"Shiittt" Umpat Areksa lalu berhenti, melepas helmnya. Tidak ada cara lain selain menghadapi preman-preman itu.
"Ini target kita! Jangan sampai gagal" bisik salah satu dari mereka.
Ya, Preman itu mengincar motor sport milik Areksa.
Areksa pun maju, lalu mereka maju semua. Tidak adil bukan.? Satu lawan dua puluh.?
Areksa yang memang ahli bela diri, tidak cukup susah untuk melawan mereka.
Bugh
Bugh
Bugh
Braakkk
Braakkk
Kraakk
Areksa berhasil melumpuhkan 5 orang. Lalu yang lain masih melawannya.
Saat ia tidak fokus, Areksa malah terkena tinjuan 1 kali dari mereka dan kini mereka mengeluarkan senjata tajam seperti pisau, celurit, bahkan pistol. Ternyata curang juga.
"Lo berani gerak, kita tembak Lo" teriak preman itu
Areksa tidak semua itu di kalahkan, ia malah menendang preman yang membawa pisau, lalu pisau itupun terjatuh.
Doorrr
Satu tembakan tidak terkena sasaran. Karena dengan gerakan cepat Areksa menghindar.
Sedangkan di sisi lain, seorang gadis bercadar sedang jalan-jalan sendiri dengan mobilnya.
"Pasti jalanan itu rame, Hmmm mending gue lewat jalan yang sepi itu aja deh" gumamnya
Saat di jalanan yang sepi, gadis itu tampak kesal bagaimana tidak.? Di depan sana malah ada orang tawuran. Pikirnya.
Gadis itu tak lain adalah Zayna.
Zayna membuka kaca mobilnya, lalu menengok ke arah mereka yang masih saja berkelahi
"Wooyy MINGGIR! GUE MAU LEWAT" teriak Zayna
Salah satu preman itu menengok ke arah Zayna "Wiiihhh.. ada cewek cantik nih" ucap preman itu sambil menggigit bibir bawahnya.
Zayna yang geram pun langsung turun dari mobilnya. Saat ini ia menggunakan gamis berwarna putih elegan. Cocok sekali, bahkan kini hanya matanya saja yang terlihat.
"Gue bilang minggir" ketus Zayna
"Cantik.! Kita main dulu yukk" ajak salah satu preman itu.
Tidak sengaja Zayna menangkap sosok yang ia kenali, bahkan ia mengabaikan ucapan preman tadi.
'Areksa' batinnya
"Ayoo dong cantik, main sama Abang yukk.! Abang mau liat wajah asli mu cantik" Zayna segera menoleh setelah mendengar ucapan menjijikkan itu dari preman yang agak berbadan gempal dan mempunyai kulit hitam.
Preman itu hendak menyentuh Zayna, tetapi dengan cepat, Zayna langsung menendang perut buncit milik preman itu. Sehingga preman itu mengasuh kesakitan. Tendangan gadis ini tidak main-main pikirnya.
"WOYY BERHENTI KALIAN ATAU GUE TELPON POLISI" teriak Zayna dengan suara baritonnya.
Sungguh tidak percaya bukan.? Seorang gadis bercadar kelakuannya seperti itu.? Itulah Zayna, ia berbeda dengan gadis bercadar lainnya. Pastinya itu juga ada alasan tertentu.
Semua preman yang mengepung Areksa mendadak menoleh ke arah gadis bercadar itu. Sehingga Areksa juga melihatnya, keadaan Areksa saat ini wajahnya terluka karena ia kewalahan menghadapi preman yang membawa senjata itu.
"Heehhh Neng.! Mending gak usah ikut campur deh, mending pulang Sono" kata salah satu preman dari mereka.
Zayna berjalan mendekat ke arah kumpulan preman itu. Lalu ia menatap Areksa yang juga sedang menatapnya.
"Kalian semua menghadang jalan ini, tau Nggak" geram Zayna
"Wiihhh... Cantik-cantik omongannya pedes juga" celetuk mereka
"Iyaa.. padahal pakek cadar, tetapi sifatnya hahaha" tawa mereka kompak, membuat Zayna mengepalkan kedua tangannya.
Bugh
Hal yang tidak terduga, Zayna meninju salah satu dari mereka yang berucap seperti itu tadi.
"Hehh.. berani ya Lo.?" Teriak preman itu tidak terima. Hingga membuat mereka mengeluarkan senjata tajam yang tadi, Areksa yang melihat itu langsung berkelahi lagi.
"Mending Lo balik, di sini nggak aman" ucap Areksa
Zayna hanya memutar bola matanya jengah, lalu Zayna langsung menendang preman yang hendak menusuknya.
"Zayna... Awas.." teriak Areksa ketika melihat Zayna akan di tembak oleh preman itu dari belakang.
Tetapi hal yang tak terduga lagi, Zayna sudah mengetahuinya. Hanya dengan lirikan mata saja. Lalu Zayna berbalik badan dan langsung menendang tangan preman itu yang memegang pistol tadi.
Sehingga pistol itu terjatuh, dengan gerakan cepat, Zayna mengambil pistol itu, lalu ia langsung mencekik leher preman itu dengan tangannya yang memegang pistol.
"KALIAN MASIH BERANI LAGI! GUE AKAN TEMBAK TEMAN KALIAN INI" Teriak Zayna membuat semua preman itu langsung menghentikan aktivitasnya.
Areksa tersenyum kecil, saat para preman itu tidak melihat ke arahnya, dengan cepat, Areksa meraih ponselnya lalu menghubungi polisi yaitu temannya.
"Lepasin teman kita" teriak para preman
"Nggak"
"Kalau kalian berani maju satu langkah, gue bakal pastikan, teman kalian ini akan pergi untuk selamanya" ucap Zayna
"Sial" geram salah satu preman itu
Tak lama kemudian, suara sirine polisi terdengar dan mengepung tempat tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Maulina Akmalia
wah hebat Lo zaina. ngalai preman
2025-04-25
0
Kanjeng Mami
aq mampir ya tkor🙏
2023-09-18
0