4. Adelia Menghilang

Seorang pria mengepalkan tangannya geram, rahangnya sudah terlihat mengeras, kepalan tangannya pada majalah yang dia pegang semakin membuat buku buku jarinya terlihat semakin jelas dan memerah. Dia menggigit bibir bagian bawahnya sebelum membiarkan mulut itu terbuka untuk menghembuskan nafas. Matanya mendelik tajam, ke arah majalah yang kini sudah dia lemparkan ke sembarangan tempat sampai akhirnya majalah itu berada jauh dari tempat dia berada.

“Tu-tuan?”

“KELUAR!" bentak Pria itu dengan suara keras.

Sebelum diperintah dua kali pria yang terlihat berumur hampir setengah abad itu menundukkan wajahnya, sambil membungkuk memberi hormat, dan segera pergi keluar dari ruangan itu. Pria tua itu baru saja masuk keruangan itu dan baru akan memberi beberapa laporan perusahaan tapi belum sampai dua menit dia menginjakkan kakinya di sana, dia sudah harus benar benar keluar meninggalkan pria muda yang merupakan direktur nya sendiri, sebenarnya itu lebih baik dari pada menerima kemarahan dari pria berkuasa itu.

Pria itu bersandar di kursi kebesarannya, menekan pelipisnya yang mulai terasa berdenyut nyeri. Rasanya dia ingin sekali menjedotkan kepalanya sendiri ke tembok saat ini juga, bila perlu sampai pecah, sampai tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuhnya, seperti rencananya tadi pagi di pinggir jembatan yang ingin bunuh diri, sudah beberapa kali pria itu berpikir ingin mengakhiri hidupnya, tapi selalu gagal.

Pria itu memutar kursinya dengan kesal hingga menghadap dinding kaca besar yang membuatnya bisa melihat jalanan dan gedung gedung kota. Sebuah senyum getir muncul dari bibir pria itu.

Gedung hedung yang berdiri kokoh Bagai raksasa itu, hampir dari semua itu adalah miliknya, lalu kenapa kehidupan pria ini terlihat tidak menyenangkan, sampai dia berniat untuk mengakhiri hidup? Apa yang membuatnya terlihat seperti saat ini?

Harusnya dengan memiliki harta dan kekayaan yang melimpah, dia bisa hidup dengan senang, segala keinginannya bisa terwujud. Pria itu kembali tersenyum getir, dia memang mendapatkan semuanya, tapi kenyataannya ada yang tidak bisa dia cegah dengan kekayaannya yang melimpah.

Apa gunanya kaya dan berkuasa, tapi dia tidak bisa menyangkal berita buruk yang sudah terlanjut menyebar tentang dirinya, dipenjuru negri tidak hampir di seluruh dunia, karena dia termasuk pria muda terkaya yang masuk ke dalam jajaran 10 besar orang terkaya di dunia. Itu cukup membuat pria itu tidak bisa bernafas dengan tenang, dan tidak bisa hidup dengan baik.

Pria ini adalah bagian dari orang orang yang merasa hidupnya tertekan dan sudah binasa.

“aku sudah berusaha mengabaikannya, aku sudah berusaha menutup mata dan telinga” gumam pria itu pelan.

Di setiap kesuksesan yang dia dapat, maka akan ada pula berita yang muncul, dia harus mendengar berita itu berkali kali dan bahkan ribuan kali, semua wartawan hanya bertanya satu hal padanya dan itu selalu masalah berita yang sama.

Berita itu akan muncul menghantui dirinya, saat dia senang baru memenangkan tender dengan sangat mudah, saat dia berhasil menciptakan sesuatu yang luar biasa dan menghasilkan keuntungan milyaran dollar, saat apapun keberhasilan yang dia dapatkan selalu bersandingan dengan berita negative yang membuat kepalanya mau pecah.

Kemanapun dia mencoba lari tetap saja dia akan di kejar oleh berita itu, bahkan sekarang saat dirinya bersembunyi di Indonesia, dia masih menerima berita itu.

Pria itu kini mendesah kesal. Sudah berkali kali dia diam membiarkan tapi tetap saja berita negative itu muncul menghantui hidupnya.

Haruskah dia menutup semua perusahaan media masa agar tidak ada lagi yang memberitakan tentang dirinya, pikir pria itu

“apa gunanya semua itu” pria itu berpikir dan menjawab pikirannya sendiri.

Harta, tahta, kekayaan dan kekuasaan, entah kenapa rasanya semua itu tidak berguna sama sekali.

“tidak ada gunanya mengeluh seperti ini, tidak ada yang berubah” umpat pria itu pelan. “apa aku lebih baik mati saja” kembali pemikiran itu muncul dalam benaknya.

...🪕🪕🪕🪕🪕...

Nara mengumpat dan memaki Fira dengan semua kata kata cacian yang muncul dalam benaknya, dia sama sekali tidak peduli Fira dan Keanu mau dijebak atau apapun, perselingkuhan tetap perselingkuhan, dia tidak akan pernah memaafkan alasan apapun yang melatarbelakangi perselingkuhan itu.

