Aneh Dan Menggelikan

"Ya Tuhan, Jesslyn!! Apa-apaan kau ini?!"

Elina tak bisa menahan keterkejutannya, saat melihat Jesslyn datang dengan penampilan yang sangat-sangat luar biasa menggelikan.

Dia berdandan ala Gothik, dengan balutan gaun hitam panjang seperti orang yang hendak menghadiri acara pemakaman. Padahal malam ini mereka pergi untuk makan malam. Bukan menghadiri acara pemakaman.

Jesslyn menatap ibunya dengan bingung."Kenapa Mama berteriak, memangnya ada yang salah ya dengan penampilanku?!" ucap Gadis itu tanpa dosa.

"Dasar gadis ini!! Sahabat mendiang Kakekmu dan keluarganya, bisa-bisa mengira jika Mama dan Papa memiliki Putri yang baru saja bangkit dari allam kubbur. Lihat saja Penampilanmu ini, Jess. Yang akan kita hadiri bukanlah acara hallowe*n , tetapi jamuan makan malam. Pergi ke kamarmu sekarang juga, hapus make up-mu dan ganti gaunmu!!"

Jesslyn menggeleng. "Tidak mau!! Kenapa aku harus merubah penampilanku? Padahal ini sudah oke!! Lihat saja penampilanku, sangat modern bukan. Dan dandanan seperti ini sedang trend loh," ujarnya menuturkan.

"Trend bagaimana, jelas-jelas dandanamu seperti Dewi kematiian!!"

"Dewi Kematiian yang cantik jelita," Jesslyn tak mau kalah.

"Sudah, sudah. Kenapa kalian berdua malah berdebat? Kita sudah hampir terlambat!! Hanya penampilan saja, tidak perlu diperdebatkan lagi. Yang penting penampilannya sopan dan tidak urakan. Ayo kita berangkat," ujar Tuan Jung menengahi perdebatan antara istri dan putrinya.

Jesslyn tersenyum lebar. "Nah, Papa saja mendukungku. Jadi kenapa Mama malah mempermasalahkannya?! Sudah ayo berangkat, kita bisa terlambat." gadis itu mendahului ibu dan ayahnya, kemudian duduk di jok belakang.

Nyonya Elina hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya. Sepertinya dia memang harus mengalah, berdebat dengan Jesslyn memang tidak ada gunanya. Sedangkan Jesslyn melebarkan senyum penuh kemenangannya.

Jesslyn sengaja berpenampilan aneh untuk berjaga-jaga. Karena bisa saja makan malam kali ini adalah sebuah konspirasi dari kedua orang tuanya, apalagi dia mendengar jika keluarga Zhang memiliki dua Tuan Muda yang sama-sama masih lajang. Bisa saja mereka berniat menjodohkan dirinya dengan salah satu dari kedua Tuan Muda tersebut.

.

.

Dan sementara itu, di kediaman Zhang. Seorang pria yang telah beruban terlihat mondar-mandir di depan pintu, sambil sesekali menatap keluar. Masih belum ada tanda-tanda kepulangan cucu bungsunya. Padahal dia sudah berpesan pada Devan, supaya dia tidak datang terlambat. Tapi ini sudah terlambat lebih dari 10 menit.

Dan tingkat pria tua itu, mengganggu seseorang yang sedang asik menonton Video laknat di ponselnya. "Kakek!! Sampai kapan kau akan terus mondar-mandir seperti setrikaan?! Hentikan aksi konyolmu itu, kau membuatku pusing!!" ujar orang itu melayangkan protesnya.

"Diamlah kau, Kris!! Apa kau tidak tahu jika Kakek sedang panik. Ini sudah hampir jam tujuh, tapi Devan belum juga pulang. Sedangkan sebentar lagi keluarga Jung tiba."

"Lalu kenapa tidak Kakek hubungi saja, dan tanyakan dimana dia sekarang, gampang kan!!"

"Gampang gundulmu!! Jika memang bisa dihubungi, sudah Kakek hubungi dari tadi!! Tapi ponselnya tidak aktif, jadi bagaimana Kakek bisa menghubunginya?! Aiss, bocah ini benar-benar membuat Kakek frustasi!!" Ujar Kakek Zhang. Dan ini bukan pertama kalinya, Devan membuatnya panik.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Dan sekarang kakek Zhang bisa menghela nafas lega. Namun dia terkejut bukan main begitu Devan keluar dari mobilnya, ada perban yang membebat keningnya dengan bercak darah tepat diatas alis kirinya. Juga ada luka lain di tulang pipinya.

Buru-buru kakek Zhang menghampiri cucu bungsunya tersebut. "Omo!! Devan, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa sampai terluka seperti ini?" tanya Kakek Zhang penasaran.

