Keesokan paginya, kami mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa, dan kami sepakat masing-masing dari kami membawa barang yang sama agar mempermudah melakukan pengobatan. Awal kegiatan kami seperti biasa, membereskan basecamp terlebih dahulu, setelah itu rebutan kamar mandi (sudah rutinitas), yang tidak kebagian kamar mandi mempersiapkan sarapan. Oh ya, disini kami mendahulukan Laura dan Launa dalam segala hal, karna tamu adalah raja, betulkan? Setelah dirasa siap semuanya, tanpa lama lagi kami langsung berangkat ke tempat tinggal Laura dan Launa. Kami kesana naik bus sesuai dengan yang mereka katakan dan turun agak jauh, karna katanya agar lebih mudah mengakses tempat tinggal mereka. Oh ya tempat tinggal Laura dan Launa berada di wilayah Envuella, Neoteric City.
Sesampainya disana, tepatnya sebelum masuk ke daerah tempat tinggal Laura dan Launa, aku membagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok Pertama terdiri dari Yuni, Fanny, Ina, Jeje, Lauren dan Launa, sedangkan Kelompok Kedua terdiri dari Laura, Novi, Vista, aku dan Fina. Lalu membaginya lagi, menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok A terdiri dari Fanny dan Ina, Kelompok B terdiri dari Jeje dan Lauren, Kelompok C terdiri dari Yuni dan Launa, Kelompok D terdiri dari Laura, Novi, dan Vista, Kelompok E terdiri dari Aku dan Fina. Lanjut setelah pembagian kelompok, barulah kami masuk ke daerah tempat tinggal mereka. Saat kami memasuki tempat tinggal mereka, kami kaget setengah mati, bagaimana tidak? Semua hancur dimana-mana, sungguh berantakan, hingga kami tidak percaya bahwa tempat itu adalah tempat tinggal mereka.
“I… Ini tempat tinggal kalian?” tanya Ina tak percaya
“Iya. Mungkin kalian tidak percaya, tapi ini tempat tinggal kami” ucap Launa
“Hmm, kalau gitu, kita harus mempercepat gerakan kita, sebelum kita benar-benar terlambat” ucap Fanny
“Selagi ada waktu, ayo!” ucap Lauren
“Je, kelompok satu aku percayakan ke kamu” ucapku
“Oke. Kalau gitu kita berpencar sesuai kelompok” ucap Jeje
Kemudian kami berpencar sesuai dengan pembagian kelompok. Kelompok pertama aku percayakan kepada Jeje, kelompok kedua aku yang megang kendali.
Saat kelompok 1 ingin memulai kegiatannya, tiba-tiba Ina melihat seseorang yang ternyata orang tersebut adalah Mama dari Launa, dan tanpa berpikir panjang Launa menghampiri mamanya
“Mama!!!”ucap Launa
“Vina, kamu ngapain kembali? Laura mana? Mereka siapa?” ucap Mama Launa
“Gais sepertinya kita harus nyari tempat aman dulu deh” Ucap Jeje yang was-was
“Ayo ma” ucap Launa
“Aku bantuin ya Launa” ucap Lauren
Launa hanya menganggukkan kepala. Lalu Lauren membantu Launa menuntun mamanya.
Setelah mendapat tempat aman
“Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa semua bisa seperti ini? Papa kemana ma?” ucap Launa
“Launa, tenang dulu ya, kasian mamamu” ucap Yuni yang berusaha menenangkan Launa
“Kalau mama ceritakan panjang sekali. Tapi mama senang kamu kesini dengan selamat, dimana kembaranmu? Mengapa kamu sendirian? Mereka siapa?” ucap mama Launa
“Mereka teman Launa ma, kemarin mereka menolong kami” ucap Launa
“Iya tante, Laura nya bareng teman kami di kelompok yang lain” ucap Ina
“Syukurlah nak” ucap Mama Launa
“Tante saya obati ya” ucap Fanny yang ngeliat ada luka
Kemudian Fanny mengobati luka yang dibantu oleh Launa, dan Lauren, sedangkan yang lain mengawasi
Kelompok 2
Kami melihat lihat lingkungan sekitar dan tetap berhati hati
“Gaes sembunyi” Ajak Laura
Kami pun bersembunyi sesuai dengan perintah Laura
Ternyata Laura melihat ada pasukan Jark Matter
“Tadi itu siapa?” ucap Novi pelan
“Prajurit Pasukan Ogre” ucap Laura pelan
“Sebanyak itu?” ucap Vista pelan
Laura hanya mengangguk. Setelah itu kami kembali mencari korban luka dengan hati-hati supaya tidak ketahuan Prajurit Pasukan Ogre. Cukup banyak korban yang kami tolong, meskipun begitu, perjalanan kami untuk mengobati mereka dibilang cukup sulit, karena kalian taulah, awal mau nolong aja sudah bertemu Pasukan Ogre, apalagi saat mau nolong, bener-bener harus berhati-hati. Kami tidak bisa menolong orang sembarangan, dikarenakan Pertama, daerah tempat tinggal Laura dan Launa udah cukup dikuasai oleh pasukan Ogre. Kedua, barang yang kami bawa pas-pas an atau cukupan. Penyelamatan kelompok 2 bisa dibilang berjalan tidak terlalu mulus, karna kami juga harus mempertaruhkan nyawa, sedangkan di kelompok 1 bisa dibilang berjalan mulus, sejauh ini, entah kalau nanti mereka bakal ngerasakan hal yang sama.
Kelompok 1
“Makasih ya nak udah nolongi tante” ucap Mama Launa
“Iya tante, sama-sama”Ucap Yuni
“Hmm, kalian kesini mau ngapain? Disini sangat berbahaya” ucap Mama Launa
“Kami kesini mau ngobati luka orang orang tante”ucap Jeje
“Kami tau disini sangat berbahaya tapi mau bagaimana lagi tante, kalau semisal kita nggak nolongin mereka terutama kaum adam, siapa yang bakal jaga kaum hawa tante?” tambah Lauren
“Iya juga sih, tapi, hmmm hati-hati ya kalian, jangan sampai ketauan sama pasukan Ogre” ucap mama Launa
“Iya tante, kami akan hati hati” ucap Ina
“Kami berangkat dulu ya tante” ucap Yuni
“Aku ikut ya?” ucap Launa
“Jangan nak, kamu jaga mamamu aja disini, barangkali nanti kamu bertemu dengan orang yang bisa kamu tolong” ucap Yuni
“Tapi!” ucap Launa
“Bener kata mereka, kamu disini sama mama, nanti mama bantuin Launa deh” ucap Mama Launa
“Iya deh ma, kalian hati hati ya, nanti kalau ketemu Laura, bilang kalau aku sama Mama” ucap Launa
“Iya siap, ya udah kalau gitu tante, Launa, kami tinggal ya?” ucap Jeje
“Iya” ucap Launa
“Hati hati ya kalian, jaga diri” ucap mama Launa
“Kalian juga jaga diri” ucap Fanny
“Kalau kalian butuh kami, segeralah kembali” ucap mama Launa
“Iya tante” ucap kelompok 1
Akhirnya kelompok 1 meninggalkan Launa dan juga mamanya untuk melanjutkan apa yang harus mereka lakukan.
Sedangkan Kelompok 2 sudah lumayan banyak mengobati orang yang luka, hingga Laura menyadari sesuatu, saat yang lain sedang mengobati yaitu dia melihat orang yang mirip dengan papa nya dan Novi menyadari akan hal itu, tanpa berpikir panjang Novi menawarkan diri untuk menemani Laura memastikan apakah betul itu papanya atau bukan. Sesampainya,
“Papa?” ucap Laura
Orang tersebut menoleh
“Laura?” ucap Papa Laura
“Papa, kok disini mama kemana?” ucap Laura
“Papa sama mama terpisah nak, Launa kemana?” ucap papa Laura
“Launa sama teman kami di kelompok lain om” ucap Novi
“Dia siapa?” ucap papa Laura
“Dia teman Laura, pa, namanya Novi, kemarin dia sama delapan temannya menolong Laura dan Launa” ucap Laura
“Makasih ya, udah nolong Laura dan Launa” ucap papa Vira
“Iya Om, Sama-sama” ucap Novi
“Novi, Laura!” ucap kami dari kejauhan kemudian menghampiri mereka
“Kalian tuh ya, main pergi aja” ucapku saat menghampiri mereka
“Hehe maap” ucap Novi
“Oh ya pa, mereka temannya Novi, dan temanku” ucap Laura
“Salam kenal Om” ucap kami
“Kalian kesini ngapain? Disini sangat berbahaya” ucap papa Laura
“Laura dan mereka mau ngobati orang yang luka pa” ucap Laura
“Tapi nyawa kalian dipertaruhkan” ucap papa Laura
“Kami tau om, tapi kami harus melakukannya” ucap Vista
“Kalau gitu om ikut gimana?” ucap papa Laura
“Gapapa om?” Tanya Novi
“Gapapa” ucap papa Laura
“Kalau gitu kita bagi 3 kelompok ya, Laura sama papanya, Vista dan Novi, Aku dan Fina” ucapku
“Oke” ucap mereka serempak
Kemudian kami melanjutkan tugas kami, ya meskipun tidak berjalan mulus. Kami senang kok bisa nolong sesama meskipun bukan di tempat sendiri, ya anggap aja ini sebagai latihan, jika berhasil, kami bisa terapkan di tempat kami tinggal. Jujur aja jika kami tidak bertemu dengan Launa dan Laura, kami tidak tau apa yang harus kami lakukan jika tempat kami diporak porandakan oleh Prajurit Pasukan Ogre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments