Cinta terus menatap ke arah pak Bima yang sedari tadi menulis di papan tulis berisikan catatan matematika yang teori nya susah dipahami bagi mereka yang masih pikiran nya menerawang ke arah ketampanan Pakk Bima. Meskipun Pak Bima memberikan penjelasan yang panjang kali lebar tapi banyak yang tidak memahaminya karen mereka hanya fokus pada wajahnya meskipun Pak Bima memakai kacamata cupu namun tak mengurangi ketampanan di wajahnya, para perempuan yang hanya fokus ke wajahnya beda dengan para laki-laki mereka bisa memahami apa yang di jelaskan oleh Pak Bima.
"Apakah sudah jelas apa yang sudah saya terangkan" ujar Pak Bima ke semuanya.
"Pak, saya belum paham, " celetuk Imel lagi lagi Imel yang membuat pertanyaan yang tidak penting.
"Bagian mana yang kamu belum paham, oh ya nama kamu siapa, " jawab Pak Bima.
"Bagian hatimu padaku Pak. hihihi" cekikik Imel. Cinta menoleh ke arah Imel yang absurd setengah jalan itu. Hendak akan melanjutkan menulis namun urung karena pertanyaan Imel yang sungguh diluar nalar. Pak Bima pun hanya tersenyum mendengar celotehan Imel yang terang terangan itu. Membuat semua orang yang berada di dalam kelas heboh. Huuuuuuuu... Semua menyoraki nya baik itu murid laki-laki ataupun perempuan. Cinta hanya geleng-geleng kepala dan sesekali memejamkan matanya kemudian melanjutkan menulis di buku catatannya. Vivi yang duduk di paling depan diam membisu tak bersuara. Dan sesekali menoleh ke belakang melihat Cinta dan Imel yang jadi pusat perhatian Pak Bima dan yang lainnya.
Teett
Teett
Bel berbunyi tanda istirahat seluruhnya, semua yang ada di ruangan bisnis menutup buku nya dan memasukinya ke dalam tas Masing-masing ada juga yang masih di letakkan di atas mejanya.
"Nanti kita lanjut setelah istirahat ya semuanya, sekarang silahkan boleh keluar duluan, saya masih banyak yang harus di bereskan, " ujar Pak Bima pada semua Siswa Siswi Bisnis. Pak Bima masih sibuk dengan kertas kertas yang masih belum beres di mejanya, sehingga ada salah satu siswi yang menawarkan bantuan.. ciee yang lagi cari perhatian ke Pak Bima, siswi itu tak lain adalah Imel yang antusias ingin membantu membawakn buku buku tadi.
"Pak Bima boleh saya bantu bawakan bukunya sampai ke ruangan Pak Bima,? " tanya Imel tanpa rasa malu pada seluruh temannya yang masih berada di dalam kelas dan sebagian ada yang udah keluar untuk beristirahat mencari makan dan minum di kantin.
"Boleh, tapi berdua ya soalnya ini tuh banyak sekali, kamu mana mampu untuk membawanya sendiri iya kan" tukas Pak Bima menebak-nebak.
Imel pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal tapi memang kenyataan nya begitu buku Pak Bima itu banyak sekali dan Imel sendiri pun tak mampu membawakan nya seorang diri.
"Cinta, tolong ya bantuin aku buat bawain buku Pak Bima" bisik Imel yang menahan lengan Cinta yang tengah berjalan menuju ke pintu depan hendak akan menuju ke kantin. Vivi dan Sinta pun ikut berhenti dan heran dengan apa yang Imel lakuin saat ini, bener bener tak habis pikir. Mau makan eh..... di stop suruh bantuin Pak Bima.
"Lah kok aku ikutan sih, kan kamu yang minta nolongin Pak Bima Mel,? " jengah Cinta memutar bola matanya malas.
Pak Bima melihat ke arah Cinta pun hanya tersenyum sinis menatap Cinta yang tak mau membantu Imel sahabatnya itu.
"Teman sahabat macam apa kamu, dimintai tolong kok ga mau, " sindir Pak Bima ke Cinta.
"Om, masalah bantu membantu aku tak apa ya yang jadi masalah aku ogah bantuin situ yang sombongnya selangit, " ketus Cinta pada Pak Bima.
