Sandrina menajamkan pendengarannya. Seperti suara air yang jatuh kasar lalu membentur wadah kosong. Di mana ini?
Adam
Siapa namamu?
deg!
Jantung Sandrina berdegub kencang saat mendengar suara bariton entah dari sudut mana. suara itu mampu melemaskan lututnya.
Sandrina
Si'siapa kamu! apa maumu! tolong jangan bunuh saya!
...
Sandrina semakin was was.
tidak ada lagi suara. hanya deru nafasnya yang terdengar.
Adam
Aku hanya tanya siapa namamu...
helahan nafas berat terdengar dari lelaki misterius itu.
Sandrina
San...Sandrina
masih gugup tapi waspada
Adam
Oke. Bagus, Sandrina. Sekarang dengar, kita harus bekerja sama untuk keluar dari sini. kau hanya cukup tidak membuat gerakan tambahan dan dengarkan instruksiku nanti. kau mengerti?
Sandria mengangguk dalam gelap.
Sandrina
....
Adam
Sandrina? kau mendengarku?
Sandrina
Oh, ya. iya aku mendengarkan.
Glek
Sandrina Menelan ludah. Sejujurnya dia tidak paham dengan situasi yang terjadi saat ini.Dalam kebingungan itu ia hanya bisa membeo menjawab lelaki itu. Sandrina tidak memahami perkataan lelaki itu.
kembali sunyi. Tak ada suara. Lelaki itu pun tidak terdengar lagi.
Sandrina
He'hei...
Adam
....
Sandrina
kau masih di sana?
Adam
....
Sandrina
Halo
entahlah...Sandrina merasa lebih baik ada teman ngobrol dari pada diam dalam kesunyian.
Adam
Ssst...
Sandrina
ada apa?
Adam
diamlah...ada yang datang
Deg!
Sandrina panik. ada orang? selain mereka? maksudnya penjahatnya? Rasanya dirinya ingin menangis
....
Brakk!
samar-samar cahaya masuk dari balik pintu yang terbuka. Sosok-sosok asing masuk membentuk siluet hitam pada pandangan Sandrina yang susah payah menajamkan mata. Namun, penglihatanya silau oleh cahaya senter.
Buk!
Adam
akh!
Sandrina menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata melotot meskipun tidak bisa melihat.
Comments