Baju compang-camping menjadi ciri khas para anak jalanan yang berlarian kian kemari untuk mencari sedekah.
Mereka mulai menyeruduk, ketika lampu merah terbenam. Aksi mereka untuk mengisi perut keroncongan pun mulai di laksanakan ketika lampu merah itu memancarkan sinarnya.
Nyanyian mulai di kumandangkan dengan gamelan di tangan para pengamen jalan liar yang mulai mencari nafkah dengan nyanyian
Crik..Crik..
Bunyi suara dari alat musik berkumandang di telinga pengemudi mobil lalu lalang yang menyebabkan kebisingan.
"Duh berisik banget." Ucap salah satu pengemudi
"Kasih saja deh biar pergi." Ucap penumpang mobil itu
"Oke, Mommy." Ucap pengemudi
Akhirnya dengan terpaksa pengemudi itu membuka jendela kaca mobil untuk memberikan selembaran uang berwarna hijau
"Daddy, kenapa hanya dua puluh ribu? kasih selembaran merah ajah." Ucap Mom Sintia
"Idih, Mom! ini royal banget. kita harus hemat dalam memberi." Ucap Charles
"Kasian anak jalanan, Daddy" Ucap Sintia
"Nggak usah punya rasa kasian, Mom! nanti dia akan meminta terus dan akan jadi kebiasaan buruk kalau punya rasa kasian seperti itu." Ucap Charles
"Iya-iya, CK! pelit!" Cibir Sintia
"Daddy nggak pelit hanya irit saja." Ucap Charles
"Sama ajah." Ucap Sintia
Tiba-tiba saja ada mobil liar yang melintas jalan tersebut dengan kecepatan tinggi.
"Daddy, itu kan mobil anak kita! kenapa dia ngebut gitu?!" Kaget Sintia
"Jangan-Jangan dia balap liar lagi." Geram Charles
"Aduh kenapa anak kita jadi liar seperti itu sih, Daddy. Apa kita salah didikan sampai Rania berbuat seliar itu? Mommy ingin dia nggak tomboi seperti ini lagi."Ucap Sintia
"Ini semua karena mami sih." Ucap Charles
"Loh?! kok jadi mommy yang di salahkan?" tanya Sintia
"Kan dulu sebelum Rania lahir Mommy ingin anak laki-laki jadinya kan seperti setengah lelaki seperti ini." Ucap Charles
"Bukannya itu juga kemauan Daddy yang ingin aku melahirkan anak laki buat nerusin usaha Daddy?" tanya Sintia
"Iya sih, tapi apa boleh buat di kasihnya perempuan lagi." Lirih Charles
"Iya, tapi gimana caranya agar Rania bisa jadi anak feminim, Dad! Aku nggak mau anak kita liar seperti itu terus. Apa lagi sekarang ini harusnya Rania kuliah! ini malah balap liar lagi." Ucap Sintia
"Hmmm, gimana kalau kita pura-pura bangkrut ajah! supaya Rania bisa jadi anak penurut dan feminim seperti yang Mommy mau?!" Ucap Charles
"Terus kita tinggal di desa gitu?! aduh Daddy!!! Mommy nggak biasa tinggal di wilayah kumuh, becek, dan kotor seperti itu." Ucap Sintia
"Bukan di desa juga dong! hanya ganti wilayah saja, Kita hidup sederhana ajah di daerah yang dekat pasar. Di sana wilayahnya bersih, Mom." Ucap Charles
"Hah?! sama saja di desa itu, Dad! dan ini dekat pasar?! Mommy nggak kebayang ajah gimana kumuh dan kotornya di sana. Ada kemungkinan ada virus juga!" Ucap Sintia
"Ayolah, berkorban sedikit demi anak kita berubah jadi mandiri, feminim, dan penurut seperti yang selama ini kita inginkan." Ucap Charles
"Terus nanti kalau anak pertama kita datang dari los angeles dan lihat kita seperti ini, gimana? Dia akan kaget." Ucap Sintia
Bersambung...
...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, Vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...
...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ᴏᴋᴋʏʀᴀ ᴅʜɪᴛᴏᴍᴀ
ngakak 🤣
2023-06-26
0
Win Narsih
☺☺☺☺☺☺☺☺
2023-06-16
0
Fah
anak pertamanya cwk juga?
2023-06-13
1