NovelToon NovelToon

After Wedding

Perjodohan

Taran mengacak seluruh isi kamarnya, karena perkataan sang ayah yang akan menjodohkan dengan anak dari rekan kerja sang ayah.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Aku gak mau, ayah. Apa pun yang terjadi.
Taran berteriak dari dalam kamar, berharap sang ayah bisa mendengarkannya. Namun semuanya hanya lah sia-sia, orang tua dari Taran tuan dan nyonya Adalyn akan pergi menuju sebuah cafe. Mereka akan menyetujui, tentang perjodohan anak mereka.
Rosaline
Rosaline
Mas, apa ini keputusan yang benar?
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Meski berat, tapi ini semua yang terbaik untuk Taran dan usaha kita yang hampir bangkrut.
Ibi dari Taran, bernama Rosa. Hanya bisa menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia belum rela, untuk melepaskan anak gadisnya. Apalagi Taran adalah putri mereka satu-satunya.
Mendengar suara mobil, Taran mengintip dan melihat mobil orang tuanya meninggalkan halaman rumah.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Ayah, ibu? mau kemana mereka?
Taran pun dengan terpaksa, mengikuti mobil kedua orang tuanya. Dia ingin tahu, kemana perginya mobil tersebut.
Beberapa jam kemudian, mobil yang di kendarai oleh kedua orang tuanya. Sudah sampai di sebuah cafe yang cukup mewah, Taran pun turun mengikuti orang tuanya. Dia berjalan cepat karena tak ingin tertinggal.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Pasti mereka ingin bertemu seseorang.
Saat akan masuk, Taran di cegat oleh pelayan. Namun dia berusaha meyakinkan, bahwa mereka adalah orang tuanya. Dan pelayang tersebut pun percaya, dan mengizinkan Taran masuk.
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Taran!
Rosaline
Rosaline
Taran!
Adam dan Rosa, merasa terkejut dengan kedatangan sang anak. Pasalnya mereka akan melakukan perjodohan, secara diam-diam.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Iya ini aku Taran, memang Ayah dan Ibu. Punya Taran yang mana lagi.
Dengan ketus, Taran menjawab orang tuanya. Dia duduk di depan sang ayah, di samping sang ibu.
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Taran tolong mengerti nak, perusahaan kita sedang dalam masalah. Dan membutuhkan suntikan Dana, jika tidak. Maka kita akan kehilangan segalanya.
Jelas Adam, berusaha membuat sang anak mengerti.
Rosaline
Rosaline
Memang kamu mau, ibu jadi tukang buruh cuci? Dan kita, tinggal di kontrakan?
Taran menunduk, berusaha mencerna semua perkataan Ibu dan Ayahnya tersebut.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Tapi tidak dengan perjodohan kan bu, yah! Aku tidak mau, bagaimana dengan kuliah ku?
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Jika tidak menikahkan mu, dengan salah satu keluarga Johnson maka kamu akan menjadi pelayan Taran
Adam menatap sang anak dengan tajam, cukup merasa kesal. Karena sang anak, sangat keras kepala. Seandainya dulu sang istri mau memberikannya satu anak lagi, mungkin mereka tak akan pusing. Namun mau bagaimana lagi, Rosaline sangat sulit hamil. Oleh dari itu, kenapa? Taran masih berusia 21 tahu.
Rosaline, menggenggam tangan sang anak. Dan menatapnya dengan tatapan penuh cinta, sejujurnya Taran paling lemah dengan sang ibu. Dia begitu sangat menyayangi ibunya tersebut.
Rosaline
Rosaline
Ibu mohon nak, hanya kamu harapan satu-satunya kita.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Tapi bu...
Rosaline
Rosaline
Taran.
Taran menghembuskan napasnya dengan pelan, dan memejamkan matanya. Dia tidak bisa menolak Rosaline, jika sudah memanggilnya dengan lembut.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Baiklah ibu.
Adam dan Rosa tersenyum dengan lega, lalu Rosa membawa Taran ke dalam pelukannya. Tanpa mereka sadari, sepasang suami istri mendengarkan perdebatan mereka dan tersenyum.

