...Chapter 02. Desa Raflesia....
Setelah mendapatkan panggilan dari Dewa Kehidupan, Rudi memutuskan untuk pergi meninggalkan ibukota karena ingin hidup mandiri dan untuk sekarang ini, dia juga malas untuk menemui teman-teman sekelas nya disini.
Maka dari itu, dia pun membuka aplikasi Navigasi dan melihat desa yang terdekat yang mana desa itu bernama desa Raflesia.
Membayangkan hidup di desa saja membuat Rudi sangat bersemangat. Maka dari itu, dia memutuskan tujuan untuk pergi ke desa tersebut.
Sekeluarnya dari penginapan, dia mencari fasilitas transportasi dan lokasi itu tidak jauh dari penginapan yang mana fasilitas transportasi masih dengan kereta kuda.
Melihat itu, Rudi lagi-lagi tersenyum senang. "Ini memang bukanlah mimpi! Ini kenyataan bahwa aku berada di dunia pedang dan sihir."
Setelah itu, dia menghampiri salah satu kusir yang sedang keretanya terisi.
"Pak, apakah kereta ini menuju desa Raflesia?"
"Benar sekali, Tuan. Apakah anda ingin naik?"
Rudi pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu, masuk kedalam kereta kayu yang bertudung kain bersama dua orang lainnya didalam kereta.
Secara kebetulan, kehadiran Rudi membuat kereta kuda langsung berangkat.
Sambil menatap gerbang masuk kota, Rudi pun tersenyum dan bergumam.
"Selamat tinggal, teman-teman yang tidak pernah mempedulikan ku!"
Dan, dia pun meninggalkan ibukota Alexandria.
Selama perjalanan, Rudi enggan untuk mengambil smartphone didepan orang asing dan sosok orang didepan nya seperti sosok pedagang yang pernah dia lihat di anime maka dari itu, dia mencoba berbincang dengan nya.
"Pak, apakah anda seorang pedagang?"
"Iya, saya Noir seorang pedagang keliling. Kalau tuan?"
"Aku Rudi dan hanya pemuda biasa yang ingin merantau. Jika boleh tahu, apa yang bapak jual?"
"Saya menjual garam. Di kota Aeri, garam merupakan barang yang langka dan mewah disana."
"Oh, begitu kah. Lalu, kenapa bapak tidak menaruh barang-barang di sihir item box?"
"Sihir Item Box itu sangatlah langka karena hanya satu banding seribu yang bisa memiliki nya." Lalu, pedagang itu melihat Rudi. "Apakah kamu tidak tahu?"
"Tidak, aku hanya iri saja kepada orang yang memiliki sihir itu."
"Begitu. Aku juga iri kepada mereka."
Setelah itu, Rudi pun melanjutkan pembicaraannya yang lain. Kali ini, dia meminta informasi tentang mata uang dengan alasan bahwa dirinya baru keluar rumah.
Memahami alasan itu, pak Noir menjelaskan nya yang mana mata uang dunia Eorza bernama Mozza.
Dan, mata uang Mozza sendiri memiliki nilai tukar tersendiri diantara nya;
Mata uang Mozza terendah ialah Koin Besi yang memiliki nilai 10 Mozza atau setara dengan 1.000 rupiah;
Koin perunggu yang memiliki nilai 100 Mozza atau setara dengan 10.000 rupiah;
Koin perak yang memiliki nilai 1.000 Mozza atau setara dengan 100 ribu rupiah;
Koin emas yang memiliki nilai 10.000 Mozza atau setara dengan Satu juta rupiah;
Koin emas putih yang memiliki nilai 100.000 Mozza atau setara 10 juta rupiah;
Dan, nilai mata uang tertinggi adalah koin Platina yang memiliki nilai satu juta Mozza atau setara 100 juta rupiah.
Mendengar itu, Rudi pun membayangkan bagaimana jika dia memiliki koin Platina dan dimasukkan kedalam aplikasi Online Store, dirinya bisa membeli benda apapun yang dijual di toko online.
Setelah beberapa jam berlalu, Rudi pun tiba di desa Raflesia dan turun disana.
Lalu, tidak lama. Mereka melanjutkan perjalanan dengan pak Noir yang melambaikan tangan kepada Rudi.
"Tuan Rudi, sampai bertemu lagi!"
Rudi pun tersenyum dan melambaikan tangan.
Setelah itu, Rudi pergi ke rumah besar yang tidak jauh dari gerbang masuk desa yang mana disana tertuliskan restoran dan penginapan.
"Selamat datang!" Sapa wanita dewasa yang berbadan gemuk.
Melihat nya, Rudi pun tersenyum dan menghampiri nya.
"Aku ingin menginap di desa ini. Berapa per malam nya?"
"5 koin Tembaga permalamnya. Belum termasuk makan," jawab wanita dewasa.
Mendengar itu, Rudi pun mengeluarkan satu koin emas. "Kalau begitu, berapa malam jika satu koin emas?"
"Hmm ... Tuan, bisa menginap 20 hari? apakah Tuan ingin menginap selama 20 hari?"
"Iya, seperti nya begitu. Lagipula, tempat tinggal ku sangat jauh dari sini."
"Baiklah, Tuan dan selamat datang di desa Raflesia ini!"
"Iya."
Setelah itu, wanita dewasa memanggil seseorang. "Clara, Tolong antarkan tamu!"
Dan, dari kejauhan Rudi mendengar suara wanita yang menjawab.
Tidak lama kemudian, datang sosok gadis yang seumuran dengan Rudi yang memiliki rambut coklat dan panjang dengan pakaian desa.
Lebih daripada itu, Rudi melirik kearah buah dadanya yang besar untuk seusianya.
"Tuan, mari saya antarkan!" seru gadis bernama Clara yang mana dia sontak menghampiri dan memeluk tangan Rudi sehingga tangan ku terhempit oleh besar nya buah dada Clara.
Rudi hanya bisa tersenyum dan mengikuti langkah Clara ke lantai dua yang mana kamar nya berada di ujung lantai dua dengan ruangan yang cukup besar.
"Tuan, disinilah kamar anda! Selamat beristirahat!" ucap Clara seraya melepaskan pelukannya.
"Terimakasih, Clara dan ..." Rudi pun mengambil satu koin perak dan kuberikan untuk Clara. "Ini Clara. Tips untuk mu."
"Wuah ... Banyak nya, terimakasih. Tuan," ucap Clara seraya menerima tips ku dengan senang.
"Jangan panggil aku Tuan! Namaku Rudi."
"Baik, Rudi."
Rudi dan Clara pun saling bertukar senyum.
Tidak lama kemudian, perutnya berbunyi dengan keras.
Krukkkk!
Mendengar itu, Clara tersenyum kecil.
"Rudi, kamu lapar?"
Rudi pun mengangguk kepala, "Iya, dari pagi aku belum makan."
"Kalau begitu, aku akan buatkan makanan dan ku antar kesini!"
"Iya, Maaf. Merepotkan!"
Setelah itu, Clara meninggal Rudi dan pergi ke bawah untuk mempersiapkan makanan.
Beberapa saat kemudian, Rudi turun dan menyantap makanan yang di masak oleh Clara seperti sup, telur dan beberapa sayuran akan tetapi, semua lauk itu hambar.
"Maaf, Rudi. Kami kehabisan garam jadi mungkin akan terasa hambar."
"Kenapa?"
"Sejak tambang garam di jajah oleh Goblin, desa dan kota sekitar sini mengalami krisis garam."
"Tenang saja, makanan ini masih tetap lezat."
Mendengar pujian Rudi, Clara sontak senang. "Benarkah, terimakasih."
Sekembalinya dikamar, Rudi pun memutuskan untuk membantu desa ini dengan memberikan garam kepada mereka.
"Jika, aku berikan ini mungkin akan membantu krisis garam."
Setelah memutuskan hal itu, Rudi sontak mengambil smartphone dan membuka aplikasi Online Store nya. Lalu, membeli garam 1kg dengan harga 10 ribu rupiah.
Dan, sesaat memesan itu. Rudi pun memberikan nya kepada pemilik penginapan.
"Ibu, silahkan gunakan garam ini untuk restoran ini!"
Melihat Rudi memberikan garam, pemilik penginapan dan Clara sontak terkejut.
"Rudi, apa kamu yakin memberikan garam sebanyak ini?" ucap wanita dewasa.
"Benar sekali, Apakah kamu tidak tahu? Garam sebanyak ini jika dijual bisa mencapai 15 koin emas!"
Mendengar itu, Rudi tidak menyangka bahwa garam seharga 1 koin perunggu akan bisa menghasilkan 15 koin emas.
"Mungkin, ini kesempatan ku untuk meraih untung besar. Meski begitu, garam ini tetap kuberikan sebagai tanda terimakasih atas informasinya," batin Rudi.
"Tidak apa. Aku memang memberikan garam ini untuk desa Raflesia ini."
"Kalau begitu, aku akan terima. Terimakasih, Rudi," ucap wanita dewasa.
"Terimakasih, Rudi," sambung Clara.
Rudi pun mengangguk kepala dan tersenyum.
Malam harinya, Rudi pun beristirahat diatas kasur yang empuk seraya memandangi dua bulan yang menyinari langit malam yang penuh bintang.
"Dunia lain memang berbeda. Tapi, jika dipikir-pikir, aku sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk bertarung baik skill ataupun sihir. Bagaimana cara nya aku bisa bertahan hidup jika ada orang jahat atau monster yang menyerang ku?"
Ditengah Rudi mengeluh, tiba-tiba sebuah panggilan telepon berdering.
Kring! Kring!
Mendengar itu, Rudi sontak mengambil smartphone dan melihat layar yang mana terlihat lah panggilan itu berasal dari Dewi Jahat.
Awalnya, Rudi sempat ragu menjawab nya namun, ponsel yang terus berdering membuat nya tidak nyaman dan memutuskan untuk mengangkat nya.
"Halo."
"Akhirnya kamu mengangkatnya, manusia bodoh."
"Eh, Maaf. Dewi, aku sedikit ragu menjawab nya dan maaf, jika aku boleh bertanya. ada keperluan apa ya, Dewi?"
"Rudi, aku dengar kamu ingin kekuatan untuk bertarung, bukan?"
"Iya, aku sangat ingin kekuatan bertarung. Apakah Dewi akan memberikan nya?"
"Tentu saja akan kuberikan akan tetapi dengan syarat, berikan aku persembahan makanan daging yang enak dari dunia mu seminggu sekali!"
"Eh? yang berarti aku membeli makanan matang dari aplikasi Online Store?"
"Terserah asalkan daging di dunia mu sebelum nya.
"Baiklah, aku akan berikan."
"Kalau begitu, kontrak terjalin. Kekuatan apa yang kamu inginkan?"
"Sebenarnya, aku terlalu malas untuk bertarung dengan tangan ku sendiri mungkin aku ingin sebuah kekuatan yang mampu memanipulasi musuh untuk membunuh rekan nya."
"Ehh ... Aku tidak menyangka kamu kejam juga ya."
"Bukan kejam. Tapi, kedua orang tua ku selalu menanamkan bahwa kebaikan harus dibalas dengan kebaikan sedangkan kejahatan harus dibalas dengan kejahatan."
"Kamu memang orang yang menarik. Baiklah, aku akan berikan mu sesuatu. Sesaat kamu memberikan masakan daging dari dunia mu."
"Lalu, bagaimana cara nya aku memberikan nya?"
"Buat lah altar sebisa mu, taruh persembahan diatas altar dan berdoalah kepada ku!"
"Iya, aku mengerti."
"Oke, aku tunggu!"
Setelah itu, Rudi membuka aplikasi Online Store dan memilih makanan daging cepat saji yakni Steak daging sapi premium dengan harga 300 ribu rupiah.
Seusai memesan makanan, sesaat itu juga sebuah kardus muncul dihadapan nya yang berisikan makanan cepat saji steak sapi premium dan dia tidak menyangka makanan yang dipesannya masih hangat.
Tidak membuang waktu lagi, dia pun menjadi kardus sebagai altar dan memanjatkan doa.
Dan tidak lama, muncul genangan lubang hitam dan menelan makanan diatas kardus. Lalu, sesaat kemudian. Aku menerima pesan masuk.
Kling!
[Aplikasi Hypnotic telah terpasang.]
Melihat itu, aku sedikit terkejut. "Eh? Luar biasa. Terimakasih, Dewi Jahat!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Deliviaツ
ini kayak anime si mukouda yg masak' itu sama isekai WA smartphone tapi juga mirip anime baru bah😭
2025-01-24
0
Gabutdramon
platina dan emas putih beda?
2023-05-11
1
Rafael Rizuki
sekilas mirip anime isekai sebelah
2023-03-26
0