Minggu Pagi

Pagi Minggu, terlihat sedikit mendung, Malvin dan Najwa telah menunggu di ruang tamu. Mereka berdua duduk sambil bercanda, terlihat kebahagian dari raut wajah Malvin saat sedang bergurau dengan Najwa.

"Eeeheemm.." Adam berdehem, sehingga membuat Malvin dan Najwa berhenti dan menoleh ke arah Adam.

"Ayo kita berangkat, Najwa kamu sudah menyiapkan pakaian Malvin? dari semua yang ia butuhkan, aku mengetahui rumah Bibi ku adalah rumah lama, akan ada banyak nyamuk disana, apa kamu menyediakan obat nyamuk dan..."

"Aku sudah menyiapkan semua nya, Abang tidak perlu khawatir, bahkan aku telah lebih dulu bertanya pada ibu pada ini, apa yang di perlu Malvin saat berpergian" Najwa yang langsung memotong ucapan Adam, entah keberanian dari mana ia bisa melakukan itu, yang sebelumnya Najwa begitu takut jika berbicara dengan suami nya tersebut.

"Daddy berhenti bertanya tentang hal bodoh seperti itu, Mommy ini seorang ibu, ia akan tahu apa yang di butuhkan anak nya. Bukan seperti Daddy, yang tidak pernah tahu apa yang di ingin 'kan Mommy Najwa dari Daddy!" ketus Malvin, lalu menarik tangan Najwa untuk meninggalkan ruang tamu.

Mendengar ucapan Malvin, Adam terdiam, ia merasa seperti di tampar oleh ucapan anak nya itu.Namun, ucapan Malvin adalah membernarkan nya, Adam tidak pernah tahu, apa yang di inginkan Najwa dari dirinya, terlebih lagi, Adam tidak pernah mengharapkan Najwa hadir dalam hidup nya.

Perjalanan kali ini, Adam tidak membawa sopir, dia sengaja menyetir mobil nya sendiri, karena dulu saat masih bersama dengan Humaira, Adam sedang berpergian berdua tanpa ada sopir.

Najwa duduk di belakang bersama dengan Malvin, karena ia tidak berani duduk di depan, Najwa membelai rambut Malvin yang tertidur di atas pangkuan nya, mereka membawa selimut dan juga bantal yang lengkap.

Malvin sudah tertidur satu jam yang lalu, ketika mereka keluar dari rumah. Tiba - tiba Adam membelokkan mobil nya ke sebuah mesjid, Najwa melihat jam, ia tahu ini bukan waktu nya sholat, hanya saja Najwa tidak berani bertanya.

Setelah memarkirkan mobil nya, mesin masih dalam keadaan menyala, lalu Adam turun dari mobil menuju toilet, baru lah Najwa tahu, tujuan Adam singgah di mesjid yang bukan di waktu sholat.

Beberapa menit kemudian, Adam kembali dengan perasaan yang lega, sebelum Adam melanjutkan perjalanan nya, ia menoleh ke belakang, dan melihat tepat ke arah Najwa, kebetulan Najwa juga sedang melihat nya.

"Masih tertidur?"

"Iya"

"Pindahkan saja kepala nya pada bantal, jadi kamu bisa pindah duduk di depan, jika terus duduk dalam keadaan begitu kaki mu bisa mati rasa. Terlebih lagi, nanti seluruh tubuh Malvin bisa pegal, karena tidak dapat tidur dengan nyaman" Adam menerima saran kepada Najwa, namun Najwa terkejut mendengar saran itu, ia masih mencerna ucapkan Adam yang semula.

"Kenapa masih bengong, cepat pindah, kita harus melanjutkan perjalanan, dan harus tiba sebelum sore, aku takut hujan akan turun lagi"

Tanpa menjawab, Najwa membuka pintu mobil, dan turun dari mobil berpindah duduk di depan, di samping Adam.

Setelan Najwa pindah ke depan, Adam langsung melanjutkan perjalanan nya, sepanjang jalan hanya ada keheningan yang menyelimuti ruangan mobil tersebut, dan tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir Najwa atau pun Adam, ke dua nya terlihat masih membatasi diri.

Setelah menepuk jarak yang begitu jauh, sudah memasuki waktu sore, kini mereka tiba di depan sebuah rumah yang cukup sederhana, namun terlihat begitu damai dan nyaman. Perjalanan kali ini memakan waktu lumayan banyak, karena harus berhenti di waktu sholat tiba, dan Najwa tidak ingin menunda nya.

Begitu mobil Adam memasuki halaman tersebut, seseorang keluar dari dalam rumah, dan tersenyum ke arah mobil Adam, itu adalah Melda, dan di susul oleh adik Melda Bibi dari Adam.

Mereka segera turun, dan Najwa melihat Malvin yang tidur cukup nyenyak, setelah turun dari mobil, Adam langsung menghampiri Melda.

Najwa membuka pintu belakang, ia tidak berniat membangunkan Malvin, namun malah menggendong nya, membuat Melda terkejut, begitu juga Adam.

Adam langsung menghampiri Najwa dan mengambil alih Malvin, dan mengendong nya.

