Kita Bertaruh!!

Apa yang Devan harapkan ternyata tak terkabulkan. Buktinya dia bertemu lagi dengan gadis yang sudah membuatnya kesal setengah mati, dan siapa lagi gadis itu jika bukan Jesslyn. Siapa yang menduga, jika dia adalah cucu dari sahabat kakeknya.

Berbeda dengan sikap Devan yang begitu dingin pada Jesslyn, Kris justru menunjukkan sikap yang sebaliknya pada gadis itu. Bahkan mereka langsung akrab hanya dalam hitungan menit saja, karena mereka berdua satu server.

Suasana dimeja makan malam ini tampak begitu berbeda. Jika biasanya hanya diisi oleh tiga orang saja, malam ini lebih dari itu. Kedatangan keluarga Jung membawa kesan hangat sebuah keluarga besar. Apalagi Tuan Zhang yang sudah lama mengharapkan hadirnya seorang perempuan di dalam keluarganya.

Kedua cucu laki-lakinya belum ada yang menikah. Sementara putrinya sudah lama tiada, membuat kediaman Zhang menjadi begitu sepi, karena hanya diisi oleh tiga orang, dan semua laki-laki. Devan yang selalu sibuk di rumah sakit, dan Kris yang sibuk di kantor. Terkadang Kakek Zhang merasa sangat kesepian.

"Jesslyn, Kakek sangat menyukaimu. Bagaimana jika Kakek mengangkatmu sebagai cucu dan tinggal bersama kali bertiga disini?!"

Ucapan yang terlontar tiba-tiba dari bibir Kakek Zhang mengejutkan semua orang yang ada di meja makan. Kini perhatian kelima orang itu teralih padanya. Tuan Jung pun segera angkat bicara. "Maksud, Paman, bagaimana ya?" dia bertanya dengan kebingungan.

"Iya, menjadi cucu angkatku, kemudian tinggal disini bersamaku dan kedua cucu laki-lakiku!! Hilman, kau setuju bukan? Bukankah kau pernah bilang padaku jika sebenarnya kalian berdua berencana pergi ke luar negeri untuk waktu yang lama, tetapi tidak tega jika harus meninggalkan Jesslyn sendirian. Dan Paman rasa, disinilah tempat yang paling tepat untukmu menitipkan dia!! Biarkan dia tinggal bersama dengan Paman, Devan dan Kris. Kami bertiga pasti akan menjaganya dengan sangat baik!! Bagaimana menurutmu?" Kakek Zhang menatap Jung Hilman dengan penuh harap.

Sementara itu. Jesslyn yang memang tidak tau apa-apa tentang rencana kedua orang tuanya yang hendak pergi ke luar negeri tampak begitu terkejut. Sontak gadis itu menoleh dan menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Ma, Pa, benarkah itu? Jika sebenarnya kalian berencana untuk pergi ke luar negeri tanpa diriku?" tanya Jesslyn memastikan.

Tuan Jung dan Nyonya Elina saling bertukar pandang. Kemudian keduanya Jesslyn dengan penuh rasa bersalah. Nyonya Elina pun segera memberi penjelasan pada putrinya tersebut.

Wanita itu mengangguk. "Papamu mendapatkan proyek besar di Eropa, dan kita semua harus pindah serta tinggal untuk sementara waktu. Tetapi disisi lain kami juga merasa bingung, pasti kau akan menolaknya karena kehidupanmu ada disini. Jadi Mama dan Papa tidak pernah membahas tentang masalah ini denganmu," ujar Nyonya Elina penuh sesal.

Gadis itu menggeleng. "Mama dan Papa tidak perlu cemas. Setujui saja usulan, Kakek Zhang. Dan untuk sementara waktu, biarkan aku tinggal disini bersamanya dan kedua cucunya. Kakek Zhang adalah orang yang baik san bertanggungjawab, pasti dia bisa menjagaku dengan baik!!"

"Apa kau yakin dengan keputusanmu itu?" Jung Hilman mencoba memastikan. Jesslyn mengangguk dengan mantap.

"Ya, aku yakin. Sangat-sangat yakin malah, jadi setujui saja usulan, Kakek Zhang!!"

Tuan Jung mengambil napas panjang dan membuangnya dengan perlahan. "Baiklah kalau begitu. Papa, setuju dengan usul, Kakek Zhang. Tapi selama Mama dan Papa tidak ada, kau jangan merepotkan Kakek Zhang, apalagi membuatnya pusing dengan tingkah dan kelakuanmu!!!"

Jesslyn mengangguk antusias. "Tentu, Pa. Aku berjanji!!"

Yang Tuan Jung cemaskan bukanlah Jesslyn, melainkan Kakek Zhang. Dia mengenal putrinya dengan sangat baik, dan lebih baik dari siapa pun. Tuan Jung hanya takut bila Jesslyn akan berikan dan membuat pusing Kakek Zhang.

Dan sementara itu... Devan terlihat tidak suka dengan keputusan yang diambil oleh Kakeknya dan Tuan Jung. Apa dia tidak salah dengar? Jika gadis berisik dan menyebalkan seperti Jesslyn akan tinggal bersamanya dibawah satu atap yang sama, maka bagaimana dia akan menjalani hari-hari kedepannya?! Semoga hal itu tak menjadi mimpi buruk baginya.

"BAGUS SEKALI!!" teriak Kakek Zhang nanti tiba-tiba dan mengejutkan semua orang. hampir saja lima orang di meja makan itu terkena serangan jantung dadakan karena ulahnya.

KAKEK!!" bentak Kris sambil mengusap dadanya. "Bagaimana jika jantungku sampai copot karena ulahmu?! Aku masih muda, belum menikah apalagi merasakan malam pertama. Jadi jangan melakukan hal-hal gila yang bisa membunuhku!!"

"Hahaha!! Maaf, Kris. Habisnya Kakek terlalu bersemangat, karena keinginan kakek untuk memiliki seorang Cucu perempuan akhirnya menjadi kenyataan!! Dan lebih bagus lagi bila Jesslyn mau menikahi salah satu di antara kalian berdua," ujar Kakek Zhang diiringi candaan diakhir kalimatnya.

"Bagaimana jika denganku saja?!" sahut Kris menawarkan diri.

"Tidak mau!!" Jesslyn menyela cepat. "Kau bukanlah tipeku."

"Lalu tipemu yang seperti apa?" tanya Kris penasaran.

"Itu rahasia, kenapa kau kepo sekali?!" lalu pandangan Jesslyn bergulir pada Devan, dia sibuk dengan ponselnya, dan tak terlihat ada ketertarikan sama sekali dengan usulan Kakek Zhang. "Lalu bagaimana denganmu, Dokter?"

Devan mengangkat wajahnya dan menatap Jesslyn dengan dingin. "Aku tidak tertarik dengan hubungan semacam itu, dan aku tidak berniat untuk membuat komitmen dengan siapa pun!!" jawabnya dingin.

Jesslyn menyeringai. "Berani bertaruh? Bagaimana jika aku berhasil mematahkannya?! Sepertinya aku perlu mengajarimu untuk jatuh cinta, cemburu dan merindu!!" ucapnya dengan seringai yang sama.

"Kau yang akan kalah!!"

Jesslyn mengangkat bahunya. "Belum tentu, karena hati manusia bisa berubah!!"

Mendengar obrolan Jesslyn dan Devan. Kakek Zhang langsung menangkap sebuah maksud lain dari kata-kata itu.

Jika memang Jesslyn menyukai cucu bungsunya yang mirip kulkas dua pintu itu, maka dia akan menjadi orang pertama yang mendukungnya. Dan akan menjadi satu kesatuan yang sempurna jika kulkas dua pintu seperti Devan berjodoh dengan gadis bar-bar seperti Jesslyn.

"Jangan terlalu percaya diri!!"

"Kita buktikan saja!!"

Devan menutup matanya dan menghela nafas, dia tidak tau apa yang membuat gadis itu begitu yakin. Dan Devan tetap pada keyakinannya, jika dia tidak akan pernah jatuh cinta pada gadis seperti Jesslyn. "Aku selesai," Devan bangkit kursinya dan pergi begitu saja.

Nyonya Elina menyenggol lengan putrinya, membuat perhatian Jesslyn teralih padanya. Nyonya Elina terlihat mendelik tajam ke arah putrinya. Menurutnya sikap Jesslyn sungguh tidak pantas.

"Jangan menatapku seperti itu, Ma!! Jika aku tidak mengajaknya bertaruh, bisa-bisa Dokter Devan menjadi perjaka tua karena tidak laku-laku. Dan doakan saja putrimu ini akan memenangkan taruhan ini, supaya Mama dan Papa segera memiliki seorang Cucu yang sangat lucu!!"

"SETUJU!!" Kakek Zhang dan Tuan Jung berseru paling kencang.

Mereka berdua berada di pihak Jesslyn. Karena kebetulan Tuan Jung ingin segera memiliki dan menimang seorang cucu, sementara Kakek Zhang ingin memiliki cicit. Kris yang mendengar hal itu pun hanya bisa gigit jari. Dia yang menawarkan diri, tapi justru Devan yang dipilih. Nasib Jones memang benar-benar ngenes.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Jones...🤭😊

2023-05-01

0

Rini Musrini

Rini Musrini

kasihan kris kalah sebelum berperang .

2023-03-01

0

Yuni widiyarti

Yuni widiyarti

kasian kau krisss kalah sebelum berperang

2023-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!