Mei Lin menghela nafas pelan, ia merasa yang di katakan oleh Yuan Li adalah kebenaranya, semua hanyalah khayalan dan imajinasi mereka, mereka yang terlalu terbawa suasana dan malah berfikir yang tidak tidak
"Ini salah mu Mei Lin, sudah berapa lama kamu mengenali Yuan Li ini?, Bukan sehari dua hari lagi kan?, Lalu mengapa kau juga tak mengerti?" Lin Yi berucap dengan nada pelan
Mereka hanya terlalu bersemangat saat membicarakan tentang presedir tampan itu
"Aku hanya penasaran Lin Yi, aku tidak ada niat untuk menganggu ya, hanya saja Yuan Li ini begitu tak mengenakan jika di ajak untuk membicarakan seornag pria yang tampan" Mei Li berucap dengan nada pelan
Ia selalu penasaran dengan perihal ini, hanya saja tak memiliki keberanian untuk bertanya, Yuan Li begitu aneh, tak ada gadis normal yang tak tertarik dengan pria tampan, namun kenapa gadis ini?, bahkan ia masih biasa saja saat berhadapan dengan Manager Wen yang ketampanannya sudah di akui seluruh perusahaan
"Kau seperti baru mengenaliku satu hari saja Mei Lin, Kalian bisa membicarakan mereka semau kalian, tapi jangan ajak aku, karena aku sangat tak berniat" Yuan Li terkekeh pelan sembari melanjutkan pekerjaannya
Perihal pria, huh menggelikan sekali, tiga tahun lalu ia pernah begitu mencintai seornag pria, namun hasilnya?, hasilnya ia di tinggalkan begitu saja, namanya Li Yan dan Li Yan meninggalkannya dengan begitu kejam dan membuat luka mendalam di dalam hatinya yang begitu lembut
Pria manapun sama saja tak ada yang benar benar mencintai, memperlakukan wanita hanya untuk memuaskan diri mereka sendiri
Perpisahan yang tak masuk akal ini membuatnya begitu kesal hingga membuat hatinya membeku, ia di tinggalkan hanya karena rasa traumanya,
Ia di tinggalkan hanya karena ia tak bisa di tiduri, ia tak bisa di sentuh karena saat Li Yan menyentuhnya ingatan ingatan masa lalu itu datang dan membuatnya seketika bergetar karena ketakutan
"Kau ada ada saja Mei Lin, sejak awal kau tau dengan jelas jika Yuan Li ini begitu anti dengan yang namanya pria, dan kau malah membicarakan pesona seornag pria padanya?, Kau berharap apa?, Kau berharap ia akan menjadi bersemangat, ada ada saja mah"
Lin Yi berucap dengan ada nan pelan, sedari mulai bekerja di kantor ini dua tahun lalu sudah ada beberapa orang yang menyukai Yuan li dan akhirnya memilih untuk mengejar
Akhirnya semua mundur sendiri, responnya memang tak terlalu kasar dan keras, Yuan li bukan orang yang akan berteriak jika tak menyukai suatu hal,
Hanya saja cara Yuan Li yang membuat pria pria yang ingin mendekat malah ingin mundur Tampa sebuah pemberitahuan
Seseorang yang ingin mengejarnya hanya akan bertahan selama 1 bulan saja, setelahnya?, Mereka memilih mendekati rekan kerja lainya
"Aku hanya mengkhawatirkan, Yuan Li, sudah dua tahun berlalu dan Yuan Li belum memiliki perkembangan apapun, ia bahkan tak memilih niat dengan seorang pria, apakah kita bisa ke rumah sakit?" Mei Lin berucap dengan nada pelan
Hal seperti ini tak bisa di biarkan, ia tak tau penyebab hati Yuan Li yang membeku, namun hal seperti ini tak bisa di anggap sepele, bagai mana jika Yuan Li diam diam memiliki penyakit serius
Hingga ia memilih untuk menikmati hidup dan tak ingin mengukir cinta, hal itu ia lakukan agar kelak ia tak menyakiti orang lain saat ia kehabisan waktu untuk bertahan,
Anggap saja ia yang terlalu dramatis dan terlalu percaya dengan film, namun ini bisa saja terjadi, di bawa kerumah sakit dan di cek dengan baik adalah pilihan terbaik, jika pada akhirnya Yuan Li memiliki penyakit serius maka mereka hanya perlu melakukan segala hal terbaik untuk menemani Yuan li
"Kau pikir aku memiliki kelainan seperti itu?, Kau fikir aku tidak normal begitu Mei Lin?, kau ini otak mu begitu kotor" Yuan Li terkekeh pelan
Ia bukan tidak tertarik dengan para pria tampan itu, ia saja sampai saat ini ia belum menemukan pria yang ia inginkan, pria yang bisa menerima kekurangannya, pria yang akan tetap bertahan dengan segala sikap dan rasa traumanya
Sudah tiga tahun berlalu ia tak menemukan pria itu, pria yang datang hanya untuk sekedar bermain dan mengambil kesempatan untuk menikmati tubuhnya, hanya saja ia bukan gadis yang bisa di nikmati begitu saja
"Sekarang sangat marak terjadi Yuan Li, aku tak ingin memiliki penyesalan nantinya, aku ta senang mendoakan mu, hanya saja jika kau memiliki penyakit kronis kau bisa langsung mengatakan kepada kami, aku tau alasan mu tak berpacaran tidak sederhana kan?, ayo ke rumah sakit, kita lihat semua cara bisa kita lakukan, nyawa mu akan baik baik saja" Mei Lin berucap dengan penuh tekad
ia memang telah memiliki tabungan, meskipun tak terlalu banyak namun ia bersedia menyerahkan semuanya untuk pengobatan Yuan Li, jika di butuhkan ia masih memiliki rumah dan bisa menjualnya
"Kau ini terlalu banyak menonton drama, apa sebenarnya yang ada di dalam pikiranmu"
"Aku menebak jika kau mungkin memiliki penyakit kronis hingga tak berani menjalin hubungan dengan seorang pria karena takut membuatnya sedih saat kau pergi, tapi jika kau diam seperti ini apakah kau tak mengasihani kami, kami adalah sahabat mu dan kau menyembunyikannya dari kami" Mei Lin berucap dengan nada nan begitu menyedihkan
"Yuan Li, apakah yang di katakan Mei Lin benar?" Lin Yi ikut mendesak
Yuan Li mendengus malas, Mei Li ini memiliki imajinasi yang begitu tinggi, sedari awal ia adalah gadis sehat tak memiliki penyakit apapun, saat ini ia hanya tidak tertarik untuk berhubungan dengan bukan berati tak akan pernah jatuh cintakan?
