Sub Beracunn!!

Pagi yang cerah di kediaman Zhang. Matahari yang kian meninggi pun membuat hari semakin hangat. Semua orang sudah memulai aktivitasnya, setelah semalaman beristirahat. Begitu pun dengan para pelayan yang bekerja di kediaman ternama tersebut. Mereka tengah merapihkan mangkuk dan piring ke atas meja makan. Menyiapkan sarapan seperti hari-hari biasanya.

Kris menuruni anak tangga dengan kedua tangan yang sedang mengancingkan kancing dipergelangan tangannya. Lalu beralih pada dasi yang sedikit miring akibat gerakannya.

Kakinya berhenti melangkah ketika sampai didepan meja makan, dan menarik kursi untuk diduduki setelahnya. Bersama dengan sang Kakek dan seorang gadis cantik yang sedari tadi sudah duduk terlebih dahulu, ia pun mulai memakan makanan yang tersaji.

"Ngomong-ngomong dimana, Devan? Kenapa aku tidak melihat batang hidungnya?" Kris bertanya sebelum menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Dia sudah berangkat dari pagi-pagi tadi. Devan, bilang ada operasi besar pagi ini," jawab Kakek Zhang menimpali.

"Kakek, Kakak. Cepat coba sup buatanku, dijamin kalian akan ketagihan!!" Jesslyn muncul dari dapur sambil membawa sup iga buatannya yang kemudian dia letakkan diatas meja makan bersama beberapa menu lainnya.

Melihat tampilan sup itu yang begitu menggoda membuat Kakek Zhang maupun Kris tidak sabar untuk mencicipinya. Buru-buru Kakek Zhang mengambil sup itu sebelum didahului oleh Kris. Dan Kris pun melayangkan protesnya.

"Yakk!! Kakek, jangan diambil semuanya!! Sisakan untukku juga!!" seru Kris.

Jesslyn tersenyum lebar. "Aiyaa, kalian tidak perlu bertengkar dan berebut sup itu. Aku membuatnya agak banyak, kok. Pasti semua kebagian." ucap Jesslyn menengahi perdebatan Kakek dan cucu tersebut.

Ini adalah eksperimen Jesslyn yang pertama setelah terakhir kali dia membuat sup, yaitu satu tahun yang lalu. Dibalik wajahnya yang cantik, sifat yang ceria, tetapi Jesslyn memiliki satu kekurangan yang sangat fatal. Yakni dia tidak pandai memasak.

Mia pernah menjadi kelinci percobaannya. Baru satu suapan sendok saja dia sudah muntah-muntah non-stop dan keesokan harinya tidak masuk kuliah dengan alasan sakit.

Tidak hanya itu, masakan yang dibuat oleh Jesslyn pun pernah membuat orang yang memakannya harus bertahan di toilet selama satu hari penuh. Beberapa dari mereka harus ada yang masuk ke rumah sakit.

Namun konyolnya Jesslyn bersikap seolah-olah dia tidak tahu dengan kekurangannya tersebut. Dia terus belajar memasak dengan penuh semangat walaupun dapur rumahnya sudah hampir hancur lebur, seolah baru di serang monster dan raksasa.

"Uhuk...Uhukk..."

Kris langsung terbatuk dan memuntahkan makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya setelah indra pengecap-nya merasakan bagaimana hancurnya rasa masakan Jesslyn.

Begitu pula dengan Kakek Zhang, dia juga memuntahkan makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya.

Masak-masakan Jesslyn benar-benar mengejutkan. Bahkan lidah mereka pun langsung mati rasa setelah sup itu masuk ke dalam mulut mereka berdua. Kakek Zhang dan Kris tidak tahu seberapa banyak garam yang Jeslin masukkan ke dalam sup tersebut sampai-sampai rasanya menjadi sangat pahit.

Gadis itu menatap mereka berdua dengan bingung. "Kek, Kak, ada apa? Kenapa kalian berdua malah memuntahkan sup-nya? Apakah rasanya tidak enak?" tanya Jesslyn memastikan.

Kakek Zhang menggelengkan kepalanya."Bukan begitu, Sayang. Hanya saja rasanya sedikit pahit, memangnya Berapa banyak garam yang kau masukkan ke dalam sub ini? Tidak banyak kok pahitnya, hanya sedikittt pahit, sedikit."

"Tidak banyak kok, Kek. Hanya seperempat kilo saja, sesuai dengan resep yang aku lihat di YouTub*." jawab Jesslyn tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Kris menyemburkan nasi yang berada di dalam mulutnya setelah mendengar jawaban gadis itu. Apa dia tidak salah dengar, Jesslyn memasukkan seperempat kilo garam ke dalam sup-nya. Pantas saja rasanya sangat pahit. Dan yang baru saja dia makan bukanlah sup, melainkan racun.

"Kalian ingin tambah lagi? Masih banyak, kok. Aku juga menyisakan untuk Devan." Tawar Jesslyn.

Buru-buru Kakek Zhang dan Kris menggelengkan kepala. "Tidak, tidak, tidak. Kebetulan kami berdua sedang tidak ingin makan makanan yang berkuah. Dan satu lagi, Devan itu tidak menyukai makanan berkuah apalagi sup. Jadi kau tidak perlu menyisakan sup itu untuknya!!"

Jesslyn menghela nafas kecewa. "Sayang sekali, ya. Padahal aku sengaja memasak untuk Kalian bertiga, pertamaku ini percobaan Pertamaku Setelah lebih dari satu tahun tidak memasak untuk orang lain." Ucapnya kecewa.

"Tidak perlu bersedih, Sayang. Masa kamu sangat enak, dan Kakek menyukainya. Tetapi ada baiknya jika kau tidak memasak, karena sudah ada pelayan yang menyiapkan sarapan untuk kita semua. Kau tidak perlu menunjukkan baktimu pada, Kakek. Karena Kakek sudah tahu jika kau adalah gadis yang baik!!" ujar Kakek Zhang.

Kedua mata Jesslyn berbinar setelah mendengar apa yang Kakek Zhang katakan. Benarkah Kakek menyukai masakanku, kalau begitu bagaimana jika kakek saja yang menghabiskannya?! Dan dengan senang hati aku akan membuatnya lagi untuk, Kakek!!"

Kedua pupil mata Kakek Zhang membulat sempurna. Dia menghilangkan kepala seraya tertawa keras. "Hahaha.. Kakek, rasa itu tidak perlu. Lain kali saja, lagi pula kakek sudah kenyang!!" jawab Kakek Zhang. Dia tidak mau jika sampai masuk rumah sakit karena masakan Jesslyn yang beracun.

.

.

Devan menyeka peluh di keningnya, dia baru saja menyelesaikan sebuah operasi besar. Dan berkat tangan ajaibnya, satunya lagi berhasil diselamatkan.

Devan segera keluar dan membuang sarung tangannya yang penuh darahh, ia juga segera melepaskan baju operasi dan memasukkannya ke tempat khusus, melumuri tangannya dengan cairan antiseptik dan menyikatnya seraya melamunkan semua masa lalunya.

Seorang dokter melakukan hal yang sama di sebelahnya berdeham, membuat atensi Devan kembali pada dunia nyata. "Sebaiknya kau istirahat saja. Kau tampak lelah."

"Hn,"

Kemudian Devan menyudahi kegiatannya dan keluar dari sana. Dia kembali ke ruang prakteknya. Namun di tengah jalan, langkahnya harus terhenti karena kemunculan Lisa. Dia malas jika harus berpapasan dengan perempuan itu.

Akhirnya ia pun memilih jalan memutar dari pada berpapasan dengan Lisa. Karena sudah pasti akan terjadi drama yang sangat panjang dan membosankan.

Devan membuka ruang kerjanya dan mendapati Jesslyn berada di dalam sana. Dokter muda itu menghela napas berat. Satu masalah dia hindari, tetapi sekarang dia dihadapkan pada masa lain. Kenapa semua orang tak membiarkan dirinya tenang sebentar saja?"

"Mau apa kau datang kemari?" tanya Devan seraya mendaratkan pantatnya di kursi kerjanya.

"Aku datang membawakan makan siang untukmu. Tadinya aku membuat sup yang sangat lezat untuk kalian bertiga. Tetapi kakek dan Kris hanya memakannya sedikit, katanya inilah, itulah. Dan Kakek juga bilang kau tidak perlu memakan sup itu karena dia bilang dirimu tidak suka makanan yang berkuah. Dan tenang saja, ini makanan aku beli dari restoran favoritku. Dan soal rasa, sudah tidak perlu di ragukan lagi!!"

"Oh, jadi Kris dan Kakek keracunan karena memakan makanan buatanmu?!"

"WHAT?!"

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Tawur Jesslyn..Haruse dicicipi dulu ya Thor..😴

2023-05-02

0

Umi Tum

Umi Tum

memangnya sop nya nggak dicicipi dulu apa sama jesslyn 🤦🤦

2023-03-09

0

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaaat cantik💪💪💪💪💪

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!