"Terjadi insiden tadi. Aku masuk dulu," Devan melewati kakeknya begitu saja.

Kakek Zhang menghela nafas panjang. Pria tua itu sungguh tidak tahu, saat hamil dulu, menantunya ngidam apa sampai-sampai dia melahirkan sepasang anak kembar namun dengan sifat yang bertolak belakang. Dan jika diibaratkan, mereka seperti siang dan malam. Musim panas dan musim dingin. Api dan salju, benar-benar sifat yang bersebrangan.

Kris memiliki sifat yang ceria, konyol dan hangat. Sedangkan adiknya dingin, tenang namun tertutup. Dan tak jarang Kakek Zhang sampai terkena mental ketika menghadapi cucu bungsunya tersebut.

.

.

Devan menanggalkan semua kain yang melekat di t*buhnya, kemudian masuk ke kamar mandi. Sekujur tubuhnya terasa lengket oleh keringat. Belum lagi aroma besi berkarat yang berasal dari noda dar"h di pakaiannya, juga dari beberapa luka yang dia alami saat terjadi kecelak*an tadi.

Saat dalam perjalanan pulang, Devan mengalami kecellakaan tunggal ketika dia berusaha menghindari seorang Nenek yang hendak menyebrang. Akibatnya, mobil Devan menabrak pohon, supaya tidak terjadi kecelakaan yang lebih fatal, Devan banting stir ke arah kanan hingga dia mengalami kecellakaan tunggal. Devan terlluka diatas alis dan tulang pipinya.

"Sttt," rintih kesakitan terdengar pelan keluar dari sela-sela bibirnya, saat dinginnya air mulai mengguyur badannya.

Lukanya terasa perih, ketika air merembes ke dalam perban yang menutup luka-lukanya. Kemudian Devan membuka lilitan perban yang membebat keningnya, dan menjatuhkannya begitu saja. Luka itu sedikit menyiksanya, memang tidak terlalu parah, tapi tetap saja perih ketika tersiram air.

Sepuluh menit kemudian, Devan keluar dari kamar mandi dan pergi ke walk on closed. Dia mengambil sebuah kemeja hitam lengan panjang dan celana abu-abu gelap yang senada dengan warna Vest V-neck-nya.

Dan setelah berpakaian lengkap serta membebat luka-lukanya dengan perban yang baru, Devan bergegas keluar karena sebentar lagi tamu kakeknya akan segara datang.

.

.

Sebuah sedan hitam dan mewah berhenti di halaman luas kediaman Zhang. Satu persatu penumpangnya keluar, dua perempuan dan satu laki-laki. Mereka adalah satu keluarga, yang tak lain dan tak bukan Jesslyn dan orang tuanya.

Nyonya Elina menatap putrinya untuk kesekian kaliannya, dan menghela napas panjang. Dia tidak tahu bagaimana keluarga Zhang akan berkomentar nantinya, saat melihat penampilan Jesslyn yang benar-benar sangat mengerikan ini.

"Wow, ternyata sahabat mendiang kakek kaya juga ya. Lihat saja rumahnya yang sangat besar, bagus dan mewah." Ucap Jesslyn menunjukkan kekagumannya.

Tempat tinggalnya memang besar, tetapi rumah keluarga Zhang jauh lebih besar. Tuan Jung segera mengajak Jesslyn dan Nyonya Elina untuk masuk ke dalam. Karena kedatangan mereka sudah ditunggu oleh kakak Zhang sedari tapi...

Jesslyn tiba-tiba menghentikan langkahnya, saat melihat wajah seseorang yang begitu familiar ada di antara para tuan rumah. Hingga dia berpikir, jika dia adalah salah satu Tuan Muda di rumah ini.

"Ya Tuhan, bukankah itu adalah dokter tampan yang aku temui siang tadi. Huwaa...!! Bisa kacau jika dia melihatku berpenampilan mengerikan seperti ini!!" Jerit Jesslyn membatin.

Nyonya Elina kebingungan melihat putrinya yang tiba-tiba berhenti dan tidak jadi masuk ke dalam. "Jess, ada apa? Ayo cepat masuk, mereka sudah menunggu kita."

Jesslyn menggeleng. "Mama, aku tidak bisa masuk dengan penampilan seperti ini!! Aku, harus menghapus make up sialan ini dulu,dan juga mengganti pakaianku!!"

"Apa?!"

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nurainun Harahap

Nurainun Harahap

hahahaha jesslynnn klabakn kan

2023-08-25

0

abdan syakura

abdan syakura

That's ur style, Jess...
Take it easy.......
🤭😂😂😂💪

2023-03-22

0

Sumawita

Sumawita

Bikin ngakak sendiri thor,, lanjut

2023-02-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!