5. Sahabat yang Selalu Ada

Pagi Harinya Adelia baru menyalakan ponselnya kembali, dirinya sudah mulai tenang dan sudah mulai bisa menerima kenyataan bahwa pernikahannya batal.

📲“ADEL! LO DIMANA!” teriak Nara begitu teleponnya di angkat oleh Adelia.

📲“Gue di hotel XXX, kenapa” tanya Adelia datar.

📲“Del jangan bilang lo, melampiaskan kemarahan lo dengan tidur bersama orang lain!” pekik Nara dengan suaranya yang sangat melengking.

📲“Gila lo! Gue ke sini karena sedang mau menyendiri, lo tau kalau gue ada masalah gue selalu menyendiri dulu untuk menenangkan diri gue, cepat kesini ambilkan baju buat gue juga, gue belum ganti baju sejak dua hari yang lalu” Adelia tertawa di ucapannya yang terakhir.

📲“gila lo, ngapain aja lo seharian kemarin, ya udah tunggu gue di sana” nara langsung mematikan sambungan teleponnya, nara memang sengaja tidak terlalu mengungkit masalah yang terjadi, selain karena dia sudah tau apa yang terjadi, Nara juga tidak mau membuat Adelia kembali sedih, cukup tadi dia sudah bisa mendengar tawa adelia, entah itu tawa beneran atau bukan nara tidak peduli, dia hanya mau sahabatnya itu baik baik saja saat ini.

.

Sekitar satu jam kemudian, Nara sampai dengan membawa satu tas berisi pakaian dalam dan pakaian lainnya milik Adelia, tentu saja Nara mengambilnya dari butik bukan ke rumah Adelia, karena Nara tau adelia tidak akan membiarkan Gilang mengetahui masalah tentang Keanu dan Fira.

Nara sangat tau bagaimana kemurkaan Gilang, dia bahkan bisa menghabisi nyawa Keanu jika hal itu terjadi makanya Adelia memilih tidak pulang kerumahnya.

“Lo gila bawa baju sebanyak ini” tanya Adelia sambil tertawa kecil.

“ya siapa tau lo mau ikut gue ke klub malam, di sana kita bisa menari melepaskan kegundahan hati” goda Nara, dia memang tidak pernah kesana, tapi dia penasaran katanya dengan minum minum kita bisa menghilangkan kegundahan hati, nara penasaran apa itu akan berhasil untuk temannya yang sedang patah hati.

“lo gila gila aja nar, kita gak pernah kesana sekarang lo ajak gue ke sana, emang sarap lo” ledek Adelia.

“Yee~ beneran gue penasaran pengen tau rasanya ke sana, paling kita minum jus jeruk aja, habis itu pulang gimana?” tawar Nara sekali lagi.

“Ya udah nanti malam kita kesana” ucap Adelia pasrah.

“Kalau gitu lo mau cerita ke gue gak apa yang terjadi semalam?” Nara mulai bertanya pada adelia melihat tingkah adelia yang terlihat lebih wajar, walau matanya bengkak tapi adelia sudah bisa bercanda dan tertawa bersamanya. “gue udah dengar dari Fira, tapi gue masih belum yakin dengan ucapan dia, katanya dia dan Keanu di jebak dan sampai hal itu terjadi” lanjut Nara menjelaskan.

Adelia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan rekaman yang tidak sengaja dia ambil saat ingin memberi kejutan pada Keanu.

“Lo rekam del?” seru Nara tidak percaya, gadis itu langsung mengambil ponsel milik Adelia dan menonton video yang diambil adelia, Nara tidak percaya di sana jelas sekali terlihat wajah Keanu yang tertidur sambil memeluk Fira yang tidak memakai apapun, tampak juga Adelia merekam pakaian yang bertebaran di mana mana. “Gila si Fira sejak kapan mengkhianati lo!” tambah Nara tidak percaya.