"Assalamualaikum" ucap Najwa lembut,

"Wassalamualaikum " jawab Melda dengan adik perempuan nya.

Najwa mencium punggung tangan ibu mertua dan Bibi Adam, lalu Melda memperkenalkan Najwa kepada Adiknya.

"Yuni, ini Najwa istri ke dua Adam, dan Najwa ini Yuni adik Ibu"

Mereka telah bersalaman, Najwa tersenyum kepada Yuni, mereka masih berdiri di teras rumah tersebut, sehingga seseorang keluar dari dalam rumah.

"Mama, apa keponakan ku sudah tiba?" tanya seroang pria yang berjalan ke arah teras. Mereka semua tersenyum, lalu menoleh ke arah sumber suara, dan orang itu kini sudah berada tepat di belakang mereka.

Pria itu, menatap tak asing kepada Najwa, dan ia menyempitkan mata nya, seolah -olah sedang memikirkan sesuatu, yang sangat lama, dan cukup sulit untuk di ingat oleh nya.

"Darwin, ini istri Adam, Najwa. Najwa ini anak Bibi, Darwin sepupu Adam, adik Darwin Sarah yang akan menikah besok" ujar Yuni, Najwa tersenyum, menangkup 'kan ke dua tangan nya di dada. Darwin membalas senyum Najwa dengan ramah. Namun, ada seseorang yang tidak senang saat melihat interaksi Darwin terhadap Najwa yang begitu lembut.

"Bi, bisa kah kita masuk dulu, Malvin masih tertidur" ketus Adam dengan ekspresi datar nya.

"Oh, he he he Bibi sampai lupa, ayo Bibi antar ke kamar kalian" Yuni membawa masuk mereka bertiga, Darwin mematung di samping pintu, melihat ke arah Najwa yang saat ini melewati tempat ia berdiri.

Setelah semua orang berlalu masuk, baru lah, Darwin terduduk lemah di kursi yang ada di teras.

"Apa itu, orang yang sama yang pernah bertemu dengan ku dulu ? " gumam Darwin, duduk melamun di teras.

"Kak, Mama meminta mu untuk mengambil beras di toko pak Samat sepuluh karung, dan ini uang nya" Sarah sang adik Darwin menyodorkan beberapa lembar uang kertas kepada Darwin yang sedang melamun.

Pak!

"Awaw.." Pekik Darwin.

Uang di tangan Sarah ia gunakan untuk memukul wajah Darwin.

"Kenapa Kakak melamun, cepat pergi!"

"Kamu bilang apa tadi?"

"Aku menyuruh Kakak untuk pergi mengambil beras di toko pak Samat"

"Oh, iya, baiklah Kakak pergi dulu, kamu disini saja"

"Eeemmm, hati-hati"

"Iya!"

Setelah Darwin pergi, Sarah melangkah masuk ke dalam rumah.

Yuni kini berdiri tepat di depan kamar tamu, dan disana ada Adam, Najwa, dan juga Melda.

"Ini kamar kalian, tidak apa-apa kalian tidur bertiga 'kan? soal kamar yang lain penuh, sudah di tempati oleh saudara paman mu" ujar Yuni,

"Enggak apa-apa dik, mereka bisa kok, kenapa kamu sungkan" bohong Melda,

"Aku tidak membicarakan mereka, namun aku kasian dengan mereka jika Malvin harus tidur dengan mereka, ranjang nya mungkin sempit" pungkas Yuni,

"Tidak apa-apa kami bisa" tanpa menolak, laku Adam membuka pintu kamar.

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

waahhhh najwa cinta dlm diamnya darwin kah

2023-09-09

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝙠𝙖𝙮𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝘿𝙖𝙧𝙬𝙞𝙣 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙉𝙖𝙟𝙬𝙖 𝙙𝙚𝙝

2023-08-28

0

ciru

ciru

cakeep.ciee....ada yg mulai merasa cemburu 😄😃🤭🥰

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah mewah Adam Xavier
2 Berangkat sekolah
3 Sekolah
4 Malvin hilang
5 Salah paham
6 Malam
7 NAJWA
8 Rumah sakit
9 Jadilah Mommy Malvin !
10 Dua hari kemudian
11 Malam Senin
12 Pagi pertama
13 Menunggu
14 Kantor
15 Kasih sayang Najwa
16 Siang Hari
17 Minggu Pagi
18 Menginap
19 satu malam di rumah bibi Adam
20 Setelah acara pesta
21 Malvin demam
22 Malvin sembuh
23 Di kantor
24 Ucapan bagaikan tertusuk sembilu
25 Kepergian Najwa
26 Hari Minggu
27 Cafe Shop
28 Seminggu Kemudian
29 Hati Adam Gelisah
30 Adam
31 Sarapan
32 Seminggu Kemudian
33 Adam panik dan cemas
34 Rumah sakit
35 Najwa jatuh sakit
36 Pulang
37 Malam
38 Jatuh Cinta Pada istri Sendiri
39 Temani Malvin
40 Cemburu tanda Cinta
41 Ragu
42 Kepastian
43 Kepastian Adam
44 Jadikan aku bagian dalam hidup mu
45 Malam Terindah
46 Gerimis melanda
47 Hujan di malam hari
48 Sarapan Pagi
49 Di kamar Malvin
50 Satu Minggu kemudian
51 Malvin di tempat Kakek
52 Satu Malam Tanpa Malvin
53 Meeting
54 Dua hari Kemundian
55 Terungkap
56 Satu Masalah Selesai
57 Satu masalah lagi terungkap
58 Melisa
59 Kafe Shop
60 Kecelakaan
61 Ada duka di dalam bahagia
62 Morning sickness
63 Jenguk Suami
64 Ruang inap
65 Dua hari setelah Adam siuman
66 Operasi
67 Masih di rumah sakit
68 Perusahaan Xavier
69 Ruangan CEO
70 Rahasia
71 Ngidam
72 Meeting
73 Meeting Alvaro
74 Satu Minggu Kemudian
75 Sikap Adam yang berubah
76 Adam yang ngidam
77 Tikus Tertangkap
78 Mencari bukti
79 Masa lalu
80 Kemarahan Adam
81 Pemeriksaan
82 Dua Minggu kemudian
83 Pergi Ke kantor polisi
84 Apa yang terjadi?
85 Part 85
86 Part 86
87 part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Season 2 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Ekstra part
196 TAMAT Adam dan Najwa
197 Tiger X Fatimah Part 1
198 Part 2 Dua hari kemudian
199 Part 3
200 Part 4
201 Part 5
202 Part 6
203 Part 7
204 Part 8
205 Part 9
206 Bab 10
207 Bab 11
208 Bab 12
209 Bab 13
210 Bab 14
211 Bab 15
212 Bab 16
213 Bab 17
214 Bab 18
215 Bab 19
216 Bab 20
217 Bab 21
218 Bab 22
219 Bab 23
220 Bab 24
221 Part promo
222 Bab 25
223 Season 2 segera meluncur!
224 promo !
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Rumah mewah Adam Xavier
2
Berangkat sekolah
3
Sekolah
4
Malvin hilang
5
Salah paham
6
Malam
7
NAJWA
8
Rumah sakit
9
Jadilah Mommy Malvin !
10
Dua hari kemudian
11
Malam Senin
12
Pagi pertama
13
Menunggu
14
Kantor
15
Kasih sayang Najwa
16
Siang Hari
17
Minggu Pagi
18
Menginap
19
satu malam di rumah bibi Adam
20
Setelah acara pesta
21
Malvin demam
22
Malvin sembuh
23
Di kantor
24
Ucapan bagaikan tertusuk sembilu
25
Kepergian Najwa
26
Hari Minggu
27
Cafe Shop
28
Seminggu Kemudian
29
Hati Adam Gelisah
30
Adam
31
Sarapan
32
Seminggu Kemudian
33
Adam panik dan cemas
34
Rumah sakit
35
Najwa jatuh sakit
36
Pulang
37
Malam
38
Jatuh Cinta Pada istri Sendiri
39
Temani Malvin
40
Cemburu tanda Cinta
41
Ragu
42
Kepastian
43
Kepastian Adam
44
Jadikan aku bagian dalam hidup mu
45
Malam Terindah
46
Gerimis melanda
47
Hujan di malam hari
48
Sarapan Pagi
49
Di kamar Malvin
50
Satu Minggu kemudian
51
Malvin di tempat Kakek
52
Satu Malam Tanpa Malvin
53
Meeting
54
Dua hari Kemundian
55
Terungkap
56
Satu Masalah Selesai
57
Satu masalah lagi terungkap
58
Melisa
59
Kafe Shop
60
Kecelakaan
61
Ada duka di dalam bahagia
62
Morning sickness
63
Jenguk Suami
64
Ruang inap
65
Dua hari setelah Adam siuman
66
Operasi
67
Masih di rumah sakit
68
Perusahaan Xavier
69
Ruangan CEO
70
Rahasia
71
Ngidam
72
Meeting
73
Meeting Alvaro
74
Satu Minggu Kemudian
75
Sikap Adam yang berubah
76
Adam yang ngidam
77
Tikus Tertangkap
78
Mencari bukti
79
Masa lalu
80
Kemarahan Adam
81
Pemeriksaan
82
Dua Minggu kemudian
83
Pergi Ke kantor polisi
84
Apa yang terjadi?
85
Part 85
86
Part 86
87
part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Season 2 Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Ekstra part
196
TAMAT Adam dan Najwa
197
Tiger X Fatimah Part 1
198
Part 2 Dua hari kemudian
199
Part 3
200
Part 4
201
Part 5
202
Part 6
203
Part 7
204
Part 8
205
Part 9
206
Bab 10
207
Bab 11
208
Bab 12
209
Bab 13
210
Bab 14
211
Bab 15
212
Bab 16
213
Bab 17
214
Bab 18
215
Bab 19
216
Bab 20
217
Bab 21
218
Bab 22
219
Bab 23
220
Bab 24
221
Part promo
222
Bab 25
223
Season 2 segera meluncur!
224
promo !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!