" Buahahahaha..! " Tawa Bram dan Steven yang tidak ada hentinya saat di tarik Mikhael tadi.
" Bram, lo liat gak aksi centil si Mikhayla saat goda si Ael tadi? Anj*irr sumpah ngakak bat dah! Tapi....imut imut gimana gitu! " Oceh Steven meskipun mereka kini tengah berjalan entah menuju mana.
" Yoi. Gue akui dah! Emang mantan si Ael yang satu itu euhh banget. Jadi pengen pulung bekas temen kan gue! " Celetuk Bram.
Seketika Mikhael berhenti melangkah yang menyebabkan kedua temannya menubruk punggung belakang Mikhael karna memang Mikhael yang berjalan lebih dulu dari mereka.
" Aduh emakk! Mikhael, lo kalo berhenti aba-aba dulu dong! Sakit nih jidat tampan gue! " Oceh Steven sambil mengelus-elus jidatnya.
" Iya, ntar kalo jidat gue memar gimana? Secarakan punggung lo kan keras kaya batu Ael! " Lanjut Bram kesal.
" Eh, gapapa deh kalo memar. Gue bisa minta Mikhayla obatin sambil PDKTan gitu! " Lanjutnya dengan wajah yang berseri-seri yang membuat Mikhael menatapnya horor.
Pletak...
Bukan Mikhael!
" Modus lo ya! " Ucap Steven yang menjitak kepala bram.
" Aduhh, lo jangan main jitak dong bang! Eneng sakiit nihh! " Rengek Bram yang membuat kedua temannya menatapnya jijik dan berlalu meninggalkannya.
" Dih, marah. Jangan marah dong sis! " Ucap Bram dengan suara yang seperti ala-ala Buenchong sambil mengejar mereka dengan tangan seperti kura-kura yang terangkat satu.
**
" Kak kok lo betah ngejomblo si? " Tanya Mikhayla yang kini tengah duduk berdua di rooftop bersama Aditya.
Ketiga temannya? Jangan tanya! Bella yang sudah merindukan pacarnya langsung ngibrit ke kelas 10. Ya, biasa sasarannya kali ini adalah berondong.
Sementara Elly, dia lebih memilih mencari Mikhael sang kakak untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya agar dia selamat setelah sepulang sekolah.
Kalau Della? Dia mah gak Playgirl Playgirl amat si...orangnya. Della itu terkesan rajin Sakapeng gitu. And so? Dia kini tengah berada di perpustakaan yang pastinya tempat paling sepi di sekolahan.
Jika kalian pikir dia di sana untuk membaca buku atau belajar? Salah! Karna kini sang Playgirl satu itu tengah terbang ke dalam dunia mimpinya dan membuat pulau di sana.
Mikhayla tadinya hendak ke lapangan untuk menonton sang pacar, tapi justru itu membuatnya bt dan memilih untuk tebar pesona ke adik kelas. Ya, siapa tau ada cogan cogan berondong kaya yang si Bella dapetin gitu. Maklumlah, playgirl!
Tapi saat ia hendak ke kalas 10, di jalan dia berpapasan dengan Aditya yang baru saja makan dengannya tadi.
Adit bilang sih, dia mau nikmatin angin spoy-spoy di rooftop. Yaudah Mikhayla ikut aja, lagian agak males juga si, ke kelas 10 yang pasti banyak dekel yang suirikk padanya nanti.
Okay back to story!
" Nggak tau. Tapi ngerasa gak nemuin yang pas aja buat gue! " Balas Aditya dengan pandangan yang lurus ke depan menikmati indahnya lingkungan sekolah bila di lihat dari atas. Begitupun dengan Mikhayla.
" Tapi lo itu ganteng loh kak. Mapan lagi. Siapa juga yang gak mau sama lo coba? Gue aja mau sama lo. " Celetuk Mikhayla.
Ucapan Mikhayla barusan sontak membuat Aditya menoleh kearahnya dengan tatapan tidak percaya.
