mamanya Ehan.
celfia ruby
Aku kok kayak ngerasa ada yang ngawasin kita dari tadi
aiko aksena putri
Memang ada di arah jarum jam 4
celfia ruby
*Menatap ke kanan
aiko aksena putri
*Menepuk jidat
aiko aksena putri
Siapa yang nyuruh kamu buat nengok
Aku memutar mata malas. Padahal aku hanya memberi tahu orang yang dari tadi mengawasi kami ada di arah jarum jam 4. Bukan menyuruhnya menengok.
aiko aksena putri
Btw kemarin aku sial tapi juga gak juga
celfia ruby
Ngomong yang jelas dong mbakkk
celfia ruby
Jadi sial atau enggak?
aiko aksena putri
Gini-gini aku kemarin ketemu anak kecil laki-laki terus aku bawa pulang dan ternyata dia anak orang kaya!
aiko aksena putri
Sialnya waktu tadi malam beli gula gua di samperin sama ayahnya. Lalu di kira gua nyulik anaknya dong
Aku menjelaskan dengan serius kepada Ruby dan Ruby hanya diam mendengarkan penjelasan ku sampai selesai.
aiko aksena putri
Mungkin kita di awasi dari tadi. Itu bawahannya ayahnya anak kecil itu
celfia ruby
Gila banget sampai segitunya. Tapi anaknya kamu balikkan ke ayahnya kan
aiko aksena putri
Iya lah masa aku mau nyolong anak orang. Mau aku kasih makan apa nanti
aiko aksena putri
Buat makan sendiri aja susah
celfia ruby
Berarti dia om-om freak!
Aku mengangguk setuju dengan ucapan Ruby.
aiko aksena putri
Eh tapi wajah dia gak kayak om-om loh
celfia ruby
Tipe-tipe sugar dady?
celfia ruby
Wah rezeki kamu malam-malam bisa liat orang ganteng gitu
aiko aksena putri
Ganteng? Emang kamu pernah liat wajahnya
*Terkekeh geli
celfia ruby
Maksudnya yang ganteng uangnya. Tadi kamu bilang orang kaya kan
*Tertawa
aiko aksena putri
*Tertawa geli
aiko aksena putri
Tapi anaknya beda banget sama ayahnya. Ayahnya keliatan garang banget tapi anaknya imut banget ya tuhannnn
Aku dan Ruby refleks menatap ke arah sumber suara yang tepat ada di belakang tubuh ku.
celfia ruby
Lama banget kamu datang rik
maverick gudiatama
Maaf-maaf tadi bawahan aku ada yang rese
celfia ruby
Direktur muda kita tampak sibuk sekali ya
*Menggoda
aiko aksena putri
*Tertawa
maverick gudiatama
*Menatap Aiko
Erick duduk di kursi yang kosong
maverick gudiatama
Masih belum dapat?
Aku mengikuti arah pandang Erick yang tertuju di CV ku yang tergeletak di meja bundar dan terbungkus oleh stopmap bening.
aiko aksena putri
Ya seperti itu
*Tertawa canggung
maverick gudiatama
Masih gak mau bekerja di tempat ku? Aku hanya akan ikut campur dalam penerimaan mu saja
*Menyakinkan
Sudah kali ketiga Erick menawarkan ku pekerjaan di perusahaan dia. Tapi aku tetap menolak karena tak ingin curang lewat jalur teman.
Aku tahu aku munafik tapi ibuku pasti tak suka jika aku mendapatkan pekerjaan seperti itu.
aiko aksena putri
Makasih banget Rik tapi jawaban aku masih sama seperti sebelumnya maaf
maverick gudiatama
Gak apa-apa kalau berubah pikiran ngomong aja
*Tersenyum kecewa
celfia ruby
*Menatap kedua temannya bergantian
celfia ruby
NT boss
*Menepuk pundak Erick
celfia ruby
[Ini Aiko kenapa nolak serbuk berlian mulu ya heran aku]
celfia ruby
Rik kamu besok mau perjalanan dinas kan
Aku menatap Ruby. Aku tahu kalau Ruby berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
aiko aksena putri
[Untung ada Ruby kali ini. Jadi gak canggung-canggung banget sama Erick]
maverick gudiatama
Iya makanya ini aku sempetin nongkrong
aiko aksena putri
Perjalanan bisnis kemana lagi kamu?
maverick gudiatama
Italia kota Milan sekitar 2 tahun di sana soalnya gantiin ayah
Sepertinya enak ya punya privilege dari orang tua. Tidak perlu susah-susah cari kerjaan contohnya.
celfia ruby
Lama juga ya. Pasti ini kamu bakal kecantol bule nih
maverick gudiatama
Gak akan
celfia ruby
gak apa-apa biar salah satu dari kita ada yang cepet-cepet nikah
Aku mengangguk setuju mendengar ucapan Ruby.
maverick gudiatama
Kita masih umur 22 tahun
aiko aksena putri
Umur gak jadi penghalang iya kan by
maverick gudiatama
Seterah kalian
*Mendengus kesal
Kami pun melanjutkan pembicaraan seputar saat kami bertiga pertama kali bertemu di bangku SMA.
Pukul 19.23 WIB aku baru pulang. Dari sehari penuh bersama dengan Ruby. Karena Ruby free jadi dirinya mengajukan diri untuk menjadi tukang gojek gratis yang menemani ku interview kerja di 3 perusahaan berbeda.
Aku turun dari mobil milik Ruby. Tapi sebelum aku turun aku sempat saling lempar tatapan dengan Ruby.
Aku dan ruby saling bertanya kenapa ada 4 bodyguard dan laki-laki memakai toxido berwarna navy.Dan laki-laki itu seperti sedang menggendong anak kecil.
aiko aksena putri
*Keluar dari mobil
celfia ruby
Duluan ya
*Pergi
aiko aksena putri
*Melambaikan tangan
Saat tepat aku membalikan badan. Seketika semua tatapan tertuju kepada ku. Seperti aku seorang buronan yang di incar sejak lama.
ehan mattheo
Caca Ai! Ehan main loh
*Tersenyum lebar
Itu Ehan berarti yang gendong Ehan adalah laki-laki yang tadi malam itu dong.
aiko aksena putri
[Kenapa harus ketemu lagi sama ayahnya Ehan?!]
Aku berjalan mendekati Ehan.
Aku dapat merasakan tatapan mengintimidasi dari keempat laki-laki yang ada di teras rumah ku ini.
aiko aksena putri
Maaf Ehan nunggu lama ya di luar sama dady?
ehan mattheo
Iya tapi gac apa-apa cata daddy caca lagi main sama temen
Dari mana ayah Ehan tahu kalau dirinya sedang bersama Ruby. Aku menatap ke atas secara perlahan untuk melihat sekilas ayah Ehan yang sedang menggendong Ehan.
Satu kata yaitu menakutkan.
Aku buru-buru mengalihkan pandangan ke arah Ehan lagi.
aiko aksena putri
Emm ayo masuk tuan Asta dan Ehan... Silahkan
*Tersenyum canggung kepada Asta
aiko aksena putri
Ah tuan yang di sana mau masuk sekalian?
Tanya ku kepada bodyguard (?) tuan Asta.
bodyguard
Tidak perlu nona
aiko aksena putri
B-baik lah
aiko aksena putri
[Pertama kali di panggil nona. Rasanya sangat aneh]
Aku mengantar tuan Asta dan Ehan ke ruang tamu. Lalu aku buru-buru membuat kan teh hangat dengan perbandingan ukuran gelas yang berbeda.
Aku meletakkan kedua gelas yang hanya berbeda ukurannya saja di atas meja.
aiko aksena putri
Silahkan di nikmati
aiko aksena putri
... Maaf cuma bisa kasih ini. Eh, iya! Ini chitatoas cemilan kesukaan Ehan
aiko aksena putri
Kakak ternyata masih punya dua bungkus loh
Aku memberikan kedua bungkus snack chitatoas kepada Ehan. Tapi segera di ambil oleh ayahnya.
aiko aksena putri
[Apa ayahnya Ehan mau snacknya juga?]
aiko aksena putri
*Menepuk jidatnya sendiri
aiko aksena putri
[Bodoh Aiko! Kenapa cuma nawarin ke Ehan. Kan tamu kamu ada dua]
aiko aksena putri
itu satu untuk tuan Asta dan satunya lagi untuk Ehan
*Menatap Asta
Aku melihat ayah Ehan membuang kedua Snack itu di tong sampah sebelah kursinya.
ehan mattheo
Dady Ehan mau macan itu! Cnapa di buang!
*Marah
asta maximilian ascet
Jadi kemarin malam kamu makan-makanan kayak begitu?
*Tanya kepada Ehan
ehan mattheo
Itu enac dady
aiko aksena putri
[Apakah orang kaya alergi makan-makanan seperti itu?]
asta maximilian ascet
Sudahlah ayo kita pulang saja
ehan mattheo
Gac mau! Dady jahat... Huhua
*Menangis
asta maximilian ascet
*Kaget
aiko aksena putri
*Menggendong Ehan
aiko aksena putri
Mau lihat cocomelon sama kakak?
ehan mattheo
Hiks... Mau...
*mengangguk
aiko aksena putri
Baiklah tapi berhenti menangis dulu
*Mengusap air mata Ehan
ehan mattheo
U-udah
*Mengucek mata
aiko aksena putri
*Tersenyum
aiko aksena putri
Tuan Asta jangan bawa Ehan pulang dulu ya. Kasihan nanti nangis dia
asta maximilian ascet
Haa.. Baiklah
Aku mendudukkan diriku di sofa panjang dan kedua kaki ku ikut naik ke sofa. Lalu Ehan ku pangku.
Aku mengeluarkan ponselku dan menyalakan video cocomelon.
Ehan tampak asik melihat video cocomelon. Dan aku sedikit bertanya hal-hal yang di sukai Ehan maupun tidak. Lalu tentang keseharian Ehan.
aiko aksena putri
*Mengelus kepala Ehan sayang
asta maximilian ascet
*Menatap
Dringg... Dring... dring..
Aku menatap ke arah tuan Asta dan ternyata suara panggilan telepon itu benar dari ponsel tuan Asta.
Tuan Asta tampak memasang ekspresi jengah saat melihat siapa yang menelponnya.
asta maximilian ascet
*Menerima sambungan telepon
asta maximilian ascet
Ada apa Emliy
aiko aksena putri
[Emliy? Mamanya Ehan kah?]
Siapa Emliy gaiss? Yang bisa tebak gak dapet apa-apa!😝
Comments