan) Rion dan Riley, jika kalian tidak keberatan, bisakah kalian memancing ikan disungai?
Ibunya Rion terkejut. Kemudian menghampiri suaminya itu lalu mencubit tangan suaminya.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Apa-apaan kamu ini?! Menyuruh anak kecil memancing ikan disungai?!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Daripada kita ga makan apa-apa kan? Rion juga sudah mulai mandiri..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Dia bisa membantu kamu, bukankah dia juga seharusnya bisa memancing? Anak kecil seperti Rion biasanya suka memancing
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Tapi kan Rion terlalu kecil untuk bisa memancing ikan!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Dia masih belum paham bagaimana caranya menarik ikan agar bisa membuat ikan datang kepadanya, memangnya Rion itu kau?!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Hey sudahlah, kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan anakmu itu
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Bagaimana tidak mengkhawatirkannya sedangkan kau menyuruhnya memancing ikan disaat dia masih berumur 5 tahun?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Canggung) Se-sepertinya aku harus pergi..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hey Riley..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kata ayahku benar juga, bagaimana kalau kita memancing ikan? Maukah kau membantuku?
Ekspresi Riley berubah. Riley malu malu kucing ditambah muncul dipipinya tanda² memerah.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku akan membantumu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ta-tapi dengan satu syarat!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap menjengkelkan) Syarat? Memangnya kau mau apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memalingkan muka + Malu) Tidak banyak sih..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi yang pasti syarat ini harus kau kabulkan dalam waktu secepat mungkin!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hadeh, kenapa tidak kau beritahu saja persyaratan nya apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
TIDAK! POKOKNYA KAU HARUS IKUTI KATA-KATAKU!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Huh, dasar aneh
Setelah selesai perdebatan antara ibunya Rion dengan Ayahnya Rion, mereka pun akhirnya damai kembali.
Ryder memberikan alat pancingan ke Rion dan Riley. Serta mereka sekaligus membawa satu kaleng yang berisi cacing sebagai makanan pemancing ikan.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ingat ya, kalian tidak boleh menarik pancingannya sampai ada tarikan dari ujung pancingan
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Ikan akan tertarik dengan tempat hening, sepi dan tidak ada manusia. Dan juga kalian tidak boleh menimbulkan suara percikan dari atas air. Itu membuat ikan jadi takut untuk menghampiri pancingannya, kalian paham kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Paham ayah!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Paham Om!
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Bagus..
Ryder pun mengelus kepala Rion dan Riley. Lalu ia tersenyum kecil.
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Kalau begitu, hati-hati..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Gelisah) Rion, jangan sampai larut malam ya!
Ibunya pun memeluk Rion kembali.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Hati-hati, sayangku..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu akan berdoa semoga kalian bisa dapat ikan..
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
Kau terlalu berlebihan, Mereka bisa melakukannya sendiri
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tengok tajam Ryder) Memangnya sikap tulusmu itu seperti apa sampai bisa mengatakan hal itu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Memeluk erat ibunya + Senyum) Iya iya, Rion janji Rion bakal bawa ikannnnn yang buanyakkk bangett
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Rion kan bisa apa aja, ya kan bu? :D
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Senyum kecil) Iya, Rion bisa melakukan apa saja yang Rion mau
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Ibu percaya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Rion bisa melakukannya..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Karena ibu selalu mendukung Rion dari hati ibu yang paling terdalam..
Mendengar hal itu, Rion tersenyum senang.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hehehehe, Rion sayang bangett sama ibuuu >_<
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Hehehe ibu juga sayang bangett sama Rion ^_^
Ryder (Ayah Rion)
Ryder (Ayah Rion)
(Senyum kecil) Hahaha, dasar
Riley yang melihat suasana itu, ikut tersenyum bahagia.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ternyata Rion bisa senyum sebahagia itu ya.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Semoga bahagia selalu untukmu, Rion (Batin)
Beberapa Jam Kemudian
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berjalan) Hei Rion, apa kau menyadari sesuatu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Berjalan) Apa itu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tadi ayahmu kasih tau soal bagaimana kalau kita memancing ikan saja, beliau kan bisa melakukannya sendiri, kenapa dia menyuruhmu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, kalau itu aku kurang tau
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sepertinya ayahku cape sehabis berburu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Begitu ya, aku pikir beliau mau cari sendiri :v
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Enak saja kau ini, gantian dong aku yang melakukannya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum bangga) Yah kan kau masih bocah yang belum tau apa-apa.. Aku juga tadi mengkhawatirkanmu karena pasti bakal jadi masalah kalau kau kenapa-napa
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
MEMANGNYA AKU BOCAH SEKECIL ITU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Dengar ya, aku bukan bocah yang seperti kau katakan itu!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Iya deh terserah kamu saja
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi, kau benar-benar gapapa disuruh melakukan ini?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok kesal Riley) Pake nanya, ga liat kalau aku sesenang ini melakukan apa saja yang disuruh orangtuaku?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, ternyata kau anak rajin ya...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum bangga) Iya dong, siapa dulu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok menjengkelkan) Hadeh
Setelah lamanya perjalanan mereka mencari sungai, akhirnya mereka menemukan sungai itu.
Namun lokasi menuju rumah mereka lumayan jauh, karena sebelum perjalanan tadi ayah Rion memberitahukan soal lokasi sungai yang pas dan cocok.
Dan ini tempatnya..
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menaruh alat pancingan + Duduk di tanah) Akhirnya sampai!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ternyata sebagus ini ya sungainya..
Angin pun mendatangi mereka. Mengibaskan rambut mereka lalu terkibas.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh rambutku jadi berantakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengaitkan cacingnya ke ujung pancingan)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, kau mau langsung mancing ikan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Iya, biar kita bisa cepat pulang, jadi orangtuaku bisa makan juga
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menatap atas langit didekat sungai) Tapi pemandangan disini indah banget...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengambil pancingan) Rion, bagaimana caranya memancing ikan? Apa langsung dilempar ke sungai?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tunggu sebentar..
Beberapa menit kemudian..
Mereka pun menunggu ujung pancingannya ditarik oleh ikan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hahaha ternyata semudah itu ya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tau gitu aku tidak usah meminta pertolonganmu
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Jangan sombong dulu, kau belum tau cara menariknya seperti apa kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lagipula menarik pancingannya kembali lebih sulit dibanding melempar pancingannya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tau darimana kau?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Menurut pemikiranku sih...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahahah ternyata pemikiranmu lumayan luas juga ya, sampai bisa berpikir masuk akal begitu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion + Senyum kecil) Seperti kata ibumu, kamu memang luar biasa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap langit)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Memangnya ibuku pernah ngomong kalau aku itu luar biasa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Walau ibumu belum pernah mengatakannya, tapi kata-kata yang ibumu sampaikan tadi itu termasuk dalam kategori kalau kau itu luar biasa tau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Jangan remehkan pujian orangtua loh
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kata siapa aku meremehkan pujian orangtuaku?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku hanya bertanya kok
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Yang penting sudah terjawab olehku
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau harus berhutang budi padaku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hadeh, padahal ga sepenting itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
IHH PENTING TAU
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Untuk syarat yang ingin aku beritahukan tadi dirumahmu, kau mau tau ga syaratnya apa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion) Syaratnya gampang kok..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Cukup perlakukan aku sebagai sahabatmu saja
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Itu saja?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata) Sebenarnya ada lagi sih..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi..
Tiba-tiba pancingan milik Riley mulai tertarik oleh ikan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, ikannya sudah menggigit ujung pancinganku?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Cepat tarik!
Riley pun menarik pancingannya, namun ia tidak kuat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ti-tidak bisa! Ini berat banget!!
Rion pun menghampiri Riley, lalu menarik bersama.
Beberapa jam kemudian...
Sore Hari
"Dirumah Rion"
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tatap emosi + Memegang luka diperutnya) Aku tidak akan membiarkan kalian mengambil barang itu
??
??
Ohh, jadi kau tidak mau memberikan milikmu padaku?
DORR!! DORR!! DORR!!
Suara tembakan yang keras dari seorang pasukan ksatria kepada Gabriella.
Suaminya yaitu Ryder ternyata sudah ditusuk berkali-kali oleh para pasukan ksatria lainnya. Hingga membuat tubuh sang suami tidak berdaya dan akhirnya mati dirumah itu.
Gabriella pun terjatuh sungkur, walau ia sudah tertembak sebanyak 3 kali ditambah dengan diawal tadi sudah ditusuk sebanyak 2 kali, ia tetap masih bisa bertahan.
??
??
Hoo, ternyata kau wanita yang kuat yaa
??
??
(Jongkok + Memegang dagu Gabriella) Jarang sekali aku menemukan wanita gembel sepertimu bisa bertahan dari tembakan ksatriaku..
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
(Tatap emosi + Gemetar)
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Aku akan membunuhmu..
??
??
Kau yakin?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
IYA! KARENA KAU MENGHANCURKAN SEMUANYA!!
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Tidak bisakah kalian tidak mengganggu kami?!? Kalian kan punya kehidupan juga, kami pun juga ada kehidupan!! Bisa-bisanya kalian merenggut semua kehidupan kami dengan seenaknya?!!?!?
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
TIDAK AKAN KUBIARKAN KALIAN HIDUP SEENAKNYA!!!!
JLEBB
JLEBB JLEBB JLEB
??
??
(Menusuk Gabriella berkali-kali) Aku tidak bermaksud mengambil kehidupanmu kok..
??
??
Kebetulan juga kalian kan hidup disini, ditambah kalian juga hanya mengambil tanah sebagian dari tanah kami, salah kami apa? padahal kan kami hanya mengambil kembali tanah kami..
??
??
(Tatap tajam + Seringai) Pada akhirnya wanita sepertimu tidak mengerti apa-apa soal itu, jadi sebaiknya kau mati saja..
JLEBBB
Tusukan terakhir yang dilayangkan oleh orang itu kepada Gabriella, yaitu mengarah kepada kepala Gabriella.
Setelah menusuk terakhir kali dikepala Gabriella, Gabriella bukannya sudah mati walau banyak pendarahan ditubuhnya, ia tetap masih bertahan lalu tersenyum kecil.
Gabriella (Ibu Rion)
Gabriella (Ibu Rion)
Kalian telah membangunkan singa kecil
Karena tidak mau membiarkan Gabriella hidup, orang itu langsung menebas kepala Gabriella.
??
??
Wanita ini banyak omong kosong
??
??
(Berdiri dari jongkok) Oke, rumah ini sudah selesai
??
??
Sekarang kita ke rumah selanjutnya

PROLOG 2 : AWAL MULA

Sore Hari Jam 16.34
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Ngos²an) AKHIRNYA!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
TERKUMPUL BANYAK JUGA!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menghitung ikan yang ada di ember) Satu, dua, tiga..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengelap keringat yang ada dikening) Ayo kita pulang
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ayoo ^^
NovelToon
Diperjalanan menuju rumahnya, Rion berjalan membawa ember berisi banyaknya ikan dan Riley berjalan membawa alat-alat pancingan.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum kecil) Aku tidak sabar melihat ekspresi ayah dan ibu, ekspresi seperti apa yang mereka tampilkan kalau aku dapat banyak ikan? (Batin)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hehehe..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau kenapa ketawa sendiri?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa hehehe
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dasar aneh
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum senang)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Sore Hari Jam 17.20
Dirumah Rion
Saat mereka kembali datang ke rumah Rion, ekspresi yang ditampilkan Rion dan Riley bukan ekspresi merindukan ekspresi ayah dan ibunya..
Melainkan merindukan suasana bagaimana kehangatan itu datang dari kedua orang tua yang Rion sayangi, seketika perlahan menghilang dari bayangannya dan menampilkan kejadian yang membuatnya trauma seumur hidup.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut + Menutup mulut)
Dirumah Rion, tersisa hanyalah badan dari anggota tubuh orangtua nya yang sudah dipotong-potong lalu dikumpulkan menjadi satu diruang tamu.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ayah..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ibu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kenapa kalian tidak menyambutku..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, kalian pasti kesakitan ya..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Pandangan Rion kepada mayat ibu dan ayahnya tidak dilewatkan.
Dia terus memandang dengan kedua matanya bersama dengan Riley.
