Diajak ke Aparteman?

Ya, Kiana adalah anak orang kaya, ia putri dari salah satu konglomerat yang sukses diberbagai bidang. Namun, ketika Kiana memutuskan untuk keluar dari rumah itu, artinya ia harus siap dengan semua konsekuensinya, termasuk meninggalkan semua fasilitas dan kemewahan yang papanya berikan. Kiana juga masih kelas dua SMA, ia tidak mungkin memakai ijazah SMP untuk melamar pekerjaan.

"Kiana, bukankah kita sahabat? Kamu tidak usah khawatir, tinggallah di apartemen milikku bersama Mamamu," ujar Reyhan.

Ya, Kiana dan Rendra sangat jauh dari kata sahabat tapi lebih tepatnya dikatakan sebagai musuh, dimana Reyhan selalu membully dan memperlakukan Kiana dengan sangat buruk di sekolah.

"Apartemen milik mu?" tanya Kiana dengan mata membelalak

Kiana melepaskan pelukannya dari Reyhan, kemudian menatap wajah tampan lelaki itu dengan tatapan yang penuh dengan sejuta tanda tanya. Ia tidak menyangka jika lelaki yang sudah lama memperlakukannya buruk itu berubah menjadi buaya.

Kiana memikirkan banyak hal, dan ia mulai gugup, mana mungkin ia akan tinggal di apartemen milik Reyhan.

Kiana melangkahkan kakinya beberapa langkah dari Reyhan, ia takut lelaki itu akan melakukan sesuatu kepadanya.

'Apa maksudmu?' ucap Kiana di dalam hati.

Sorot mata Kiana seperti menanyakan maksud Reyhan yang terlihat mencurigakan karena Kiana sangat yakin kalau Reyhan pasti punya rencana untuk mengganggunya.

"Kia, kamu bisa tinggal disana," balas Reyhan dengan senyuman yang meyakinkan.

Reyhan seolah paham dan mengerti dengan kekhawatiran Kiana. Jadi, ia menjawab dengan senyum manisnya agar gadis cantik itu tidak memikirkan hal-hal aneh di dalam otaknya.

"Kia, aku tidak tinggal di apartemen, aku masih tinggal bersama kedua orang tuaku," balas Reyhan.

Untuk sesaat Kiana merasa sangat senang, lelaki yang ia pikir buaya ternyata tidak seperti yang ia pikirkan, bahkan ia diberikan tempat tinggal yang layak bersama mamanya. Namun beberapa detik kemudian gadis cantik dengan mata besar seperti boneka barbie itu terlihat sendu dan memalingkan wajahnya dari Reyhan.

Ada rasa ragu dan ketidakpercayaan di hati Kiana. Ya, rasa takut dikhianati dan dikecewakan oleh orang yang sangat dipercaya.

"Kia, kamu tidak usah membayar apapun kepadaku, aku akan membantumu dan aku tulus!"

Reyhan terlihat meyakinkan Kiana, akan tetapi kata-kata itu membuat Kiana semakin ingin menangis. Perlahan, kristal-kristal bening mengalir di pipi Kiana, ia sungguh tidak kuasa menahannya.

Selama hidupnya, Kiana tidak pernah merasa kekurangan. Ia mendapatkan fasilitas mewah dari kedua orang tuanya dan apun yang ia inginkan pasti akan ia dapatkan, tapi saat ini ia terlihat seperti seorang pengemis yang mendapatkan belas kasihan dari orang lain, bahkan orang yang membantunya adalah musuh bebuyutan yang sering mengganggunya di sekolah.

"Rey, aku tidak ingin berhutang budi. Apa kamu mau mempekerjakan ku?"

Kiana mengangkat wajahnya dan dengan penuh percaya diri ia menawarkan dirinya untuk bekerja pada Reyhan. Kiana tidak ingin menerima secara gratis hingga mendatangkan hutang budi nantinya.

Untuk sesaat Reyhan terdiam, ia hanya menatap mata Kiana yang penuh dengan sejuta kesedihan. Reyhan tahu kalau Kiana adalah gadis yang memiliki harga diri yang sangat tinggi, tidak akan dengan mudahnya menerima bantuan dari orang lain, apalagi dirinya sendiri dengan cuma-cuma.

"Baiklah Upik Abu, apakah kamu mau membantuku?" tanya Reyhan lembut tapi penuh kecurigaan, ia menatap mata Kiana dengan tatapan penuh harap.

"Apa?"

Kiana heran sekaligus penasaran tugas yang akan Rayhan berikan kepadanya karena yang Kiana tahu Reyhan adalah lelaki yang sangat tidak ingin belajar bahkan ia sering bolos sekolah dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game di kantin sekolah.

"Aku membutuhkan wanita cerdas dan berbakat sepertimu untuk membantuku, tolonglah!"

Reyhan menggenggam tangan Kiana, matanya terlihat penuh harap. Akan tetapi Kiana terlihat ragu. Namun, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Kiana saat ini selain menerima tawaran itu.

"Apakah kamu akan menggaji ku?"

Kali ini Kiana tidak segan-segan mempertanyakan soal uang, bukan perkara matre, tapi semua itu adalah kebutuhan. Walaupun ia tidak tahu pekerjaan apa yang diberikan oleh Reyhan akan tetapi yang terpenting sekarang adalah uang untuknya dan mamanya.

Ya, bagaimanapun juga saat ini Kiana membutuhkan uang untuk makan dan biaya hidupnya bersama dengan mamanya.

"Tentu," balas Reyhan sembari tersenyum.

"Tapi aku tidak ingin tinggal di apartemen, aku dan Mama akan mencari rumah kontrakan!" ujar Kiana tegas dan penuh dengan percaya diri. Dan jika Kiana sudah bertekad, maka tidak akan ada yang bisa menggoyahkannya.

Kiana terlihat tidak ingin menambah masalah dikemudian hari, karena ia sangat paham kalau keluarga Reyhan pasti tidak akan suka jika ia tinggal di apartemen Reyhan.

"Tapi, Upik Abu!"

Reyhan seolah keberatan dengan persyaratan yang Kiana ajukan, ia tulus dan ikhlas ingin seutuhnya membantu Kiana. Lagi pula apartemen yang ditawarkan oleh Reyhan itu sama sekali tidak ada yang menempati.

"Kalau kamu bisa memenuhi persyaratan ku maka aku akan bekerja denganmu, tapi jika tidak maka mohon maaf aku tidak bisa menerima bantuanmu!" ujar Kiana tegas.

Ya, Kiana adalah gadis yang memiliki harga diri tinggi, ia tidak akan dengan mudahnya bergantung atau merepotkan orang lain tanpa membalas jasa atau tanpa sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Ya, akhirnya Reyhan menyetujui keinginan Kiana, karena dalam otaknya saat ini adalah bagaimana cara untuk membantu Kiana agar sahabatnya itu tidak terlantar dan terkatung-katung di jalanan.

"Rey, apa boleh aku meminta gaji di muka untuk bulan ini?" tanya Kiana tanpa basa-basi.

Tidak tanggung-tanggung, Kiana meminta gaji 10 juta, jumlah yang cukup besar untuk perusahaan yang baru saja merintis dari nol. Ya, semua uang itu akan Kiana gunakan untuk biaya kontrakan, biaya rumah sakit dan biaya hidupnya bersama mamanya.

"Berapa nomor rekeningmu?" tanya Reyhan tanpa ada rasa keberatan sedikitpun.

Hahaha ....

Seperti orang gila, Kiana tertawa terbahak-bahak, namun dalam beberapa detik tawa itu berubah menjadi tangis dan air mata kesedihan.

"Lo menghina gw, Rey?" ucap Kiana dengan nada suara terbata-bata, dan dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Ma-maksudnya?"

Wajah Reyhan terlihat kebingungan dengan sikap yang Kiana tunjukkan.

Reyhan ingin membantu Tania dan ingin mengabulkan apapun keinginan gadis cantik itu, akan tetapi Kiana malah mengira kalau ia telah menghina Kiana. Di hati Reyhan tidak pernah terbersit sedikitpun untuk menghina Kiana.

"Rey, lo nggak lihat, gw bahkan keluar tampa alas kaki. Gw tidak punya sepersen pun uang ketika meninggalkan rumah Papa, bagaimana mungkin gw punya nomor rekening!" jelas Kiana dengan nada suara tinggi.

Terpopuler

Comments

Amegatari

Amegatari

wah minta 10 jt langsung dikasih 😂 pengen juga punya sahabat kayak gitu

2023-06-28

2

lihat semua
Episodes
1 Salah Menilai
2 Diajak ke Aparteman?
3 Kesepakatan
4 Kamu Pelakor!
5 Separuh Jiwaku Hilang
6 Menikmati Pantai
7 Malaikat Baik
8 Dilema Hati
9 Kekesalan Hati
10 Rindu Kasih Sayang Mama
11 Apakah Ini Cemburu
12 Direndahkan dan Dihina
13 Jangan Ganggu!
14 Hanya Upik Abu
15 Rasa Apa Ini?
16 Salah Menilai
17 Nostalgia
18 Hati Berkecamuk
19 Apakah Aku Cemburu?
20 Indahnya Masa SMA
21 Dimanjakan Bad Boy
22 Antara Kening dan Sajadah
23 Separuh Jiwaku Pergi
24 Hidup Sebatang Kara
25 Pengakuan
26 Apakah Ini Cinta?
27 Hati Berkecamuk
28 Bersyukur Memiliki Ibu
29 Minta Maaf
30 Menerima Takdir
31 Menata Hati
32 Masak-Masak
33 Taubat
34 Ditembak Rendi
35 Debaran Tak Biasa
36 Ungkapan Perasaan
37 Piknik Terindah
38 Indahnya Masa SMA
39 Lamaran Dadakan!
40 Penculikan Paksa
41 Perjalanan Bisnis
42 Ungkapan Perasaan
43 Rasa Takut
44 Permintaan Ibu
45 Kawin Lari?
46 Harapan Ibu
47 Bertemu Papa
48 Rindu dan Benci
49 Sebuah Penyesalan
50 Menghindari Wilona
51 Rasa Yang Terpendam
52 Janji Saling Setia
53 Penasaran Dengan Papa
54 Merindukan Papa
55 Permintaan Maaf Papa
56 Bahagia Bersama Papa
57 Mengunjungi Makam Mama
58 Pengakuan Perasaan
59 Bernostalgia Mengenang Mama
60 Persaingan Reyhan dan Rendi
61 Berjanji Menjaga Kiana
62 Kembali ke Rumah Papa
63 Akhirnya Kembali ke Rumah Masa Kecil
64 Bahagianya Hati
65 Janji Seorang Lelaki
66 Menikmati Malam Bersama Papa
67 Nasehat Papa Untuk Kiana
68 Nostalgia Mengenang Mama
69 Rasa Penasaran
70 Kejutan Dari Sang Kekasih
71 Persiapan Menemui Calon Mertua
72 Bosku, Kekasihku
73 Bertemu Calon Mertua
74 Restu Dengan Syarat?
75 Mendapatkan Restu Orang Tua Reyhan
76 Disayangi Calon Mertua
77 Me Time Bersama Calon Mertua
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Salah Menilai
2
Diajak ke Aparteman?
3
Kesepakatan
4
Kamu Pelakor!
5
Separuh Jiwaku Hilang
6
Menikmati Pantai
7
Malaikat Baik
8
Dilema Hati
9
Kekesalan Hati
10
Rindu Kasih Sayang Mama
11
Apakah Ini Cemburu
12
Direndahkan dan Dihina
13
Jangan Ganggu!
14
Hanya Upik Abu
15
Rasa Apa Ini?
16
Salah Menilai
17
Nostalgia
18
Hati Berkecamuk
19
Apakah Aku Cemburu?
20
Indahnya Masa SMA
21
Dimanjakan Bad Boy
22
Antara Kening dan Sajadah
23
Separuh Jiwaku Pergi
24
Hidup Sebatang Kara
25
Pengakuan
26
Apakah Ini Cinta?
27
Hati Berkecamuk
28
Bersyukur Memiliki Ibu
29
Minta Maaf
30
Menerima Takdir
31
Menata Hati
32
Masak-Masak
33
Taubat
34
Ditembak Rendi
35
Debaran Tak Biasa
36
Ungkapan Perasaan
37
Piknik Terindah
38
Indahnya Masa SMA
39
Lamaran Dadakan!
40
Penculikan Paksa
41
Perjalanan Bisnis
42
Ungkapan Perasaan
43
Rasa Takut
44
Permintaan Ibu
45
Kawin Lari?
46
Harapan Ibu
47
Bertemu Papa
48
Rindu dan Benci
49
Sebuah Penyesalan
50
Menghindari Wilona
51
Rasa Yang Terpendam
52
Janji Saling Setia
53
Penasaran Dengan Papa
54
Merindukan Papa
55
Permintaan Maaf Papa
56
Bahagia Bersama Papa
57
Mengunjungi Makam Mama
58
Pengakuan Perasaan
59
Bernostalgia Mengenang Mama
60
Persaingan Reyhan dan Rendi
61
Berjanji Menjaga Kiana
62
Kembali ke Rumah Papa
63
Akhirnya Kembali ke Rumah Masa Kecil
64
Bahagianya Hati
65
Janji Seorang Lelaki
66
Menikmati Malam Bersama Papa
67
Nasehat Papa Untuk Kiana
68
Nostalgia Mengenang Mama
69
Rasa Penasaran
70
Kejutan Dari Sang Kekasih
71
Persiapan Menemui Calon Mertua
72
Bosku, Kekasihku
73
Bertemu Calon Mertua
74
Restu Dengan Syarat?
75
Mendapatkan Restu Orang Tua Reyhan
76
Disayangi Calon Mertua
77
Me Time Bersama Calon Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!