"Secara ya masalah saya dan Om aja belum kelar, males liat muka Om, " lanjut nya kemudian Cinta tak menghiraukan Imel yang masih berdiri di depan meja Pak Bima. Cinta keluar dari kelas dan langsung ke kantin karena cacing diperut nya sudah pada demo.
"Emang Pak Bima ada masalah apa sama sahabat saya Pak ? " tanya Imel tak mengerti.
"Jadi mau bantuin saya tidak nih ? " tanya Pak Bima pada Imel yang masih bingung antara Cinta dan Pak Bima, sebenarnya ada hubungan apakah??? otak Imel terus bekerja dan bertanya tanya.
"Tapi Pak, saya tidak bisa membawa semuanya donk, berat ini dan banyak sekali, " ujar Imel sedikit menggerutu.
Tak ada jawaban dari Pak Bima, mereka berdua keluar dari kelas dan berjalan menuju kantor.
Setiba di kantor Pak Bima sudah ada yang menunggu yaitu kekasih nya, Gisel adalah nama kekasih Pak Bima yang baru saja bertemu karena Gisel sibuk dengan dunia nya yaitu jadi model majalah remaja masa kini. Tepat di pintu masuk di ruangan Pak Bima, Pak Bima kaget ada seorang perempuan yang sedang duduk di sofa milik kantor. Imel yang dari tadi berjalan di belakang Pak Bima pun menabrak pundak belakang Pak Bima, "Aduh, " memegang jidatnya yang menabrak punggung Pak Bima, dan menengok ke arah depan ternyata Imel langsung patah hati. " Siapa dia??" hati Imel berbicara.
Pak Bima dan Imel masuk bersamaan ke dalam ruang Pak Bima. "Pak dia siapa? " tanya Imel penasaran ke telinga Pak Bima, "orang" jawab Pak Bima singkat.
"Iya tahu orang Pak masa hantu".
"Hantu penasaran Mel" tawa Pak Bima pelan.
Sehingga Imel jadi murung dan bingung harus ngapain, hendak Imel akan keluar lagi tiba tiba
cup cup Geisel mencium pipi Pak Bima dua kali. Hingga Imel yang akan keluar pun mendadak berhenti dan lemes, ada perasaan cemburu dan marah namun Imel hanya seorang murid jadi tak pantas memiliki perasaan itu pada guru nya.
Di depan pintu kantor Imel celinguk kanan kiri mencari keberadaan para sahabat nya, kemudian Imel pikir mereka berdua di kantin.
" Haiiii " Imel melambai-lambai kan tangan ke arah tiga cewek cantik yaitu sahabatnya Cinta, Vivi dan Sinta. Mereka semua tersenyum dan terheran karena muka nya kusut seperti baju belum di setrika.
"Napa loe" tanya Sinta ketika Imel duduk di samping Cinta,
"Hancur hancur hancur lah hatiku guysss" muka yang di buat sesedih mungkin.
semuanya pada saling pandang tak paham.
"Apanya yang hancur Mel" tanya Cinta.
"Pak Bima Cin Pak Bima,, dia tega" lanjut Imel.
"Ada apa dengan Pak Bima,? " heran Cinta penasaran.
"Aduh, tadi tuh pas aku bawain buku ke ruangan Pak Bima ada cewek cuuuuuaaaaantikkk banget lagi nungguin Pak Bima huhuhu" tangis Imel pecah namun tak mengeluarkan air matanya.
"Aku kira apa,kamu tuh apa apa Pak Bima,Pak Bima, dan Pak Bima, " sambung Vivi yang dari tadi diam memperhatikan nya.
"Yang pasti nih ya guys hari ini tuh Pak Bima oh Pak Bima, " Imel yang langsung berdiri memperagakan yang aneh, Cinta, Sinta dan Vivi pun geleng-geleng sinis. Mau ketawa takut dosa takut di jambak dan di jitak,karena Imel seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Model majalah Remaja,Emang pacarnya pak Bima juga masih anak Remaja??
2023-05-12
1
Arman Sobanna
Mel mel
2023-04-24
1
Sri Wahyuni
waduh mel patah hati yaaa 🥺🥺🥺
SUKURIN🤣🤣🤣
2023-04-15
1