Tiba-tiba saja Riley langsung menutupi mata Rion dengan tangannya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ja-jangan dilihat terus..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata + gemetar) Karena kau akan mengalami mimpi buruk setiap hari..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) Tolong..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) Jangan dilihat terus, Rion..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata) Kenapa kau menutupi mataku..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hah? Kenapa memangnya?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
AKU KAN PENASARAN DENGAN ORANGTUAKU, JADI LEPASKAN-!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AKU TAU RION!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AKU TAU KAU TERLUKA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
SEKARANG KITA HARUS CARI TEMPAT AMAN, DARI KEJADIAN INI KITA JADI TAU KALAU ADA YANG MENGINCARMU SELAMA INI!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) KARENA ITU AKU AKAN MENOLONGMU, JADI AYO KITA KELUAR!!
Diluar Rumah Rion
Riley berusaha menenangkan Rion yang sedaritadi terdiam.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengelus² punggung Rion) Tetap tenang ya, Rion..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku tau pasti itu akan menjadi luka terberat bagi hidupmu, aku merasakannya juga..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau tidak perlu memikirkan bagaimana nasibmu, sekarang ayo kita-
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau sedaritadi banyak omong..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok emosi) MEMANGNYA KAU ITU SIAPA DIDALAM HIDUPKU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nangis) AKU TIDAK ADA SIAPA-SIAPA LAGI SEKARANG, AKU TIDAK TAU AKAN TERJADI SEPERTI INI, AKU TIDAK BISA MENJADI PENOLONG ORANGTUAKU, AKU HANYA BEBAN, AKU HANYA BEBANN!!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
HENTIKAN!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
APA MAKSUDMU MENGATAKAN HAL ITU HAH?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
DENGAR, KAU ITU TIDAK BEBAN TAU GA? ORANGTUAMU MUNGKIN SUDAH MENYADARI HAL ITU JADI MEREKA MENYURUH MU KELUAR RUMAH SEBENTAR!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
MEREKA ADALAH ORANGTUAMU YANG BERUSAHA MELINDUNGIMU, KAU JUGA SAMA. KAU JUGA BERUSAHA MELINDUNGI MEREKA DAN MEMBANTU MEREKA DENGAN SEGALA CARA, KAU ADALAH HARTA MEREKA, KAU ADALAH MANUSIA PALING BERHARGA BUAT MEREKA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
GAADA KATA BEBAN UNTUKMU, KAU ADALAH MANUSIA YANG PALING BERGUNA BAGI MEREKA YAITU ORANGTUAMU!! KAU MENGERTI GA?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) SEKALI LAGI AKU KATAKAN KALAU KAU ADALAH HARTA MEREKA, KAU ADALAH ANAK MEREKA YANG PALING BERHARGA, KAU ADALAH SOSOK CAHAYA BAGI MEREKA, DAN KAU ADALAH LELAKI PERTAMA DARI KELUARGA MEREKA!!!
Rion pun menangis sesegukan tidak ada hentinya, begitupula dengan Riley.
Hati Rion yang masih kecil, tumbuh menjadi hati yang rusak oleh luka yang hebat.
Ingatan tentang hal itu akan terus terbayangkan dipikirannya. Membuat ia membenci semua orang yang berusaha mengincar keluarganya, hingga tekad balas dendamnya sudah lahir dari sejak ia kecil.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku akan membunuh siapapun yang sudah menghancurkan keluargaku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap dingin) Tidak peduli bagaimana caranya, yang penting orang itu mati
Riley sedikit khawatir dengan perkataan Rion yang tiba-tiba jadi seperti itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku akan membantumu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Memangnya kau bisa apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku bisa melakukan apa saja!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Walau aku tau hal itu akan berbahaya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil) Tapi karena itu demi kau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum) Aku akan melakukannya segenap hatiku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau tidak mengkhawatirkan orangtuamu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, mengkhawatirkan mereka? Memangnya mereka kenapa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nunduk) Ternyata kau hanya peduli kepada orang lain tapi tidak peduli dengan orangtuamu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok tajam) Secara tidak langsung, kau telah membuatku membencimu karena kau mengasingkan posisi orangtuamu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
EH BUKAN SEPERTI ITU MAKSUDKU!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku hanya berusaha berpikir positif, karena kalau kita berpikir positif bisa membawa dampak baik bagi kehidupan kita..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nunduk) Karena menurutku kalau kita berpikir orangtua kita dapat masalah, maka pikiran itu akan menjadikan hal itu menjadi kenyataan dan menambah sugesti dalam pikiran kita. Sehingga membuat kita jadi sering berpikir negatif kepada banyak hal..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak ada salahnya berpikir negatif terhadap masalah tadi..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Itu sudah jelas kalau mereka bisa mengancam lebih dari satu pihak
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Dan bisa saja..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Orangtuamu terlib-
PLAKK!!
Tamparan yang dilemparkan dari tangan Riley ke pipi Rion. Membuat Rion terdiam dan membeku.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku tau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
..Makanya aku sedang berusaha berpikir positif agar mereka tidak apa-apa..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dan lagi, jangan kau mengatakan hal yang tidak-tidak kepada orangtuaku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Memangnya masalah yang kau hadapi akan dihadapi juga olehku? Hahaha..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Itu tidak akan terjadi..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tidak akan..
Dirumah Riley
??
??
Sialan, dimana barang itu?
??
??
(Meregangkan tangan) Padahal baru saja selesai beraksi, kenapa harus mengalami kebodohan seperti ini?
??
??
Pokoknya harus ditemukan..
Rumah Riley bukan lagi rumah biasa, sekarang rumah itu sama seperti rumah yang lainnya, orang-orangnya sudah dibantai habis-habisan dan diacak-acak.
Ksatria 1
Ksatria 1
(Membungkuk kepada orang itu) Lapor tuan, ada informasi dari bagian timur kalau barang itu ada disatu rumah yang terletak terpencil dari daerah ini
??
??
Hoo, lokasinya terpencil ya..
??
??
(Seringai) Cepat beritahu daerah timur untuk segera melaksanakan tugasnya
??
??
Karena kalau ditunda, akan lebih sulit lagi lawannya
Ksatria 1
Ksatria 1
(Membungkuk) Baik, tuan
Didaerah Timur
NovelToon
Disebuah rumah terpencil yang jauh dari desa tadi, mereka hidup dengan nyaman dan aman karena pemilik rumah itu memiliki satu barang berharga yang selalu diincar oleh keluarga bangsawan.
Namun, sang kakek yaitu leluhur dari pemilik rumah itu selalu memberi peringatan kepada istrinya sang nenek dan cucunya.
Bahwa akan ada bencana yang terjadi pada mereka. Dan itu tinggal menghitung jam saja.
Cucu
Cucu
(Menyelimuti kakek yang sedang tidur)
Cucu
Cucu
Sepertinya kakek berhalusinasi lagi..
Cucu
Cucu
Semoga kakek cepat sembuh ya (Mencium kening kepala kakek)
Si cucu baru saja keluar dari kamar kakek. Neneknya pun menghampiri nya dan menanyakan keadaan suaminya itu kepada cucunya.
Cucu
Cucu
Sepertinya kakek kurang enak badan lagi, akhir-akhir ini kakek kebanyakan halusinasi
Nenek
Nenek
Ya Ampun, kasian sekali suamiku..
Nenek
Nenek
Dan apa maksud dari halusinasi yang kau katakan, cucuku?
Cucu
Cucu
Entahlah, kakek selalu bilang akan ada bencana yang mengenaskan dirumah ini
Cucu
Cucu
Nenek tidak usah pikirkan soal itu, kakek hanya kurang-
Nenek
Nenek
Tidak, cucuku..
Nenek
Nenek
Kata-kata kakekmu itu benar.. Beberapa jam lagi akan datang bencana yang akan terjadi dirumah ini..
Nenek
Nenek
Ketahuilah cucuku, jika kau tidak percaya perkataan kakekmu, kau akan menyesal seumur hidupmu
Cucu
Cucu
Apa-apaan sih maksud nenek? Kok nenek jadi percaya apa kata kakek?
Cucu
Cucu
Ahh terserah kalian deh..
Cucunya itu melewati neneknya dengan perasaan santai tanpa memikirkan bencana yang akan terjadi. Padahal perkataan dari sang kakek itu benar-benar akan terjadi.
Malam Hari Jam 19.20
Cucu
Cucu
(Melihat langit dijendela)
Cucu
Cucu
(Senyum senang) Ga sabar deh buat makan-makan besok, kira kira aku pake baju apa ya?
Cucu
Cucu
Hehehehe semoga aja dia suka ^^
Si Ksatria
Si Ksatria
Ternyata kamu sesantai itu yaa
Cucu
Cucu
Ehh..
Si cucu pun mengecek sekitar nya, tidak ada orang didalam kamarnya.
Namun, orang itu ada di atas atap kamarnya.
Si cucu pun membuka jendelanya lalu mengecek diluar.
Dengan sigap, si Ksatria langsung turun dari atap lalu mendarat didepan jendela.
Cucu
Cucu
ASTAGA!
Cucu
Cucu
SIAPA KAU?!
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tertawa kecil)
Si Ksatria
Si Ksatria
Hallo~
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa kamu siap untuk mati?
Cucu
Cucu
!!
Cucu
Cucu
JA-JADI MAKSUD KAKEK ADALAH BENCANA YANG INI..?!
Cucu
Cucu
TIIDAK! AKU BELUM MAU MATI!
Cucu
Cucu
TOLONG, AKU BELUM SIAP UNTUK MATI!!
Cucu
Cucu
KUMOHON JANGAN BUNUH AKU DULU!!
Si Ksatria
Si Ksatria
Ohh, kau sudah tau bencana yang akan terjadi ya?
Si Ksatria
Si Ksatria
Bagus dong, itu akan menambah rasa adrenalinmu terhadap sekitar
Cucu
Cucu
(Gemetar) Ja-jadi bencana yang kakek maksud adalah kau..?
Si Ksatria
Si Ksatria
HAHAHAHAHAHAHA
Si Ksatria
Si Ksatria
HAAHAHAHAHAAHA
Cucu
Cucu
(Takut + Mundur)
Si Ksatria
Si Ksatria
Aku tidak akan kasih tau tentang semuanya..
Si Ksatria
Si Ksatria
Tapi kau harus pergi dari sini mulai sekarang
Cucu
Cucu
Eh, pergi dari sini?
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mengetuk jam tangan) Iya, dan itu tinggal menghitung detiknya saja
Cucu
Cucu
MAKSUDMU AKAN ADA BOM DIRUMAH INI?!
Si Ksatria
Si Ksatria
Tidak, kali ini aku serius mengatakannya, tolong untuk tidak menolak perkataanku..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tatap dingin) Karena nyawa anda dan sekeluarga anda sedang berada dalam ancaman
Beberapa menit kemudian..
Akhirnya sang nenek, sang kakek dan si cucu berhasil keluar dari rumah itu sambil membawa barang yang sedang diincar. Mereka keluar lewat pintu belakang.
Mereka menaiki kereta kuda yang didesain tertutup dan tidak terlihat dari luar. Dan mereka dibawa ke desa yang lebih aman dari tempat terpencil itu.
Dan beberapa detik kemudian, para ksatria dari pasukan bangsawan pun mendatangi rumah itu. Mereka tidak membawa tuan mereka karena tuan mereka sedang berada di desa tadi.
si Ksatria yang sehabis menolong kakek dan nenek serta cucunya itu..
Berdiam diri diatas atap rumah kakek.
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tatap tajam)
Di Depan Rumah Rion
Setelah menenangkan diri, akhirnya Rion dan Riley menguburkan tubuh ayah dan ibunya Rion didepan rumah.
Mereka juga membuat api unggun yang besar untuk penerangan, karena disana lumayan gelap dan kurangnya lampu.
Didalam rumah Rion, Riley menemukan foto keluarga Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menatap foto itu cukup lama)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Rion ga boleh liat foto ini.. (Batin + Menggenggam erat fotonya)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi.. (Batin)
Beberapa menit kemudian..
Riley pun mengambil barang dari rumah Rion lalu mengeluarkannya secara bergilir.
24 menit kemudian...
Riley pun beristirahat didepan rumah Rion. Ia melihat Rion duduk bengong didepan api unggun.
Tiba-tiba Riley punya ide yang menarik.
Ia terpikirkan satu barang yang ia simpan dirumahnya, dan barang itu hanya bisa dipakai oleh orang yang mengalami luka terberat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Benar juga, barang itu sudah lama sekali aku simpan dan itu peninggalan kakek (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kebetulan Rion mengalami nasib yang sama seperti fungsinya barang itu, jadi semoga saja bermanfaat untuknya.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hei, Rion..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ke rumah dulu ya, sebentar saja..
