24 Jam Bersamamu
Terperangkap dalam kegelapan
Tangan dan kaki yang terikat
menajamkan penglihatannya
Sandrina menajamkan penglihatannya
Sandrina
tolong...,apakah ada orang!
Sandrina menajamkan pendengarannya. Seperti suara air yang jatuh kasar lalu membentur wadah kosong. Di mana ini?
Jantung Sandrina berdegub kencang saat mendengar suara bariton entah dari sudut mana. suara itu mampu melemaskan lututnya.
Sandrina
Si'siapa kamu! apa maumu! tolong jangan bunuh saya!
Sandrina semakin was was.
tidak ada lagi suara. hanya deru nafasnya yang terdengar.
Adam
Aku hanya tanya siapa namamu...
helahan nafas berat terdengar dari lelaki misterius itu.
Adam
Oke. Bagus, Sandrina. Sekarang dengar, kita harus bekerja sama untuk keluar dari sini. kau hanya cukup tidak membuat gerakan tambahan dan dengarkan instruksiku nanti. kau mengerti?
Sandria mengangguk dalam gelap.
Adam
Sandrina? kau mendengarku?
Sandrina
Oh, ya. iya aku mendengarkan.
Sandrina Menelan ludah. Sejujurnya dia tidak paham dengan situasi yang terjadi saat ini.Dalam kebingungan itu ia hanya bisa membeo menjawab lelaki itu. Sandrina tidak memahami perkataan lelaki itu.
kembali sunyi. Tak ada suara. Lelaki itu pun tidak terdengar lagi.
Sandrina
kau masih di sana?
entahlah...Sandrina merasa lebih baik ada teman ngobrol dari pada diam dalam kesunyian.
Adam
diamlah...ada yang datang
Sandrina panik. ada orang? selain mereka? maksudnya penjahatnya? Rasanya dirinya ingin menangis
samar-samar cahaya masuk dari balik pintu yang terbuka. Sosok-sosok asing masuk membentuk siluet hitam pada pandangan Sandrina yang susah payah menajamkan mata. Namun, penglihatanya silau oleh cahaya senter.
Sandrina menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata melotot meskipun tidak bisa melihat.
Sandrina
(Dia baik-baik saja?)
hanya suara erangan terdengar
Sandrina
(kumohon jangan mati)
penjahat wanita
Dasar penghianat!
erangan kembali terdengar
Sandrina
kumohon jangan bunuh dia
langkah kaki terdengar mendekat.
senter mengarah tepat di wajah Sandrina
Adam
uhuk...uhuk..uhuk...jangan sentuh dia
Sandrina
bi'biarkan kami pergi. kumohon jangan sakiti aku. hiks...
penjahat wanita
Hei gadis bodoh. kau mau membelanya? kau tidak tau apa-apa
penjahat wanita
kau tau...lelaki itulah yang membawamu kemari gadis bodoh!
wanita misterius
penjahat wanita
Kau tau...lelaki itulah yang membawamu kemari gadis bodoh!
Dalam kegelapan, tatapan memelas Sandrina berubah menjadi tatapan kengerian.
tidak ada yang bisa dia percaya sekarang. dia hanya terlalu naif memikirkan orang lain dalam situasi saat ini
penjahat wanita
Stefan, bawa dia keluar!
tapi ternyata bukan dia yang diseret keluar melainkan lelaki misterius itu
dari kegelapan Sandrina hanya bisa melihat bayangan dari lelaki itu di seret keluar
Sandrina
(kau harus tenang Sandrina. Jangan memikirkan orang lain. cari cara untuk keluar dari sini)
penjahat wanita
dan kau...
berbisik di dekat telinga Sandrina
penjahat wanita
tunggu giliranmu
tidak ini buruk. Sandrina gemetar ketakutan
Sandrina
siapa kau....apa mau kalian.
penjahat wanita
kau tidak mengenalku. tapi aku mengenalmu dengan sangat baik Sandrina. yang perlu kau renungkan adalah kau sama bodohnya dengan ayahmu
Sandrina
Ayah? kau mengenal ayahku...bagaimana bisa orang sepertimu mengenal ayahku? jangan macam-macam pada ayahku!
Mendadak keberanian datang
penjahat wanita
kasihan sekali dirimu. Aku suka melihat kau tersiksa
Sandrina kembali merasakan ketakutan. Dia sadar wanita itu berani menyakitinya
wanita itu menjauh. suara langkah kaki menjauh darinya
Sandrina
Ayah... aku takut
lirih Sandrina menangis dalam kegelapan
dia merasa lemah sekarang. mendengar kenyataan bahwa penculikan ini ada hubungan dengan ayahnya membuat dirinya sedih dan takut. pikirannya kalut.
apa sebenarnya yang terjadi?
cukup lama Sandrina hanyut dalam tangis sampai dirinya kembali merasa tenang
Sandrina
(tidak. kau harus kuat Sandrina. harus fokus. Setidaknya kau harus tau apa yang terjadi sebelum semua berakhir tragis dan sia-sia)
dirinya menguatkan diri sendiri
Sandrina
(oke. mari dirunut lagi kejadian hari ini)
Kau masih hidup?
Sandrina
(Ayo Sandrina. ingat lagi kejadian hari ini)
Wajah sahabatnya Tatia dan Serin membayang. Kedua sahabatnya itu mengajaknya bermain ke cafe lalu mall. jalan-jalan sebentar lalu mengantarnya di depan rumah.
Sandrina
(saat itu ada yang membekapku dari depan pagar)
Sandrina mulai mengingat-ingat
Sandrina
(setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi)
suara pintu di buka. orang-orang itu menyerat tubuh tak berdaya itu masuk. masih dalam kegelapan tanpa mampu melihat jelas wajah-wajah itu.
Sandrina takut dan cemas.
langkah orang-orang jahat itu kembali melangkah keluar setelah melempar tubuh lelaki itu
Sandria ingin memastikan kalau lelaki itu masih hidup.
Dirinya cemas. Takut ada yang mati di dekatnya
Adam
tentu saja aku masih hidup...uhuk uhuk
Samar bibir lelaki itu nyengir dalam ketidakberdayaan. merasa lucu gadis itu masih mencemaskannya.
terdengar hembusan nafas lega dari Sandrina
Sandrina
aku pikir kau mati
Sandrina
kau tertawa? di situasi begini?
Adam
tidak segampang itu mereka membunuhku
Sandrina
(ck! dalam situasi seperti ini dia masih menyombongka diri?)
Adam
Aku harap kau jangan terlalu percaya dengan orang asing
Sandrina
maksudmu aku bodoh seperti yang dikatakan. wanita tadi?
Adam
hahaha...tampaknya seperti itu
tawa itu tidak menutupi nafasnya yang berat karena habis dipukuli
Sandrina
baiklah. aku juga tidak akan percaya padamu. kita sepertinya tidak bisa keluar dari tempat terkutuk ini
dengan kesal Sandrina memberontak berusaha melepaskan tali pengikat itu tapi sia-sia
Sandrina
(sebentar lagi aku akan mati)
Adam
kau ingat apa yang aku katakan di awal tadi, Sandrina?
Sandrina mengingat-ingat kembali
Sandrina
aku tidak akan percaya padamu. kau orang asing yang sama tidak berdayanya sepertiku. kita akan mati
Adam
tidak. sudah kukatakan, kita akan keluar dari tempat ini
lelaki itu berkata meyakinkan.
dan Sandrina mulai meragukan
malam semakin merangkak pelan. Suara binatang malam sahut menyahut di kegelapan malam.
Suara tetesan air yang entah dari mana asalnya itu terus terdengar.
Adam
dengarkan aku...waktunya kita bekerja sama. jika terlambat maka bsk kita berdua akan dibunuh
Sandrina menelan ludah. bayangan kematian kembali menghantuinya
Sandrina
bagaimana caranya?
Adam
kau hanya perlu percaya padaku
Adam
ayahmu mempekerjakan ku sebagai pengawal pribadimu
Sandrina terkejut dalam kegelapan.
dan mengingat-ingat sesuatu
Sandrina
astaga...jadi kau orang yang selalu membuntuti ku ke mana saja aku pergi?
Sandrina
jadi kau si stalker itu?
Adam
stalker? aku tidak menguntit mu
Adam
tapi aku sedang melindungimu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!