KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
"hanya?"Lucas tersenyum tipis dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Arifin
"hanya kamu bilang ha? "pekiknya melangkah mendekati Arifin.
Sreeekkk
"arrrggggh." Teriak Arifin disaat Lucas memotong paksa lidah Arifin.
"hiks...hiks..."tangis Arifin dan sekeluarga
"apa kamu pikir Menghilangkan nyawa seorang petinggi Cyberaya, kamu cuman bilang Hanya." pekik Lucas didepan telinga Arifin.
Dan seketika arifin langsung menatap tajam kearah putrinya ,dia sekarang baru mengerti penyebab kematian arnon
"Tenry,mamah tidak pernah mengajarkanmu jadi seorang pembunuh hiks...hiks"
"lihat,akibat ulah kamu kita semua jadi seperti ini," bentak Neni pada Tenry.
"Cukup,bawa wanita tua ini kerjakan apa yang tadi saya perintahkan "bentak Lucas pada semua anak buahnya.
"baik bos."jawab anak buah serentak.
"tidak...tidak...jangan Lucas,aku mohon"teriak Tenry melihat mamahnya di bawa paksa seperti itu.
"tolong tuan ambil saja aku tapi jangan mamaku"ucap Nayra
Chapter 7
Mendengar suara Nayra yang berteriak itu, Lucas langsung menatapnya lagi dengan tajam.
"Bawa juga wanita ini, dan tempatkan dia di Rumah Bordir, jual dia dengan harga yang seperti biasa." Perintahnya pada anak buah yang masih tersisa.
"Tidakk,,ku mohon jangan,, Lucas bawa saja aku," teriak Tenry lagi melihat kakaknya Nayra yang diam saja di bawa seperti itu oleh anak buah Lucas.
Sedangkan Tenry yang ingin menyusul langkah kakaknya itu, langsung di tarik dan di tahan oleh Lucas.
"Lepasin aku dasar dajjal, kamu tidak pantas di sebut manusia, bahkan binatangpun tidak sehina dirimu," teriaknya tepat di depan wajah Lucas.
Plaaakkkk,,plaaakkkk, dua tamparan yang sangat keras di layangkan Lucas kepada Tenry yang dengan begitu beraninya dia berteriak dan berbicara kasar seperti itu.
"Sudah berani kamu ya, hebat kamu." Ucap Lucas dengan sinis menunjuk ke arah Tenry yang tertunduk menahan sakit yang hebat di pipinya yang sepertinya sudah sangat bengkak itu.
Dan belum sempat Tenry menjawab, dengan cepat Lucas langsung menjambak keras rambut Tenry hingga kepalanya nyaris terputar ke belakang.
"Di sini aku adalah Tuanya, akulah yang menentukan nasib kamu dan keluargamu, jadi jangan pernah kamu membantah apa lagi berteriak tepat di wajahku, apa kamu paham ha?" Bentaknya lagi semakin menarik rambut Tenry dengan menambah kekuatanya.
"Hisskk,,hisskk,sakit Lucas ampuni aku, apa mau mu sebenarnya." Tangisnya lagi, karna ini benar-benar sakit hingga dia merasakan rambutnya sudah mau tercabut dari kepalanya itu.
Lucas langsung meminta sebuah dokumen dari anak buahnya. Dan meletakannya di atas meja.
"Nah, tanda tangan itu," perintahnya yang langung menghempaskan kepala Tenry begitu saja.
Tenry yang sudah di lepaskan itu segera merangka mendekati meja dan melihat surat apa yang harus dia tanda tangani.
Mata Tenry membulat sempurna ketika melihat isi surat itu, "apa ini? Tidak mungkin aku mau menikah denganya, dia bahkan sudah membantai habis keluargaku, hisskk,,hisskk, aku gak mau." batinya menolak dan menangis sambil memegangi kertas putih itu.
Lucas yang melihat Tenry tak kunjung menanda tangani surat pernikahaan itu, melangkah dan mendudukan tubuhnya di sofa di depan Tenry.
"Aku tidak memintamu untuk berpikir dan mengutarakan pendapatmu, aku hanya minta kamu tanda tangan bukan untuk menanyakan apa kamu bersedia atau tidak." seru Lucas yang masih melihat Tenry tak kunjung juga menandatanganinya.
Tenry tertegun menelan salivanyanya kasar mendengar itu. Dan dengan perlahan dia akhirnya mulai menandatanginnya, dan yang artinya dia resmi menjadi istri dari pembunuh keluarganya sendiri. "Ya Tuhan, sekarang aku harus bagaimana, aku takut." gumam batinya yang semakin menahan rasa takut dan gemetar menghadapi jelmaan iblis di hadapanya ini.
Lucas tersenyum puas melihat Tenry yang sudah menandatangni surat nikah itu.
"Bagus, ternyata kamu takut juga ya pada kematian." lirihnya sambil mengambil dan mengecek tanda tangan tadi.
Dan di saat dia sudah selesai, Lucas langsung memberikan surat itu pada Kevin asistenya untuk di simpan dengan aman.
Setelah itu Lucas berdiri dan langsung melangkah mendekat ke arah Tenry. "Mulai sekarang kamu adalah istriku, jangan pernah membantah atau pun melanggar larangan ku, jika tidak, maka tubumu ini akan hilang satu persatu. Ingat itu." Ancamnya pada Tenry yang saat ini sedang berada di bawah kakinya.
Tenry langsung menganggukan kepalanya paham.
Setelah semuanya telah selesai, kini Tenry dibawa paksa oleh Lucas masuk kedalam Rumahnya.
Namun disaat mereka baru sampai didepan pintu, Lucas langsung menghentikan langkahnya dan menampilkan senyuman iblisnya." Apakah segalanya telah kalian siapkan ?" Tanyanya pada pelayan rumahnya.
"Sudah Tuan." Jawab mereka sambil menundukan kepalanya takut.
"Bagus. Jika begitu buka pintu ini sekarang!" Perintahnya tegas yang langsung dijalankan oleh pelayan-pelayan rumahnya.
Dan betapa terkejutnya Tenry disaat pintu itu terbuka, dia melihat hal yang tidak lazim,
"Kamu harus berjalan diatas itu hingga masuk kedalam kamar." Titah Lucas dengan tegas.
"Enggak, itu tidak mungkin. Aku gak mau." Tangisnya lagi-lagi pecah karna ketakutan.
Bagaimana tidak, jika biasanya dia selalu disuguhkan untuk berjalan diatas Red Karpet, kali ini dia dipaksa berjalan diatas bara api yang membara menampikan apinya yang siap membakar kaki mulusnya.
"Apa aku memberikan pilihan padamu?" Tanya Lucas dengan santai.
"Tidak, Lucas aku mohon jangan lakukan ini kepadaku!" Tangisnya menjerit ketakutakan yang sangat dalam,
Namun tanpa memperdulikan ketakutan itu, Lucas langsung menarik paksa tubuh Tenry untuk segera sigap berdiri di atas bara api itu.
"Aaaaarrrghhhh Panass. Sakitt tolong aku hikss..hikss aku tidak mampu Lucas tolong, aaaarrrggghhh Panas,. Panass sakitt." Jeritanya tidak karuan merasakan panas, perih dan sakit ditelapak kakinya yang menyentuh bara api yang menyala itu.
Seprti biasa Semakin Lucas mendengar suara Jeritan dan tangisan, itu akan semakin membuatnya ingin bermain dengan kemerduaan suara itu." Jika kamu tidak ingin merasakan sakit lagi, maka cepatlah berjalan dan keluar dari bara api ini! Tapi jika kamu tidak mau, maka berdiri saja disitu!" Balasnya santai tanpa dosa.
"Aaarrrgghhh Tuhan kuatkanlah aku." Doanya menanhan sakit dan berusaha melangkahkan kakinya diatas bara api yang benar-benar menyakitkanya saat ini.
Bahkan terlihat kakinya bukanlah lagi bewarna putih ataupun kemerahan, melainkan bewarna merah sama seperti warna api yang menyala.
To Be Continue. *
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ******🙏🏻🙏🏻**** dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰*** jangan Sinder.***
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal ****😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya********😘😘*** ****
*****Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ******😭😭😭*
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Lyana Gunawan
aku suka biarpun agak ngerti tapi keren💪👍
2023-03-03
0