Tapi saat Mikhayla balik menapnya dia dengan segera tersenyum menyembunyikan rasa keterkejutannya.
" Mana mau gue sama Playgirl kaya lo! " Ucap Aditya membuat Mikhayla mengembungkan pipinya kesal.
Aditya tertawa dengan tingkah Mikhayla yang seperti anak kecil itu.
" Denger ya key! Kamu itu udah kakak anggap kaya Yuta, adik sendiri. Masa iya kakak beradik nikah? Kan gak ngeuh gituh. " Canda Aditya sambil cekikikan.
" Gak papa kok! Aku mah mau mau aja nikah asalkan itu sama kakak. Lagian kan kita gak ada hubungan darah, jadi masih sah lah kalau dari adik jadi istri! " Ucap Mikhayla antusias yang di hadiahi cekikikkan geli dari Aditya.
" Ih kak Adit mah gak asik! " Ucap Mikhayla cemberut sambil memukul lengan Aditya dan kembali menatap ke depan. Begitupun dengan Aditya.
Hening beberapa saat...
" Lagian ya kak, aku tuh aneh sama kakak. Ketika banyak orang yang terpesona sekaligus klepek-klepek sama aku, kok kakak kaya gak tertarik gitu sama pesona cantik cetar membahananya aku. Apa jangan jangan kakak ini gay yah? " Tuding Mikhayla sambil berbalik menunjuk Aditya.
Pletak..
" Enak aja! Kakak juga masih punya nafsu sama Cwe kali! " Elak Aditya sambil menyentil kening Mikhayla yang kalo ngomong suka ngawur itu.
" Ih kak Adit sakitt! " Rengek Mikhayla dan kembali menikmati angin spoy-spoy yang membuat rambut indahnya tertiup dan terbang kesana-kemari.
Tanpa Mikhayla ketahui, Aditya diam-diam mempotretnya dan kembali menyimpan ponselnya agar tidak ketahuan.
" Bukannya Gue gak tertarik sama lo key. Mengingat lo yang masih belum tobat sama sikap lo yang Playgirl itu membuat gue hanya bisa menyukai dalam diam. Gue gak mau, kalo nanti kita pacaran terus putus. Lo bakalan ngejauh dari gue, dan gue gak bisa kalo sampai itu terjadi. Untuk saat ini, biarlah gue menunjukkan rasa sayang dengan cara gue sendiri. " Batin Aditya balik tersenyum saat Mikhayla tersenyum kearahnya.
**
" Bang...Elle gak bermaksud begitu bang! Jangan hukum elle lah! Ya, ya...yayayaya! " Bujuk Elly pada Mikhael yang tengah acuh menanggapi ucapannya.
" Duh, sulit nih. Mana kartu kredit ,Mobil, motor, izin keluar rumah pun bahkan gue harus minta persetujuan dari bang Ael. Hua..gak bisa nongkrong dong gue! " Batin Elly meratapi nasibnya kedepannya.
Memang, saat ini Mikhael lah yang mengurus semua keperluan serta tanggung jawab atas Elly. Karna kedua orang tua mereka yang sedang ada bisnis di luar negri, membuatnya mau tak mau harus bersikap baik pada Mikhael sementara waktu.
Yahh...demi mendapat Izin keluar rumah agar bisa nongkrong bersama teman-temannya tentunya.
" Abang gantengg...maafin Elle yah! Abang mau apa aja Elle turutin deh, suer! " Ucap Elly yang sudah kehabisan kata-kata untuk membujuk kakaknya.
Seketilka Mikhael menghentikan aktifitasnya dan menyeringai penuh arti.
" Apa aja? "Tanya Mikhael mengulangi perkataan Elly.
" I-iya iya! Apa aja...Apa aja yang abang minta bakalan Elle lakuin. Asal abang gak boleh marah dan hukum Elle! " Ucap Elly antusias.
" Mikhayla! "
Ucapan Singkat dari Mikhael yang membuat kedua teman serta adiknya menganga tak percaya.
" Ma-maksud abang apa? Abang minta Mikhayla sama Elle? " Tanya Elly yang diangguki Mikhael.
" Abang Playboy keparat sialan ya! Inget bang. Cewe abang tuh bukan satu! Mana ada tu si nenek lampir lagi. Terus abang minta Ices aku yang cuantik itu? No. Big no! " Cerocos Elly dengan suara cemprengnya seperti Mikhayla yang membuat Mikhael dan kedua temannya tutup telinga dengan tangan mereka masing-masing.
" Elle stop! Lo terlalu banyak gaul sama si Mikhayla ya, sampe-sampe suara lo aja kaya ngeCopy dari dia! " Ucap Mikhael kesal.
Sementara Elly hanya cengengesan saja menanggapinya.
" Udah deh bang. Abang boleh minta apa aja dari Elle kecuali Mikhayla. Abang mau jadiin dia pacar ke berapa lagi emangnya hah? " Ucap Elly.
" Dih, siapa yang mau macarin tu anak! " Balas Mikhael sinis.
" Lah terus apa? Wah jangan-jangan abang mau berbuat gak senonoh yah sama temen gue. " Tebak Elly sambil memicinkan matanya menatap Mikhael.
Sesaat kemudian Elly bersikap biasa dan melipat kedua tangannya di perut sambil menghadap sang kakak yang tengah duduk di kursinya.
" Tar deh! Gue bayar Jal*ng buat muasin hasrat gila lo itu. Jangan Mikhayla lah, bebest gue masih Virgin loh bang. Sayang kan kalo abang golin dia gitu aja! " Lanjutnya santai.
Seketika sahabat Mikhael membulatkan matanya sempurna dan menatap Mikhael tajam.
" Eh engga enggak! Apaan si lo anak kecil? Lo pikir gue apaan main tabur-tabur benih sembarangan. Gue juga masih perjaka kali. " Ucap Mikhael yang mendapat tatapan tajam dari kadua sahabatnya.
Ya, meskipun terkenal Playboy. Tapi Mikhael serta teman-temannya tidak pernah menyentuh gadis manapun. Hanya kalau hanya sekedar mencicipi sedikit si,,tentunya pernah.
And yes! Mereka masih suci. Dan katanya si kesuciannya itu untuk belahan jiwanya nanti. Takutnya kena karma pikir mereka.
" Lagian gue mau Mikhayla buat nemenin gue sehari doang kok. Gak bakalan di apa-apain juga kali. " Ucap Mikhael meyakinkan.
" Bener nih bang? " Tanya Elly ragu.
" Iya. "
Elly nampak berfikir keras.
" Ya udah kalo gak mau lo gak bi- "
" Oke oke.bSatu hari! " Potong Elly langsung.
Mikhael tersenyum puas.
" Oke deal! Sekarang lo balik ke kelas sono! Udah bel juga. " Titah Mikhael pada sang adik.
Elly mengangguk dan hendak pergi. Namun ucapan Mikhael selanjutnya membuat Elly lemas seketika.
" Oh iya, kasih tau temen lo juga. Besok Weekend, dan gue mau dia nemenin gue besok. Kalo dia gak mau, lo paksa aja dia. Kalo dia tetap pada pendiriannya, lo sendiri yang tanggung akibatnya entar! " Ucap Mikhael sambil tersenyum puas.
Elly tidak menjawab ucapan sang kakak dan memilih langsung meninggalkan kelas kakak Biadabnya itu.
" Ael, lo mau apain tu anak? " Tanya Stev penasaran.
" Iya Ael. Jangan lo apa-apain yah! Dia masa depan gue soalnya. Yakali gue dapet bekas jarum lo. " Lanjut Bram yang diakhiri ribut-ribut gak jelas dengan stev.
Sementara Mikhael memilih tidak mengubisnya. Dia malah mengeluarkan seringai licik di bibir sexynya.
" Mikhayla. Tunggu pembalasan gue! "
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lutha Novhia
wah curiga
2021-04-05
3
VyLy✨
Rambut indahnya yang berterbangan bebas
2020-06-09
13