BAB 4

" gini yah " ucap Sherina sebelum.menceritakan.

" yang lu tabrak kemarin namanya ALASTER PUTRA BASKARA dia itu ketua ICARUS geng motor yang terkenal se Jakarta, dia banyak di kagumi oleh siswi di SMA Bina Bangsa ini karena tampan, cool, dingin, bijak, dan paling menarik lagi dia belum pernah sekali pun deket sama perempuan, dia sangat dingin dan tegas dia bisa kasar dan kejam pada siapa pun yang mengganggu nya ataupun.menyakiti orang orang terdekat nya. Dan hanya 3 orang yang dia nggap sebagai sahabat, dan sangat sulit untuk masuk menjadi anggota ICARUS. Ka Alaster tidak memilih berdasarkan kekayaan atau ke tampanan, dia memilih siapa yang setia dan bisa dipercaya."

" di sampinya ka Alaster itu tadi ka Aditiya, ADITIYA MAHENDRA dia itu sahabatnya ka Alaster sekaligus wakil ketua dari geng motor ICARUS. Dia tegas, tapi ngga sedingin ka Alaster dia juga orangnya sangat dewasa diantara ketiga sahabat nya yang lain. "

Seyla dan Laila memperhatikan cerita Sherina. Yang membuat Laila penasaran kenapa teman sekelas nya ada diantara mereka.

" kalo yang di sebelahnya ka Aditiya lu berdua udah pada tau kan? " tanya Sherina dan dibalas anggukan oleh ke dua sahabat nya.

" dia HANSEN PRATAMA paling muda diantara mereka berempat, dan dia satu kelas sama kita. Dia ngga punya hubungan darah sama ka Aditiya, tapi dia yang paling dekat dengan ka Aditiya, dia udah dianggap adik sama ka Aditiya. Dia bahkan yang paling jail diantara mereka berempat, apalagi kalo udah ketemu sama ka Cakkra bisa kolep mereka berdua. Hansen sama ka Aditiya lebih dekat dari yang biasa kita lihat "

" nah yang tadi di sebelah nya Hansen tuh ka Cakkra. CAKKRA CLYDE dia yang paling ramah dan humoris, dia itu playboy nya ICARUS. Tapi dia yang paling lucu diantara mereka berempat apalagi kalo udah deket dengan Hansen, ka Cakkra juga bisa serius dan kejam kalo diantara mereka bertiga ada yang kenapa kenapa " cerita Sherina panjang lebar.

Setelah Sherina bercerita panjang kali lebar kali tinggi, Sherina pun meminum minumanya yang masih sisa untuk melegakan tenggorokannya sehabis cerita panjang lebar.

" nah jadi lu harus minta maaf ke ka Alaster, dari pada lu kenapa kenapa kan bisa berabe urusannya " ucap Sherina menakut nakuti Seyla, emang yah Sherina tuh salah satu sahabat laknat huft.

" lu mah malah nakut nakutin gw bangsul " marah Seyla " udahlah gw mau langsung ke kelas daripada ngurusin lu " ucap Seyla berlalu pergi di ikuti oleh Laila.

" ehhhhhh tungguin bambang, kebiasaan banget deh gw di tinggalin gitu aja " ucap Sherina sambil mengejar ke dua sahabatnya.

" eh Ela " panggil Laila.

" hmmm " jawab Seyla dengan deheman malas nya

" biasa aja kali mba " ngegas Laila " lu ntar mau ke cafe ngga " tanya nga.

" iyalah masa ya iya dong " jawab Seyla nyeleneh dan ngaur.

" lu udah pernah ngerasain gw sambit belum sih? " tanya Laila ngegas.

" belum heheh piss " ucap Seyla sambil nyengir kuda dan memberikan jari nya yang membentuk hurif V.

" kalo gitu kita nongkrong lagi yuk kaya kemarin " ucap Sherina setelah berhasil menyusul ke dua sahabat nya.

" gw mah seterah lu berdua aja dah " seru Seyla sambil melangkah kan ke dua kakinya ke kelas.

" sip ntar bareng yah pake mobil gw " ucap Laila menawarkan diri.

" iya tuh pas banget, ntar sekalian anterin gw pulang yah, soalnya gw ngga bawa mobil " ucap Sherina.

" hmm " deheman Laila.

Tanpa sadar mereka bertiga pun telah sampai dikelas dengan selamat sentosa tanpa terluka segores pun ( khmm lebay kali kau ).

Teett......teett......teett.....teett

" ahhhhh akhirnya " seru beberapa murid yang memang telah menunggu jam pulang dari tadi.

" eh grils maaf yah gw nggak bisa ikut lu berdua nongkrong " ucap Laila dengan rasa bersalah

" kenape lu? Biasa nya geh kalo soal nongkrong lu semangat 45 " ucap Sherina " tapi grils gw juga minta maaf yah ngga bisa ikut nongkrong, soalnya ibu gw nyuruh gw langsung pulang jangan kelayapan katanya " lanjut Sherina sambil membaca pesan yang di kirimkan oleh ibu nya.

" lu juga sama bambang " ucap Laila menatap datar temanya satu itu " ela maaf yah gw gak bisa ikut lu soalnya harus jemput orang tua gw di bandara " lanjut Laila memberikan tatapan bersalahnya kepada Seyla.

" ehhhh orang tua lu masih inget pulang toh " ucap Sherina nyeleneh emang geh yah kurang ajar sahabatnya Seyla satu ini.

" tau tuh udah berapa bulan baru inget rumah sama anaknya " balas Laila lebih nyeleneh lagi. ckckck emang geh yah kedua sahabatnya Seyla nih yah.

" ehhhh Laila ntar lu anterin gw pulang dulu yah plisss, gw soalnya ngga bawa mobil " ucap Sherina memohon.

" hmm " deheman Laila sambil menganggukan kepalanya " maaf yah Ela " ucap Laila ke Seyla dengan tatapan memelas.

" parah lu berdua, mending lu masih punya orang tua yang bisa inget sama lu " ucap Seyla menatap datar ke dua sahabatnya " yaudah gak papa, lagian geh ngga ada yang nyuruh lu berdua buat ganggu gw kerja " lanjutnya sambil berlalu pergi begitu aja.

" mau gw anter ngga, sekalian gw nganter bocah curut satu ini " tawar Laila setelah berhasil mengejar Seyla dan di ikuti oleh Sherina di belakangnya sambil mendelik dan menjitak sahabatnya dengan penuh sayang dari tangannya itu.

" sembarangan gw cantik gini dikatain curut, mana curut sukanya yang ada di got lagi " ucap Sherina marah setelah berhasil menjitak sahabat nya yang satu itu.

Setelah jengah melihat kedua sahabatnya yang akan memulai bertengkar Seyla pun segera memotong ucapan Laila yang ingin membalas ucapan Sherina.

" udah sih lu berdua jangan mulai " ucapnya dengan frustasi " ngga usah nganterin gw deh Laila, lagian gw lagi kepengen naik angkot " lanjutnya menolak tawaran Laila untuk mengantar nya ke cafe.

" beneran la? " tanya Laila khawatir takut sahabatnya yang satu ini kenapa kenapa.

" iya santai aja kali, kalian berdua tau kan kalo gw bukan cewek lemah, lagian yah gw juga sering yang nama nya naik angkot " jawab Seyla dengan nada sombongnya dan jangan lupakan muka songongnya itu yang rasanya pengen di cakar oleh kedua sahabat nya itu.

" iya dah iya " ucap Sherina dan Laila bersamaan dengan raut wajah kesal membuat Seyla terkekeh.

" yaudah gw duluan yah, lu berdua juga hati hati jangan ngebut " ucap Seyla sambil berlalu pergi tanpa mendengar jawaban ke dua sahabatnya.

Sampai di depan gerbang sekolah, Seyla pun berjalan beberapa menit untuk menuju ke jalan raya. Setelah sampai di jalan raya, Seyla pun menghentikan angkot dan langsung menaikinya karena ia sudah hampir telat untuk bekerja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!