SMA Yosan vs SMA Gaero
Joseph
Karena kita tau kau menguasai ilmu bela diri.
Jean
Yang benar saja! Alasan seperti itu sama sekali tidak masuk akal!
Jean
Aku mempelajarinya bukan untuk tawuran.
Jean
Hanya aku gunakan untuk membela pihak yang lemah.
Joseph
Tolonglah, Jean.. Aku mohon!
Joseph
Kehadiranmu akan sangat berguna bagi nama baik sekolah. Yang kami butuhkan saat ini adalah seorang pemimpin dari SMA Geora.
Joseph
Kami kekurangan orang!
Jean
Demi kebaikan sekolah, kepalamu!
Jean
Sejak awal sekolah sudah menentang hal ini karena tawuran antar pelajar dari SMA Yosan dan SMA Geora sudah berlangsung sejak lama dan diturunkan hingga beberapa generasi.
Jean
Aku tidak mau ikut! Lagipula kita sudah kelas tiga. Akan kacau akibatnya jika sampai aku membuat masalah.
Jean
Kau tau sendiri, aku bisa belajar di sekolah ini karena mendapatkan beasiswa.
Jean
Aku tidak mau membuat kekacauan!
Joseph
Hanya kali ini saja!
Joseph
Aku bisa menjamin itu tidak akan ketahuan.
Joseph
Aku tidak bisa datang karena harus merayakan ulang tahun Tiffany.
Joseph
Sementara anak sekolah sebelah sudah bersikap sangat brutal dengan hampir menyerang Tiffany minggu lalu saat dia pulang dari tempat les tambahan.
Jean
Kalau tidak salah musuh bebuyutanmu itu bernama Aden 'kan?
Jean tampak menunjukkan raut tak suka.
Joseph
Tiffany, kekasihku..
Joseph
Juga sahabat masa kecilmu.
Joseph
Dia sudah diserang oleh Aden dan teman-temannya.
Joseph
Aden terobsesi menjadikan Tiffany sebagai kekasihnya tapi dia menolak dengan tegas karena sudah memiliki aku.
Joseph
Bukankah jika seperti itu Tiffany juga termasuk dalam katagori pihak yang lemah?
Joseph
Aku tidak bisa membalas karena Tiffany melarangnya.
Joseph
Tapi aku tidak bisa berdiam diri begitu saja! Aku sangat marah namun tidak bisa melampiaskannya.
Joseph
Hanya kau, Jean.. Harapan kami satu-satunya.
Jika saja itu menyangkut tentang Joseph, maka Jean tidak akan repot-repot untuk ikut campur.
Namun jika sudah menyangkut soal Tiffany, tentu saja Jean tidak akan bisa tinggal diam begitu saja.
Tiffany ada teman masa kecilnya, mereka menghabiskan waktu bersama-sama dilingkungan yang sama hampir sepuluh tahun lamanya.
Sebelum akhirnya Tiffany pindah ke kota dan Jean menyusulnya tiga tahun yang lalu.
Jean tidak menyangka dia bisa bertemu lagi dengan Tiffany disini.
Kendati usia mereka yang sebaya, Jean tetap saja menganggap Tiffany sebagai seorang adik yang berharga.
Jean
Kapan kalian akan pergi?
Jean
*bertanya dengan nada serius*
Joseph
Nanti siang. Sepulang dari sekolah, kami sudah menentukan lokasi yang pas yaitu di kaki bukit SMA Yosan.
Jean
Mereka memilih tempat yang bagus rupanya.
Jean
Jika aku sampai mati disini ada kemungkinan mayatku tidak akan cepat ditemukan karena lokasinya yang sepi.
Jean
Tapi mengapa aku harus mati?
Jean
Justru mereka! Bedebah dari SMA Yosan yang harus mati!
Jean
Mati saja jika hidup hanya untuk mengganggu orang yang lemah!
Ucapan Jean segera disetujui oleh teman-temannya yang lain. Lebih tepatnya teman-teman Joseph.
Tak lama kemudian beberapa sepeda motor datang dengan suara knalpot yang berisik.
Itu adalah anak-anak dari SMA Yosan.
Jean
Mengapa ada seorang gadis disini?
Teman-teman Joseph mengatakan jika gadis itu adalah pacar dari Aden, ketua gang SMA Yosan.
Joannaㅡnama gadis itu memang selalu menemani Aden kemanapun dan dimanapun.
Joanna
Dimana bedebah Joseph?
Joanna
Kalian sudah ganti ketua rupanya?
Joanna
Dari luarnya saja sudah kelihatan jika ketua baru kalian ini benar-benar orang yang payah.
Teman-teman Joseph secara serempak membalas perkataan Joanna, mengatakan pada mereka untuk langsung mulai saja bukan hanya sekedar adu mulut semata.
Meskipun kalah jumlah dengan pihak Aden yang kurang lebih terdiri dari lima belas orang sementara Jean hanya memiliki sepuluh anggota namun mereka tidak merasa pesimis sama sekali.
Karena teman-teman Joseph tau tentang keahlian Jean dalam bela diri dan sejak kedatangan Jean ke SMA Gaero dia sudah beberapa kali mendapatkan tawaran untuk menjadi anak buah Joseph namun Jean selalu menolak dengan alasan dia tidak ingin berulah.
Aden
Sayang, kau bisa pergi sekarang.
Aden
Aku akan segera menyusulmu setelah ini.
Aden
Jangan khawatirkan apapun.
Aden
Kau tau 'kan siapa yang akan menang kali ini?
Joanna
Aku akan pergi sekarang.
Joanna
Kau bisa menyelesaikan mereka dalam waktu kurang dari satu jam 'kan, sayang?
Joanna
Kalau begitu aku pergi dulu.
Jean bisa melihat Joanna yang meninggalkan lokasi dengan mengendarai motor milik Aden.
Tak lama kemudian, tawuran antara mereka pecah!
Joseph
Ini dia pahlawan kita. Jean..
Joseph
*memberikan tepuk tangan*
Baru datang sudah bicara seperti itu, tentu aja dua hari ini Joseph tidak kelihatan di area sekolah dengan alasan malas mengikuti pelajaran sekolah.
Jean jadi heran, mengapa gadis manis seperti Tiffany mau berpacaran dengan berandalan macam Joseph?
Seperti tidak ada orang lain saja!
Jean contohnya! Dia bahkan lebih bisa diandalkan dan jauh lebih pintar daripada Joseph.
Jean
Bisa tidak kau bersikap biasa saja seolah-olah tidak hal yang terjadi dan aku tidak pernah melakukan hal tersebut?
Jean
Aku menyesal sudah menuruti ucapanmu!
Jean
Kau berbohong saat mengatakan jika Aden tengah mengincar Tiffany.
Jean
Dia bahkan sudah memiliki pacar!
Joseph
Ah, Joanna ya yang kau maksud?
Joseph
Dia memang kekasih Aden.
Joseph
Dan Aden tidak pernah menyukai Tiffany atau bahkan mencoba untuk mencelakainya.
Joseph
Maafkan aku, Jean..
Joseph
Aku terpaksa berbohong agar kau bersedia untuk menggantikanku kala itu.
Joseph
Tapi ternyata kau mahir juga ya?
Joseph
Kau bahkan tidak mendapatkan luka terlalu banyak.
Jean benar-benar ingin marah.
Dia sudah dibohongi oleh Joseph dan dengan santainya pemuda itu bersikap seolah-olah ini hanya masalah sepele.
Padahal beberapa hari ini Jean sampai harus berbohong pada sang ibu perihal luka yang didapatkannya, Jean mengatakan dia tidak sengaja terjatuh di sekolah yang membuat ibunya khawatir bukan main.
Joseph
Setelah merasakan sensasi tawuran dengan SMA Yosan, apakah sekarang kau sudah bersedia untuk bergabung bersama kami?
Ternyata sejak awal Joseph memang sudah sengaja untuk menjebak Jean.
Jean saja yang terlalu polos percaya pada ucapan Joseph, mempercayainya begitu saja padahal seharusnya dia bisa bertanya kronologinya pada Tiffany terlebih dahulu.
Jean
Menurutmu saja bagaimana?
Jean
Apa kau pikir aku bersedia setelah mendapatkan pengkhianat semacam ini?
Jean
Kau benar-benar lelaki dengan mulut besar!
Jean
Mulai detik ini aku tidak akan percaya dengan segala ucapanmu!
Jean
Jangan sekali-kali kau menggunakan nama Tiffany lagi sebagai bahan untuk memancingku!
Jean
Karena aku tidak akan terpengaruh lagi!
Joseph
*terkejut dengan ucapan Jean*
Jean tidak peduli, dia tetap melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelas untuk pergi meninggalkan Joseph disana.
Joseph
Aku memang menjebakmu untuk pergi menggantikanku! Tapi mengenai aku yang berhalangan hadir demi merayakan ulang tahun Tiffany adalah kenyataan.
Joseph
Kau bilang kalian sahabat dekat! Tapi kau bahkan tidak tau kapan Tiffany berulang tahun!
Joseph
Kau bahkan tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya!
Joseph
Sahabat macam apa kau ini, Jean!
Joseph
*berteriak sekuat tenaga*
Jean tidak menghentikan langkahnya ataupun menoleh. Teriakan Joseph hanya Jean anggap sebagai angin lalu.
Comments