Matahari pagi menyapa hangat keluarga Arman.
Hari ini hari Minggu ,jadi Arman masih santai dikamar nya.Ia masih asyik dalam selimut nya.
Tok...tok..tok
"Man....man...bangun Man...sarapan dulu..."teriak Bu Marni membangunkan Arman.
"iya Bu,dengan berat Arman membuka mata nya, mengumpul nyawa nya yang masih belum lengkap.
Tak lama ia pun bangkit dari tempat tidur nya menuju kekamar mandi.
Seperti biasa nya setiap hari keluarga mereka selalu sarapan dan makan bersama walaupun hari libur ,namun mereka berusaha untuk tetap berkumpul dimeja makan.
" ibu ini kan hari Minggu,kenapa dibangunkan, Ayu kan masih pengen bobok."ujar Ayu sambil merengut pada ibu nya.
"kamu itu ya ,tak baik Lo anak gadis bangun siang siang."ujar Bu Marni
"ishh...orang masin ngantuk juga."jawab ayu lagi
"makanya siapa suruh begadang,main hp Mulu
"ya dari pada Ayu melala keluar kan bagus Ayu dirumah main hp."jawab Ayu lagi
"husst...udah udah Ayu,kami tu nggak boleh ya melawan terus sama ibu,berdosa Lo kamu ."ujar Pak Hasan
"udah sini sarapan kita dulu , Andre belum pulang Bu?"
"belum yah,dia kan masuk malam ,jadi paling agak siang dia baru pulang."jelas Bu Marni.
Mereka pun sarapan tanpa menunggu Andre,karena Andre masih bekerja.
Setelah sarapan Ayu segera masuk lagi kekamarnya,karena hari Minggu jadi ia malas ngapa ngapain ,akhirnya ia melanjutkan tidur nya.
"Bu kemarin maksud ibu apa ya?" tanya Arman pada ibu nya
"kemarin maksud nya apa Man? Bu Marni malah balik bertanya
"ya kemarin ibu bilang didepan Gea masalah Bako,kan Arman dah bilang Arman nggak mau dijodohkan Bu,lagian kita juga kan bukan tinggal dikampung,kita diPekan baru Lo Bu.
Biarkan Arman mencari pasangan Arman sendiri."tekan Arman lagi
Bu Marni menarik nafas mendengar perkataan anak nya,sedangkan Pak Hasan hanya bisa diam .
"kamu tu anak laki laki pertama Man,apa salahnya klo kamu menikahi Bako mu si Mila dikampung,ibu udah berjanji Ama etek mu dikampung." jelas Bu Marni
"Bu...Bu..dari dulu kan dah Arman bilang ,klo Arman punya pilihan sendiri Bu, Arman nggak mau dijodohkan Bu.
"ya udah la Bu,biarkan aja la Arman menikahi Gea ,pilihannya."sela pak Hasan
"ya nggak bisa gitu Lo Pak,ibu pun udah terlanjur suka sama Mila,lagian menikah dengan orang kampung kita kan lebih baik pak.Arman pun akan mendapatkan gelar nanti dikampung."jawab Bu Marni lagi.
" Bu...Bu...buat apa la gelar gelar itu Bu,nggak perlu Arman gelar gelar seperti itu."jawab Arman lagi
"lagian Bu , Arman hanya menganggap Mila sebagai adik Arman Bu,nggak lebih dari itu.Arman nggak punya perasaan apa apa sama Mila Bu ".Arman kembali meyakinkan ibu nya.
"udah la Bu,biarkan saja la Arman dengan pilihannya.kita hanya bisa mendukung aja dan mendoakan agar pernikahan mereka langgeng dan bahagia...amiiin..." kata pak Hasan lagi.
Bu Marni hanya bisa diam dan sedikit manyun karena ia tak mendapat dukunga dari suami nya.
Ia sangat berharap agar Arman mau kembali ke Bako nya jadi adat istiadat keluarga tak putus .
Tapi apa mau dikata ,karena Arman lebih memilih Gea .
Arman pun meninggal kan ayah dan ibu nya yang masih berdebat masalah pernikahan nya.Ia telah membulatkan tekad nya bahwa ia hanya akan menikahi Gea.Hanya Gea gadis yang sangat ia cintai dan sayangi.
Karena bagaimanapun pernikahan tanpa dilandasi cinta tak akan bertahan lama.
Ia hanya menganggap Mila sebagai adik nya ,sama seperti Ayu.
Sementara itu Pak Hasan dan mu Marni masih berdebat masalah perjodohan antara Arman dan Mila.
Bu Marni masih Keukeh klo Arman harus kembali ke Bako nya yaitu Mila.
"udah la Bu, biarkan saja Arman menentukan jalan hidup dan jodoh nya,kita tak ada hak mengatur nya,lagian Arman udah dewasa Bu,udah bisa menentukan masa depannya."
kata pak Hasan
" ya nggak bisa gitu la Pak,walau gimana pun Arman harus balik ke Bako ,dia anak laki laki pertama kita pak, dia seharusnya jadi panutan buat adik adik nya,nggak enak ibu pak sama orang dikampung , masa depan Arman itu ada ditangan Mila pak."ujar Bu Marni
"ya ngapain harus merasa nggak enakkan Bu sama orang kampung,kita kan nggak ada menjanjikan apa apa sama mereka,dan memang benar Arman harus jadi panutan tapi dalam hal apa Bu,bukan seperti ini,kasihan nanti Gea pacar nya Arman,
Pasti nanti dia patah hati Bu,ingat kita juga punya anak gadisnya yaitu Ayu,gimana klo suatu saat Ayu mengalami seperti apa yang di alami Gea."
'ya nggak mungkin la Pak, Ayu pun nanti juga harus balik ke Bako nya.' jawab Bu Marni lagi.
"ibu...ibu...susah sekali dikasi tau."Pak Hasan akhirnya meninggalkan istrinya itu.
Klo diteruskan perdebatan itu tak akan selesai,malah makin memanas,akhirnya ia lebih baik mengalah.
Sedangkan Bu Marni melanjutkan kegiatan nya beres beres didapur sambil terus ngedumel kesal karena ia tak mendapat dukungan dari suami nya.
Bu Marni memang orang nya keras hati ,ia akan selalu memegang teguh apa yang sudah ia putuskan,dan tanpa mereka sadari sedari tadi Ayu mendengarkan perdebatan ayah dan ibu nya.
Ayu yang rencana nya kembali tidur tak bisa tidur lagi karena ia mendengar keras nya suara ibu dan ayah nya membahas masalah Abang nya Arman.
Sehingga memaksa dia bangkit menuju asal suara,namun ia hanya berani menguping apa yang dibicara kan kedua orang tua nya.
"wah ...kasihan sekali kak Gea,nggak dapat restu dari ibu, terus itu apa tadi ibu bilang,klo aku juga akan kembali ke Bako,halah ..ibu...ibu...jaman modern gini kok masih jodoh - jodohan sih."lirih ayu pelan heran melihat ibu nya yang keras kepala dan tetap Keukeh pada pendirian nya .
Ia pun kembali kekamar nya dan berbaring baring seraya memainkan hp nya mencoba mencari akun nya Gea,namun tak berhasil.
"kok semalam aku nggak minta nomor kak Gea ya ,kan asyik tu klo bisa chating an Ama calon kakak ipar, ya...klo jadi.."gumam Ayu.
"gimana nasibnya kak Gea klo benar benar harus putus dengan bang Arman,pasti kasihan sekali ... ibu...ibu...kenapa sih harus jadi kek gini,kan kasihan juga Ama kak Arman ya....batin Ayu sambil terus mencari sosial media nya Gea.
Namun lagi lagi tak berhasil...
"apa aku coba minta ke bang Arman aja ya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
aku banget ini 🤭
2023-05-19
0