Rion tidak mendengarkan perkataannya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hm dia masih saja seperti itu.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kalau begitu, aku langsung saja ke rumah deh, biar nanti langsung aku berikan ke dia (Batin + senyum senang)
Riley pun pergi meninggalkan Rion tanpa sepengetahuan Rion.
Dirumah Riley
Riley pun masuk ke dalam, namun yang benar saja...
Keadaan rumahnya benar-benar berantakan.
Saat ia berusaha berjalan perlahan-lahan ke dalam..
Ksatria 2
Ksatria 2
Siapa itu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Ksatria itu pun keluar dari kamar rumahnya Riley. Ia mengecek daerah ruang tamu namun tidak ada orang.
Ksatria itu pun kembali berjalan ke dapur.
Ternyata Riley bersembunyi dibalik kursi ruang tamu.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berusaha nahan nafas + Gemetar)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kumohon, semoga mereka gapapa.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
KUMOHON!! (Batin)
BRAKK!! Suara pintu yang terbuka dengan kasar dari Ksatria.
Ksatria 1
Ksatria 1
Ada laporan dari daerah timur kalau pemilik rumah terpencil itu sudah kabur!
Ksatria 2
Ksatria 2
(Menghampiri) Apa? Mereka kabur? Mungkin mereka belum jauh dari jarak itu, coba telusuri kembali jalannya dan jangan biarkan mereka hidup
Ksatria 1
Ksatria 1
Siap, laksanakan. Dimana tuan Harvist?
Ksatria 2
Ksatria 2
Beliau sedang sibuk mengecek situasi sekitar bersama pasukan ksatria tengah
Ksatria 2
Ksatria 2
Untuk sekarang komandan diposisi utara saya yang akan memimpin, itu yang diperintahkan tuan Harvist
Ksatria 1
Ksatria 1
Baik komandan
Ksatria 2
Ksatria 2
Oke, sekarang kembali ke posisi masing-masing
Mereka pun berjalan keluar dari rumah Riley.
Sedaritadi Riley yang mendengar perbincangan mereka..
Terdiam sekaligus membeku setengah mati. Karena ia menyadari fakta bahwa semua orang yang ada didesa ini sudah mati dan tak bersisa.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Gemetar)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku harus mengambil barang itu.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sebelum kembali ke tempat Rion, sekaligus.. (Batin + Nunduk)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap tajam kepada Ksatria yang tadi)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mencari informasi tentang mereka siapa sebenarnya (Batin)
Dikereta kuda
Sebuah kereta kuda berjalan jarak jauh dari desa tadi. Dan juga si Ksatria itu tidak mengikuti mereka, namun anak buahnya mengawal mereka ke tempat aman.
Cucu
Cucu
(Takut + Gemetar) A-apa kita akan aman?
Nenek
Nenek
(Senyum kecil) Tenang saja cucuku, semua akan baik-baik saja
Nenek
Nenek
Percayalah pada nenek kali ini
Cucu
Cucu
(Tengok Nenek) Baiklah
Dirumah Terpencil "Rumah Kakek & Nenek"
Para Ksatria yang mengecek rumah itu sambil diacak-acak..
Ternyata sudah terbunuh dan mati dilokasi secara langsung.
Dan itu adalah tugas dari seorang Ksatria juga.
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mengelap darah dipipi)
Si Ksatria
Si Ksatria
Tugas ketiga selesai
Didepan rumah Rion
Jam 20.30
Ternyata Rion ketiduran selama bengong itu..
Ia pun terbangun karena langsung menyadari kalau Riley tidak ada disekitarnya.
Ia sedikit panik. Karena kejadian tadi, membuat dia takut kehilangan orang terdekat.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Bangkit dari duduk)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Riley!?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
RILEY!!!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau dimana?!
Ia pun mencari Riley didalam rumahnya, namun tidak menemukan Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sial..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
SIAL!!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Panik) Aku harus bagaimana? Riley gapapa kan? Kenapa tadi aku membiarkannya? Kenapa aku begini? Kenapa? KENAPA?! KENAPA?!?!
Tiba-tiba sebuah sekilas kejadian terlewat dipikirannya..
Sebelum ia tertidur dan Rion sedang bengong, Riley sudah izin kepadanya untuk ke rumahnya terlebih dahulu.
Ia pun langsung berlari meninggalkan rumahnya dan pergi menuju rumah Riley.
Dirumah Riley
Sesampainya dirumah Riley, Rion sedikit panik karena ada banyak pasukan Ksatria yang berkumpul di dekat rumah Riley.
Rion pun mengendap-endap masuk ke rumah Riley.
Ia pun berhasil ke dalam, saat didalam ia bingung dimana Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
A-aku gatau dia dimana.. (Batin)
Disebuah kamar, seseorang baru saja keluar.
Rion panik, ia mengira itu adalah sebagian dari pasukan Ksatria tadi..
Tapi ternyata dugaannya salah, orang itu adalah Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, RION?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
NGAPAIN KAMU KESINI?!
Riley pun berlari menghampiri Rion lalu mengecek keadaan Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Bahaya banget tau kalau kesini, kenapa nekat banget sih?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
A-aku cuman takut kehilangan kamu aja...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahahaha apa-apaan sih, aku cuman mau ngambil sesuatu doang kok
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sesuatu?
Riley pun mengeluarkan barang itu dari kantongnya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ini barang peninggalan kakekku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sebelum beliau meninggal, beliau memberikan ini kepadaku lalu menyampaikan satu kalimat yang awalnya susah aku pahami..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil) Tapi saat kamu mengalami hal itu, aku akhirnya paham apa maksud dari kalimat kakekku
Barang itu adalah sebuah kalung yang dinamakan "A necklace of Good Fortune" yang dimana kalung itu berisi nasib baik kepada pemiliknya. Namun nasib baik itu hanya datang kepada orang yang nasibnya sedang mengalami luka berat, seperti yang dialami Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memberikan kalung itu) Pakailah kalung ini, anggap saja sebagai hadiah karena sudah menganggapku sahabat
Rion pun menerima pemberian Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ini beneran buatku?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Pake nanya -_-
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap dingin kalung itu)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Akan aku pakai sekarang juga
Saat Rion mau memakainya, ada suara pasukan Ksatria yang sedang berjalan menuju rumah Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
RION, SEMBUNYI!
Riley menarik Rion ke kamar nya lalu bersembunyi dikamarnya.
Ksatria 2
Ksatria 2
(Berjalan ke rumah Riley) Jadi maksudmu Ksatria yang ada di lokasi timur tidak bisa dihubungi?
Ksatria 1
Ksatria 1
(Mengikuti + Membungkuk) Benar komandan. Mereka tidak bisa dihubungi sekitar 2 jam lebih
Ksatria 2
Ksatria 2
Sial, jangan-jangan ada sesuatu disana?
Ksatria 2
Ksatria 2
Ayo kita lapor ke tuan Harvist
Mereka pun pergi meninggalkan rumah Riley.
Riley dan Rion pun keluar dari kamar.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Huft, hampir saja..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau gapapa kan, Rion?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Melihat keluar rumah Riley) Iya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau kenapa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berpikir) Aku lupa memberitahumu satu hal..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Nanti akan kuberitahu setelah kau pakai kalung pemberianku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Beberapa jam kemudian... Akhirnya kalung itu dipakai oleh Rion.
Jam 22.45
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Apa kau berani menguntit mereka?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Berani..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata) Ada satu komandan dan juga satu pimpinan dari sebuah pasukan bangsawan..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Membuka mata) Satu komandan itu yang tadi ngobrol dirumahku bersama dengan Ksatria lain. Sedangkan satu pemimpin dari mereka itu adalah orang yang mengarahkan mereka ke sini..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Yaitu dalang dari semua kejadian ini
Tiba-tiba aura emosional Rion meningkat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau tidak penasaran dengan namanya?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan + Gemetar)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Biar aku yang cari tau sendiri
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ke-kenapa..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Karena dialah yang mengawali traumaku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Karena dialah yang mengawali sikap emosionalku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
KARENA DIALAH YANG TELAH MENGHANCURKAN MIMPIKU
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
KARENA DIALAH YANG TELAH MENGAMBIL HIDUP ORANG SEENAKNYA!!
Riley pun mengelus² punggung Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tenanglah..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku juga akan melakukan itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menahan emosi + Senyum) Karena dialah yang telah merusak kehidupan orang lain, bahkan orangtuaku jadi mati
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku turut prihatin mendengarnya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Itu tidak seberapa dengan yang kau alami
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
JUJUR SAJA, AKU MUAK!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ingin membunuhnya, tapi aku menahannya karena aku tau kalau aku belum se-dewasa itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tunggu saja suatu saat nanti..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
SAAT DEWASA NANTI, AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAMKU
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Seharusnya kalimat itu aku yang mengatakannya ._.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
^_^
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kita kan sama-sama mengalami hal itu, jadi gapapa kan kalau aku mengatakan kalimat itu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Iya gapapa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Cuman kurang srek untuk mengatakan kalau kau ingin balas dendam..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
KURANG SREK KATAMU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
^_^
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tapi seperti yang kau katakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku juga akan membalaskan dendamku kepada orang yang telah menghancurkan hidupku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lihat saja..
Dilokasi depan gerbang desa
Ksatria 2
Ksatria 2
Lapor tuan Harvist, kami mendapat laporan kalau Ksatria yang ada dilokasi timur tidak bisa dihubungi, serta barang yang ada dilokasi tersebut juga tidak ada bersamaan dengan pemiliknya
Ksatria 2
Ksatria 2
Sepertinya mereka bawa kabur barang itu, tuan
??
??
...
??
??
Bagaimana kalian bisa se-ceroboh itu?
??
??
Kalian ini kan Ksatria ternama sekaligus Ksatria yang sudah memiliki sertifikat..
??
??
LALU KENAPA HANYA MENCARI SATU BARANG SAJA TIDAK BISA MENEMUKANNYA?!! INI TUH YANG BODOH SAYA ATAU KALIAN SIH?!
??
??
AHH SIAL, SAYA GAMAU TAU BESOK ATAU NANTI SUDAH HARUS ADA BARANG ITU!
Ksatria 2
Ksatria 2
Baik, tuan Harvist
Sebuah kereta kuda menjemput mereka.
Para Ksatria membimbing tuan Harvist lalu tuan Harvist pun berjalan ke kereta kuda.
Saat Riley dan Rion keluar rumah secara bersamaan, mereka melihat tuan Harvist namun dari belakang saja..
??
??
(Memakai kacamata hitam) Ohh iya...
??
??
Jangan lupa bakar seluruh isi desa ini, karena sudah tidak ada barang bukti ditempat. Dan juga desa ini sudah tidak ada manusia sama sekali, jadi kalau bisa bakar sampai ke inti dalam rumahnya
Semua para Ksatria pun membungkuk lalu mengatakan secara bersamaan..
SIAP TUAN!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dia mengatakan apa? Aku tidak mendengar apa yang dia katakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku juga tidak tau, sebaiknya kita tetap waspada
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ayo kita pergi dari sini
Mereka berdua pun pergi berlari mengendap-endap meninggalkan lokasi
Beberapa jam kemudian...
Jam 23.43
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku lapar..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Teringat sesuatu)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AHH IYA KAN ADA IKAN!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mau aku bu-
Tiba-tiba mereka mendengar suara banyak langkah kaki dari arah desa..
Riley dan Rion pun sedikit terkejut, mereka bersiap siap pergi dari situ dan membawa tas yang berisi barang penting, dan juga ember yang berisi ikan.
Api unggun yang mereka buat juga Riley matikan, setelah melakukan semua itu mereka pun pergi berlari ke hutan dan bersembunyi.
Saat mereka bersembunyi, mereka melihat Para Ksatria membawa obor. Dan itu membuat Rion membeku.
Para Ksatria itu mulai membakar rumah Rion.
Dengan melemparkan obor setelah disiram minyak tanah, membuat rumah Rion terbakar habis.
Perasaan berkecamuk dalam hati Rion, ia terus membayangkan kenangan yang ada dirumah itu bersama orangtuanya. Sekaligus melihat rumahnya dibakar oleh para Ksatria yang membuat dia membenci para Ksatria.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Riley pun menarik Rion agar tidak melihat itu, namun Rion menahan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hei, jangan dilihat terus!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku.. hanya berusaha melupakan rumahku dengan melihat kejadian ini..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nangis) Aku hanya sedih melihat semuanya begitu menyakitkan untukku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) A-aku juga sedih karena melihat kondisi orang yang aku sayangi mati dengan cara mengenaskan seperti ini..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan) Sekarang kita harus pergi
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kumpulkan niat dalam diri kita..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lalu balas dendam atas semuanya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengangguk + Tatap emosi juga) Aku akan ikut balas dendam juga karena mereka sudah menghancurkan semuanya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mereka pantas dapat hukumannya nanti..
Rion dan Riley mulai ada rasa tekad untuk membalaskan dendam mereka berdua kepada mereka yang telah menghancurkan kehidupan Rion dan Riley.
Rion dan Riley pun pergi dari sana dan mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya.

EPS 1 : NASIB

Malam harinya.
NovelToon
Rion dan Riley bermalam dihutan untuk beristirahat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap api unggun) Seandainya kita tidak memancing..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mungkin kita sudah mati
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion pun bangkit dari duduknya.
Ia pergi mengambil tas lalu mengambil kapak yang ada di tas. Kapak itu ia temukan dirumahnya beberapa jam yang lalu.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Memegang kapak) Riley, apa kau mau diam aja setelah apa yang menimpa pada kita?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tersentak)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku tidak bilang kalau aku mau diam saja, tapi aku benar-benar ingin bangkit dari semua ini!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ohh begitu ya
Rion pun pergi meninggalkan Riley, disitu Riley sedikit bingung dengan Rion.
Tetapi karena ia tidak bisa menghampiri Rion, ia hanya diam.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Maaf, Rion..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ingin beristirahat sebentar..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Seperti yang kita lihat, Riley tidak menampilkan lukanya didepan Rion.
Waktu orangtua nya sudah dalam keadaan dibunuh oleh para Ksatria yang disana, Riley sebenarnya kepikiran bagaimana nasib orangtuanya.
Ia hanya berusaha berpikir positif semoga orangtuanya baik-baik saja..
Riley adalah karakter perempuan yang pandai menyembunyikan suasana mencekam menjadi suasana menenangkan.
Ia juga pintar dalam menyembunyikan kekhawatirannya kepada orangtuanya, sampai dikira tidak peduli oleh Rion padahal situasi itu membuat Riley menjadi hancur bersamaan dengan Rion.
Ia bisa menyesuaikan kesedihannya dengan Rion. Saat Rion merasakan kesedihan, disitulah ia ikut merasakannya. Namun saat ia merasakan kesedihan, ia hanya bisa menyampaikannya lewat air mata yang tidak terlihat saja.
Orangtua Riley banyak mengajarkan hal kepada Riley sampai-sampai ekspresi pedulinya tidak terlihat sama sekali, bahkan ia pernah dituduh oleh teman perempuannya kalau ia tidak peduli kepada orangtuanya saat bermain jauh dengan teman perempuannya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) Hahaha, kenapa aku nangis?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Gemetar) Seharusnya aku bisa melewati semuanya tanpa seperti ini kan?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tenanglah, Riley..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tenanglah..
Di Tempat Rion
Rion sedang memotong pohon kecil disekitar situ.
Semenjak orangtuanya selalu melakukan kegiatan berat seperti berburu dan memotong kayu, Rion yang saat kecil itu penasaran dan mencoba membantu orangtuanya.
Ia berusaha membantu orangtuanya dengan usahanya. Dengan belajar memotong kayu, membawa kayu yang sangat berat, dan memasang api unggun.
Rion melakukan itu semua karena demi membantu dan memenuhi orangtuanya.
Ia ingin melihat ibunya selalu tersenyum dan bahagia padanya, ingin melihat ayahnya memasang ekspresi senyuman kecil yang bisa membuat dia ingin memeluk ayahnya.
Karena itulah ia jadi berusaha sekeras ini.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Ngos²an + Memotong kayu)
Keesokan Harinya.
Dipagi hari.
Riley pun terbangun dari tidurnya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengucek mata) Uhm..
Saat ia berusaha mengucek matanya..
Ia melihat sosok jubah hitam yang berdiam diri dekat api unggun.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Si-siapa kau?!
Orang yang memakai jubah itu menengok Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh..
Saat Riley menyadari bahwa tinggi badan orang itu persis dengan tinggi badannya, ia langsung bangkit dari tidurnya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sekali lagi aku tanya, kau itu siapa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dan lagi..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sedang apa kau disini?
Si Ksatria
Si Ksatria
...
Rion pun berjalan menghampiri mereka sehabis dari kegiatannya.
Riley menengok Rion dengan perasaan terkejut karena saat semalam ia tidur, Rion tidak tidur.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
RION, KAMU GA TIDUR?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Menaruh kapak + Menaruh kayu)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku ga bisa tidur
Rion pun menengok orang itu.
Si Ksatria
Si Ksatria
Rion..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tengok Rion) Kau Rion ya?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tersentak)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
I-iya, ada apa?
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa kalian tidak tau kalau disini tidak boleh menyalakan api unggun?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, kami gatau soal itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Maaf ya, kami hanya bermalam sementara disini. Nanti kami pergi kok
Si Ksatria
Si Ksatria
....
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Menatap orang itu)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Apa kau seorang Ksatria?
Orang itu tidak menjawab pertanyaan Rion.
Si Ksatria
Si Ksatria
Kalian harus bisa bertahan hidup selama dihutan
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tengok tajam Rion) Karena tidak ada manusia dihutan yang bisa membantu kalian
Orang itu pun berjalan pergi meninggalkan Rion dan Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aneh banget, dia sebenarnya siapa sih? Bikin penasaran aja
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Menatap punggung orang itu dari jauh)
Rion pun berlari menghampiri orang itu.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
EH, RION?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
MAU KEMANA KAU?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
HEI!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menatap Rion dari jauh)
Saat mengejar orang itu, tepat dibelakang orang itu..
Rion langsung berteriak.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku butuh bantuanmu!
Orang itu berhenti berjalan.
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tengok tajam Rion)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sepertinya kau adalah seorang Ksatria kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Maukah kau membantuku?! Ma-maksudku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
MAUKAH KAU BEKERJA SAMA DENGANKU?!
Si Ksatria
Si Ksatria
(Seringai)
Si Ksatria
Si Ksatria
Anak kecil yang bodoh, sejak kapan manusia sepertimu sudah meminta hal itu kepada orang yang tidak dikenal?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
AKU TAU KITA TIDAK KENAL
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
TAPI BUKANKAH KAU SENDIRI YANG MENAWARKAN DIRI UNTUK MENGHAMPIRIKU?!
Si Ksatria
Si Ksatria
...
Si Ksatria
Si Ksatria
Jangan kegeeran, sebagai seorang Ksatria aku hanya mengawasi isi hutan ini
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak, tugas seorang Ksatria bukan seperti itu kan?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap serius orang itu) Aku tau karena aku pernah melihat kalian melakukan tugas masing-masing. Dan itu-
Si Ksatria
Si Ksatria
Ngomong apa sih anak kecil ini
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mengeluarkan pedang) Kau benar-benar ingin mati ya..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kumohon..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hanya kau satu-satunya harapanku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Terjatuh sungkur)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Butuh bantuanmu..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Membeku)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan erat kedua tangannya) Karena itulah..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tolong terima bantuan dariku!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ksatria merah!
Si Ksatria
Si Ksatria
...
Si Ksatria
Si Ksatria
Ahahaha
Si Ksatria
Si Ksatria
Kau menarik juga ya..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Menghadap Rion + Menodongkan pedang)
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa ada alasan kenapa aku harus menerima bantuanmu, wahai anak kecil yang tidak dikenal?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak ada, tapi..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Setidaknya saat kau bekerja sama denganku, kau akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari yang kau harapkan
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Seharusnya dia tau maksud dari kata-kataku (Batin)
Beberapa jam yang lalu
Saat Rion memotong kayu, ia juga berlatih menonjok tangannya ke pohon besar hingga tangannya berdarah.
Dengan memakai jaket yang ia pakai untuk menutupi lukanya ditangannya, hal itu tidak akan terlihat dimata Riley. Karena Rion tidak mau Riley mengkhawatirkannya.
Saat berlatih pun ia juga sempat memandang lama kalung pemberian dari Riley.
Rion disitu mengingat perkataan Riley yang pernah mengatakan padanya kalau kalung itu akan membawanya pada nasib yang baik.
Hal itu akan dia manfaatkan kalung itu dengan situasi saat ini.
Yaitu dengan suatu kehormatan ada seorang Ksatria bertemu dengannya.
Kembali pada kejadian utama
Si Ksatria
Si Ksatria
Jadi, ceritanya kau ingin melakukan transaksi denganku?
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa ada yang bisa kau berikan padaku?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ada
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa itu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Keuntungan yang lebih besar..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau akan mendapatkan keuntungan karena bekerja sama denganku
Si Ksatria
Si Ksatria
(Senyum kecil)
Si Ksatria
Si Ksatria
Kau pikir aku tertarik?
Si Ksatria
Si Ksatria
Mau kau punya sesuatu yang tidak orang lain miliki atau punya banyak harta sekalipun..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mata memancarkan warna perak) Aku tidak akan tergoyah oleh kalimatmu
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kalau begitu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Apa kau butuh anak buah?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap serius) Jika tidak keberatan, aku akan menawarkan diriku untuk menjadi anak buahmu
Si Ksatria
Si Ksatria
Anak buahku? Memangnya kau bisa apa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau tanya aku bisa apa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku bisa melewati semua rintangan dengan usahaku dan balas dendamku
Si Ksatria
Si Ksatria
...
Angin pun berhembus kencang.
Orang itu pun menaruh pedangnya kembali ke tempat pedangnya.
Si Ksatria
Si Ksatria
Balas dendam ya.. (Batin)
Orang itu pun membalikkan badannya.
Si Ksatria
Si Ksatria
Ikut denganku
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tengok Rion) Kalau tidak mau, yasudah
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Terkejut)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
AKU MAU!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ta-tapi sebelum itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berlari menghampiri Rion) HEI!!
Riley pun berhenti berlari disebelah Rion, lalu memukul Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
KAU BODOH YA?! KENAPA KAU MENINGGALKANKU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ti-tidak bermaksud, aku hanya..
Si Ksatria
Si Ksatria
Temanmu mau ikut juga?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Iya, dia juga bisa membantumu
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Termasuk dalam hal balas dendam, dia sangat dendam kepada-
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menutup mulut Rion + Senyum) HAHAHA AKU TIDAK MEMILIKI DENDAM APAPUN KEPADA ORANG LAIN. HANYA SAJA SEPERTINYA RION LAGI KENA PENYAKIT INSOMNIA, JADI DIA SEPERTI ITU AHAHA
Si Ksatria
Si Ksatria
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Menepis tangan Riley) BERHENTI GA?! AKU SEDANG ADA PERLU DENGANNYA
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hei, katakan padaku dasar bodoh..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ada perlu apa kau dengannya hah? Cepat beritahu padaku
Si Ksatria
Si Ksatria
Dia menawarkan diri menjadi anak buahku
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tengok Riley + Seringai) Apa kau juga mau?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut) MENJADI ANAK BUAH?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
RION, KAU GILA YA?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Memejamkan mata) Tidak, aku masih waras
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau tidak mengerti kenapa aku menawarkan diri jadi anak buahnya, jadi tidak usah ngata-ngatain aku
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap serius Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok orang itu)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hah, dasar kau ini ya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ikut saja denganmu, Rion
Si Ksatria
Si Ksatria
(Senyum kecil)
Beberapa menit kemudian orang itu pun mulai berjalan, diikuti oleh Riley dan Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Disamping Rion + Berjalan) Kenapa kau mendadak banget minta bantuan seperti itu kepada orang lain?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Disamping Riley + Berjalan) Karena dia bisa merubahku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap punggung orang itu)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Dan aku merasakan kalau orang ini memiliki aura Ksatria yang kuat, kau mengerti kan apa maksudku?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tersentak)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, ternyata kau benar-benar bisa memiliki pemikiran seperti itu..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion) Aku ngerti mulai sekarang
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Iya, dia adalah orang yang bisa membawa kita kepada para Ksatria yang sudah membunuh orangtua kita.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Seringai)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ternyata kau pintar juga ya, Rion (Batin)
Saat diperjalanan mengikuti orang itu, mereka bertiga berjalan sekitar satu setengah jam.
Akhirnya mereka pun sampai pada tujuan.
Si Ksatria
Si Ksatria
Kita sampai
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut) Ini..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-ada desa didaerah sini?!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!