📲“Lo pikir pakai otak, kenapa lo sampai di jebak?! Atau itu hanya akal akalan lo aja fira! Sekali perselingkuhan tetap perselingkuhan! Mulai sekarang jangan pernah anggap gua dan adel sahabat elo lagi!” maki Nara kesal.

📲“Nar, maafin gue, bantuin gue minta maaf dengan Adel, Keanu sangat mencintai dia, gue yang salah nar” terdengar suara lirih Fira, tapi nara hanya tersenyum kecut.

📲“Gak, gue gak akan bantuin elo! Tu cowok kalau dia benar benar mencintai Adel, pasti dia bisa menjaga burungnya agar tidak tergoda oleh elo!” umpat Nara.

📲“kami di jebak nar, ada obat perangsang di minuman kami” bela Fira.

📲“Sh*t, gak percaya gue, banyak cara untuk menghilangkan efek obat selain cara yang dilakukan oleh kalian berdua, gue tidak peduli apapun itu, mulai sekarang jangan pernah muncul dihadapan gue dan adel” bentak Nara setelah itu dia mematikan ponselnya dengan cepat.

Mungkin di tempatnya, fira akan berteriak memanggil nara karena telepon yang di matikan nara secara tiba tiba, Nara sendiri langsung memblokir nomor Nara agar wanita itu tidak bisa menghubungi dirinya lagi.

“dimana elo sih adel, bikin gue khawatir aja” umpat Nara kesal karena dia tidak berhasil menghubungi adelia.

Nara dan adelia memang sudah sangat dekat melebihi kedekatan mereka dengan Fira, apa lagi Adelia sering membantu keluarga nara dan membuat Nara selalu berutang budi pada Adelia.

.

Adelia masih berada di pantai sejak dia datang wanita itu tidak bergerak sama sekali dia hanya terdiam menatap lautan.

Tidak terasa Adelia cukup lama hanya memandang lautan dengan berdiam diri, dia bahkan tidak sadar langit sudah berubah malam dan akhirnya adelia berusaha berdiri, tapi kakinya tiba tiba kesemutan karena terlalu lama duduk dengan posisi yang sama.

“hahaha” Adelia tertawa tapi air matanya kembali jatuh.

‘kenapa rasa sakit di hatiku, tidak bisa mengalahkan rasa sakit di kakiku’ batin adelia.

Gadis itu tertawa dan menangis di waktu yang bersamaan, orang orang yang ada di sana bahkan sampai takut mendekat karena takut pada adelia yang seperti itu, mereka menganggap adelia kesurupan.

Setelah kakinya mulai bisa dibawa berjalan, adelia mulai menjalankan mobilnya menuju hotel di dekat pantai itu, dia sedang tidak ingin pulang, di tidak tau apa yang harus dia katakan pada abangnya, jika gilang melihat kondisi dia sekarang. Adelia juga belum mau menemui siapapun saat ini, dia masih ingin sendiri dan merenung sendiri. Entah apa yang terjadi dengan pernikahan dia yang akan dilaksanakan 1 bulan lagi.

...🎲🎲🎲🎲🎲...

Terpopuler

Comments

Shai'er

Shai'er

untung aja kamu tau sebelum kalian menikah, Adel, cobak kalo dah nikah, bakalan lebih sakit lagi tuh, semangat lah💪💪💪, dunia gak bakalan berakhir hanya gegara kamu putus cinta 💪💪💪

