Happy Reading temen temen💙
Cery memarkirkan motornya dengan mulus di bagasi rumahnya. Hari ini ia pulang terlambat, karena harus meneduh di parkiran terlebih dahulu sambil menunggu hujan reda.
"Cer, kamu baru pulang sayang?" tanya mamah Emil yang melihat kedatangan Cery.
"Iya mah, soalnya tadi neduh dulu!" jawab Cery sambil pergi menuju kamarnya yang berada dilantai atas.
Sesampainya di kamar Cery segera menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritualnya yaitu berendam. Cukup lama Cery berendam, sampai kulit pada telapak tangannya mengkerut. Akhirnya ia pun menyudahinya dan bergegas untuk mengenakan pakaian.
Tak lama kemudian ponsel Cery berbunyi. Ada sebuah pesan yang masuk, namun nomornya tidak ada dalam daftar kontak Cery.
+62 ××× ×××
"Hai simpen nomor aku, yang tadi di SMA Tunas Bangsa!"
Cery Angesta Sanjaya
"Oh oke!"
+62 ××× ×××
"Kapan kapan ketemu lagi bisa kak?"
Cery Angesta Sanjaya
"Lihat situasi!"
Ketika Cery hendak menyimpan nomor Derin tiba-tiba terdengar bunyi pintu kamar diketuk.
"Ceryy, ayo turun! Papah udah nunggu dimeja makan itu lo sayang!" pekik mamah Emil setelah mengetuk pintu kamar berulang-ulang.
"Iya mah!" jawab Cery sembari membuka pintu dan berjalan menuju meja makan yang terletak di lantai bawah.
-
-
Pagi hari Cery nampak ngedumel marah marah sendiri karena ban motornya kempes.
"Udahlah Cer! Bawa mobil aja kenapa sih!" sahut papah Jemi yang hendak berangkat ke perusahaan.
"Yah papah! Kalau Cery naik mobil itu ribet!" jawab Cery yang sebenarnya malas sekali mengendarai mobil.
"Yaudah biar Bang Ucup aja yang nganterin, gimana?" tanya mamah Emil.
"Ah enggak deh mah. Yaudah Cery berangkat dulu mah pah!" ucapnya sambil berpamitan dengan orang tuanya.
Di parkiran sekolah nampak anggota Geng Peyek menunggu Cery yang belum datang. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.55. Sudah menjadi kebiasaan bagi Geng Peyek bila salah satu anggota belum datang maka, mereka tetap standby di parkiran dan memilih untuk masuk ke kelas secara bersama.
"Tittt...Titt" bunyi klakson mobil Cery.
"Et buset dah Lo Cer, ini gendang telinga gue mau jebol rasanya!" protes Rama sambil menutup telinganya.
"Salah siapa Lo nggak minggir! Ini parkiran bukan taman Sentul! Seenaknya aja sih Lo!" jawab Cery sambil menutup pintu mobil.
"Tumben bawa mobil kak?" tanya Enjii yang heran melihat kakaknya mau mengendarai mobil.
"Lah Iyah tuh Cer!" timpal Reisa yang juga merasa heran.
"Tauk tuh! Tadi ban motor gue kempes, jadi ya kepaksa deh." jelas Cery sambil berjalan menuju kelas.
"Ternyata Lo juga bisa naik mobil Cer, gue kira kalo Lo yang nyopir bakal nyungsep di pohon asem!" ledek Rama yang membuat lainnya ikut tertawa.
"Kalian apa tidak dengar bel masuk? Kok malah enak-enakan ngobrol, hah?" labrak pak Broto yang merupakan guru paling galak.
Sontak ke empat pelajar tersebut langsung lari terbirit-birit, karena pak Brotolah yang pertama mengajar dikelas 11 IPS A pagi ini. Pak Broto mengajar mata pelajaran IPS dan juga merangkap sebagai walikelas dari kelas itu.
-
-
"Mang Cep, pesen jus strawberrynya satu ya!" pinta Cery sambil mengeluarkan ponselnya.
"Iya neng, ditunggu sebentar ya!" jawab Mang Cecep yang dibalas anggukan oleh Cery.
"Eh Sa, Lo masih ingat nggak tuh? Wakil ketua OSIS SMA Tunas Bangsa yang kemarin!" tanya Cery dengan serius.
"Ingatlah! Kan orangnya tampan." jawab Reisa dengan wajah berbinar.
"Apa yang kamu bilang?" tanya Enjii yang baru datang bebarengan dengan Rama.
"Permisi neng minumannya!" kata Mang Cecep sambil menaruh minuman di hadapan Cery.
"Ah enggak yang, itulo cuman pacarnya Cery!" jelas Reisa sambil tersenyum kikuk.
Mendengar omongan Reisa, sontak Cery langsung tersedak minuman jus strawberrynya, yang membuat wajahnya memerah karena batuk batuk.
"Bener Lo Cer, punya pacar? Kok Lo kagak bilang gue sih?" protes Rama karena merasa dirinya tidak dikasih tau.
"Apaan sih Lo pada! Pacar aja kagak punya, cuman semalem tuh Derin ngajakin ketemuan!" jelas Cery sambil menyeruput jus favoritnya.
"Derin wakil ketua OSIS itu kak?" tanya Enjii untuk memastikan dan dibalas anggukan oleh Cery.
Reisa dan Enjii terlihat heboh, sedangkan Rama malah memilih diam dan sembari berfikir.
"Waduh gaswat nih! Saingan gue nambah lagi!" batin Rama.
Budayakan saling berbagi ya kak 🤗 Kakak tinggal pencet lambang jempol dan jangan lupa vote and favoritnya 😍 Ntar author bagi cerita selanjutnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Priska Anita
Semangat nulisnya thor 💜
2020-08-04
1