Three

Waktu menunjukkan pukul satu siang. Leon, Lily dan Naomi berencana menikahkan anak mereka di gereja Katedral.

Empat mobil mewah bergaya Eropa membelah jalanan perkotaan Los Angeles menuju gereja. Di sebuah mobil merk Roll Royce, sepasang insan manusia saling menatap tajam satu sama lain.

Selena melipat tangan di dada sambil mencebikkan bibir. Kini ia sudah memakai baju pengantin berwarna putih, wajahnya juga sudah dipoles dengan make up natural yang dirias oleh Mommy-nya sendiri tadi. Membuat wajah Selena yang memang sudah cantik, semakin bertambah mempesona.

Sementara Nickolas juga melotokan matanya pada wanita di samping tubuhnya. Saat ini pria berperawakan tinggi itu memakai tuxedo berwarna serba hitam. Parasnya bertambah seribu kali lipat sekarang. Ia tak mengalihkan pandangan dari Selena sedari tadi.

"Apa kau lihat-lihat?!" ucap Selena kemudian.

"Memangnya kenapa? Ini mataku! Apa kau ada masalah!?" Nickolas menatap sengit Selena sekarang.

Selena tersenyum sinis. "Haha, pasti kau terpesona dengan kecantikanku ini Kan?" ucapnya dengan penuh percaya diri.

Nickolas tertawa mengejek. "Haha, cantik dari di lihat dari lubang paralon, wajahmu itu sangat jelek! Masih cantikan pacarku, Isabella."

Mendengar nama Isabella di sebut, Selena mendengus sejenak lalu memilih mengalihkan pandangan ke depan.

Nickolas mengerutkan dahi, melihat perubahan raut wajah Selena. Dia pun ikut menatap ke depan, melihat lalu lalang kendaraan di jalan raya.

"Dengarkan aku, Selena! Walau kita menikah nanti, kau jangan ikut campur urusanku! Aku menikahimu sebagai bentuk tanggung jawabku," ucap Nickolas kemudian.

Selena enggan menyahut. Dia sedang dipusingkan dengan Neytiri yang tak bisa dihubungi sampai sekarang. Ia sangat marah karena ulah temannya itu membuat ia harus menikah dengan Nickolas.

"Sebenarnya aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kita semalam. Aku hanya ingat kalau kau datang ke kamarku, lewat pintu connecting room, setelah itu aku tidak ingat lagi." Nickolas kembali menambahkan.

Tak ada balasan lagi dari Selena. Wanita itu sama sekali tak berniat mengubris ucapan Nickolas.

"Kau dengar aku tidak?!" Nickolas mulai tersulut emosi ketika Selena tak menanggapi sama sekali perkataannya barusan.

Selena menoleh lalu mendelik matanya ke atas. "Iya, iya aku mendengarkanmu, lanjutkan!"

Nickolas mendengus. "Jadi setelah kita menikah, urus urusan kita masing-masing, jangan sampai oranglain tau kalau kita adalah sepasang suami istri!" serunya dengan kuat sampai-sampai supir pribadi Daddy-nya melirik kaca spion di bagian tengah.

"Iya! Aku juga tidak mau oranglain sampai tahu kalau aku menikah dengan pria mesum!" seru Selena. "Dan aku juga mau menambahkan jangan pernah sekalipun menyentuh tubuhku! Camkan itu!" Sambungnya dengan menarik nafas dalam.

"Cih! Percaya diri sekali kau! Haha! Kalau aku sampai menyentuh tubuh jelekmu itu, aku akan berlari seratus kali mengitari stadion sepak bola!"

Nickolas menelisik Selena dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Sekali lagi kau melihatku! Aku akan mencongkel biji matamu itu!" Selena menggertak dengan mengangkat jari-jemari ke udara, memperlihatkan kuku-kukunya yang panjang dan lentik.

Nickolas tak menyahut, lantas mengalihkan pandangan ke depan. Kedua matanya langsung bertubrukan dengan mata sang supir.

"Apa kau lihat-lihat? Kau mau melaporkan pada Daddy? Silahkan! Aku tidak peduli," ucap Nickolas dingin.

Sang supir bergedik ngeri mendengar suara Nickolas terkesan tajam.

"Tidak, Tuan, aku hanya mau memastikan kalau mobil Tuan Leon dan Nyonya Lily ada di belakang," kilah sang supir padahal ia saat ini tengah mendengar majikannya berbicara melalui wirelles bluetooth yang terpasang ditelinganya.

Nickolas mendengus lagi. "Terserah! Apa masih lama?"

"Sepuluh menit lagi, Tuan," jawab sang supir sambil mengemudikan kendaraan dengan sangat hati-hati.

Nickolas melirik arlojinya sejenak. Dia begitu gelisah karena seharusnya menjemput Isabella di bandara sebentar lagi.

"Apa tidak bisa lebih cepat?" tanya Nickolas tak sabaran.

Sang supir melirik lagi. "Maaf Tuan, ini sudah cepat.

Nickolas menyugar rambutnya ke atas. Kemudian mendesah kasar. "Oh my God! Cepat darimananya? Mobil ini sangatlah lambat seperti siput! Lajukan mobilnya sekarang!" perintahnya seketika.

"Kau gila atau apa, Nick! Kau tidak lihat jalanan sekarang macet! Kau mau membuat kita cepat menghadap malaikat!" Akhirnya Selena membuka suara, setelah mendengar obrolan Nickolas dan sang supir sedari tadi.

"Suka-suka aku! Jangan mengatur-aturku, kau lupa kalau ini mobil Daddyku!" Nickolas menatap nyalang Selena.

Selena menghela nafas berat. Berdebat dengan Nickolas membuat energinya terkuras seketika.

"Dan aku mau menambahkan lagi, setelah kita menikah, kita harus tidur di kamar terpisah! Mengerti!" ucap Nickolas tiba-tiba membuat Selena memutar mata dengan malas.

"Kau pikir aku mau satu kamar denganmu, cih, jangan kegeeran aku tidak mau berbagi kamar dengan pria mesum sepertimu!"

Perkataan Selena membuat Nickolas mengepalkan kedua tangannya kembali.

"Apa?" Selena menaikan sebelah alis mata saat melihat wajah Nickolas seperti kepiting rebus. "Kau tidak terima, aku mengatai kau' pria mesum?"

Sebelum bibir Nickolas bergerak, getaran di dalam saku celana mengalihkan perhatiannya. Pria itu mendengus sejenak kemudian mengambil gawainya.

Kedua matanya berbinar-binar saat melihat nama Isabella menghiasi layar ponsel. Secepat kilat ia menekan-nekan ponsel merk apel itu.

"Hallo, Isabella, di mana kau sekarang? Apa sudah sampai LA?" tanyanya dengan suara yang terdengar lemah lembut.

Menjadikan Selena menatap aneh pada Nickolas. Sebab baru pertama kali mendengar Nickolas bersikap manis kepada seorang wanita. Ia pun mendengar dengan jelas obrolan Nickolas dan kekasihnya di sebrang sana.

"Baiklah, maafkan aku sayang, karena tidak bisa menjemputmu, aku sedang ada rapat mendadak bersama kolega, tenanglah nanti malam aku akan datang ke apartmentmu sayang," ucap Nickolas sebelum memutus sambungan telepon.

"Muach, aku juga mencintaimu sayang!" Nickolas tersenyum sumringah mendengar sang kekasih mengungkapkan kata cinta padanya. Setelah menaruh ponsel di sakunya terdengar suara gelak tawa dari bibir Selena.

"Hahaha! Aku tidak menyangka, ternyata kau bucin, oh my God! Kau membuatku mual, uwek!" kata Selena sambil memegang perut, menahan tawa.

Nickolas menatap tajam Selena. Jejak kemarahan tergambar jelas di wajah tampannya saat ini."Kau tidak akan mengerti dengan orang yang sedang jatuh cinta! Berhenti tertawa! Apa kau mau aku turunkan di sini ha?!"

Bukannya takut dengan gertakan Nickolas, Selena malah tertawa lebih keras membuat sang supir juga ikut tertawa. bersama.

"Hahaha! Dasar bucin akut!"

Sekarang wajah Nickolas sudah seperti iblis bertanduk sampai keluar asap dari kepalanya.

Sepuluh menit kemudian. Akhirnya kendaraan yang ditumpangi Nickolas dan Selena berhenti di pelataran gereja.

Dari dalam mobil Nickolas dan Selena terlihat kebingungan mengapa di depan gereja dikerumuni banyak orang padahal keduanya sudah meminta pada orangtuanya, agar pernikahan dilaksanakan tertutup.

Terpopuler

Comments

EBI

EBI

nah loh

2023-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!