Noah kembali ke kamar inapnya dan hendak membersihkan diri segera. Setelah menyelesaikan urusan pribadi, ia kembali mengecek sistem. Mengklaim kembali kotak acak dan menukarkan Point untuk menaikkan statusnya. Meskipun levelnya telah mencapai level 10, Noah masih berpikir kalau ia masih sangat lemah. Ia setidaknya harus pergi ke dungeon untuk menjadi lebih kuat dan mendapatkan EXP agar levelnya meningkat. Namun, pada masa pemulihan, seorang Hunter dilarang untuk masuk ke dungeon.
“Yah, ambil sisi positifnya. Bermalas-malasan di sini juga baik, lagi pula aku tidak perlu bayar.” Noah mengunyah kripik kentang, ia menggeser-geser layar hologram memeriksa apapun yang menarik perhatiannya.
Noah juga mendapatkan dua skill sebagai hadiah setelah menyelesaikan misi, meskipun sampai sekarang ia tidak mendapatkan sebuah skill sihir. Namun, skill yang ia miliki sangat berguna untuk pertahanan diri. Cara memperoleh skill sedikit sulit karena skill hanya bisa diperoleh dari pengalaman langsung Player dari pertarungan atau peristiwa tertentu.
[Skill: Lari]
Ketika skill ini aktif, kecepatan larinya akan meningkat 35% dan akan mengkonsumsi mana sebanyak 1 permenit. “Ini sangat berguna untuk melarikan diri.”
[Skill: Pisau Sakti]
“Ini adalah skill yang kudapatkan setelah mendapatkan sebuah pisau hitam dari kotak acak. Sebuah skill yang memungkinkan ku bisa menggunakan ilmu bela diri pisau. Skill yang cocok untuk pertarungan jarak dekat, tapi mengkonsumsi mana sebanyak 2 permenit. Dengan mana ku yang sekarang akan sangat sulit menggunakan skill ini terlalu lama.”
Noah kembali memasukkan kripik kentang ke mulutnya. “Meski sangat bagus untuk bertarung, tapi pertahanan ku masih rendah. Meskipun aku menambahkan banyak point pada Vitality, aku pasti akan kesulitan jika bertarung dengan monster yang memilki kecerdasan. Kesimpulannya, aku butuh skill yang memungkinkan ku memiliki pertahanan yang kokoh,” lanjutnya dengan mulut penuh.
Ia kemudian menekan ikon troli dan menu pasar dibuka. Ada banyak pilihan mulai dari item, potion dan lainnya. Semuanya tersedia di sana, tetapi yang namanya ada barang tentu saja ada harga. Noah hanya bisa melihat-lihat apa yang ada pada menu pasar tanpa bisa memiliki.
“Ah, ini terasa seperti sedang membuka aplikasi belanja tapi tidak bisa membelinya,” gumannya sambil membayangkan kejadian itu.
“Apa yang sedang kau lakukan, Kak?”
Wajah seorang gadis muncul di depannya. Seorang gadis dengan seragam sekolah itu sedang membungkukkan badannya di depan Noah, menyamakan tinggi mereka berdua.
Noah mendorong wajah adiknya agar menjauh darinya dengan kesal, ia terlalu serius sehingga tidak mendengar suara pintu terbuka.
“Kau tidak pulang ke rumah?” tanya Noah saat adiknya meletakkan tasnya pada sofa rumah sakit, kemudian duduk pada kursi kecil di samping bangsal rumah sakit. Merebut sebungkus kripik kentang yang sudah habis setengah dari tangan Noah.
“Membosankan,” keluhnya sambil menikmati kripik kentang itu.
Noah hanya bisa menghela napas melihat sikap adik perempuannya, setelah ayah mereka meninggal dalam penaklukan dungeon, tidak lama setelah itu Ibunya terkena penyakit misterius setelah pergi dalam penaklukan dungeon dan menyusul ayahnya ke alam baka. Sekang mereka hanya hidup berdua dan saling bergantung satu sama lain.
Karena itulah Noah mati-matian bekerja untuk membayar sekolah adiknya agar adiknya tidak ikut menjadi seorang hunter dan membahayakan nyawanya seperti Noah.
Noah mengingat-ingat kembali, kapan terakhir kali rumahnya sangat ramai. Mungkin saat umurnya 11 tahun, setelah itu rumah mereka menjadi sunyi dan sepi.
“Aku harus menjadi kuat secepat mungkin agar bisa menyembuhkan Ibu,” gumannya yang membuat adik perempuannya melirik ke arahnya.
“Ngomong-ngomong, Kak.”
Noah menoleh. “Apa?”
“Aku tidak tahu persis, tapi sepertinya kakak menjadi sedikit tampan.” Lea memandangi wajah Noah dengan seksama, sedangkan Noah hanya terbengong.
Noah tersadar, ia menyentuh wajahnya sebentar dan mengingat kapan terakhir kali ia bercermin. “Apakah karena sistem? Aku merasa wajahku terasa lebih segar,” guman Noah dengan suara kecil.
Seminggu berlalu dengan cepat, penampilan Noah tanpa ia sadari telah banyak berubah. Ia menjadi lebih tinggi dan beberapa otot kekar mulai mengisi beberapa bagian tertentu. Ia benar-benar berbeda dari dirinya dulu, beberapa perawat di rumah sakit juga terpesona oleh ketampanannya dan bentuk tubuhnya yang proporsional.
Karena itu, Lea kadang tanpa sengaja mendengar gosip aneh tentang kakak lelakinya dari wanita-wanita di rumah sakit. Semua perubahan itu tentu ia dapatkan dari hasil melaksanakan misi harian.
…
Seorang pria dengan jaket lusuh berdiri di tengah keramaian. Setelah meminta izin kepada pihak rumah sakit, Noah segera pergi ke sebuah tempat yang dikatakan sistem. Tempat khusus di mana ia bisa membuat sebuah instan dungeon untuk menjadi kuat.
Di sebuah gang yang gelap jauh dari keramaian, Noah mengeluarkan kunci berwarna ungu.
[Dengan menggunakan kunci ini, Player akan membuka Dungeon Poison. Rank D]
Setelah membaca instruksi dari sistem, Noah memasukkan kunci itu ke udara dan benar saja, sebuah pintu muncul di sana dengan ukiran aneh mengelilinya.
Untuk beberapa saat Noah sedikit ragu karena pintu itu sangat berbeda dengan pintu masuk dungeon yang ia ketahui. Jika biasanya pintu Dungeon itu seperti lingkaran portal yang dikelilingi cahaya biru dengan tegangan listrik, maka pintu untuk Poison Dungeon seperti pintu rumahan saja.
Noah menelan ludahnya susah payah. Ada keraguan di hatinya sekarang. Otaknya mulai memikirkan hal yang aneh-aneh, tentang bisakah ia mengalahkan monster itu sendirian dan hal negatif lainnya.
Noah memukul keras kedua pipinya. “Tenanglah Noah, bukankah tujuanmu ke tempat ini adalah untuk menjadi kuat? Aku tidak boleh takut dan jika sesuatu yang buruk atau berbahaya lainnya, maka aku akan segera lari keluar.”
Setelah memantapkan tekad dan keberaniannya, Noah meraih gagang pintu dan memutarnya. Setelah pintu itu terbuka, hanya gelap sejauh mata memandang, tetapi Noah dengan berani melangkah masuk. Dan ketika kedua kakinya telah melewati garis pintu, sebuah peringatan dari sistem muncul.
[Player memasuki Poison Dungeon]
[Player hanya bisa kembali setelah berhasil menaklukkan Poison Dungeon!]
Sedetik setelah pesan peringatan dari sistem itu muncul, bunyi gemuruh terdengar dan ketika Noah menoleh ke belakang, pintu kayu dengan ukiran unik itu telah lenyap.
“Sial?!” Noah mengumpat kesal sambil meraba-raba ruang hampa yang kosong. Bahkan dinding pun tidak ada di sana. Ia memang berencana untuk menaklukkan Dungeon ini, tetapi ia tidak pernah berpikir jika ia harus melakukannya dalam satu kali percobaan.
Noah berencana untuk menaklukkan bagian awal terlebih dahulu untuk memeriksa monster tingkat apa di sana dan jika tingkatan monster itu lebih kuat darinya, ia akan lari. Setelah satu menit berlalu, sekeliling Noah tiba-tiba berubah. Tempat gelap yang hampa itu berubah menjadi sebuah hutan indah dengan warna dominan ungu.
[Mohon berhati-hati, karena 98% sesuatu di Poison Dungeon memiliki kandungan racun]
Rasa kagum Noah melihat betapa indahnya pemandangan yang ia lihat seketika sirna begitu pesan peringatan dari Sistem. “Astaga! Sepertinya aku benar-benar sedang bunuh diri.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Tanpa Nama
next
2023-05-05
1