2023-06-26

0

Shai'er

Shai'er

😭😭😭😭😭😭😭

2023-06-26

0

Shai'er

Shai'er

mantap👍👍👍

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Perselingkuhan
3 3. Teman makan Teman
4 4. Adelia Menghilang
5 5. Sahabat yang Selalu Ada
6 6. Menikah Denganmu?
7 7. Pertemuan Pertama
8 8. Lamaran Pernikahan
9 9. Menolak
10 10. Menyerah untuk Menikah
11 11. Berita semakin Viral
12 12. Meminta Maaf
13 13. Minta Tanggungjawab
14 14. Persyaratan
15 15. Perjanjian Pernikahan
16 16. Rumor buruk
17 17. Minta Restu Camer
18 18. Sesi Foto
19 19. Fira kembali Mengganggu
20 20. Sesi Foto lanjut!
21 21. Pernikahan
22 22. Susah Tidur
23 23. Cobaan Berat
24 24. Koper tertukar
25 25. Pagi yang tegang
26 26. Rencana Menggoda
27 27. Rencana Gagal
28 28. Mood Down
29 29. Sikap Perhatian Alva
30 30. Si Dingin Alva
31 31. Adelia Mabuk
32 32. Pulang Malam
33 33. Si pengganggu datang
34 34. Adelia Sakit
35 35. Di Usir dan Hancur
36 36. Rencana
37 37. Konversi Pers
38 38. Konversi Pers 2
39 39. Mulai Nyaman
40 40. Ervan Merusuh
41 41. Cemburu
42 42. Alva Marah
43 43. Adelia kembali luluh
44 44. Alva tidak melawan
45 45. Pikiran Negatif Adelia
46 46. Alva sakit
47 47. Malu
48 48. Pura pura lupa
49 49. Kedatangan Ervan
50 50. Membuka Rahasia
51 51. Ervan mulai Bercerita
52 52. Ervan Mulai mengerjai lagi
53 53. Masa lalu Alva
54 54. Sama sama Takut
55 55. Salah paham
56 56. Pesta
57 57. Gosip
58 58. Adelia Emosi
59 59. Adelia dan Alva
60 60. Kembali Canggung
61 61. Kau marah?
62 62. Saling Membutuhkan
63 63. Telepon Mengganggu
64 64. Kedatangan Jeremy
65 65. Pengganggu
66 66. Sifat Asli Ervan
67 67. Pemakaman
68 68. Pulang Malam
69 69. Pesan
70 70. Telepon Nara
71 71. Menyesal
72 72. Kecelakaan
73 73. Pingsan
74 74. Hamil
75 75. Curhat
76 76. Kembali Emosi
77 77. Fira Melahirkan
78 78. Sadar
79 79. Kita akan membesarkannya
80 80. Kesedihan Nara
81 81. Pulang
82 82. Diam lagi
83 83. Bertemu Lana
84 84. I Love You
85 85. Bersiap untuk kejutan
86 86. Nyanyian Alva
87 87. Rumah sakit
88 88. Alva Marah
89 89. Bertemu Jeremy
90 90. Penguntit Nara
91 91. Ervan Pergi
92 92. Kembali
93 93. Waktunya orang Dewasa
94 94. Nara mulai berubah
95 95. Kisah Nara dan Ervan
96 96. Pertemuan Kembali
97 97. Akhir bahagia
98 98. Kebersamaan (END)
99 99. Bonchap
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Perselingkuhan
3
3. Teman makan Teman
4
4. Adelia Menghilang
5
5. Sahabat yang Selalu Ada
6
6. Menikah Denganmu?
7
7. Pertemuan Pertama
8
8. Lamaran Pernikahan
9
9. Menolak
10
10. Menyerah untuk Menikah
11
11. Berita semakin Viral
12
12. Meminta Maaf
13
13. Minta Tanggungjawab
14
14. Persyaratan
15
15. Perjanjian Pernikahan
16
16. Rumor buruk
17
17. Minta Restu Camer
18
18. Sesi Foto
19
19. Fira kembali Mengganggu
20
20. Sesi Foto lanjut!
21
21. Pernikahan
22
22. Susah Tidur
23
23. Cobaan Berat
24
24. Koper tertukar
25
25. Pagi yang tegang
26
26. Rencana Menggoda
27
27. Rencana Gagal
28
28. Mood Down
29
29. Sikap Perhatian Alva
30
30. Si Dingin Alva
31
31. Adelia Mabuk
32
32. Pulang Malam
33
33. Si pengganggu datang
34
34. Adelia Sakit
35
35. Di Usir dan Hancur
36
36. Rencana
37
37. Konversi Pers
38
38. Konversi Pers 2
39
39. Mulai Nyaman
40
40. Ervan Merusuh
41
41. Cemburu
42
42. Alva Marah
43
43. Adelia kembali luluh
44
44. Alva tidak melawan
45
45. Pikiran Negatif Adelia
46
46. Alva sakit
47
47. Malu
48
48. Pura pura lupa
49
49. Kedatangan Ervan
50
50. Membuka Rahasia
51
51. Ervan mulai Bercerita
52
52. Ervan Mulai mengerjai lagi
53
53. Masa lalu Alva
54
54. Sama sama Takut
55
55. Salah paham
56
56. Pesta
57
57. Gosip
58
58. Adelia Emosi
59
59. Adelia dan Alva
60
60. Kembali Canggung
61
61. Kau marah?
62
62. Saling Membutuhkan
63
63. Telepon Mengganggu
64
64. Kedatangan Jeremy
65
65. Pengganggu
66
66. Sifat Asli Ervan
67
67. Pemakaman
68
68. Pulang Malam
69
69. Pesan
70
70. Telepon Nara
71
71. Menyesal
72
72. Kecelakaan
73
73. Pingsan
74
74. Hamil
75
75. Curhat
76
76. Kembali Emosi
77
77. Fira Melahirkan
78
78. Sadar
79
79. Kita akan membesarkannya
80
80. Kesedihan Nara
81
81. Pulang
82
82. Diam lagi
83
83. Bertemu Lana
84
84. I Love You
85
85. Bersiap untuk kejutan
86
86. Nyanyian Alva
87
87. Rumah sakit
88
88. Alva Marah
89
89. Bertemu Jeremy
90
90. Penguntit Nara
91
91. Ervan Pergi
92
92. Kembali
93
93. Waktunya orang Dewasa
94
94. Nara mulai berubah
95
95. Kisah Nara dan Ervan
96
96. Pertemuan Kembali
97
97. Akhir bahagia
98
98. Kebersamaan (END)
99
99. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!