Setibanya di depan kecamatan, travel yang Pak Dhe sewa sudah menunggu di pinggir jalan raya. Hayu dan Pak Dhe langsung menaiki mobil, dan segera berangkat menuju Kota.
Diperjalanan Hayu hanya diam dan sedikit mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar.
"Kamu ndak papa Ndok?" tanya Pak Dhe yang mengagetkan Hayu
"He...he... gak papa Pak Dhe, hanya sedikit sedih ninggalin ibuk dan Dina." jawab Hayu
" Kamu harus semangat Ndok,,,,! kasihan Ibumu harus banting tulang sendiri sejak ditinggal bapakmu, yang tidak ada kabar sampai sekarang." Pak Dhe mulai menjelaskan tentang bapak nya yang pergi sepuluh tahun lalu.
"Bapak mu, pergi merantau ke Malaysia sejak 10 tahun lalu, seingatku dia tidak pernah memberikan kabar ataupun surat, sejak itulah ibu mu terlihat sedih dan jarang tersenyum sampai sekarang ini"
" Kamu dan Dina adalah harapan hidup Ibumu Ndok...! jadi kamu harus semangat bekerja untuk membantu ibu mu, dan jangan cengeng seperti ini" jelas Pak Dhe sambil menenangkan keponakannya.
"Iya Pak Dhe... terimakasih Pak Dhe sudah banyak membantu kami, meski aku tidak mendapatkan kasih sayang Bapak, aku dapatkan itu darimu Pak Dhe" kata Hayu mulai sedikit tenang
"Pak Dhe sayang sama kamu dan Dina, karena kalian ponakan Pak Dhe'!...
"Oya ...Pak Dhe?.... tolong ceritakan sedikit tentang majikan ku. Biar nanti saya tidak canggung." tanya Hayu
"Majikan mu itu namanya David, ia seorang pengusaha yang baru ditinggalkan istrinya, karena meninggal akibat kecelakaan.
Dia mempunyai anak perempuan umur 3 tahun,dan anak itulah yang nantinya akan kamu asuh"
"Ooooo.... gitu ya Pak Dhe ceritanya, kasihan ya!... Pak David dan anaknya". jawab Hayu lagi
Tak terasa ditengah-tengah obrolannya Hayu tertidur pulas. Perjalanan ke Kota membutuhkan waktu 1hari penuh.
keesokan harinya mereka tiba di rumah David.
Pak Phe langsung membangunkan Hayu.
"Ndok... bangun, kita sudah sampai" Pak Dhe membangunkan Hayu dengan membelai rambutnya.
"hoammmmm...." Hayu menguap menutup mulutnya
"sudah sampai ya Pak Dhe....? ini rumahnya besar sekali Pak Dhe." jawab Hayu sambil mengusap usap matanya, melihat rumah besar yang megah seperti di sinetron TV kesayangannya.
"Ting..... tong"!!!!!!!!!
"jegreeegggggg.......mari silahkan masuk,... silahkan duduk..!
Sebentar saya panggilkan tuan David dulu." ucap Bu Inah, wanita berumur 50 tahunan yang bekerja sebagai pembantu David, ia membuka pintu dan mempersilahkan masuk.
Tak berapa lama David pun datang
"Pak Agus...! ucap David sambil berjabat tangan
"Ini nak David, Hayu yang saya ceritakan Minggu lalu. Sebenarnya dia ingin sekali kerja ke Hongkong nyusul Siti. Tapi karena umurnya masih 18 tahun, harus nunggu 2 tahun lagi baru bisa berangkat.
Jadi sambil nunggu, dia bisa bekerja dulu di rumah nak David" jelas Pak Agus
"Hayu pak" sambil berjabat tangan memperkenalkan diri, Hayu terkagum kagum melihat sosok David yang sangat tampan dan memiliki tubuh tinggi kekar.
David segera melepaskan tangan Hayu tanpa bicara 1 patah katapun padanya.
Hayu sangat malu kerena lupa melepaskan tangan David.
"Ya sudah nak David, tolong harap maklumi Hayu ya...! dia masih lugu. Mudah mudahan anaknya mas David suka diasuh oleh Hayu..." ucap pak Agus
"Saya pamit dulu nak David, kamu hati-hati ya Ndok, jangan sampai ceroboh dalam bekerja" pesan Pak Dhe pada Hayu dan segera berpamitan pulang ke kampung.