Keluarga Johnson

Orang tua Taran tersenyum, menatap sang anak. Tak lama, pintu di buka oleh seorang pelayan dan menampakan pasangan seusia orang tua Taran.
Husyen Johnson
Husyen Johnson
Maaf menunggu lama.
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Tidak apa, kita baru saja tiba.
Mereka berjabat tangan, begitu pun para istri mereka. Sementara Tara, dia seperti mengenal wanita yang tengah memeluk sang ibu.
Harumi
Harumi
Ini Taran?
Tanyanya pada Rosa, di jawab anggukan oleh ibu dari Taran tersebut.
Harumi
Harumi
Ternyata kamu sudah besar ya.
Ujar Harumi memeluk Taran, Taran pun hanya tersenyum kaku. Dan menatap Rosaline, yang hanya tersenyum tipis.
Harumi
Harumi
Kamu masih kuliah? atau sudah lulus?
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Aku masih kuliah, tante!
Harumi
Harumi
Tapi seperti anak SMA saja yah.
Harumi tertawa di menatap sang suami, mereka pun kembali duduk setelah bersalaman.
Canggung itulah yang di rasakan oleh Taran, dia hanya mendengarkan ayahnya berbicara dengan Husyen. Yang dia dengar adalah, teman dari sang ayah sejak zaman putih abu. Begitupun dengan Harumi dan Rosa.
Obrolan di dominasi oleh orang tua, Taran hanya meminum minuman yang di pesankan oleh orang tuanya. Sampai di tersedak karena penuturan sang ayah, yang setuju untuk menikahkan Taran dengan Kaivan.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Kaivan.
Harumi
Harumi
Iya, kamu lupa sama dia?
Taran hanya mengangguk sebagai jawaban, sumpah demi apa pun. Dia tak ingat siapa Kaivan? tapi, dia sangat familiar dengan Harumi.
Husyen Johnson
Husyen Johnson
Sudahlah sayang, dulu mereka bertemu saat masih balita.
Semua orang hanya tertawa, dan Taran hanya tersenyum tipis.
Husyen Johnson
Husyen Johnson
Baiklah, sesuai kesepakatan. Aku setuju untuk menikahkan anak ku dengan anak mu.
Adam Adalyn
Adam Adalyn
Iya, Taran pasti mengikuti apa kata ku. Dia anak yang patuh pada ku dan istri ku.
Taran langsung cemberut menatap sang ayah, lalu Adam mempersilahkan semua orang untuk makan. Termasuk Taran, yang memang sedang lapar.
Di sisi lain, seorang pemuda blasteran Eropa dan Turki. Namun dia lebih dominan, wajah Eropa di bandingkan wajah Turki dari sang ayah. Sedang serius menatap laporan di depannya, bahkan saat orang tuanya mengajak untuk makan siang dia abaikan.
Samudera
Samudera
Ayok makan siang.
Ajak Sam, sekretaris sekaligus asisten pribadi Kaivan.
Kaivan Johnson
Kaivan Johnson
Nanti saja, lo duluan aja.
Sam menghela napasnya dengan pelan, Kaivan dan Sam masih saudara. Namun saudara jauh, dia pun di berikan amanah oleh Harumi untuk selalu mengingatkan putra semata wayangnya, untuk makan. Karena jika sedang sibuk, Kaivan akan melupakan makan siangnya.
Samudera
Samudera
Lo mau banget ya, kalo gue di marahi sama tante Harumi!
Nampak Kaivan, menghela napasnya dengan pelan.
Kaivan Johnson
Kaivan Johnson
Sejak kapan, lo jadi pengasuh gue?
Samudera
Samudera
Sejak gue kerja di sini.
Kaivan memutar bola mata malas, dengan terpaksa dia menutup laptop dan menunda pekerjaan nya. Dia memang belum makan siang, jadi dia akan makan siang lebih dulu. Sebelum sang ibu ceramah lebih panjang.
Kaivan Johnson
Kaivan Johnson
Ya sudah ayok, kita makan.
Ajak Kaivan, membuat Sam antusias. Dia pasti akan di traktir, begitu pikirnya.

Bertemu Kaivan

Keesokan harinya, Taran di paksa oleh Rosa untuk membuat makan siang. Yang akan di berikan Taran, pada Kaivan.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Memang harus ya, Bu?
Rosaline
Rosaline
Harus, dan ibu udah bilang sama mommy-nya. Kaivan kalo kamu, mau antar makan siang buat dia.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Ibu... Kenapa harus bilang sih? Kan malu.
Taran sungguh kesal pada sang ibu, karena selalu sesuka hatinya. Dia pun dengan terpaksa memasak makanan, untuk sang calon suami.
Rosaline tersenyum menatap putrinya, walau ada rasa tak rela. Jika dia ikut dengan suaminya, Rosaline buru-buru menghapus air matanya. Dia tak ingin sang anak melihatnya.
Rosaline
Rosaline
Itu yang benar dong, masa gede-gede potongnya.
Dengan sabar dan lembut, Rosa memberikan arahan pada sang anak. Pembantu yang ikut membantu pun, hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak majikannya yang tak pernah turun ke dapur.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Mom, sama aja ini.
Rosaline
Rosaline
Beda, sini mommy ajarkan.
Taran melihat sang ibu, yang memotong wortel dengan benar. Tepat pukul sepuluh, acara masak makan siang untuk Kaivan selesai. Taran sangat puas, akan hasil masakannya.
Rosaline
Rosaline
Kaivan pasti suka, semua ini makanan kesukaannya.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Yakin dia suka mom? Aku takut makanannya di buang.
Rosaline menepuk lengan sang anak, agar tak bicara asal.
Rosaline
Rosaline
Ya, engga lah. Percaya sama ibu.
Rosaline
Rosaline
Tunggu, kenapa kamu panggil ibu. Mommy?
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Ahh... Itu, ya pengen aja.
Taran tertawa memeluk sang ibu, dan menciumnya. Mulai sekarang, dia akan memanggil ayah dan ibunya. Mommy dan daddy.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Ya sudah, kalau begitu. Aku siap-siap dulu.
Rosaline
Rosaline
Iya dandan yang cantik.
Taran memutar bola mata malas, dia melangkah menuju kamarnya untuk mandi. Beberapa menit kemudian, dia sudah siap dengan dengan baju crop top berwarna hitam, dengan luaran kemeja kotak-kotak dan celana jins berwarna biru.
NovelToon
Rosaline
Rosaline
Taran.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Iya mom?
Rosaline
Rosaline
Kenapa baju mu begitu?
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Memang kenapa mom? Ini kan style ku!
Rosaline
Rosaline
Ya jangan kaya mau pergi kuliah juga dong, kamu kan mau ketemu calon suami.
Omel Rosaline pada Taran, Taran pun menuju dapur membawa kotak bekal berwarna pink dan juga botol minum berisi mix jus.
Rosaline
Rosaline
Sayang ganti baju mu, pakai dress.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Aku gak ada dress, mom. Udah yang ini aja, bye mom. Aku pergi dulu.
Taran mencium pipi Rosa, dan langsung buru-buru pergi sebelum sang ibu ceramah sangat panjang.
Rosaline
Rosaline
Astaga anak itu.
Bibi Marni
Bibi Marni
Sabar nyonya.
Rosaline
Rosaline
Anak itu bener-bener, ingatkan aku untuk membelikan dia gaun bi.
Bibi Marni
Bibi Marni
Baik nyonya.
Bi Marni, tertawa melihat kekesalan sang nyonya. Dia kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Sementara itu Taran memakai jasa taxi online, untuk menuju perusahaan Kaivan. Saat tiba di perusahaan tersebut, dia sangat takjub karena sangat tinggi dan megah.
Taran Adalyn
Taran Adalyn
Johnson Grup.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!