usaha atau nyakitin diri

Aku dan jae hyung keluar dari ruangan uks tak terasa sebentar lagi sekolah usai hari ini sangat menakjubkan lebih dari yang kubayangkan ternyata pengalaman hari pertama bukan yang terburuk tapi luar biasa

bertemu min hyuk hyung seperti melihat masa depan di depan mata, ini seperti mimpi yang sangat menakjubkan kenapa aku memujinya

apakah aku menyukai nya ey ey ey tidak mungkin aku lah yang paling keren dan tampan disini mereka hanya 80 persen

" ya! jalan yang benar mengganggu saja "

siapa di depan sana kenapa sangat ramai apakah ada perkelahian lagi hari ini setelah diriku

" siapa hyung " tanyaku sambil melihat kearah keramaian itu

" dia teman ku Ha Neul Jee, YA! ha neul kau membuat masalah apa lagi " teriak jae hyung pada teman nya itu

" oh! hyung " pria dengan badan kekar dan tinggi itu menghampiri kami wah tidak kusangka sahabat jae hyung sangat keren kali ini

" aku tidak melakukan apapun dia jalan tidak benar sudah tau ada yang mengepel lantai itu karena licin masih saja dia terobos emang lampu merah terobos terobos"

" kamu juga kadang lampu merah di terobos "

" ya.... ah! sudah kenapa malah memojokkan diriku, wah siapa ini apakah dia babu mu hyung" menunjuk diriku dengan rasa tak berdosa setelah mengatakan diriku babu jae hyung

" ENAK SAJA! orang tampan dan paling tampan dari jae hyung kok di sebut babu mata kamu rusak?" jawab ku sinis sambil melotot dan menunjuk kedua bola matanya

" santai bro biasanya juga jae hyung begitu suka bawa pungutan kemana mana, anak pungut mana lagi yang kau adobsi hyung"

" wah kamu emang bener bener sedeng tadi babu sekarang pungutan, jangan jangan kamu juga pungutan"

" emang " jawab nya santai dan membuat gelak tawa jae hyung

" yah kalian berdua pungutan ku, sudah jangan bertengkar ini hyun ki bocah kota maklum agak beda dari spesies biasanya " jae hyung memperkenalkan diriku pada sahabatnya

" senang bertemu dengan mu bocah pungut aku ha neul jee panggil ha neul saja " dengan gaya nya membenarkan sebagian rambut nya dan mengedipkan sebelah matanya

mungkin sekarang wajah ku terlihat sangat lah julid melihat dirinya, dia memang keren tapi terlalu keren juga tidak baik

" ada apa dengan mu kenapa wajah mu bonyok "

tanya ha neul melihat sebagian wajah ku yang memar akibat pukulan jae hyung

" aku memukulnya "

" GILA! kenapa kamu ga ngajak aku hyung " jawabnya dengan rasa terkejut tidak percaya seorang jae hyung memukul seseorang

" terpaksa mukul bocah kota ini kalo ga karna ide gilanya "

muka ha neul bertanya tanya apa maksud ide gila sambil melihat diriku, aku tau aku memang bodoh tapi aku tidak sebodoh itu dasar

" dia ingin berteman dengan min hyuk hyung jadi aku suruh dia memukul ku dan rencananya juga berhasil "

" ahhh bener si emang gila tapi kenapa harus min hyuk "

" kenapa engga? bagaimana jika kita membuat sebuah grup "

" grup apa grup keluarga sejahtera "

lagi lagi jae hyung terbahak bahak dia seperti sedang berkumpul dengan bocah bocah sd yang bodoh dan konyol

" ya grup grup aja bocah jadi udah dapet kandidatnya min hyuk sama hyun jo " jawab jae hyung memberi tau ha neul

" kenapa harus hyun jo si sombong itu "

" emang sesombong itu kah dia " tanyaku pada ha neul pasalnya setiap aku berjalan melalui lorong pasti hyun jo selalu di bicarakan dari mulut ke mulut

" gatau si aku cuma ikut ikut tapi menurut semua orang si jenius ini enggan berteman dengan orang orang seperti kita sepertinya dia rabies "

" yang bener aja kita gatau dia kaya gimana siapa tau dia cuma menghindar karena bingung harus berbuat apa " jelasku diikuti dengan anggukan jae hyung

jae hyung membulat kan matanya dan menepuk pundak ku dengan keras. aku terkejut karena dia tiba tiba menepuk pundak ku

" hyung apakah kau kurang ingin memukul ku lagi ?"

" lihat di depan ada hyun jo, kali ini biar diriku memakai ide ku sendiri kau ikuti rencana ku" jae hyung menarik tangan ku dan berlari menuju arah hyun jo

" hyun jo! bisa bantu aku sebentar "

hyun jo membalikkan badan nya melihat kearah jae hyung dan diriku " apa ? "

luar biasa dia berbicara wah ternyata dia bisa juga berbicara tapi kenapa tadi pertanyaan ku di kelas tidak ia jawab dasar

" obat, kau jenius soal obat lihat pipinya seperti habis keluar dari peti mati tolong bantu dia" menunjukan wajah ku yang mulai berwarna biru karena perkelahian tadi

hyun jo melihat sekilas luka yang ada di wajahku dengan jawaban datarnya " ikut aku " akhirnya dia bisa diandalkan sekarang

hyun jo membawa kami ketempat yang orang lain bahkan tidak akan tau kenapa bisa ada ruangan seperti ini di sekolah

di depan ruangan itu di kunci dengan gembok besar dan ketika ia membuka pintunya, luar biasa ini seperti lab tidak maksudku ini benar benar lab seseorang yang jenius

aku jae hyung dan ha neul membulat kan mata bersamaan karena ini benar benar menakjubkan tidak di sangka seorang hyun jo memiliki laboratorium rahasia di sekolah

" masuk lah duduk senyaman nya aku akan mencari obat nya dulu " hyun jo mempersilahkan kami masuk ke lab nya dan bergegas pergi mencari obat untuk diriku

" waw waw waw jae hyung kau sekelas dengan nya apa kau tau hal ini " tanya ha neul sambil berkeliling melihat lihat laboratorium hyun jo

jae hyung hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan ini juga kali pertamanya melihat ruangan ini di sekolah, jae hyung adalah siswa populer di sekolah ini

bahkan direktur sekolah ini juga menghormati nya semua isi sekolah jae hyung tau tapi tidak dengan ruangan laboratorium satu ini

" kemarilah aku obati luka mu " aku mendekati hyun jo yang sedang mengeluarkan obat obatan nya dari sebuah mangkuk

ia menempelkan obat itu di lukaku ini sepertinya obat herbal yang tidak sembarang orang bisa memakai hal ini

aku sempat menghindar karena rasanya perih tapi ternyata dia lebih ganas dari yang kuduga leher ku di tarik aku seperti hewan baginya

" tahan sebentar "

" wah hyun jo sejak kapan kau punya hal ini di sekolah bahkan aku tidak tau "

" kenapa kau harus tau? "

" ya... karena .... AH! sudah lah kau ini keren tapi membuat ku jengkel "

hyun jo tidak peduli dengan jae hyung yang marah marah karena dirinya dan terus mengoleskan obat pada luka ku

" kenapa bisa seperti ini?" tanya nya padaku

tunggu dia bertanya wah apakah aku harus bonyok dulu baru dia berbicara pada ku sangat di luar nastar

" usaha diri agar mendapat kan sesuatu " jawab ku sambil menahan sakit akibat olesan obat itu

" itu usaha atau nyakitin diri " jawab nya yang membuat diriku menjadi bersalah atas kejadian hari ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!