Jangan Kabur Kau!!

"YAKKKK .. !!! ..

Jesslyn berteriak saat menyadari seseorang telah merampas tas miliknya dengan paksa lalu membawanya lari.

Tanpa membuang banyak waktu dan juga menghiraukan Mia. Jesslyn pun segera mengejar orang itu. Ia tidak memikirkan apa pun, bahkan sahabatnya sendiri pun tidak Ia pikirkan, yang ada di kepalanya adalah cara mendapatkan tasnya kembali. Orang itu berlari ke arah taman.

"Jesslyn!! Yakk!! Kenapa aku malah ditinggalkan?! Hei, tunggu akuuuu ..."

Seakan tuli dan menghiraukan teriakan Mia yang terus memanggilnya. Jesslyn tetap tak menghentikan langkahnya. Mia pun bergegas mengejar Jesslyn yang sudah semakin menjauh, namun dia sedikit kesulitan karena heels tinggi yang membalut kakinya. Dengan kesal, Mia melepas sepatu itu dan lari tanpa alas apa pun.

"Jesslyn Jung, tunggu aku!!" Teriak Mia untuk yang kedua kalinya. Namun tetap di hiraukan oleh gadis itu. Mia tidak menyerah dan terus mengejar Jesslyn. "Yakk!! Tunggu aku!!" Teriaknya lagi.

"Mia, cepatlah kau sangat lelet sekali sih?! Kita bisa kehilangan jejak pejambret itu." Seru Jesslyn menyahuti.

Jesslyn melirik sekilas kearah pagar, Ia berfikir jika bisa melewati pagar itu. Pasti Ia akan bisa mengejar penjambret tersebut, karena pagar itu adalah satu-satunya jalan pintas. Tanpa banyak berfikir ia pun segera melepas heelsnya, Jesslyn segera mengambil ancang-ancang dan... Berhasil.

Jesslyn melompati pagar itu dan berhasil, kedua kakinya mendarat dengan mulus di atas rerumputan. Dan saat ini Jesslyn berada di taman.

Untung saat itu suasana di sana cukup sepi hingga tidak ada seorang pun yang melihat aksi gila gadis itu. Sementara Mia hanya bisa menganga melihat aksi gila' sahabatnya itu. Gadis itu menarik sudut bibirnya, menciptakan smrik tipis di wajah cantiknya.

"Jangan panggil aku, Jesslyn Jung, jika tidak bisa mendapatkan tas itu kembali." Ucapnya pada diri sendiri.

Terlihat Mia yang ngos-ngosan menghampiri Jesslyn. Mia lebih memilih jalan memutar meskipun jaraknya lumayan jauh dari pada harus melompati pagar seperti sahabatnya itu. Lagipula Mia bukanlah gadis bar-bar seperti Jesslyn.

"Kau mendapatkan penjambrett itu?" Tanya Mia nafas terengah-engah. Sontak Jesslyn menoleh dan menatap sahabatnya itu sekilas.

"Belum, tapi sebentar lagi pasti dapat." Ucapnya penuh percaya diri.

Jesslyn menoleh dan mendapati penjambrett itu berhenti di tempat sepi yang sedikit gelap.

Gadis itu pun menyipitkan matanya, orang itu terlihat membuka tas miliknya dan mengeluarkan dompet berwarna biru tua dari dalam tas tersebut.

Dompet itu dia kembalikan kedalam tas dan menciumnya, Ia menengok sekitar. Setelah di rasa aman, Ia berjalan biasa saja. Tas itu Ia masukkan kedalam pakaiannya agar tidak ada orang yang mencurigainya.

"Bajiingan itu." Geram Jesslyn dan segera menghampirinya.

"Yakk, tungguuuu!! Kenapa aku malah di tinggal lagi?!" Seru Mia dengan frustasi.

Dan teriakan Mia menyita perhatian orang itu, kedua matanya terbelalak saat melihat Jesslyn yang masih mengejarnya. Pria itu pun segera berlari.

"Yakkk!! Pejambrett siala, jangan lari kau!!"

Dan teriakan Jesslyn lantang. Suaranya yang tinggi dan melengking, menyita perhatian seorang laki-laki yang sedang duduk sendirian di bangku taman. Suaranya terdengar familiar dan tak asing sama sekali.

Dan laki-laki itu pun menoleh pada asal suara, keadaan yang sangat gelap membuat orang itu tidak bisa melihat apa yang terjadi dengan jelas. Hanya dua sosok gadis yang sedang kejar-kejaran yang Ia lihat, sedangkan pejambrett itu tidak terlihat karena warna pakaian yang melekat di tubuhnya senada dengan suasana malam itu, gelap.

Orang itu mendengus melihat dua gadis yang sedang sedang kejar-kejaran itu. Mereka terlihat seperti anak kecil. Dan tingkah mereka mengingatnya pada seseorang yang akhir-akhir ini selalu merecoki hidupnya.

"Dasar kekanakan." Gumamnya pelan.

"Hei, siapapun yang berdiri di sana!!! hentikan pria itu, Dia seorang penjambrett!!"

Dan teriakan itu seketika menyadarkannya. Karena suasana yang gelap. Sampai-sampai dia tidak melihat jika ada orang lain di depan kedua gadis itu. Dan alasan mereka berlari adalah untuk mengejar penjambrett.

Dan penjambrett itu terlihat berlari kearahnya.

Pria itu memperhatikan sekelilingnya dan menemukan sebuah balik kayu tergeletak di tanah.

Ia pun segera mengambil balok tersebut lalu melemparkannya ke arah pria tersebut dan membuatnya terhempas ke tanah.

Jesslyn pun segera menghampirinya. Sebuah bogem mentah mendarat ke wajah penjambrett tersebut. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali.

"A...Ampun, Nona. Jangan pukul saya lagi!!"

"Ampun-ampun!! Giliran sudah tertangkap saja minta ampun!!"

Kembali Jesslyn menghajar pejambrett itu dengan brutal. Namun kali ini dengan tas miliknya. Jesslyn juga terus menghujani pejambrett itu dengan berbagai sumpah serapah yang tanpa henti keluar dari bibirnya. Membuat orang yang membantunya menghela napas, dia menghampiri gadis itu dan menghentikannya.

"Jesslyn hentikan!! Kau bisa membunuhnya!!"

Pupil mata Jesslyn membelalak sempurna setelah mendengar suara yang terdengar Tak asing tersebut. "Omo!! Kenapa aku bisa mendengar suara kulkas dua pintu itu di sini? Jangan-jangan aku sudah tidak waras?! Pasti aku sedang berhalusinasi " ucapnya.

Rasanya sangat mustahil mendengar suara Devan di tempat ini. Karena seingat Jesslyn, saat ini Devan sedang berada di rumah sakit.

Atau mungkin itu adalah kloningnya, atau jangan-jangan orang yang sedang menyamar sebagai dirinya? Tapi rasanya Itu tidak mungkin, karena jika menyamar pasti yang sama adalah parasnya bukan suaranya!!

Devan mendengus melihat reaksi Jesslyn. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh gadis itu, bahkan Jesslyn tak menoleh sedikitpun. Devan menghela napas untuk kedua kalinya. Sementara Mia berkali-kali memberi kode pada sahabatnya itu, tetapi Jesslyn tidak sadar juga dengan kode yang dia berikan.

"Sstt,"

Berkali-kali Mia menunjuk kebelakang dengan alisnya. Tetapi Jesslyn tak bereaksi juga, dia masih terus saja berkutat dengan pikirannya, ia merasakan tepukan pada bahunya. Jesslyn terlonjak kaget, sontak ia menoleh dan..

"Omo!! Jadi aku tidak sedang berhalusinasi?! Dan ngomong-ngomong apa yang sedang kau lakukan disini?! Bukankah seharusnya kau berada di rumah sakit?!" ucapnya kebingungan.

"Dia disini untuk bertemu denganku!!" sahut seseorang dari belakang. Terlihat Lisa menghampiri mereka bertiga. Sementara pejambrett itu sudah kabur sejak beberapa saat yang lalu. "Aku yang mengajaknya bertemu disini. Karena ada hal penting yang harus aku bicarakan dengannya, itu bisakah kalian berdua pergi dan tinggalkan kami?!"

Lalu pandangan Jesslyn bergulir pada Devan. Dokter tampan itu menatapnya dengan datar. Jesslyn mengakhiri kontak matanya dengan Devan dan beralih pada Mia. "Urusan kita di sini sudah selesai, ayo pergi." ucap Jesslyn seraya beranjak dari hadapan Devan dan Lisa.

"Kau tetap disini!!" namun cengkraman pada pergelangan tangannya menghentikan langkahnya.

Jesslyn menoleh dan matanya langsung bersirobok dengan mata hitam milik Devan. Lalu pandangan Jesslyn turun pada tangannya yang digenggam oleh dokter tampan itu. Tiba-tiba Jesslyn merasakan sesuatu yang tidak beres dengan detak jantungnya, darah dalam tubuhnya berdesir.

"Devan, aku bilang kita harus bicara empat mata, lalu kenapa Kau membiarkan dia tetap di sini?!" Lisa menatap Devan dengan marah.

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan denganku? Dan asal kau tahu saja, alasanku berada di tempat ini bukan karena ingin bertemu denganmu, tetapi karena aku ingin mencari angin segar!! Jadi cepat katakan hal penting apa yang ingin kau bicarakan denganku?! Sekarang, atau aku pergi!! Baiklah kalau begitu, ayo pergi!!" Devan membawa Jesslyn meninggalkan Lisa begitu saja.

Lisa berteriak dan meminta Devan untuk berhenti. Tetapi teriakan perempuan itu tak dihiraukan sama sekali olehnya. Lisa sudah diingatkan, dinasehati oleh sahabatnya, tetapi dia tetap keras kepala dan tak mau mendengar nasehatnya!!

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Umi Tum

Umi Tum

nggak sabar nunggu lanjutannya ....🤗

2023-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!