Gadis Aneh!!

"Mama, aku tidak bisa masuk dengan penampilan seperti ini!! Aku, harus menghapus make up sialan ini dulu,dan juga mengganti pakaianku!!"

"Apa?!" kaget Nyonya Elina. "Untuk apa, bukannya kau sendiri yang tidak mau menghapus makeup Gothik-mu itu? Tapi kenapa sekarang malah berubah pikiran Jesslyn, tunggu. Kau mau kemana?!"

Nyonya Elina segera mengejar putrinya. Dia tidak tau apa yang terjadi, sampai-sampai Jesslyn mau menghapus makeup-nya dan mengganti pakaiannya. Padahal dia sendiri yang menolak mati-matian, meskipun ia sudah memintanya.

Gadis itu kalang kabut sendiri. Jesslyn mengacak-acak isi mobil ayahnya untuk mencari alat makeup-nya, karena seingatnya ia pernah meninggalkan alat makeup-nya disini Minggu lalu. Ketika dia meminjam mobil milik sang ayah, karena miliknya masuk bengkel.

"Dimana, dimana, dimana?! Ayolah, kenapa saat dibutuhkan kau malah tidak ada!!" gerutu Jesslyn dengan sedikit frustasi. Dia melempar keluar benda apa pun yang ada di dalam mobil, dan nyaris saja mengenai Ibunya berkali-kali yang baru saja tiba di sana."Sial!! Kenapa tidak ketemu juga sih?!"

"Sebenarnya apa yang kau cari?! Kenapa tiba-tiba kau mau menghapus makeup-mu, padahal Mama tadi sudah memintanya dan kau menolaknya!!" tanya Nyonya Elina penasaran.

Sontak Jesslyn menoleh pada Sang Ibu. "Itu salah, Mama!! Kenapa tidak memberitahuku jika dokter tampan itu juga tinggal di rumah Sahabat mendiang kakek, huh?! Tau begitu aku kan tidak akan dandan seperti ini!! Jika aku tidak menghapus makeup-ku, bisa-bisa dia mengira aku mati surii setelah patah hati!!"

Nyonya Elina mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?"

Jesslyn menghela napas panjang. Kembali Iya menatap sang ibu. "Iya, Mama. Dokter, tampan yang tadi siang aku temui. Setelah aku putus dengan bajiingan itu, putrimu yang cantik ini langsung pergi ke rumah sakit untuk reparasi hati. Aku menemui dokter spesialis hati, dan ternyata dia ada di rumah ini. Dan apa jadinya jika aku bertemu dengannya dalam wujud seperti ini?! Bisa-bisa aku dianggap sebagai pengabdi settan!!" ujar Jesslyn panjang lebar.

Alhasil sebuah jitakan mendarat mulus di kepala Jesslyn. Mendengar penjelasan putrinya, membuat Nyonya Elina gemas sendiri. "Aisshh, kenapa Mama malah menjitak kepalaku?! Sakit tau!!" gerutu gadis itu sambil mengusap kepalanya.

"Dasar gadis tidak jelas, mana ada Dokter yang bisa menyambung hati orang yang sedang putus cinta?! Kau aneh-aneh saja, sudah cepat hapus makeup-mu, tidak enak pada keluarga, Kakek Zhang,"

"Iya, iya. Ini juga sedang diusahakan supaya bisa cepat. Sebaiknya Mama duluan saja, aku nanti menyusul!!" Ucap Jesslyn dan kembali mencari alat makeup-nya.

Nyonya Elina menghela napas. Kemudian dia meninggalkan Jesslyn begitu saja. dan baru dua langkah tiba-tiba.. "AKU MENEMUKANNYA!!" Jesslyn berteriak dengan sangat keras, dan membuatnya terlonjak kaget. Nyaris saja ia terkena serangan jantung dadakan karena ulah putrinya sendiri.

"Jesslyn, kau sengaja ingin membuat Mama jantungan ya?!" teriak Nyonya Elina.

Jesslyn menoleh sambil tersenyum tiga jari kearah ibunya. "Hehehe, maaf." Ucapnya.

Lagi-lagi Nyonya Elina menghela napas. Menghadapi Jesslyn memang membutuhkan kesabaran yang super ekstra, tak jarang dia dibuat frustasi sendiri oleh tingkah dan kelakuannya. Dan hanya orang-orang tertentu saja yang kuat menghadapi Jesslyn.

.

.

Sementara itu, di dalam rumah kediaman Zhang. Tuan Jung merasa tidak enak pada Kakek dan kedua cucunya, karena istri dan putrinya yang belum juga masuk sampai detik ini. Dia tidak tau kemana mereka pergi, yang Tuan Jung tau hanya Jesslyn yang tiba-tiba berlari, kemudian istrinya mengejarnya.

"Paman, ada apa denganmu? Apa kau ambeiien?" ucap Kris melihat Tuan Jung yang sedari tadi terus bergerak-gerak dalam duduknya.

Ayah dua anak itu menggeleng. "Tidak, hanya saja Paman sedang cemas. Istri dan putri Paman belum kembali sampai sekarang," ucapnya. Dan beginilah kebiasaan Tuan Jung ketika panik dan cemas. Selalu tidak mau diam ketika duduk.

"Hahaha... Jangan terlalu dipikirkan, begitulah wanita jika hendak bertamu ke rumah orang lain. Memastikan dulu penampilannya, bagus tidak, sempurna tidak, pantas tidak jika dilihat orang lain. Mending Bibimu dulu juga begitu, Jadi tidak perlu dipikirkan, nah itu istrimu datang."

Tuan Jung menoleh dan mendapati Elina berjalan ke dalam. Dia pun segera meminta maaf pada Kakek Zhang dan kedua cucunya. Dia benar-benar merasa tidak enak pada mereka bertiga. "Sekali lagi kami minta maaf, Paman." ucapnya penuh sesal.

"Hahaha...!! Santai saja, Elina. Tidak perlu sepanik itu. Paman, bisa mengerti kok. Oya, ayo dicicipi tehnya, ini langsung aku datangkan dari China." Ucap Kakek Zhang.

Devan memutar matanya dengan jengah. Obrolan tidak penting itu membuatnya muak, jika bukan karena kakeknya yang terlalu memaksa, dia lebih memilih berada di rumah sakit daripada harus mengikuti jamuan makan malam seperti ini, yang menurutnya tidak penting sama sekali.

Dia menjadi sangat penasaran, memangnya Seperti apa putri dari pasangan paruh baya di depannya ini. Dia hanya melihat sekilas, gadis itu memakai gaun hitam dan tak terlihat seperti apa parasnya.

Disaat Kakek dan Kakak kembarnya sibuk berbincang dengan pasangan Jung tersebut. Devan lebih memilih berkutat dengan ponselnya, dia memeriksa beberapa laporan yang masuk. Meskipun usianya terbilang masih muda, tetapi kemampuan Devan di bidang medis tidak bisa diragukan lagi.

Dan orang yang mereka bahas akhirnya pun datang. Devan sedikit terkejut setelah gadis itu datang, dia adalah orang yang sama yang sudah membuatnya kesal siang tadi. Ya, dia adalah gadis yang meminta agar ia menyambung hatinya yang patah akibat putus cinta.

"Maaf, saya terlambat." Ucap seorang gadis dan menginterupsi obrolan mereka, nada bicaranya sopan dan sikapnya begitu anggun. Sangat berbeda dengan sikapnya sehari-hari yang terlewat bar-bar dan sedikit brutal. Kemudian dia membungkuk pada Kakek Zhang. "Halo, Kakek. Senang bertemu denganmu."

Gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jesslyn. Dia masih memakai gaun yang sama, tetapi dengan makeup yang begitu natural. Jesslyn menghapus makeup sebelumnya dan merubahnya dengan yang lebih pantas.

Dan sementara itu. Nyonya Elina dan Tuan Jung sontak saling bertukar pandang. Dalam hatinya mereka sama-sama berkata. 'Apakah gadis ini salah makan obat tadi pagi?!' pasalnya mereka berdua belum pernah melihat sikap Jesslyn yang seperti ini. Sopan dan lemah lembut.

"Hahaha...!! Kau adalah gadis yang sangat manis, Jesslyn. Kakek menyukaimu, ayo duduk dan minum teh dulu. Setelah ini kita makan malam sama-sama." Ucap Kakek Zhang.

Lalu pandangan Jesslyn bergulir pada Devan yang hanya menatapnya datar. "Halo, Dokter. Kita bertemu lagi," ucap Jesslyn namun tak dihiraukan oleh Devan. Dia hanya menatap sekilas padanya, dan kembali fokus pada ponselnya.

Lalu Kakek Zhang menatap keduanya bergantian. Dia tersenyum lebar. "Kalian sudah saling mengenal ya? Baguslah, jadi Kakek tidak perlu memperkenalkan kalian lagi." Ucapnya.

"Aku tidak mengenalnya!!" Devan menyela cepat. Lalu pandangannya bergulir pada Jesslyn dan menatanya dengan pandangan dingin. "Dia adalah gadis aneh yang tiba-tiba datang padaku setelah patah hati, dan meminta supaya aku menyambung kembali hatinya!!" jelas Devan.

"Bukanlah sudah benar jika aku datang padamu?! Kau adalah dokter spesialis hati, dan Aku datang padamu setelah patah hati. Bukankah tugasmu adalah memperbaiki hati yang sakit, bukankah sudah betul jika aku datang padamu, Dokter Devan?!"

"Kau salah tempat!! Bukan padaku seharusnya kau datang, Nona. Tapi ke psiikolog, karena hanya dia yang bisa menyembuhkan hatimu, bukan aku!!"

.

.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***