"Aku hanya bercanda kok, jangan selalu serius, aku hanya mencairkan suasana yang tegang ini, kau menjadi begitu serius akhir akhir ini membuat ku merasa kehilangan dirimu yang dulu" Mei Lin terkekeh pelan
"Udah fokus saja dengan kerjaan yang mau miliki, ingat jangan sampai ada kesalahan sedikitpun hal paling berharga yang akan menjadi taruhan"
"Tapi kembali lagi ke si presedir yang katanya sangat tampan itu, terasa ada begitu banyak gosip di luar sana dan ini benar membuat ku merasa penasaran, aku tau kau tak akan tertarik, tapi apa salahnya melihat, melihat orang tampan adalah hal yang baik untuk otak" Mei Lin berucap dengan nada pelan
ia merasa lega jika Yuan Li benar tak memiliki penyakit, ia hanya terlalu takut dan akhirnya malah membuatnya berimajinasi begitu tinggi
"Benar sekali, aku juga merasa penasaran, ia belum menujukan diri, namun?, Semua orang bahkan sudah mengagumi ketampanannya"
"Baiklah, aku juga akan penasaran, dengan ketampanannya"
"Kau mengatakannya bahkan dengan sangat tidak ikhlas Yuan Li"
"Kau benar, aku juga merasa demikian" Lin Yi berucap dengan nada pelan
Yuan Li begitu tak tertarik dengan pria di sekelilingnya, sebagai teman yang baik ia akan berusaha keras untuk mencari peluang kebahagiaan sahabatnya
"Sayangnya kita bahkan tidak di ajak buat nyambut di depan, hanya bisa melihat dari lantai atas saja"
Mei Li menghela nafas dengan pelan, direktur yang tampan bahkan tak melakukan penyambutan besar, mereka hanya karyawan biasa dan tentu saja hanya bisa melihat dari kejauhan saja
"Mengapa begitu aneh, bukankah seharunya kita juga berada di depan untuk menyambut mereka?"
"Orang tampan memiliki banyak keinginan, aku udah bertanya dengan deviasi sebelah, katanya si Presdir tidak terlalu suka jika di sambut dengan begitu megah"
"Jika tidak suka dengan keramaian lalu mengapa mendatangi sebuah perusahan yang pastinya memiliki ratusan bahkan ribuan pekerja" Yuan Li menjawab dengan nada acuh
Keduanya sedang begitu sibuk perihal pria tampan, tak berhenti untuk membicarakan segala kelebihan yang di miliki oleh sang direktur baru itu, sedangkan dirinya?, Ia malah sibuk dengan pekerjaannya
Saat orang lain memilih menikmati wajah nan tampan maka ia lebih suka dengan lembaran kertas, komputer dan semua peralatan dihadapannya
"Orang kaya dan tampan bisa melakukan apapun yang ia inginkan, orang datang dan menyambut di depan tentu saja orang orang penting di perusahan ini aja"
"Sudahlah, jangan terlalu suka bergosip, biarkan dia melakukan apapun yang ia inginkan, bukankah dia Presdirnya, apapun yang ia inginkan bisa ia lakukan"
"Kau ini sangat tidak menyengkan, mengapa kau selalu tidak bersemangat, bertemu dengan pria tampan pun tak bisa membuatmu berdebar"
"Kita akan rapat bersamanya, setelah makan siang kita akan bertemu dengannya, mengapa harus merepotkan diri untuk melihat, jika akhirnya kita bisa melihatnya dengan puas"
"Kau ini, bersikaplah sedikit mencolok, jika beruntung kau bisa menjadi nyonya Ling yang begitu berkuasa"
"Jangan berkhayal terlalu jauh, itu hanya sebuah imajinasi mu"
"Kau ini begitu tak memiliki semangat pejuang, berkhayal terlebih dahulu dan suatu saat siapa tau beruntung dan dapat di kabulkan"
"Jangan mematahkan semangat ku Yuan Li, kau begitu tak berperasaan"
"Saat ini tak akan bisa melihatnya dengan luas dan puas, hanya menunggu beberapa saat, mengapa sangat tak bisa?, Menunggu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments