Kevin sangat kukuh untuk menemukan gadis kecilnya. Padahal bisa saja dia melupakan gadis itu namun entah kenapa setiap dia akan melupakan gadis kecil itu, Kevin selalu bermimpi masa-masa bersama dia. Hal itu pula yang membuat Kevin yakin bahwa gadis kecil itu jodohnya.
Sesuai yang telah diberitahu oleh Gita, siang ini Kevin pergi ke sebuah restoran untuk meeting dengan pihak ABC grup. Tidak lupa juga Gita ikut bersamanya.
Gita sudah mereservasi sebuah ruangan khusus untuk mereka. Kevin datang lebih dahulu, selang 10 menit pihak ABC grup datang.
Kevin terkejut dan terbelalak melihat kliennya. Dia adalah Frans, tunangan Tiara. Tidak ketinggalan juga ada Tiara yang merupakan Personal Assistant Frans.
"Selamat siang, pak Frans." Gita menyapa Frans terlebih dahulu. Frans dan Tiara terkejut sama sekali karena mereka sudah tahu akan bertemu Kevin.
"Hallo, pak Kevin. Kita bertemu lagi," sapa Frans.
"Hallo, pak Frans. Mari silakan duduk!" Kevin berusaha bersikap biasa saja. Menyingkirkan rasa keterkejutannya segera. Mereka bersalaman, termasuk Kevin dan Tiara. Mereka saling melempar senyum.
Setelah kejadian Kevin menolak Tiara 2 tahun lalu, Tiara tidak lagi menghubungi Kevin begitu pun sebaliknya. Jika mereka berkumpul bersama teman-temannya maka salah satu tidak akan hadir.
Kevin merasa tidak enak menolak Tiara sedang Tiara ingin melupakan perasaannya.
Mereka mulai membicarakan bisnis. Sesekali Kevin menangkap perhatian kecil Tiara pada Frans. Bohong jika Kevin tidak merasa cemburu, namun berusaha dia tahan dan menyangkal.
Setelah meeting selesai dan kesepakatan mereka buat, lalu mereka melanjutkan makan siang. Kevin melihat bagaimana cekatannya Tiara memberikan perhatian pada Frans. Tiara seolah paham apa yang diinginkan Frans tanpa diminta. Kevin hanya bisa menikmati makan siangnya dengan pertunjukkan kebucinan pasangan didepan.
Frans dan Tiara bukan tidak bersikap profesional tapi Kevin meminta mereka bersikap layaknya teman ketika meeting selesai, tentu saja mereka setuju.
"Sayang, aku ke toilet dulu sebentar!" pamit Tiara yang diangguki oleh Frans.
Suara lembut Tiara masuk dalam telinga Kevin bagai sihir. Lagi-lagi Kevin menyangkal.
Entah kebetulan atau apa, Gita menerima telpon dan menjauh dari meja. Kini tinggallah dua laki-laki itu.
"Pak Kevin sudah lama kenal dengan Tiara?" tanya Frans sambil mengelap mulutnya setelah selesai minum.
"Sedari SMA. Dulu kami satu kelas," jawab Kevin.
"Bagaimana dulu dia ketika sekolah? Saya benar-benar penasaran," kekeh Frans.
"Tiara waktu sekolah gimana ya, ya gitu sih, pak." balas Kevin.
"Ya gitu gimana, saya kan gak tau. Ayo dong cerita!" desak Frans.
"Yakin nih bapak mau denger gimana Tiara waktu sekolah?" Kevin mencondongkan badannya ke depan sambil bertumpu tangan.
"Yakin. Ayo cerita!" Frans sudah tidak sabar.
"Tiara itu dulunya tukang bully, tapi setelah papa nya bangkrut dia yang dibully balik." Kevin secara singkat menceritakan tentang Tiara, bagaimana Tiara bisa akrab dengan geng nya juga tak luput Kevin ceritakan. Tanpa sadar Kevin mengulas senyum kala mengingat sering mengantar jemput Tiara sekolah agar gadis itu aman dari cekalan Om Bian dengan dalih hutang 'bunga' padahal Kevin hanya ingin Tiara aman. Kevin mengingat gimana cerewetnya Tiara kalau lagi berdebat dengannya.
"Oh begitu ya?" Frans manggut-manggut.
"Apa Tiara punya kekasih saat sekolah?" tanya Frans lagi.
"Setau saya sih tidak!" balas Kevin.
"Jadi saya mungkin kekasih pertama dan terakhir untuk Tiara!" ucap Frans penuh percaya diri dengan senyum indahnya. Dia sangat beruntung sekali mendapatkan gadis seperti Tiara kendati masa remajanya kurang baik.
"Terimakasih, pak Kevin sudah menceritakan tentang Tiara pada saya. Saya tidak akan melepaskan wanita sebaik Tiara, saya akan membahagiakannya!" tekad Frans.
Perkataan Frans sedikit mengusik hati Kevin. Seperti ada denyutan aneh yang terasa nyeri namun Kevin menampilkan senyuman manisnya pada Frans. Perasaan itu tidak berarti apa-apa.
"Sayang, aku lama ya di toiletnya?" ucap Tiara setelah kembali duduk.
"Lama banget, kaya setahun gitu!" kekeh Frans.
"Hehe, maaf tadi perut ku sakit!" aku Tiara.
Gita juga sudah kembali pada temoatnya. Setelah menelpon Gita juga ke toilet jadi lama, Kevin tidak masalah sama sekali.
Kevin dan Gita pamit terlebih dahulu, mereka akan langsung ke pabrik.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di pabrik. Kevin memeriksa semua yang diperlukan hingga selesai.
Hari sudah mulai gelap. Sebelum pulang ke mansion, Kevin mengantarkan Gita terlebih dahulu. Kebetulan mereka memang searah.
"Pak, tidak mampir dulu?" tanya Gita sambil melepas seatbelt.
"Tidak, terimakasih!" balas Kevin.
Gita lalu turun dari mobil Kevin, setelahnya Kevin lanjut pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments