Dalam ingatan Aeri sebelumnya, sosok ' AeRi ' lama menangkap dan membuang mahluk jahat dari sekolahnya ke gedung itu.
Choi AeRi
Mahluk itu pasti akan mengurus mereka, aku hanya perlu santai sekarang...
( Mematikan kompor lalu pergi ke kamar )
Disisi lain
Sekumpuan anak anak berteriak meminta tolong
Mereka disekap diruang mirip sekolah tua, dan dikejar oleh ular hitam disebuah lorong gelap.
Ular ular itu mengejar mereka, mata merah tajam dan teriakan menambah kesan seram
" Kalian harus menderita ! "
" Kalian telah Membunuhku "
Ular besar muncul, melilit mereka dan melempar mereka, terlintas dipikirian mereka bayangan Pembullyan yang pernah mereka lakukan.
Mereka berteriak meminta maaf, meminta bantuan namun semuanya terlambat...
.
.
.
Disisi Aeri, Dikamarnya.
Aeri berbaring dikasurnya
Choi AeRi
Ahh satu selesai tinggal satu lagi tugasku, cari keluarga kandungnya...
Choi AeRi
Tapi.. Aku tidak punya petunjuk, bagaimana ini?
Choi AeRi
Sudahlah, nanti saja. Sekarang aku harus santai...
???
Choi Aeri..
Sebuah bisikan terdengar, Aeri terkejut dan menoleh mencari asal suara.
Choi AeRi
Akh !
Choi AeRi
Siapa itu ?
(Waspada, mencari asal suara)
???
Akulah sang Penjaga Bulan, Menjaga mawar adalah tugasku...Nonaku..
Aeri terdiam sejenak ia menatap lurus, lalu ia tersenyum lembut dengan bergetar
Choi AeRi
R..Ray.?
Poof
Sosok laki laki muncul dihadapannya, Pria berambut pirang tersenyum lembut dan mencium tangan Aeri lalu berkata
Ray Winston
Bingo, Aku datang Nonaku.. Kemanapun kau pergi, aku mengikuti...
Ray Vermilion, sosok sahabat Alina yang dianggap saudara sendiri. Sejak kecil Alina dipaksa menghadapi kerasnya dunia akibat kehilangan orang tuanya...
Tubuh Alina bergetar hebat, Ray Vermilion adalah sosok yang menemaninya sejak kecil namun ia meninggal kecelakaan...
Tangis Aeri pecah, ia menerjang Ray dan memeluknya..
Choi AeRi
Ray..Ray, a..aku me..rindukan..mu..Hiks..hiks..
Ray Winston
Cup, Cup.. Alina..aku juga merindukanmu..
Mata Ray berkaca kaca namun ia menahan tangisnya, akhirnya selama beberapa waktu mereka melepas rindu...
Comments