Episode 5

"Ayo sini kejar aku!" pinta seorang gadis yang berlari menjauhi temannya.

"Ika, jangan lari kamu!" teriak Kevin.

"Ayo kejar aku, vin!" gadis yang bernama Ika itu terus berlari mengelilingi taman bermain.

"Awas ya, kamu!" Kevin mengejar Ika. Keduanya tertawa bahagia sambil terus berlari.

Hap!

Kevin berhasil menangkap Ika dari belakang. Ika tertawa kencang karena rupanya Kevin menggelitik pinggangnya.

"Ampun, Vin!" Ika sudah menyerah. Keduanya lalu duduk di sebuah ayunan taman bermain itu.

"Ika, apa kamu bahagia?" tanya Kevin.

"Aku sangat bahagia. Setiap aku merasa kesepian di rumah, aku pasti kesini dan bertemu kamu!" gadis kecil itu mengembangkan senyumnya menatap Kevin.

"Aku ingin selalu ada kamu, Vin!" sambung Ika.

"Kamu mau terus bersama ku?" tanya Kevin. Ika mengangguk yakin.

"Baiklah, kalo itu mau kamu. Aku akan terus bersama mu, menemani hari-hari sepi mu. Suatu saat nanti ketika kita sudah dewasa aku akan menikahi mu supaya kita bisa tinggal serumah!" tutur Kevin. Mata sipitnya memandang seorang gadis kecil yang punya poni carang.

"Beneran, Vin?" seru Ika.

"Beneran." Kevin mengangguk.

"Janji?" Ika mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji! Suatu saat aku akan menikahi mu!" Kevin menaut jari kelingking Ika. Keduanya saling melempar senyum.

"Oh iya, aku punya hadiah buat kamu!" ucap Ika.

"Hadiah?"

"Iya. Tapi kamu tutup mata dulu!" pinta Ika. Kevin awalnya menolak tetapi akhirnya menutup mata juga.

"Sekarang buka matanya!" pinta Ika.

Ditangan mungil Ika ada 2 buah gantungan kunci berbentuk bakiak sepasang.

"Gantungan kunci?"

"Iya. Kamu ambil sebelah kanan, aku yang kiri. Tadi sebelum kesini aku lihat ada penjual mainan terus gantungan kunci ini terlihat lucu!" jelas Ika. Kevin terkekeh mendengarnya.

Mereka menjadikan gantungan itu sebagai simbol ikatan sebuah hubungan.

Setelah puas bermain, Ika pamit untuk pulang dan akan bertemu Kevin lagi esok hari. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Keesokan harinya, sepulang sekolah Kevin langsung menuju taman bermain. Ditangannya sudah ada sekantong makanan kesukaan Ika. Kevin dengan setia menunggu Ika diayunan.

Sejam Kevin menunggu, Ika belum datang juga. Dua jam sudah berlalu, Ika pun belum datang.

Hujan tiba-tiba turun membasahi bumi, Kevin terpaksa pulang dalam keadaan basah kuyup.

Esok harinya Kevin datang lagi dan menunggu Ikan datang namun nihil. Setiap hari Kevin menunggu tetapi Ika tidak pernah kembali. Kevin juga tidak tahu dimana rumah Ika. Sebab Ika tidak pernah memberitahunya.

Di hari terakhir Kevin menunggu Ika, dia sampai menangis sambil memegang gantungan kunci bakiaknya.

"Ika, saat aku dewasa nanti aku akan mencari mu kemana pun. Aku akan menikahi mu sesuai janji ku!" ucap Kevin dengan air mata yang sudah luruh di pipi.

"Hiks hiks hiks!" Kevin sampai terisak-isak. Laki-laki itu segera bangun dari tidurnya. Pipinya terasa basah oleh air mata. Kevin mengusapnya. Dia kembali bermimpi tentang Ika, gadis kecilnya.

Kejadian itu berlangsung saat usia mereka 6 tahun tetapi sampai sekarang Kevin masih memegang janjinya.

Kevin turun dari ranjang. Tenggorokannya terasa haus. Dilihat jam masih dinihari, Kevin lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.

Sesampainya di dapur, Kevin membuka kulkas kemudian mengambil sekaleng minuman soda. Dia duduk di kursi mini bar nya.

Dengan sekali tenggak, minuman itu langsung habis. Mimpi tadi membuatnya sangat kehausan.

"Ika, dimana kamu sekarang? Apa kamu masih mengingat ku?" gumam Kevin.

"Andai saja waktu itu aku tau dimana rumahmu, pasti aku tidak akan kesulitan mencari mu. Bukan kah dulu kamu yang meminta ku untuk selalu bersama? Dimana kamu sekarang?" Kevin menunduk merasa putus asa.

Kevin menjadi jomblo bukan karena tidak laku, selain dia menjaga perasaannya untuk Ika, Kevin juga belum merasa cocok dengan gadis lain kecuali Tiara. Tapi sayang, Kevin lagi-lagi memilih cinta yang belum pasti.

Dalam keputus asaannya ini, Kevin kembali mengingat Tiara. Perasaannya kian sakit manakala mengingat Tiara sudah bertunangan. Jika dia tidaj suka pada Tiara kenapa harus merasa sakit hati padahal dulu Kevin yang sudah menolak Tiara.

"Ra, maafin gue!" lirih Kevin, tersenyum getir pada diri sendiri.

Akibat perasaannya bodohnya, Kevin berpeluang kehilangan cinta yang tulus. Apa Kevin menyesal? Sedikit saja rasa penyesalan yang ada pada diri Kevin, komitmennya terhadap Ika mengalahkan semua itu. Entah sampai kapan Kevin harus menunggu cinta yang belum pasti.

Setelah puas merenung, Kevin kembali ke kamar. Langkah kakinya menuju lemari, dibukanya lemari tersebut. Ada laci lagi di dalamnya, Kevin lalu membuka laci itu yang terdapat barang-barang salah satunya sebuah Topi pemberian Tiara dahulu saat Tiara pamit pindah ke singapura.

Ada surat yang diselipkan oleh Tiara pada topi itu. Alasan Tiara memberikan Kevin topi yaitu Tiara merasa Kevin lebih tampan ketika memakai topi.

segaris senyum terbit dibibir Kevin. Dia kembali menutup laci juga lemarinya.

Kevin kembali melanjutkan tidurnya.

...****************...

Di tempat lain, seorang wanita menatap sebuah gantungan kunci yang tersimpan rapi dikotak usangnya.

"Ini..." wanita itu menggantung diudara gantungan kunci bentuk bakiak itu.

Detik berikutnya wanita itu mengingat kisah dibalik gantungan kunci bakiak itu.

"Itu hanya janji masa kecil, mana mungkin dia ingat!" gumam wanita itu sambil tersenyum kemudian menyimpannya lagi ke kotak usangnya.

Terpopuler

Comments

Desi

Desi

apakah wanita itu tiara 😱

2023-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!