"Makasih ya Pak Dhe, hati-hati dijalan dan salam buat Ibu dan Dina" jawab Hayu sambil bersalaman pada Pak Dhe-nya
"Bapak tidak beristirahat dulu disini" tanya David
"Tidak nak.... terimakasih,bapak tidak bisa lama disini karena harus mengurus para nelayan di kampung." jawab Pak Agus
Lalu beliau meninggalkan rumah David dengan menaiki travel yang disewanya kemarin.
Setelah kepulangan Pak Agus,
"Kamu mandi dulu, biar di antar bi Inah ke kamarmu, dan ini jadwal yang harus kamu kerjakan setiap hari" ucap David menyodorkan selembar kertas pada Hayu.
Hayu langsung mengambilnya " terimakasih pak, saya permisi."
Hayu diantar BI Inah menuju ke kamarnya,
sampai di kamar Hayu merebahkan diri di kasur single bed yang empuk dan nyaman.
"Wah, kamar pembantu aja bagus begini.Ada kasur empuk, meja kursi, laci dan almari. benar benar jauh lebih bagus dari kamarku di kampung" gumam Hayu dalam hati.
Setelah selesai mandi Hayu beranjak ke dapur untuk membantu bi Inah mempersiapkan makan malam.
Ia mendengar suara ""***praaakkk" """bruk"... prang"" dan ia melihat anak kecil yang sedang menangis membanting vas bunga serta mainanya.
Hayu langsung mendekatinya,
"Halo dek... nama kamu siapa? boleh kita berteman" perkataan Hayu membuat Elisa berhenti menangis dan membalas jabat tangan Hayu.
"Aku Elisa..!..Tante ini siapa?" jawab Alice lucu
"Kenalin sayang,...nama kakak 'Hayu'"
"El cantik banget pake baju itu? kaya ratu di film 'Frozen'
"Hore aku mirip princess Elsa.... hore...." Elisa meloncat loncat kegirangan sambil bertepuk tangan.
Tanpa disadari David yang duduk di depan Tv melihat percakapan anaknya dengan Hayu, ia menggeleng geleng tidak percaya. Pasalnya anaknya tak pernah segembira ini sejak ditinggal ibunya 6 bulan lalu.
" Lihat itu Vi..?
anak kita, dia sangat gembira saat bertemu gadis itu!!!!, andai kamu masih ada...pasti Elisa tidak akan kesepian lagi" "*Aku sangat mencintaimu Vi, semoga kamu tenang di sana"* kata David dalam hati
David tersenyum dari kejauhan melihat anaknya yang asik bermain dengan Hayu. David tidak percaya kalau Hayu bisa secepat itu Akrab dengan anaknya, padahal Elisa sangat pemarah dan tidak suka bersosialisasi dengan orang lain yang tidak dikenal.
"Maaf tuan, makan malamnya sudah siap" kata Bi Inah menghampiri David
"Sayang... waktunya makan malam?" teriak David berjalan mendekati anaknya.
"El... gak mau makan Pah.' El masih mau main sama Tante Ayu" jawab El yang lebih suka memanggil Ayu daripada Hayu.
"El,sayang... kita makan dulu ya..? habis itu kita main lagi. Ntar Tante kepang rambut El, biar kaya Ratu Elsa." bujuk Hayu sambil menggendong Elisa ke meja makan.
Suasana makan malam hari ini berbeda dari biasanya, biasanya Elisa yang suka melempar makanan kesana kemari, dia terlihat tenang saat disuapi Hayu.
Mungkin dia merindukan sosok Mamanya, dan sekarang dia merasa senang diperhatikan oleh Hayu.
David tetap tidak percaya melihat Hayu yang begitu dekat dengan anaknya, di dalam hati David bertanya " Mungkin sebelum datang kesini, dia pergi ke dukun untuk membuat anakku lulut padanya". David memang tidak begitu suka dengan Hayu, karena kesan pertama bertemu Hayu, ia agak kecentelian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Hidayati Yuyun
hadeh david curiga aja,nanti lama2 naksir hayu
2021-12-01
0
KIA Qirana
Next 💕💕💕💕💕💕
2021-10-23
0
helga
bukan kecentilan pak david
nm nya juga gadis desa
baru ke kota
liat cowok cakep kebangetan
wajar ajaa kaget dan terpesona 😂😂😂😂😂
2021-06-25
0