Eps 5

Kediaman Keluarga Corradeo

Keesokkan harinya tepatnya pagi hari, Nia keluar dari kamarnya dengan berpakaian tank top dan celana trainingnya. Ia berniat menikmati pagi ini dengan berolah raga disekitar sembari melihat-lihat keadaan di luar rumah ini karena sedari Ia tiba di Milan, Nia sama sekali belum keluar dari rumah nan besar ini.

'nikmati waktumu disini Nia, jangan pedulikan apapun.'

Nia turun tangga dengan berlari kecil, setidaknya bisa membakar sedikit lemaknya bukan. Nia tak sadar jika tengah dipandangi oleh ketiga pria muda di bawah sana, Rupanya kedua orang yang baru terlihat itu teman kakak keduanya.

"Hey hati-hati adik manis." Beritahu Isacco pada Nia, Ia tidak mau kalau adiknya sampai terguling dari atas sana. Jika hal itu terjadi bisa-bisa Ia kehilangan adik barunya pikir Isacco.

"ya." Sepertinya setelah melihat orang-orang di ruang makan Nia menjadi tidak berselera untuk sarapan, apalagi kedua teman kakak keduanya asing menurutnya.

"Ayo sarapan dulu adik." Isacco menarik kedua tangan adiknya berniat mengajak adiknya untuk sarapan, mungkin karena belum terbiasa Nia langsung menarik kembali tangannya dan tetap mengikuti kakaknya duduk di meja makan berhadapan dengan teman kakaknya yang errrrrr....

" WOWWWW....Bro aku kau melihat bidadari secantik ini." Spontan teman kakaknya dengan pandangan seperti meneliti bagian tubuh Nia membuatnya merinding. Mengapa semua pria selalu seperti ini sih, melihat keindahan yang menarik selalu saja bertingkah seperti pria baj*ng*n, dasar lelaki.

" Heiii...Kendalikan matamu itu!!! Dia adalah adikku jangan sampai kau melakukan sesuatu yang buruk pada adikku yang manis ini." Isacco memelototi temannya itu.

" Jadi dia adik tirimu itu bro?" tanya temannya yang sebelumnya melihat Nia dengan tatapan menjijikkan.

"Yup....Untuk itu kalian harus menjaga pandangan kalian, terutama kau Thomas Muller." Isacco mengacungkan telunjuknya pada pria yang baru saja berniat menggoda adiknya.

"Hehehe...Tidak lagi bro." Jawab teman Isacco yang bernama Thomas itu dengan tangan kanannya terangkat dan melambai-lambaikannya ditambah dengan wajah tengilnya.

" Oke...Dia Nia Aurora Corradeo." Isacco memperkenalkan adiknya pada kedua pria tersebut.

" Lalu yang berhadapan denganmu Adikku namanya Jefferie Ludovic, dan si tengil itu Thomas Muller."

" Hallo adik cantik." Thomas menyapa Nia dengan tangan terulur kearah Nia bermaksud berjabat tangan.

Setelah beberapa saat Nia tidak juga mengindahkannya, dengan pelan Thomas menurunkan tangannya dengan perasaan malu luar biasa, lalu menggaruk lehernya yang tidak gatal.

" Rupanya adik barumu sangat dingin bro." kata Thomas, dia sangat malu apalagi di depan ada sahabatnya pasti Ia akan diledek habis-habisan.

Jefferie dan Isacco menahan tawa mereka ketika melihat tingkah sahabat konyol mereka itu. Kapan lagi coba melihat seorang Thomas atau biasa dipanggil Thomm si pemikat wanita di acuhkan.

"Kalian lanjutkan makannya aku sudah selesai." Kata Nia sembari me lap mulutnya dengan tisu kemudian beranjak dan berniat melanjutkan kegiatannya berkeliling sekitar.

"Kau mau olahraga?" tanya Isacco.

"Jangan jauh-jauh jangan sampai kau tersesat adikku." Tambahnya lagi, adiknya ini baru tiba di kota ini takutnya nanti tersesat itu yang dikhawatirkan Isacco.

" Aku bukan anak kecil lagi." Balas Nia dengan tatapan sinisnya.

'apa dia pikir aku orang bodoh?'. Batin Nia tak terima.

Nia berbalik dan melangkah keluar dari rumah itu. Sementara Isacco mengucurkan bibirnya karena jawaban yang tak diduga dari adik barunya itu.

"wah bro sepertinya adikmu ini akan sulit ditangani." Thomas menepuk bahu sahabatnya dengan kencang sembari tawa terlontar dari mulutnya.

" ishhh.....Kau jangan memukulku seperti itu, kau kira ini tidak sakit." Isacco mengelus-elus bahunya yang sakit itu.

" Hahaha maaf..Maaf..Jeff dari tadi kau diam saja." Tidak perlu heran dengan Jefferie karena memang sifatnya yang pendiam sudah mendarah daging.

"Biasa saja. Ayo lanjutkan sarapan lalu kita berangkat ke kampus." Jeff tetap fokus pada sarapannya.

" Huhh kau tidak seru, bagaimana bisa aku berteman denganmu yang pendiam ini." Keluh Thom. Ia selalu mengeluh akan hal itu, faktanya hanya Jeff dan Isacc saja teman dekatnya atau lebih tepatnya teman seperjuangannya.

Sementara itu Nia sudah berada di Parco Nord yaitu taman di luar kota, setelah jogging disekitar kediaman Corradeo Ia malah berniat melihat-lihat hingga tiba di sini, tentu saja Nia harus naik taxi kesini bukan. Tidak mungkin dia akan berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh dari kediaman Corradeo.

Parco Nord adalah salah satu tempat wisata yang menarik Terletak di bagian utara kota, ini adalah taman terbesar di Milan dan tempat yang tepat untuk menghabiskan hari yang cerah, menikmati barbeque atau piknik, bermain frisbee, sepak bola, atau apa pun yang disukai

Sebenarnya Milan bukanlah kota yang sangat hijau. – abu-abu adalah warna yang biasanya muncul di benak beberapa orang saat memikirkannya. Jalanan abu-abu, bangunan abu-abu, langit abu-abu dan berasap. Namun ada beberapa fakta yaitu, Milan adalah rumah bagi beberapa taman yang indah – baik di tengah maupun di luar kota.

" Ternyata kota yang berwarna abu-abu memiliki tempat yang bisa ku kunjungi juga." Ucap Nia yang melihat pemandangan taman di kota Milan. Dia pikir Milan hanya akan di hiasi bebagai pabrik saja.

". Lumayan juga." Lanjutnya.

Ia kemudian melangkahkan kakinya tepat dipinggir danau lalu duduk di rumput yang hijau. Nia hanya ingin menyendiri seperti kebiasaannya dulu di Atlanta, di kediaman keluarga Corradeo terlalu berisik menurutnya. Terlalu banyak pelayan yang berlalu-lalang di semua tempat ditambah lagi mommynya yang selalu berisik jika mereka berpapasan.

' Biarkan aku menikmati kesendirianku tanpa ada lalat pengganggu.'

Kediaman Corradeo.

Di dalam kediaman itu sedang terjadi keributan entah karena apa. Sedari tadi Anneth berjalan bolak-balik di ruang tamu dengan smartphone menempel ditelinganya. Raut wajahnya terlihat panik, bahkan badannya sedikit gemetar karena ketakutan. Phillippo berusaha menenangkan istri tercintanya itu, Dua meraih tangan istrinya dan menyuruhnya duduk dulu.

" Bagaimana ini honey, sepertinya Nia tidak membawa gawainya." Ia mengkhawatirkan keadaan anaknya diluar sana, padahal dia sudah memberitahunya kemarin kalau mau keluar dari rumah harus pakai supir. Anak pembuat masalah ini tidak mau mendengarkan mommynya, Anneth berharap putrinya tidak apa-apa.

"Honey...Tenanglah semua akan baik-baik saja."

"Lagian kedua kakaknya juga sedang berusaha mencarinya, kalau dalam beberapa jam kemudian tidak juga ditemukan kita akan membuat laporan ke pihak berwajib." Phillippo berusaha menenangkan Anneth.

" Hahhh...Anak itu selalu saja membuatku khawatir begini." Anneth menghela napas berusaha menenangkan dirinya.

Ditengah kekhawatiran Anneth dan Phillippo tiba-tiba si pembuat masalah muncul dari pintu masuk, dengan wajah terheran-heran melihat orang tuanya menangis. Dirinya tidak tau jika dia adalah biang masalahnya, jadi Nia bergegas menemui mommynya sambil bertanya.

"lohhh....Mom..Apa yang terjadi? siapa yang meninggal."

Mendengar suara putrinya Spontan Anneth dan suaminya melihat ke arah suara tersebut. dan......

Buggg.....

Buggg.....

Buggg.....

Anneth bangun dan menghampiri si biang masalah dan memukul anaknya menggunakan alat pembersih lantai, gagang alat sapu pel itu menghantam kaki Nia. Melihat mommynya seperti kesetanan membuat Nia berlari mencoba menghindari alat sapu pel itu, mereka berkejar-kejaran mengelilingi ruang tamu hingga tak sadar ketiga lelaki Corradeo memperhatikan mereka dengan tatapan geli.

"Semangat mom...kami mendukungmu!!!" teriak Illario heboh. Biar tau rasa tuh si Adik nakalnya.

"Ayo Mommmm pukul dia!!!" Isacco tidak mau kalah dari sang kakak.

Mereka berseru pada Anneth dengan heboh, sepertinya mereka sangat bahagia melihat adik perempuan satu-satunya itu dipukul. Siapa suruh Nia membuat masalah seperti ini.

" Mommmm AMPUNNNNNNN." Nia berlari menghindari sapu sesekali kedua kakinya melompati sofa ruang tamu.

"Mommy...Pleaseeee jauhkan sapu ituuuu."

…………………Bersambung…………………

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!