Taran mengacak seluruh isi kamarnya, karena perkataan sang ayah yang akan menjodohkan dengan anak dari rekan kerja sang ayah.
Taran Adalyn
Aku gak mau, ayah. Apa pun yang terjadi.
Taran berteriak dari dalam kamar, berharap sang ayah bisa mendengarkannya. Namun semuanya hanya lah sia-sia, orang tua dari Taran tuan dan nyonya Adalyn akan pergi menuju sebuah cafe. Mereka akan menyetujui, tentang perjodohan anak mereka.
Rosaline
Mas, apa ini keputusan yang benar?
Adam Adalyn
Meski berat, tapi ini semua yang terbaik untuk Taran dan usaha kita yang hampir bangkrut.
Ibi dari Taran, bernama Rosa. Hanya bisa menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia belum rela, untuk melepaskan anak gadisnya. Apalagi Taran adalah putri mereka satu-satunya.
Mendengar suara mobil, Taran mengintip dan melihat mobil orang tuanya meninggalkan halaman rumah.
Taran Adalyn
Ayah, ibu? mau kemana mereka?
Taran pun dengan terpaksa, mengikuti mobil kedua orang tuanya. Dia ingin tahu, kemana perginya mobil tersebut.
Beberapa jam kemudian, mobil yang di kendarai oleh kedua orang tuanya. Sudah sampai di sebuah cafe yang cukup mewah, Taran pun turun mengikuti orang tuanya. Dia berjalan cepat karena tak ingin tertinggal.
Taran Adalyn
Pasti mereka ingin bertemu seseorang.
Saat akan masuk, Taran di cegat oleh pelayan. Namun dia berusaha meyakinkan, bahwa mereka adalah orang tuanya. Dan pelayang tersebut pun percaya, dan mengizinkan Taran masuk.
Adam Adalyn
Taran!
Rosaline
Taran!
Adam dan Rosa, merasa terkejut dengan kedatangan sang anak. Pasalnya mereka akan melakukan perjodohan, secara diam-diam.
Taran Adalyn
Iya ini aku Taran, memang Ayah dan Ibu. Punya Taran yang mana lagi.
Dengan ketus, Taran menjawab orang tuanya. Dia duduk di depan sang ayah, di samping sang ibu.
Adam Adalyn
Taran tolong mengerti nak, perusahaan kita sedang dalam masalah. Dan membutuhkan suntikan Dana, jika tidak. Maka kita akan kehilangan segalanya.
Jelas Adam, berusaha membuat sang anak mengerti.
Rosaline
Memang kamu mau, ibu jadi tukang buruh cuci? Dan kita, tinggal di kontrakan?
Taran menunduk, berusaha mencerna semua perkataan Ibu dan Ayahnya tersebut.
Taran Adalyn
Tapi tidak dengan perjodohan kan bu, yah! Aku tidak mau, bagaimana dengan kuliah ku?
Adam Adalyn
Jika tidak menikahkan mu, dengan salah satu keluarga Johnson maka kamu akan menjadi pelayan Taran
Adam menatap sang anak dengan tajam, cukup merasa kesal. Karena sang anak, sangat keras kepala. Seandainya dulu sang istri mau memberikannya satu anak lagi, mungkin mereka tak akan pusing. Namun mau bagaimana lagi, Rosaline sangat sulit hamil. Oleh dari itu, kenapa? Taran masih berusia 21 tahu.
Rosaline, menggenggam tangan sang anak. Dan menatapnya dengan tatapan penuh cinta, sejujurnya Taran paling lemah dengan sang ibu. Dia begitu sangat menyayangi ibunya tersebut.
Rosaline
Ibu mohon nak, hanya kamu harapan satu-satunya kita.
Taran Adalyn
Tapi bu...
Rosaline
Taran.
Taran menghembuskan napasnya dengan pelan, dan memejamkan matanya. Dia tidak bisa menolak Rosaline, jika sudah memanggilnya dengan lembut.
Taran Adalyn
Baiklah ibu.
Adam dan Rosa tersenyum dengan lega, lalu Rosa membawa Taran ke dalam pelukannya. Tanpa mereka sadari, sepasang suami istri mendengarkan perdebatan mereka dan tersenyum.
Comments
fransisca brahara
ortu ngk ada akhlq
2023-07-21
0
𝐙⃝🦜FeniᵀᵘᵏᵃⁿᵍᵤᵣᵤₜₙᵧₐXaviera
jgn² sepasang suami-istri itu orang tua dr laki-laki yang akan di jodohkan dgn taran ya 🤔
2023-06-02
0
Mochi 🐣
Next
2023-05-22
0