Malam hari, di sebuah hotel bintang lima, Kings Park Hotel. Sebuah bangunan hotel yang cukup terkenal di kota Sidni.
Suara menggelegar terdengar dari jauh dan mendekat dengan cepat. Sebuah mobil berwarna perak dengan kecepatan tinggi, bergerak dengan leluasa dan memasuki kawasan hotel, dan berhenti tiba tiba tepat di depan pintu lobi hotel.
Di dalam mobil itu, Bastian dengan senyum lebar tampak puas dengan performa mobil yang di naikinya.
Petugas keamanan menatap mobil itu dengan serius dan tajam. Wajahnya berubah ketika melihat merk mobil mewah yang berhenti di depannya itu.
Meskipun penjaga keamanan tidak tahu harga mobil itu, tapi dia tetap tahu bahwa itu adalah Rolls-Royce. Dia berlari dengan cepat ke arah mobil itu dan membungkuk dengan hormat. Dia tahu orang kaya seperti ini tidak bisa di singgung, jika berani maka dia akan kehilangan pekerjaannya sekarang.
Begitu Bastian keluar dari mobil, dia melihat dua orang bergegas mendekatinya.
"Selamat malam tuan, apakah anda tuan Bastian Sharga yang memesan kamar presidental suite?" sapa seorang wanita.
Wanita itu dengan pakaian kerja berwarna emas dipadu dengan hitam. Dia berusia sekitar 20 tahun. Wajahnya halus dengan riasan tipis, dadanya terlihat menonjol ke depan dan tubuh bagian bawahnya juga menantang. Rambutnya hitam di ikat seperti ekor kuda, matanya tajam khas oriental, keseluruhan terlihat cantik dan menawan.
"Ya, saya Bastian." kata Bastian sambil mengangguk.
"Tuan Sharga, nama saya Jessica Lee, dan selama anda tinggal di sini, saya bertanggung jawab untuk melayani anda."
Pria di sebelah Jessica juga membungkuk dengan hormat.
"Tuan Sharga, saya akan memindahkan mobil anda ke tempat parkir vip eksklusif untuk anda." kata pria itu.
"Oke, tidak masalah."
Bastian mengeluarkan kunci dan menyerahkannya kepada pria itu.
Jessica dengan senyum di wajahnya, mengulurkan tangannya dan membungkuk untuk memberi jalan kepada Bastian.
"Silahkan ikuti saya tuan."
Di depan lift khusu vip, Bastian melihat sekeliling dengan kagum, dan ketika mereka berdua memasuki lift, mata Bastian di suguhi teknologi yang sangat menarik. Setelah beberapa saat mereka tiba di lantai tujuan mereka.
"Selamat datang di presidental suite Kings Park Hotel, tuan Sharga."
"Hebat sekali, mereka menyediakan layanan kualitas tinggi dan cepat. Padahal baru beberapa menit aku memesan kamar ini, dan ternyata memang sehebat ini." puji Bastian dalam hati.
Kamar presidental mempunyai luas sekitar 72 meter persegi. Desainnya sangat mewah, dengan kamar dan ruang makan terpisah. Dekorasinya terlihat mahal dengan gaya barat yang indah. Kamar itu memiliki lampu lampu modern, sofa yang luas, televisi layar lebar, dan jendela jendela tinggi dan lebar dengan pemandangan yang sangat luas, menghadap ke sebuah danau buatan yang ber air jernih.
Suhu, kelembaban udara dan kecerahan ruangan juga bisa di atur sesuai keinginan. Terlihat beberapa pelayan cantik dan langsing tersenyum siap melayani kebutuhan makanan untuk Bastian. Tempat itu benar benar nyaman.
Biaya kamar ini sama dengan gaji Bastian setahun di kantornya dulu. Bastian menjatuhkan dirinya dan tenggelam di sofa yang sangat empuk. Bastian menghela nafas dengan perasaan campur aduk. Dia menatap pemandangan di luar dari tempatnya duduk. Depresi yang dialaminya siang tadi, hilang seketika dan dia merasa senang.
"Tuan Sharga, ini menu makanan di sini. Saya bisa merekomendasikan makanan dan minuman untuk anda. Atau jika anda mau anda bisa meminta makanan apa saja yang anda mau, saya bisa mengatur chef membuatkan khusus untuk anda."
Jessica tersenyum dan membungkuk untuk menyerahkan menu yang di susun dengan indah kepada Bastian. Karena mereka berjarak sangat dekat, Bastian bahkan bisa mencium aroma wangi yang berasal dari tubuh Jessica.
"Terserah kau saja, dan sebotol wine terbaik tentunya."
"Baik tuan."
Jessica berbalik dan meminta pelayan makanan untuk mempersiapkan yang Bastian minta. Bastian terdiam di sofa untuk beberapa saat dan mengeluarkan ponselnya. Tanpa ragu dia mengirim uang kepada ibunya sebanyak satu juta dollar.
[Ding! Transfer dengan nominal $1.000.000 sukses.]
Tentu saja ibunya kaget melihat notifikasi dari bank dengan nominal sangat tinggi. Dia menelpon Bastian dan memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. Bastian berbohong bahwa dia memenangkan sebuah lotre. Dia menenangkan ibunya, walau cepat atau lambat dia harus membuat alasan yang lebih baik untuk menjelaskan pada ibunya.
Tak lama kemudian Jessica memimpin beberapa pelayan untuk menyajikan hidangan satu per satu. Sebotol wine di letakkan di meja depan Bastian. Walau dia tidak tahu apa merk wine itu, tapi berdasarkan penjelasan dari Jessica, anggur itu adalah yang terbaik bahkan di kenal dengan sebutan raja anggur di negara pembuatnya.
Kualitas wine ini sangat luar biasa, wine ini sering menjadi barang lelang di pelelangan besar dan merupakan salah satu anggur ter enak di dunia.
Kini Bastian tahu sedikit tentang wine, jadi dia tidak terburu buru meminumnya. Dia mengambil wine yang di siapkan oleh pelayan. Memutar mutar gelasnya dengan lembut dan mulai meneguknya.
Wine masuk di kerongkongannya dengan halus dan lembut, keras tapi lembut dan tidak ada kekurangan pada rasanya. Rasanya seperti sepasang tangan membelai lidah dan mulut dengan lembut. Membuat peminumnya merasa nyaman hingga ke dalam jiwa.
"Wine ini benar benar enak."
Bastian tidak bisa menahan diri untuk kagum. setelah mencicipi wine mahal dia mulai menyantap hidangan yang menurutnya rasanya sangat serasi dengan lidahnya. Setelah makan malam selesai, Bastian merasa sedikit mengantuk, jadi dia berkata pada Jessica.
"Aku akan istirahat dulu setelah mandi. Kau boleh pergi sekarang."
"Baik tuan Sharga, silahkan hubungi kami jika membutuhkan sesuatu."
Jessica tersenyum dan berbalik pergi. Wajahnya merona merah. Sudah lama Jessica tidak bertemu tamu yang sangat tampan. Bastian tidak hanya kaya tapi juga sopan dan ramah, begitu menurut Jessica.
Bastian, yang nilai pesonanya setinggi 86, memnunculkan temperamen khusus dan kepercayaan diri setelah mendapatkan sistemnya. Hal ini membuat jantung Jessica berdebar kencang.
"Apa yang kau pikirkan Jess, dia itu tamu penting!" seru Jessica pada dirinya sendiri dalam hati.
Jessica mencoba menyadarkan dirinya, bukannya sembuh kini wajahnya tambah merona dan melangkah cepat pergi dari kamar Bastian dengan rasa malu pada dirinya sendiri.
***
Keesokan paginya, Bastian terbangun. Setelah meregangkan tubuhnya dan melihat pemandangan indah di luar jendela, dia merasa sangat segar. Tiba tiba dia merasa bingung dan mengira bahwa dirinya sedang bermimpi. Tapi melihat panel sistem di depan wajahnya lagi, dan bermacam barang tergeletak rapi di ruang penyimpanan pikirannya, Bastian tersenyum senang.
DING!
[Misi utama baru telah muncul, silahkan anda periksa.]
"Eh? Misi baru?"
Bastian melihat dan membuka panel sistem.
[Misi Utama : Membeli pakaian dan aksesoris yang sesuai dengan penampilan dan temperamen anda.]
"Ah? Ini harusnya mudah."
Beberapa saat kemudian, Bastian kini sedang duduk di ruang makan presidental suite. Jessica menata sarapan dan membawakan secangkir kopi dengan aroma yang kuat untuk Bastian. Dia melirik Bastian yang sedang sibuk mencari pusat perbelanjaan terdekat di internet.
"Apakah tuan akan pergi berbelanja?"
"Rencananya sih gitu."
Bastian mengangguk dan meneguk kopinya. Aroma nikmat masuk ke lubang hidungnya. Cairan hangat masuk dan menghangatkan kerongkongan dan berhenti di lambungnya. Pertama rasanya pahit tapi kemudian sedikit manis dan lembut keluar dari ujung lidahnya.
"Ini enak sekali Jess." kata Bastian menghela nafas.
"Tuan, ini adalah kopi dari pulau St. Helena. Rasanya pahit dan manis, dengan wangi yang kuat dan sangat di gemari para tamu. Yang ini saya meraciknya sendiri. Saya senang anda menyukainya."
"Kopi ini enak, tapi agar rasanya bisa pas seperti ini pasti kemampuan meracikmu itu luar biasa."
Bastian tertawa pelan, senyumannya hangat dan menyegarkan seperti sinar mentari di musim dingin. Jessica tersipu malu melihatnya.
"Terima kasih pujiannya tuan Sharga."
Setelah beberapa saat Jessica tersadar dari lamunannya.
"Nikmati waktu anda tuan, dan jika anda akan berbelanja, saya bisa menjadi menemani anda."
"Eh? Apa?"
"Tidak ada maksud apa apa tuan, ini bagian dari pekerjaan saya untuk tamu vip, kami pelayan tamu vip memang harus memperlakukan anda sebaik mungkin." kata Jessica menjelaskan sambil tersenyum.
"Baiklah, kau bisa ikut aku nanti."
Bastian tiba tiba merasa walaupun presidental suite sangat mahal, ternyata harganya sesuai dengan pelayanannya. Apalagi dengan wanita cantik yang akan menemaninya selama dia di sini sampai statusnya check out dari hotel.
***
Setelah sarapan, Bastian membawa Jessica ke Holyworld Trade Center. Gedung itu di bawah perusahaan milik Holyworld Group, sebuah perusahaan international yang terkenal. Gedung itu menyediakan hiburan, rekreasi, kuliner dan perbelanjaan. Bisa di katakan sebagai tempat belanja terbaik.
"Tuan Sharga, sebenarnya jika anda menginginkan sesuatu, saya bisa membelikannya untuk anda. Jadi anda tidak perlu repot repot kemari." kata Jessica hormat.
Di mall yang sangat bising dan ramai ini mereka berdua berdiri. Jessica kini telah berganti seragam hitam yang halus dan elegan. Seragam ini menonjolkan bentuk lekukan tubuhnya dan terlihat lebih cantik dan menggairahkan.
"Ha? Bukannya orang senang berbelanja?"
"Bukankah pria benci berbelanja tuan?" kata Jessica balik bertanya.
"Hehehe, mungkin itu karena mereka tidak punya uang untuk menikmati kesenangan berbelanja dengan baik." kata Bastian santai sedikit menyindir dan mengangkat bahunya lalu melangkah maju.
Bastian berkata seperti itu bukan tidak ada alasan, dia salah satu orang yang benci berbelanja, dan alasannya karena tidak punya uang, dia hanya bisa iri kepada orang yang bisa berbelanja dengan leluasa. Tapi sekarang, belanja sepertinya menyenangkan baginya.
Jessica buru buru mengikuti langkah Bastian, karena itu permintaan Bastian, dia harus menurutinya. Mereka berjalan dengan santai. Banyak orang menatap mereka berdua dengan iri dan wajah masam. Bagaimana tidak iri, seorang dengan pakaian kumal berjalan bersama seorang wanita cantik yang mengikuti.
Holyworld penuh dengan ratusan toko mewah besar dan kecil, termasuk Brioni, Armani, Louis Vuitton, Gabbana dan yang lainnya. Ada juga merek merek menengah seperti Cirrus dan Eurocop, semuanya tersedia di mall itu.
Ada berbagai macam hal di sini. Dan kenyataannya, apapun yang ingin orang orang beli, mereka dapat menemukan barang barang favorit mereka disini. Tentu saja dengan syarat, harus punya cukup uang.
Mereka yang tidak punya uang, umumnya datang ke mall ini tidak untuk berbelanja. Paling banyak mereka hanya berjalan jalan dan tidak membeli apapun. Tapi apakah kuat menahan godaan barang barang yang ada di sini. Dulu Bastian memilih tidak kesini karena dia tidak punya uang untuk berbelanja disini.
Setelah berjalan jalan santai, Bastian melihat toko merek Versace dengan area yang luas dan berbagai macam barang menarik di mata, dan dia langsung masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
🤣🤣
2023-08-06
0
Taufik Hidayat
Selamat malam tuan, apakah anda tuan Bastian Seharga 80 Juta Dollar?
2023-08-06
0