HAPPY READING
“Apakah kamu masih tidak ingin angkat bicara sekarang? katakan padaku mengapa kamu tidur dengan istriku?!” Anos menggeram memperlihatkan semua kemarahannya.
Tetapi Ray malah meresponnya dengan tertawa kecil. “Sebenanrya Saya benar - benar tidak memiliki alasan yang cukup jelas, kenapa aku melakukkan itu.”
“Tapi bukankah jawabannya hanya cukup simple, yaitu sebuah keinginan yang membara.” Jawab Ray, dengan tersenyum, menampilkan seringainya, ketika wajah Anos terlihat tidak percaya menantapnya.
“Hahahah kamu benar, aku memang salah karena menananyakan alasannya, karena sebenarnya jawabannya sudah cukup jelas, kamu ingin merusak pernikahaanku, kamu selalu ada untuk merusak segalanya!” Anos menggertakan giginya dan rahangnya.
“Termasuk merusak kesempatanku untuk bergabung dengan Consiglio dei ministri dan beberapa hal tak termaafkan lainnya sekarang -“ tambahnya lagi, penuh dengan emosi.
“Ha! Kamu benar - benar sangat pintar dalam berperan sebagai tukang playing victim ya,” Ray lebih dulu memotong kalimat pria di depannya itu.
“Aku tidak playing victim! Karena aku adalah Korban yang sebenarnya! Kamu sudah tidur dengan istriku dan sekarang kamu tidak terlihat merasa bersalah sama sekali? Kamu adalah pria breng sek yang licik dan ini dia -“
"Ini semua akan terus terjadi Bro, kita ada di dunia lain, dan ini semua termasuk dalam permainan kotor, Anos! Dan menurutku semua bisa saja terjadi. Sahut Ray, memperlihatkan sifatnya yang begitu sombong.
“Jangan lupa kalau kamu juga sudah merugikan aku dalam banyak hal, jadi kita seimbang sekarang, dan kamu harus terima jika takdir kita itu memang harus saling menjatuhkan.” Tambahnya lagi. Mengingatkan Anos jika semua ini memanglah sebuah takdir buruk yang akan selalu menimpah mereka.
Anos langsung menghela nafasnya dengan kasar, Ray tentu saja tidak akan pernah mau mengakui kesalahannya, apa lagi meminta maaf.
Tidak seperti yang dia harapkan, tetapi, kalaupun Ray mau meminta maaf, dia juga tidak akan pernah memaafkan Ray karena sudah berani merusak pernikahannya. Mau terima atau tidak, dia akan membuat pria itu membayar dosa - dosanya dan mereka tidak akan bisa meninggalkan tempat ini sampai dia bisa memastikannya sendiri.
“Oh ya, tentang penawaran Consiglio dei ministri Dua tahun lalu.” Ray kembali tersenyum meningat kejadian yang sebenarnya nyaris dia lupakan.
“Kenapa kamu tidak melupakan saja tentang hal itu? Sudah dua tahu berlalu kenapa kamu tidak mencoba saja untuk mengabaikannya?” Tanyanya, merasa Anos sangatlah dramatis.
“Kenapa kamu tidur dengan Shasha istriku?” Tanyanya, mengabaikan topik yang sedang di bahas oleh Ray.
Ray kembali terkekeh, dia menikmati semua ini, kemarahan Anos membuatnya sangat - sangat bahagia. “Shasha yang datang kepadaku, dia meminta sebuah kenikmatan, maka aku memberikannya.” Jawabnya dengan santai.
“Di mana pertama kali kalian bertemu? Tanyanya lagi.
“Hemmm, sepertinya di saat acara penggalangan dana Rocco. kami bertemu, bertukar cerita sekedar berbasa-basi, aku tahu dia tidak perduki dengan perseteruan kita.”
“Hemmm, kalau tidak salah pertarungan yang sangat melelahkan, begitulah dia menyebutnya, kami mulai berbicara, layaknya teman baik, dan apakah kamu tahu? Shasha adalah wanita yang Sangat cerdas. Sepertinya aku benar - benar sangat tertarik dengannya, dan setelah kami mengobrol, kami -“
“Kenapa kamu menghentikan kalimatmu?!” Anos kembali menanyakan apa yang akan di katakan oleh Ray sampai dia menghentikan kalimatnya seperti itu.
Ray tersenyum dengan tatapannya yang mengejek, “apakah kamu ingin mendengar detail kotornya? Itu akan menjadikan aku seorang pria yang jahat.” Ray menjawab dengan sedikit menjilat bibirnya, dengan penuh semangat, menunggu izin dari Anos untuk melanjutkan ceritanya yang sangat menggairahkan.
Dan tentu saja Anos tidak tinggal diam, dia merasa sangat marah tetapi berusaha untuk menekan emosinya, dan dia mulai menggerakan jamarinya dan memasukannya ke dalam saku jaketnya hingga jari-jarinya memegang pisau lipat yang ada di dalamnya.
“Lanjutkan! Aku ingin mendengar detailnya!” Tegasnya memerintah Ray untuk melanjutkan kata - katanya.
“Terlepas dari caranya berbicara, entah mengapa aku merasakan sesuatu yang lain.” Ray melanjutkan ceritanya.
“Kamu tahu apa yang aku rasakan? Ketegangan sek sual. ya, aku sangat merasakannya pada saat itu. aliran darah dan panas di sekitar kukubirdku, memerah, ya! Begitulah perasaan yang menggambarkan seorang pasangan.”
“Kenapa kamu melakukkanya? Padahal kamu juga sudah memiliki istri!” Anos lebih dulu menyelah sambil terus menahan dirinya.
“Santai! Tidak perlu emosi! Tadi kamulah yang menyuruhku menjelaskannya dengan detail. Dan tentu saja aku tidak akan menghilangkan bagian - bagian adegan yang sangat seru.” Sahutnya dengan tertawa.
“Asal tahu saja, aku mencintai Iris, Lagipula dia adalah ibu dari anak-anakku.”
Tangan Anos langsung menegang di sekitar gagang pisau lipat itu, “Aku memperhatikan Shasha di saat penggalangan dana.” Lanjutnya lagi.
“Dia yang menginginkanku, Dia mendekatiku dengan motif dalam pikirannya. Aku tidak buta terhadap hal-hal ini, aku melihat bagaimana cara dia menatap ke arahku dan tentu saja aku tidak bisa membiarkan Kesempatan itu berlalu begitu saja. jika bukan karena orang-orang yang menghadiri acara tersebut, aku pasti sudah melakukkannya di sekitaran meja,” Jelasnya dan tentu saja dengan tatapannya yang mengejek ke arah Anos.
“Itu sudah cukup, Ray! aku tidak mendengar lagi.” Anos menghentikan kalimat pria ini.
“Oh tidak! Tapi ini baru akan sampai pada klimaksnya, kami bertukar nomor, aku dan istrimu bertukar nomor dan kami bertemu satu sama lain dan kami bercinta den -“
"Aku bilang berhenti!" Anos menggeram saat tangannya semakin mengencang di sekitar gagang pisau, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
"Oke, oke. kami melakukan itu hanya dua kali.” Lanjutnya lagi, benar - benar kepala batu.
“Hemmm, bagaimana kamu mengetahui tentang?????? Hemm mungkin bisa di bilang urusan terlarang kami?” Rau bertanya, berpura-pura penasaran.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments