CLG 04

Setelah menjadi nyonya muda Li, Han Yuna hidup di dalam mansion besar milik Auron Li.

Auron Li belum sempat memperkenalkan Han Yuna padakakek dan keluarga besarnya. Jadi saat ini mereka hanya akan tinggal di mansion itu lebih dulu.

"Selamat pagi nyonya muda." Sapa seorang pelayan rumah pada Han Yuna

"Iya, selamat pagi."

"Sarapan sudah kami siapkan, silahkan nyonya muda menikmatinya."

"Ah, i... iya."

Han Yuna berjalan ke arah ruang makan, dan dia sangat terkejut melihat begitu banyak makanan di atas meja. Dia tidak percaya jika dia akan menikmati makanan itu.

"Apa kau tidak suka dengan menu sarapannya?"

Han Yun tersentak saat mendengar suara Auron Li yanh sudah berada di belakangnya.

"Ti... Tidak, aku hanya..."

"Kalau kau tidak suka, aku akan meminta koki untuk membuatkan menu yang lainnya."

"Tidak, tidak, itu tidak perlu. Aku... aku suka dengan menu sarapan ini."

"Kalau begitu duduk dan makanlah sarapanmu."

Han Yuna mengangguk pelam, lalu menarik kursi yang ada di samping Auron Li dan duduk di atas kursi itu.

Dia tidak tahu yang mana yang harus dia makan untuk mengisi perutnya pagi ini, karena begitu banyak makanan di depannya.

Melihat istri kecilnya bingung menatap makanan yang ada di atas meja, dia mengambilkan satu piring waffle dengan saus coklat dan potongan strawberry di atasnya.

"Makanlah, kau membutuhkan banyak energi untuk hari ini." Ucap Auron Li seraya meletakan piring berisi waffle itu di depan Han Yuna.

"Terima kasih."

Auron Li diam tidak menjawab, dia mengambil cangkir berisi kopi hitam yang ada di atas meja lalu meminumnya, kemudian dia membaca koran seperti biasa dia lakukan di pagi hari.

"Selamat pagi tuan muda, dan nyonya muda." Ucap Lei yang baru saja sampai di ruang makan.

"Selamat pagi tuan Lei." Ucap Han Yuna.

"Tuan muda, pagi ini anda ada rapat dengan dewan direksi. Jam 11 sampai jam 1 anda ada pertemuan dengan tuan Xun di restoran X. Dan jam 3 sore anda harus pergi ke anak perusahaan untuk menunjuk direktur keuangan yang baru." Ucap Lei menjelaskan jadwal kegiatan hari ini pada Auron Li.

"Aku mengerti." Ucap Auron Li.

Han Yuna yang mendengar seluruh jadwal Auron Li sangat kagum, karena dalam satu hari dia harus melakukan banyak hal dan itu di lakukannya sendiri.

"Ada apa? Kenapa kau tidak memakan sarapanmu?" Tanya Auron Li seraya menatap Han Yuna.

"Ah, aku... aku akan makan."

Han Yuna lalu memotong waffle itu dan memakannya dengan cepat.

"Makanlah perlahan, kau tidak sedang berebut dengan orang lain." Ucap Auron Li.

Han Yuna terdiam, dia lalu menelan waffle yang ada di dalam mulutnya, kemudian meneguk jus jeruk yang ada di depannya.

Lei yang melihat tuan mudanya memberikan perhatian pada nyonya muda barunya sangat bahagia, selama ini dia tidak pernah melihat tuannya itu memberikan sebuah perhatian pada seorang wanita.

Han Yuna berdiri setelah meneguk setengah gelas jus jeruknya.

"Kau mau kemana? kau belum menghabiskan sarapanmu." Ucap Auron Li.

"A... aku akan pergi kuliah, aku.... akan terlambat jika tidak berangkat sekarang."

"Habiskan makananmu, kau tidak akan terlambat. Supir akan mengantarmu nanti."

"Su.... Supir? Tidak itu tidak perlu, aku bisa naik bis atau taxi."

"Apa kau pikir di wilayah ini kau bisa mendapatkan bis atau taxi sesuka hati?"

Han Yuna diam, dia baru ingat jika saat ini dia tinggal di mansion yang berada cukup jauh dari jalan raya. Dan sangat sulit mendapatkan kendaraan umum disana.

"Jika kau sudah mengerti, duduk dan habiskan sarapanmu." Ucap Auron Li lagi.

Dengan terpaksa Han Yuna duduk dan kembali memakan sarapannya dengan bibir cemberut.

Auron Li tersenyum tipis melihat istri kecilnya menuruti apa yang dia katakan, dan menurut Auron Li itu sangat menggemaskan.

Lei yang melihat Auron Li tersenyum, membulatkan kedua matanya.

"Tuan.. Tuan muda tersenyum. Oh nyonya muda, anda sungguh membawa keberkahan bagi tuan muda kami."

Setelah Han Yuna selesai menghabiskan sarapan dan meminum jus jeruknya, Auron Li melipat koran yang sejak tadi dia baca dan berdiri.

"Ayo berangkat, jika tidak kau akan terlambat." Ucap Auron Li tanpa menoleh ke arah Han Yuna.

"A... apa tuan juga akan ikut mengantarku?" Tanya Han Yuna dengan hati-hati.

Auron Li mengerutkan keningnya mendengar Han Yuna memanggilnya tuan.

"Kau memanggilku apa?" Tanya Auron Li seraya menatap Han Yuna dengan tajam.

"A... aku... Aku tidak tahu.. harus memanggil tu... tuan apa.. Jadi...."

Auron Li menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan pelan, dia menatap Han Yuna yang menundukan kepalanya karena takut .

Lie yang melihat tuan mudanya seperti akan marah, menjadi khawatir pada nyonya muda barunya itu.

Auron Li mengusap kepala Han Yuna dengan lembut beberapa kali.

Seketika semua orang yang melihat tindakan Auron Li menjadi terkejut, begitu juga dengan Han Yuna.

"Panggil aku Auron. Kita sudah menikah, jadi jangan memanggil ku tuan." Ucap Auron Li dengan pelan.

Han Yuna yang mendengar itu menganggukan kepalanya pelan "Ba... Baik."

Lei kembali terkejut melihat tuannya yang bersikap begitu lembut pada Han Yuna. Dia mengira jika Auron Li akan marah pada istrinya itu.

"Ayo jalan." Ucap Auron Li.

"I... Iya."

Auron Li lalu berjalan lebih dulu di depan, di susul oleh Han Yuna yang berjalan dengan cepat menyusul Auron Li yang berjalan di depannya.

Sementara Lei mengikuti keduanya di belakang dengan perasaan yang sulit di katakan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kirain nyuruh manggil MAS,SAYANG,HONEY gitu,Eh ternyata cuman nama,kayak seumuran aja..

2025-04-08

0

??????????????

??????????????

itu marga gak mau di ganti apa dari Han ke Li kan udah resmi jadi nyonya Li Yuna

2024-04-24

2

Jade Meamoure

Jade Meamoure

yang kawin Auron yang bahagia justru Lei bawahannya

2024-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!