Adelia bergidik bahu acuh, “entah lah, gue gak tau dan gak mau tau, kalau gue tau, gue takut semakin sakit hati dengan mereka berdua, jadi gue gak mau mikirin mereka lagi, dan seperti nya pernikahan gue terancam batal”.

Nara meletakkan ponsel Adelia lalu menatap sendu adelia, “Mungkin gak sih mereka memang terjebak? Sampai melakukan itu?” gumam nara pelan.

“Nar, menurut logika elo aja ya, kalau emang mereka di jebak, kenapa mereka melakukan itu di apartemen milik Keanu? Kalau misalnya mereka mengadakan meeting karena event atau apalah, yang pasti mereka akan memilih hotel sebagai tempat mereka melakukan itu bukan? Bagaimana mereka berdua bisa menahan diri hingga bisa sampai ke apartemen Keanu yang jarak dari semua hotel sangat jauh, semakin gue pikirkan semakin gak masuk akal alasan yang bisa gue dapatkan, gue semakin benci pada mereka nar!” umpat adelia kesal.

Nara menganggukkan kepalanya setuju, karena ucapan adelia ada benarnya juga seperti yang dia bilang semalam, kalau pengaruh obat perangsang ada berbagai macam caranya untuk melampiaskan, bukan hanya dengan cara berhubungan badan, walau menyakitkan cara lainnya, harusnya Keanu melakukan hal itu jika dia benar benar cinta pada Adelia. Mengingat pernikahan mereka akan berlangsung 1 bulan lagi.

“lo udah bayar lunas semuanya?” yang nara maksud adalah persiapan pernikahan adelia dengan Keanu.

Kepala Adelia perlahan mengangguk pelan, “udah lunas semua, dari gedung sampai makanan dan tempat bulan madu, semua sudah papa bayar lunas, untungnya surat undangan belum di antar kan pada orang orang” jawab Adelia dengan suara pelan.

Nara menepuk jidatnya, “Sekarang hanya ada beberapa opsi, lo tetap lanjut pernikahan lalu bercerai karena semuanya sudah terlanjur dibayarkan, keluarga elo bakal rugi ratusan juta, atau opsi kedua lo batalkan dan elo harus menanggung malu serta rugi ratusan juta, karena sesuatu yang sudah dibayarkan lunas tidak bisa di ambil seluruhnya kalau pernikahannya batal” ujar nara memberi pilihan.

“pilihan elo gak ada yang enak nar! Mana bisa gue menikah lalu langsung bercerai, sama aja dengan gue cari mati, udah tau Keanu berselingkuh masih juga mau menikah dengannya, kalau opsi ke dua sama aja gak enak tapi tetap harus gue lakukan karena gak ada pilihan lain” ujar Adelia.

Nara menepuk Bahu Adelia pelan, “tenang masih ada 1 bulan lagi, kita akan pikirkan jalan terbaik untuk menyelesaikan ini, apa kita minta bantuan kak Gilang aja?” usul Nara.

“bukan hanya Keanu yang mati di tangan Gilang, tapi gue juga bakal mati di tangannya, dia sudah mengatakan padaku sejak awal dia gak setuju dengan pernikahanku dan Keanu, sebagai sesama pria dia merasa Keanu bukan pria yang baik”.

“Benar banget kenapa elo gak dengarkan kata kata kak gilang” gumam Nara dengan polosnya.

‘PLak’ Tanpa sadar Adelia memukul punggung Nara spontan, “Gue lagi dimabuk cinta oon! Dimana mana orang kalau sudah dimabuk cinta mana tau baik atau jahat, dimata gue dia itu pria paling baik yang gue kenal! Setelah gue melihat dengan mata kepala gue sendiri baru gue menyesal tidak mendengarkan si Gilang” amuk Adelia kesal.

“Yee~ jangan marah marah dulu dong, elo udah makan belum?”

“Kenapa elo tanya itu” kesal adelia.

“marah itu perlu tenaga, berpura pura tidak apa apa juga perlu tenaga, jadi biar elo sehat saat kita having fun nanti malam jadi ayo kita makan dulu” ajak nara.

“lo aja, gue males” tolak Adelia.

Nara menatap sinis Adelia, “gue tau elo pasti belum makan sejak kemarin, gue risih dengar suara cacing di perut elo, ayo cepat kita sarapan, bisa di gorok kak Gilang gue, kalau tau adiknya mati kelaparan padahal punya banyak uang untuk makan” omel Nara.

Adelia tersenyum kecil mendengar ocehan sahabatnya itu, mau tidak mau dia mengikuti keinginan Nara untuk makan di restoran yang ada di hotel itu, untung saja ada Nara, jadi adelia masih bisa bersandar pada sahabatnya itu.

...🥁🥁🥁🥁🥁...

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

untung undangan blm disebar..

2024-04-17

0

Shai'er

Shai'er

🤣🤣🤣🤣🤣, untung ada, Nara 🥰🥰🥰

2023-06-26

0

Shai'er

Shai'er

bener banget tuh,👍 tidur aja butuh tenaga, apalagi yang lagi patah hati, pasti nangis lah ,marah lah, apalah, semua itu butuh tenaga, Adel,🥺🥺🥺

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Perselingkuhan
3 3. Teman makan Teman
4 4. Adelia Menghilang
5 5. Sahabat yang Selalu Ada
6 6. Menikah Denganmu?
7 7. Pertemuan Pertama
8 8. Lamaran Pernikahan
9 9. Menolak
10 10. Menyerah untuk Menikah
11 11. Berita semakin Viral
12 12. Meminta Maaf
13 13. Minta Tanggungjawab
14 14. Persyaratan
15 15. Perjanjian Pernikahan
16 16. Rumor buruk
17 17. Minta Restu Camer
18 18. Sesi Foto
19 19. Fira kembali Mengganggu
20 20. Sesi Foto lanjut!
21 21. Pernikahan
22 22. Susah Tidur
23 23. Cobaan Berat
24 24. Koper tertukar
25 25. Pagi yang tegang
26 26. Rencana Menggoda
27 27. Rencana Gagal
28 28. Mood Down
29 29. Sikap Perhatian Alva
30 30. Si Dingin Alva
31 31. Adelia Mabuk
32 32. Pulang Malam
33 33. Si pengganggu datang
34 34. Adelia Sakit
35 35. Di Usir dan Hancur
36 36. Rencana
37 37. Konversi Pers
38 38. Konversi Pers 2
39 39. Mulai Nyaman
40 40. Ervan Merusuh
41 41. Cemburu
42 42. Alva Marah
43 43. Adelia kembali luluh
44 44. Alva tidak melawan
45 45. Pikiran Negatif Adelia
46 46. Alva sakit
47 47. Malu
48 48. Pura pura lupa
49 49. Kedatangan Ervan
50 50. Membuka Rahasia
51 51. Ervan mulai Bercerita
52 52. Ervan Mulai mengerjai lagi
53 53. Masa lalu Alva
54 54. Sama sama Takut
55 55. Salah paham
56 56. Pesta
57 57. Gosip
58 58. Adelia Emosi
59 59. Adelia dan Alva
60 60. Kembali Canggung
61 61. Kau marah?
62 62. Saling Membutuhkan
63 63. Telepon Mengganggu
64 64. Kedatangan Jeremy
65 65. Pengganggu
66 66. Sifat Asli Ervan
67 67. Pemakaman
68 68. Pulang Malam
69 69. Pesan
70 70. Telepon Nara
71 71. Menyesal
72 72. Kecelakaan
73 73. Pingsan
74 74. Hamil
75 75. Curhat
76 76. Kembali Emosi
77 77. Fira Melahirkan
78 78. Sadar
79 79. Kita akan membesarkannya
80 80. Kesedihan Nara
81 81. Pulang
82 82. Diam lagi
83 83. Bertemu Lana
84 84. I Love You
85 85. Bersiap untuk kejutan
86 86. Nyanyian Alva
87 87. Rumah sakit
88 88. Alva Marah
89 89. Bertemu Jeremy
90 90. Penguntit Nara
91 91. Ervan Pergi
92 92. Kembali
93 93. Waktunya orang Dewasa
94 94. Nara mulai berubah
95 95. Kisah Nara dan Ervan
96 96. Pertemuan Kembali
97 97. Akhir bahagia
98 98. Kebersamaan (END)
99 99. Bonchap
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Perselingkuhan
3
3. Teman makan Teman
4
4. Adelia Menghilang
5
5. Sahabat yang Selalu Ada
6
6. Menikah Denganmu?
7
7. Pertemuan Pertama
8
8. Lamaran Pernikahan
9
9. Menolak
10
10. Menyerah untuk Menikah
11
11. Berita semakin Viral
12
12. Meminta Maaf
13
13. Minta Tanggungjawab
14
14. Persyaratan
15
15. Perjanjian Pernikahan
16
16. Rumor buruk
17
17. Minta Restu Camer
18
18. Sesi Foto
19
19. Fira kembali Mengganggu
20
20. Sesi Foto lanjut!
21
21. Pernikahan
22
22. Susah Tidur
23
23. Cobaan Berat
24
24. Koper tertukar
25
25. Pagi yang tegang
26
26. Rencana Menggoda
27
27. Rencana Gagal
28
28. Mood Down
29
29. Sikap Perhatian Alva
30
30. Si Dingin Alva
31
31. Adelia Mabuk
32
32. Pulang Malam
33
33. Si pengganggu datang
34
34. Adelia Sakit
35
35. Di Usir dan Hancur
36
36. Rencana
37
37. Konversi Pers
38
38. Konversi Pers 2
39
39. Mulai Nyaman
40
40. Ervan Merusuh
41
41. Cemburu
42
42. Alva Marah
43
43. Adelia kembali luluh
44
44. Alva tidak melawan
45
45. Pikiran Negatif Adelia
46
46. Alva sakit
47
47. Malu
48
48. Pura pura lupa
49
49. Kedatangan Ervan
50
50. Membuka Rahasia
51
51. Ervan mulai Bercerita
52
52. Ervan Mulai mengerjai lagi
53
53. Masa lalu Alva
54
54. Sama sama Takut
55
55. Salah paham
56
56. Pesta
57
57. Gosip
58
58. Adelia Emosi
59
59. Adelia dan Alva
60
60. Kembali Canggung
61
61. Kau marah?
62
62. Saling Membutuhkan
63
63. Telepon Mengganggu
64
64. Kedatangan Jeremy
65
65. Pengganggu
66
66. Sifat Asli Ervan
67
67. Pemakaman
68
68. Pulang Malam
69
69. Pesan
70
70. Telepon Nara
71
71. Menyesal
72
72. Kecelakaan
73
73. Pingsan
74
74. Hamil
75
75. Curhat
76
76. Kembali Emosi
77
77. Fira Melahirkan
78
78. Sadar
79
79. Kita akan membesarkannya
80
80. Kesedihan Nara
81
81. Pulang
82
82. Diam lagi
83
83. Bertemu Lana
84
84. I Love You
85
85. Bersiap untuk kejutan
86
86. Nyanyian Alva
87
87. Rumah sakit
88
88. Alva Marah
89
89. Bertemu Jeremy
90
90. Penguntit Nara
91
91. Ervan Pergi
92
92. Kembali
93
93. Waktunya orang Dewasa
94
94. Nara mulai berubah
95
95. Kisah Nara dan Ervan
96
96. Pertemuan Kembali
97
97. Akhir bahagia
98
98. Kebersamaan (END)
99
99. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!