...... Ketika insting bertahan hidup di uji, saat itulah pribadi asli manusia menampakkan diri ......
Setelah berjalan selama sembilan menit, akhirnya mereka tiba di depan ruangan Boss.
“Apa benar ini adalah ruangan Bos-nya, Pak” seorang Hunter bertanya karena bingung, biasanya Boss dari Dungeon akan berada di ruangannya, tetapi ruangan ini sangat bersih dan kosong. Mereka juga tidak merasakan energi berbahaya, hanya ada ruangan dengan banyak material sihir.
“Siapa peduli dengan hal itu, lihatlah tempat ini. Kita bisa menjadi kaya dengan menjual material sihir ini.”
Para pemburu mulai mengambil kristal-kristal sihir yang ada di ruangan Boss, mengambil sebanyak mungkin meskipun mereka kesulitan untuk membawanya.
“Bukankah ini bagus, kau tidak perlu bertarung dengan monster untuk mendapatkan semua ini,” ucap seorang Hunter kepada Noah.
Noah hanya tersenyum menanggapi hal itu. Dari 10 orang di sini, hanya dirinya, Naomi dan ketua Party yang terlihat tidak tertarik dengan kristal-kristal itu.
Noah merasa ada yang aneh di sini, tidak mungkin semudah ini menaklukkan Dungeon Rank D. Sejak tadi, hanya sedikit Monster yang menyerang mereka dan bisa dibilang kalau penaklukan kali ini berjalan terlalu lancar.
“Kita harus segera pergi dari tempat ini sebelum Dungeon tertutup sempurna.” Bara, seorang Hunter Rank C mengambil kristal sihir yang ada di dekat kakinya.
Ia meminta anggotanya untuk segera pergi dari sini sebelum Dungeon tertutup sempurna, mengingat mereka telah berhasil menaklukan Dungeon ini.
“Nak Noah kau tidak mengambil kristal sihir?” tanya Bara saat melihat Noah hanya diam melihat sekitar.
“Aku melupakan hal itu.” Noah segera mendekat ke arah kristal sihir untuk mengambil beberapa, mungkin hari ini adalah hari keberuntungannya, ia dapat menjual ini dan membayar biaya sekolah adiknya dan kontrakan yang menunggak.
Namun, sulit untuknya menghapus perasaan tidak nyaman ini.
“Baiklah, mari bergegas.” Bara mulai menuntun jalan, akan tetapi lorong yang mengantar mereka ke tempat ini menghilang. Hanya ada dinding dari kristal sihir.
“Apa ini, aku sangat yakin tadi kita lewat sini. Apakah aku salah lihat?” tanya Bara dengan wajah kebingungan, ia sangat yakin kalau mereka baru saja masuk melalui arah sana.
Sejak tadi ia terus mengamati keadaan sekitar, jadi tidak mungkin ia tidak menyadari keanehan ini. Namun, melihat tidak ada jalan keluar di sana, membuat Bara merasa telah melewatkan sesuatu.
“Pak Bara ada apa?” Naomi memberanikan diri bertanya.
“Tidak ada.” Bara kemudian berjalan ke arah sebaliknya, tetapi tetap saja ia tidak melihat apapun selain dinding kristal. Hanya ada dinding di sini, mereka terperangkap tanpa jalan keluar.
“Ada apa ini, Ketua?” Salah satu pemburu bertanya kepada Bara, wajahnya jengkel karena mereka terus membuang-buang waktu di sini. Ia ingin segera keluar dan menukarkan semua kristal yang ia dapatkan dengan uang sebanyak mungkin.
“Ketua aku ingat bukankah tadi ada jalan keluar di sebelah sana? Ingatanku sangat baik, saat pertama kali ke ruangan ini aku melihat ada batu di sana, dan itu tepat berada di sebelah jalan keluar.” Pemburu lainnya membenarkan.
Melihat kondisi yang tidak kondusif, Bara berusaha untuk menenangkan yang lainnya. Ia adalah orang yang bertanggungjawab untuk penaklukan ini. Jadi, ia harus segera menemukan jalan keluar secepatnya. Di saat kebingungan menyerang mereka, Noah merasakan perubahan abnormal di sekitanya.
Perasaannya bekerja seketika dan ia menyadari sesuatu yang sangat berbahaya akan datang. Karena itu, ia berteriak untuk memperingatkan semuanya.
“SEMUANYA MENUNDUK!”
“Apa-apaan Si Rank F itu?”
“Kenapa tiba-tiba?”
Ketika Noah berteriak, semua orang menoleh ke arahnya, beberapa dari mereka langsung marah dan mengindahkan kata-katanya, sedangkan Noah yang menyadari akan datang bahaya langsung menarik tangan Naomi dan menunduk dengan Naomi di pelukannya.
Bersamaan dengan itu, sebuah cahaya emas terlihat melintas dan menebas tiga orang Hunter, sedangkan tujuh sisanya baik-baik saja. Namun, tentu saja melihat bagaimana sisa tubuh manusia tanpa bagian tubuh yang lengkap adalah sesuatu yang sangat mengerikan.
“Arrgghhhh!” Terdengar suara teriakan, karena rasa takut, sedangkan beberapa merasa bersyukur.
“Ki … Kita selamat?”
“Dari mana serangan mendadak itu?” Bara mengalihkan pandangannya ke depan. Tidak ada apapun selain sebuah dinding dari kristal sihir. Bekas serangan itu menghilang, ia ingin menolak percaya, tetapi cipratan darah yang ada pada dinding itu menceritakan semuanya. Ia telah kehilangan tiga anggota lainnya. Ia harus segera mengeluarkan enam sisanya dengan selamat.
Ruangan tiba-tiba berubah menjadi sebuah tempat yang gelap. Obor yang tergantung di dinding secara otomatis menyalakan api. Tempat itu seperti sebuah aula. Teriakan ketakutan dari Hunter wanita yang bersama mereka tidak terhindarkan.
Sekarang yang mereka lihat bukanlah sebuah ruangan dengan dinding kristal sihir yang indah, melainkan sebuah tempat dengan sebuah monster mengerikan sedang duduk pada singgasana dan empat monster lainnya berdiri di sebelahnya.
Ada sebuah patung di dekat mereka. Sebuah patung malaikat yang membawa sebuah buku. Namun, fokus mereka adalah pada lima monster yang sedang tersenyum menyambut mereka.
“Bukankah tidak baik pergi setelah mengambil hartaku?” Ketika monster yang duduk di singgasana itu berbicara, Noah dan enam Hunter lainnya tiba-tiba merasakan tekanan yang amat mengerikan dari kelima monster tersebut.
Terlebih lagi, mereka bisa menggunakan bahasa manusia. Rasa dingin menjalar ke tulang belakang. Noah mengangkat kepalanya yang terasa kaku dengan susah payah, mencoba melihat monster yang ada di depannya.
Aura yang dikeluarkan dari kelima monster tersebut jelas sangat berbahaya dan mustahil melawan mereka. Lantas apakah Pak Bara bisa mengalahkan mereka, meskipun Pak Bara bisa mengalahkan satu, lalu bagaimana empat lainnya bisakah rekannya mengalahkan mereka?
Di rombongan selain dirinya yang merupakan seorang Rank F, ada empat Rank C dengan dua orang pemula dan dua lainnya sudah berpengalaman. Ada Rank B, namun Naomi bukanlah Hunter tipe petarung dan seorang Rank D.
Noah mengepalkan tangannya, di saat seperti ini bagaimana caranya untuk keluar dengan selamat?
Senyuman dari monster yang duduk di singgasana seolah-olah sedang menantikan sesuatu, karena itu Noah segera berteriak sekeras mungkin dengan rasa putus asa. Sebuah cahaya emas kembali datang. Noah kembali memeluk Naomi dengan erat dan berbaring di tanah.
Cahaya emas itu begitu cepat. Sangat cepat. Sehingga yang lainnya tidak seberuntung Noah. 3 Hunter yang tidak sempat bereaksi menghilang tanpa berteriak. Hanya tersisa potongan daging di yang terjatuh ke tanah. Mencipratkan darah ke mana-mana. Hunter lainnya meratap kesakitan menyaksikan kematian temannya.
Dalam pelukan Noah, tubuh Naomi bergetar ketakutan. Noah merasakan peluang hidup menjadi makin sedikit, mereka telah kehilangan tiga Hunter Rank C tanpa perlawanan. Sekarang bagaimana kedepannya?
Para Hunter termasuk Noah merasakan ketakutan yang belum pernah mereka rasakan. Dari 10 pemburu sekarang hanya tersisa empat. Namun …
“Berkatmu aku bisa menghindar tepat waktu.” Bara menepuk bahu Noah. “Dengar, Nak kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, tapi institusimu telah menyelamatkan kami. Bagaimana kau melakukannya?”
Noah mengindahkan. Pikirannya terlalu kalut memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini dengan keadaan hidup.
Tidak ada serangan saat ini, meskipun monster tersebut masih tersenyum. Namun, tidak ada tanda-tanda serangan akan datang. Sekarang apa yang harus mereka lakukan?
“Kalian benar-benar tidak sopan. Bagaimana dengan ini?”
Para Hunter menatap monster itu, ia terlihat berpikir keras.
“Sebuah persembahan.”
Ekspresi Noah segera menjadi kaku.
“Satu orang dari kalian berempat akan tetap di sini, dan tiga lainnya akan keluar dengan selamat. Bagaimana? Bukankah ini bayaran yang pantas dengan harta-harta yang telah kalian ambil?”
Ini gila. Noah tidak bisa menebak bagaimana jalan pikiran monster itu. Ia telah merebut nyawa enam manusia seolah itu bukanlah apa-apa.
“Satu orang berkorban untuk tiga orang lainnya, yah kurasa itu yang terbaik.” Semua orang saling memandang. Pertanyaannya, siapa yang akan melakukannya?
Selain Naomi yang terlalu takut sehingga tidak dapat berkompromi, tiga lainnya menunjukkan wajah tertekan. Tidak ada yang ingin mati di sini. Semuanya memiliki alasan untuk tetap hidup.
“Nak, Noah. Jika bukan karena dirimu mungkin kami semua tidak akan selamat. Karena itu terimakasih.”
“Ketua apa yang kau maksud? Kenapa tiba-tiba …“
Bara memotong perkataan Noah. “Maaf, tapi berkorbanlah untuk kami.”
Jalan keluar sudah muncul sejak permainan dimulai. Bara menopang tubuh Naomi untuk membantunya segera berdiri dan pergi dari tempat ini. Seorang pemburu Rank D sudah jauh di depan mereka. Melarikan diri tanpa ragu.
“Ketua kenapa seperti ini?”
“Maaf, Nak. Ini juga berat untukku.” Bara melukai kaki Noah agar tidak bisa melarikan diri.
Noah hanya terdiam menatap punggung orang-orang itu. Ia telah menyelamatkan nyawa mereka, tapi ia malah dikhianati di sini. “Tidak ada masa depan untuk seorang Hunter Rank F.” Tiba-tiba ia malah teringat kata-kata itu. Rasa sakit karena dikhianati membuatnya gemetar.
“Sepertinya ini adalah akhirnya.” Keempat Monster mulai melangkah mendekati Noah. Noah ingin melarikan diri, tetapi kedua kakinya terluka parah dan saat Monster yang membawa kapak itu mengangkat kapak besarnya, Noah merasakan sakit yang luar biasa.
Kapak besar itu menusuk dadanya, Noah langsung memuntahkan seteguk darah. Monster itu secara bergantian mencincangnya seolah ia adalah daging untuk makan malam.
Tubuh Noah bergetar hebat, di tempat yang gelap dan menyeramkan inilah, ia akan menghembuskan napas terakhirnya. Ketika kematian akan benar-benar datang, air matanya mengaburkan pandangannya. Noah mengingat adiknya yang ia khawatirkan.
Bagaimana adik perempuannya yang akan ia tinggalkan seorang diri di dunia seperti ini?
“Aku tidak ingin mati …”
Monster yang memegang pedang mengangkat pedang itu sangat tinggi. Tanpa perasaan sama sekali. Noah benar-benar ketakutan, tapi ia tidak memalingkan wajahnya dari pedang itu.
“Jika … jika saja ia memiki kesempatan satu kali lagi …”
Seoalah-olah menekan tombol jeda, semua serangan itu berhenti di udara. Semuanya berhenti.
Apa yang baru saja terjadi?
Ting!
Sebuah suara yang asing muncul dibenaknya.
[Misi Rahasia: Rengekan Pecundang]
[Anda sudah memenuhi syarat untuk menjadi ‘Player’ apakah Anda menerimanya?]
Noah merasa ragu untuk mengatakan ‘Ya’. Waktu yang tertera di sana seolah mendesaknya untuk segera membuat keputusan.
[Jantung Anda akan segera berhenti setelah 0,03 detik. Apakah Anda ingin menerimanya?]
Dalam keputusaan ini, Noah hanya bisa bertaruh.
“Ya.”
[Selamat telah menjadi Player]
Cahaya menyilaukan kemudian menyinari tubuhnya. Di saat yang sama, Noah pun kehilangan kesadarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
yukisan
semangat thor, mampir juga ya
2023-04-19
1