KATA ATAU TYPO DI CERITA NOVEL INI MOHON MAAF BILA MASIH ADA SALAH!!
SELAMAT MEMBACA READER'S!!
AKU BUAT NOVEL INI LANGSUNG TANPA STEP BY STEP ATAU SCENARIO. KALIAN PASTI TAHU KAN KALAU AUTHOR PRINCE AURORA KALAU MENULIS NOVEL LANGSUNG TULIS.
SO, KALAU ADA IDE LANGSUNG KOMEN SAJA YA!
LET'S READER'S!!
......................
Morning,
"Pagi Nath..!!"
Nathalie menoleh dan menjawab sapa dari teman satu kantornya.
"Pagi juga Gamal."Balas Nathalie tersenyum ramah.
"Bagaimana weekend kamu? Bisa tidur puas kan sehabis kerja deadline?" Tanya laki-laki itu duduk di sebelah Nathalie.
Keduanya sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini. Jadi tidak heran kalau mereka begitu akrab. Nathalie menghela nafas mengingat kelakuan sahabatnya, Shaile kemarin di kost-an yang di tempati.
Huh!
"Bagaimana mau tidur Mal, tuh Shaile buat aku pusing tujuh keliling melulu." Tukas Nathalie dengan wajah sedih.
"Memang Shaile kenapa..?"
"Putus sama si jeki dia, baru tiga bulan pacaran putus. Sudah menyebalkan, apalagi kalau sudah 1 tahun pacaran lalu putus, apes dah hidup tentram ku ini,"
"Hihihi ya bagaimana? Namanya juga cinta," bela Gamal tertawa pelan.
"Ishh kamu tidak tahu saja sih, patah hatinya dia itu sampai buat rusuh sama Ibu Jeny dan Kak Reza, untung Ibu Jeny aku baik "
Memang begini Nathalie kepada Gamal yang sudah lama bekerja dengannya selama dua tahun ini. Kedekatan mereka berdua sempat di isukan pacaran. Namun dengan tegas Nathalie membantahnya. Pun demikian dengan Gamal sebenarnya juga sudah mempunyai tambatan hati sendiri. Nathalie tidak ingin tahu siapa itu. Yang jelas masalah ini adalah privasi Gamal sendiri.
Nathalie sendiri sebenarnya tidak ingin mengenal laki-laki terlebih dahulu, kesedihan tentang masa lalunya masih sering menghantui pikirannya.
***
Waktu berlalu begitu cepat.Tepat pukul 12:00 siang para karyawan bergegas membereskan peralatan kerjanya dan berjalan menuju kantin kantor untuk mengisi perut. Sekedar mengisi tenaga untuk melanjutkan pekerjaan selanjutnya.
Tapi tidak untuk Nathalie, di jam makan siang ia harus berhadapan dengan bos besar. Entah apa salahnya, gadis itu tidak tahu.
Tubuhnya bergetar takut. Ini pertama kalinya ia di panggil ke ruang direktur yang jarang karyawan biasa menginjakkan kaki disini, selain ada hal penting.
"Apa salah aku ya? Kok aku merasa tidak enak sih?" Batin Nathalie menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terus menormalkan doa semoga tidak ada sesuatu yang buruk.
***
Satu jam sebelumnya.
"Nath, nanti jam makan siang kamu di suruh ke ruang direktur katanya," ucap Kania teman satu ruangan dengannya.
Nathalie mengernyit heran. "Aku?"
"Iya Nath, tadi Ansel—sekretaris bos itu bilang ke aku."
"Ada apa ya Kan? Kok mendadak begini? Aku ada kesalahan apa ya?" Tanya Nathalie bingung dan yang di tanya pun sama saja tidak tahu menahu.
"Jangan takut, Nath. Siapa tahu bos mau menaikan jabatan kamu." Gamal menyahut ucapan Nathalie supaya tidak takut.
"Ish aneh banget sih kamu ini, ya tidak mungkin lah, tidak jelas amat sih!" Kesalnya.
Dan hanya di balas cengiran oleh Gamal dan Kania.
Tiba di depan pintu, Nathalie menghirup pasokan udara yang banyak untuk menetralkan detak jantung ketakutannya. Perlahan ia mengetuk pintu.
"Permisi Tuan.."
"Masuk Nathalie..!"
Nathalie membuka pintu perlahan.Tatapannya tertuju pada seorang paruh baya yang duduk di sana dan masih fokus dengan kertas di depannya. Entah apa itu Nathalie tidak tahu dan tidak mau tahu. Yang ingin ia tanyakan kenapa bisa karyawan sepertinya berhadapan dengan orang yang paling penting di kantor tempatnya bekerja.
"Maaf Tuan. Tuan memanggil saya kesini ada apa ya Tuan? Apa saya buat salah?"
Saking takutnya di pecat, Nathalie mengatakan spa yang menjadi gundah di hatinya. Tatapannya bertubrukan dengan mata elang bosnya itu.
Nyalinya menciut.
"Siapa bilang saya kesini mau pecat kamu. Kamu ini aneh sekali Nathalie, ...hehe"
Entah mengapa bosnya tertawa lirih seperti itu. Kalau tidak dipecat kenapa Nathalie di panggil, gadis itu menghela nafas lega.
"Saya minta kamu kesini karena saya mau minta tolong sama kamu." Ucap Tuan Darius Sturridge.
"Oh...minta tolong kenapa ya Tuan?"
"Nanti jam dua siang putra saya akan tiba di bandara. Penerbangan dari London ke Indonesia, kamu bisa kan menjemput anak saya?
Karyawan saya bilang kamu pandai berkomunikasi dengan lancar saya harap kamu bisa membantunya untuk bersosialisasi dengan mudah di kantor ini karna sebentar lagi ia juga akan menggantikan saya di sini" Penjelasan Tuan Darius begitu jelas dan bisa tertangkap di pikiran Nathalie.
"Baik Tuan, nanti saya minta sopir untuk menjemput putra Tuan. Oh iya, siapa namanya Tuan siapa lebih jelas?"
"Kai, Kaisar Claude Sturridge."
Deg!
......................
...Jangan lupa dukungannya, reader's!!...
...Like...
...Favorit...
...Komentar...
...Vote...
...Hadiah...
...Rating 4,7...
...Follow Author...
...Gaskeun lah!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments