...Chapter 03. Kota Aeri dan Guild Pedagang...
Setelah mendapatkan Aplikasi Hipnotic, Rudi pun memutuskan untuk tidur akan tetapi, ditengah malam tiba-tiba ada suara teriakan pria.
"Aaaa! Bahaya! Ada Goblin!"
Mendengar teriakan itu, Rudi sontak bangun dan membuka jendela yang mana langit masih gelap akan tetapi terlihat pria yang sedang lari tergesa-gesa lantaran ada sosok mahluk hijau yang memiliki tinggi satu meter, berhidung dan bertelinga lancip melihat nya, Rudi pun langsung tahu bahwa mereka adalah Goblin dan dia tidak sendiri ada 5 Goblin yang mengikuti Goblin didepan nya.
Disisi lain, Rudi melihat para pria dewasa sontak keluar dari rumah nya dengan membawa senjata seadanya adapun dari beberapa yang memegang senjata seperti pedang, tombak dan pisau.
"Mereka hanya Goblin! Serang!" seru salah satu warga dan semua warga pria ikut serta dan pertarungan dimulai.
Memahami situasi itu, Rudi pun tersenyum senang lantaran ini merupakan kesempatan nya untuk menguji aplikasi hipnotis.
Cara mengunakan aplikasi hipnotis cukup sederhana yakni buka aplikasi hipnotis arahkan kamera belakang kearah kepada target lalu, tekan tombol Trance yang ada di bawah layar. Setelah berhasil terhipnotis, maka akan terbuka layar perintah dan Rudi hanya perlu menulisnya atau mengunakan voice touch.
Lalu, Rudi pun mengarahkan kepada salah satu goblin dan menekan Trance dari balik jendela kamar.
Sesaat kemudian, Goblin yang terkena hipnotis sontak diam mematung dengan tatapan kosong.
Melihat itu, Rudi sontak tahu bahwa aplikasi hipnotis telah berhasil. Maka dari itu, dia mengetik perintah nya di kolom perintah yang tertera di layar.
[Bunuh para Goblin yang ada disekitar mu!]
Tanpa ada jawaban dan ekspresi, Goblin yang terkena hipnotis sontak berbalik badan lalu, menusuk rekan nya hingga membuatnya jatuh tidak bernyawa lagi.
Keempat Goblin yang melihat itu, mereka terdiam dan sedikit bingung namun, Goblin yang terkena hipnotis. Dia terus melancarkan serangannya terhadap rekan nya sendiri sampai pada akhirnya dia tinggal sendiri dan terdiam lagi meski tubuh nya sudah penuh dengan luka dari rekan nya sendiri.
Melihat itu, Rudi tersenyum senang. "Aplikasi hipnotis memang luar biasa."
Setelah itu, dia memberikan perintah selanjutnya.
[Bunuh diri mu sendiri!]
Tanpa ada ekspresi dan emosi, Goblin itu mengorok lehernya sendiri dan mati.
Melihat kejadian itu, semua warga yang ada disekitar terheran-heran namun, mereka tidak ingin memperpanjangnya.
Disisi lain, Rudi pun mendapatkan kenaikan level dengan status;
[
Nama: Rudi Saputra.
Ras: Manusia.
Usia: 17 tahun.
Level: 3 (1/4)
Job: Tidak ada.
Strength: 5 / Agility: 5
Vitallity: 6 / Magic: 5.
Other Skill: Human Language / Item Box / Status. ]
Dan, lagi-lagi ada yang aneh didalam status nya yakni kenaikan hanya pada magic nya saja.
"Di dunia ini, aku memang manusia yang aneh."
Mengabaikan itu semua, Rudi melanjutkan tidurnya.
Keesokan harinya, semua orang masih terheran-heran namun, kepala desa Dariel menyatakan bahwa kejadian itu dianggap sebagai pemberontakan monster.
Lepas dari itu, semua warga terkejut sukacita lantaran Novia, ibunya Clara mendapatkan garam yang berkualitas tinggi.
Lalu, dia mengatakan bahwa garam itu didapatkan oleh Rudi maka dari itu, kepala desa Dariel duduk dihadapan Rudi seusai sarapan.
"Selamat datang, Tuan! Saya Dariel, kepala desa di desa Raflesia ini."
"Aku Rudi, salam kenal juga, Pak Dariel!"
"Jadi, apakah Tuan Rudi memiliki garam lagi selain ini?" tanya Dariel.
Sebenarnya, Rudi bisa saja membeli garam dengan jumlah yang besar namun, hal itu akan membuat nya mencolok maka dari itu, dia mencoba merendah.
"Ada sekitar satu karung yang kusimpan di sihir item box."
Mendengar itu, Dariel pun terkejut. "Apa satu karung? Dan, Tuan memiliki sihir item box?"
"Iya, seperti itulah," jawab Rudi dengan senyuman lebar.
"Luar biasa! Kenapa Tuan Rudi tidak menjual nya? Saya dengar di kota Aeri, harga garam melambung tinggi dan banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota itu."
"Aku ingin tapi, tidak tahu jalan kesana. Jika boleh tahu, sebenarnya ada apa di Kota Aeri. kenapa bisa harga garam melambung tinggi?"
"Sebenarnya kota Gana merupakan kota tambang garam dan distributor garam terbesar untuk kerajaan Alexandria namun, sejak serangan Goblin yang menguasai tambang garam. Pemimpin kota dan Guild Pedagang sedikit kerepotan dengan permintaan garam untuk kerajaan."
"Oh, begitu. Aku mengerti."
"Jika tidak keberatan, saya bisa antar Tuan Rudi ke kota Aeri."
"Benarkah, terimakasih.
Keesokan harinya, Rudi dan Dariel berangkat ke kota Aeri dengan mengunakan kereta kuda dan kami pun menempuh perjalanan hingga satu hari untuk sampai di kota Aeri.
Setibanya disana, mereka pun harus membayar pajak kota sebesar 5 koin perak perorangnya dan Rudi pun mengeluarkan 1 koin emas untuk membayar pajak dirinya dan Pak Dariel.
Awalnya, pak Dariel sempat menolak namun,
Rudi memberikan pengertian.
Tidak waktu lama, mereka pun masuk kedalam kota dan setibanya didalam kota, terlihat banyak toko yang berjajar di sisi jalan meski begitu, Kota Aeri masih lebih kecil dibandingkan dengan ibukota Alexandria.
Tanpa membuang waktu, mereka pun pergi ke Guild Pedagang yang mana Guild itu merupakan pusat dari seluruh pedagang yang ada di setiap kota.
Setibanya disana, mereka melihat banyak orang-orang yang mengantri ingin menjual barang-barangnya termasuk garam namun, garam yang Rudi lihat sangat jauh kualitas dibandingkan dengan miliknya. Garam itu berwarna coklat dan hampir mirip seperti pasir pantai.
Lalu, Rudi diarahkan oleh Pak Dariel untuk mengantri di meja resepsionis sampai beberapa menit kemudian, giliran nya.
"Selamat siang, Tuan! Ada yang bisa saya bantu?"
"Aku ingin menjual garam. Apakah bisa?"
"Sebelum itu, bisakah Tuan menunjukkan kartu pedagang anda."
"Maaf, aku tidak memiliki nya."
"Jika begitu, sungguh minta maaf. Tuan tidak bisa menjual barang di Guild Pedagang ini."
"Oh, begitu. Kalau begitu, apakah aku bisa mendaftar diri?"
"Bisa, Tuan hanya perlu mengisi data dan membayar uang pendaftaran seusai peringkat yang ada dibutuhkan."
"Peringkat?"
"Iya ..."
Lalu, resepsionis menjelaskan rincian nya yang mana seorang pedagang memiliki 5 jenis peringkat yang berbeda diantaranya;
Peringkat Besi, pedagang ini merupakan pedagang keliling atau pedagang kaki lima. Dalam peringkat ini, setiap pedagang nya harus membayar uang pendaftaran 5 koin perak, biaya tahunan 1 koin emas dan pajak tahunan 2 koin emas.
Pedagang Perunggu, pedagang ini merupakan pedagang yang memiliki toko pribadi dan dalam peringkat ini, setiap pedagang nya harus membayar uang pendaftaran 2 koin emas, biaya tahunan 2 koin emas dan pajak tahunan 4 koin emas.
Peringkat perak atau pemilik perusahaan kecil yang mana peringkat ini pedagang harus membayar uang pendaftaran 2 koin emas, biaya tahunan 5 koin emas dan Pajak tahunan 1 koin emas putih.
Peringkat emas atau pemilik perusahaan yang menengah yang mana peringkat ini harus membayar uang pendaftaran 5 koin emas, biaya tahunan 15 koin emas dan pajak tahunan 3 koin emas putih.
Dan, terakhir peringkat Mystril atau pemilik perusahaan besar yang memiliki banyak cabang yang mana mengharuskan membayar uang pendaftaran 10 koin emas, biaya tahunan 3 koin putih dan pajak tahunan 5 koin emas putih.
"... Jadi, Tuan memilih peringkat apa?"
"Begitu banyak cabang mungkin akan membuat ku lelah dan ku putuskan hanya menjadi pedagang keliling dan mungkin juga aku hanya memiliki satu toko. Maka dari itu, aku pun memutuskan untuk menjadi pedagang peringkat Perunggu," batin analisa Rudi.
"Aku pilih peringkat Perunggu."
"Baik, tunggu sebentar!"
Lalu, wanita resepsionis mengambil kertas kulit dan tinta bulu sebagai alat tulisnya. Rudi pun tidak mempedulikan nya dan menulis data diri nya dan setelah itu, memberikan nya kepada wanita resepsionis.
"Ini kak, aku sudah mengisi nya."
"Total biaya semuanya 8 koin emas!"
Rudi pun mengangguk kepala dan memberikan 8 koin emas dari item box nya.
"Ini uang nya!" Seru Rudi seraya memberikan koin emas kepada resepsionis.
"Terimakasih, saya terima." Ucap resepsionis seraya menerima koin emas. Sesudah itu, resepsionis memberikan kartu Guild pedagang Perunggu kepada Rudi. "Tuan, ini kartu anda!"
"Terimakasih," jawab Rudi seraya menerima kartu Guild Pedagang.
"Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu lagi?"
"Aku ingin menjual garam."
"Bisa Tuan tunjukkan!"
Lalu, Rudi pun menunjukkan garam yang satu kilo dan resepsionis itu pun memeriksa nya serta menyicipinya hingga membuat resepsionis itu terkejut.
Sesudah memeriksanya, dia melihat Rudi. "Tuan, tunggu sebentar! Dan, izinkan saya membawa garam ini!"
"Oh, iya. Silahkan!"
Seusai itu, resepsionis pergi dengan membawa garam dari pemberian Rudi dan membuat nya menunggu lama.
Rudi pun melihat kearah sisi gedung yang mana pak Dariel sedang tertidur dengan posisi terduduk.
Melihat itu, Rudi jadi sedikit bersalah karena merepotkan pak Dariel.
Beberapa saat kemudian, resepsionis datang kembali dan menyuruh nya masuk ke ruang ketua Guild.
Setibanya disana, Rudi disambut oleh sosok pria besar berambut pirang.
"Salam kenal, aku Andreas. Ketua Guild Pedagang di kota Aeri ini!" Ucap Andreas seraya memberikan tangan nya kepada Rudi.
"Aku Rudi, salam kenal juga!"
"Senang bisa bertemu dengan anda, Tuan Rudi!"
"Aku juga senang bertemu anda."
Dan, Rudi pun melakukan transaksi besar pertama di dunia lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Gabutdramon
apa fenrir fel di parodykan juga?
2023-05-11
0
King
👍🏻
2023-03-10
1