KATA ATAU TYPO DI CERITA NOVEL INI MOHON MAAF BILA MASIH ADA SALAH!!
SELAMAT MEMBACA READER'S!!
AKU BUAT NOVEL INI LANGSUNG TANPA STEP BY STEP ATAU SCENARIO. KALIAN PASTI TAHU KAN KALAU AUTHOR PRINCE AURORA KALAU MENULIS NOVEL LANGSUNG TULIS.
SO, KALAU ADA IDE LANGSUNG KOMEN SAJA YA!
LET'S READER'S!!
......................
...Saeroun sesang muni yeollyeoitjyo...
...Geudae ane inneyo...
...Hangeoreum neomeo nuni busige...
...Pyeolchyeojin sesangi nal bangijyo...
...Geudae gyeote dagaga angigo sipeoyo...
...Meomulgo sipjyo geudaeraneun sesange...
...I owe you...
...I miss you...
...I need you...
...I love you...
...Yeongwontorok geudae pume...
...Haruharuga saeropge dagawa...
...Nae mam seollege hajyo...
...Kkume geurideon geudae isseuni...
...Duryeoun tteollimdo utge hajyo...
...Geudae gyeote dagaga angigo sipeoyo...
...Meomulgo sipjyo geudaeraneun sesange...
Suara cempreng menggelegar berhasil mengusik pagi Nathalie hari ini, siapa lagi jika bukan milik sahabat se-surganya plus teman tidur kamar kost dia berada, Shaile Geovani.
"Hei, Shaile!! Kamu pelankan suaramu itu!!" Tegur Nathalie jengkel dengan kelakuan sahabatnya itu.
Damn!
Betul kan? Bukannya menuruti Nathalie, gadis itu malah semakin keras menirukan musik yang dirinya putar di handphonenya.
"Kamu tidak tahu sih Nath, aku benar-benar kesal sekali hari ini."
Hah!
Nathalie terpaksa harus menahan telinga yang semakin sakit ini. Bukannya apa, Nathalie dapat merasakan apa yang dialami Shaile saat ini.
Sebagai sahabat se-surganya yang telah tiga tahun hidup satu sama lain, hingga Nathalie dan Shaile pernah di juluki 'twins sweet' karena seringkali mereka jalan berdua kemana-mana dan itu terlihat manis.
Ups!
Shaile baru saja merasakan apa itu yang namanya patah hati.
Yaps!
Patah hati yang diakibatkan oleh pihak kaum Adam, tepatnya yang baru 99 hari Shaile pacari.
Gila!
Dari curhatan sahabatnya itu semalam, Nathalie tahu jika pacarnya, ups mantan pacarnya Shaile bernama Bara itu memutuskan secara sepihak. Hal ini menurut hasil riset pemikiran Shaile Geovani menyatakan bahwa sang kekasih mempunyai wanita lain.
Sungguh miris.
"Iya.Tapi tidak seperti ini juga Shaile." Ku pertegas kali ini supaya Shaile dapat mengerti.
"Kamu tidak takut di datangi ibu kost? Jika suara kamu ini sungguh menganggu seluruh semesta kost-an!!"
Shaile yang sedang berada di dapur tentu tak mengindahkan teguran dari Nathalie, sang sahabat. Akan tetapi, semakin menaikkan volume suara sumbang binti cempreng yang menurutnya se-merdu kalbu.
"Bodoh amat Nath, I hate you Bara!!!"
Sunday.
Tepatnya pagi yang seharusnya menyenangkan untuk dilalui oleh seorang Nathalie terpaksa harus terganggu akibat Shaile yang patah hati. Pasalnya sekarang sudah jam tujuh pagi yang artinya sudah enam puluh menit berlalu meratapi nasibnya dengan cara konser dadakan.
Brak!
Brak!
"Nathalie, Shaile!!! Kalian tuh berisik sekali sih, ganggu orang saja!"
Segera kubuka pintu yang di gedor dengan keras tadi. Munculah sang pujaan hati yang selama ini ku cari-cari.
Eh!
Bukan pujaan hati sih, tepatnya tetangga.
"Tuh, kan. Ada yang marah." Batinku kesal.
"Hehehe..Kak Reza, kenapa kak?" Sapaku sok keimutan. Siapa tahu laki-laki ini luluh juga kan dengan wajah polos Nathalie?
"Hahaha!!
Please ya Nathalie sayang, bilang sama sahabat kamu itu. Tolong jangan ganggu tidur kakak!"
Yah, ternyata tidak mempan reader's!! Kak Reza tetap marah!
"Kakak ini baru pulang kerja subuh tadi, jadi tolong kasih kakak waktu untuk tidur." Omel Reza.
"Maaf ya Kak. Shaile buat ulah. Nanti aku kasih tahu dia deh!"
"Siapa Nath?!!! Ibu kost atau ..Bap...Eh, kamu kenapa ada di depan kost aku?!!" Teriak Shaile dari arah belakang Nathalie.
Akan panjang urusannya kalau dua manusia ini dipertemukan.
"Kakak cuma mengingatkan kalau kamu itu mengganggu tidur kakak. Suara emas kamu itu lho bisa merusak telinga antik kakak ini Shaile."
"Tidak tahu dan tidak mau tahu. Suara emas ku urusan hidupku. Jangan ikut campur!!"
"Kamu itu perempuan teraneh yang kakak kenal tahu tidak?"
Tuh kan mereka berdua tidak pernah akur. Dari dulu semenjak menempati kost ini Shaile dan Reza sudah mengibarkan bendera perang. Entahlah! Nathalie pun tidak tahu alasannya apa.
"Shaile..!!Reza..!! Kalian berdua tidak ada jeranya ya! Dari zaman Rhoma Irama sampai zaman Cita-citata tidak ada kapoknya!!! Selalu ribut melulu!!"
Hadehh..!! Kena ceramah juga kan akhirnya. First morning Nathalie seketika memburuk.
"Nih Bu. Shaile yang mulai duluan, aku saja baru pulang kerja subuh tadi, harusnya bisa tidur nyaman dan tentram. Tapi, gadis ini malah memutar lagu yang musiknya kebangetan Bu. Jadinya kan aku ke ganggu." Adu Reza dengan wajah memerah antara kantuk dan marah.
"Yee..woles bisa kali," bela Shaile pada dirinya sendiri sembari bersedekap dada.
Huh!
"Iya, Ibu tahu Za. Niat Ibu ke sini juga mau ceramahin Shaile."
Kan?
Sudah Nathalie katakan juga apa! One morning is weekend ini harusnya indah, tak akan terjadi karena kelakuan Shaile tadi.
Toh mau bagaimana lagi? Orang sakit hati susah di atur.
"Ish, Bu Jeny kok malah bela dia sih? Kesel deh!" Protes Shaile tidak mau mengalah. "Mereka tidak tahu saja bagaimana rasanya diputus sebelah pihak ketika lagi sayang-sayangnya. Itu sakit banget Bu," drama Shaile di mulai.
"Begini Shaile. Anak kost Ibu yang paling talenta, bukan Ibu tidak pernah tahu rasanya sakit hati itu ya nak. Ibu juga pernah muda. Pengalaman Ibu juga lebih luas dari kamu. Kita di tinggalkan bukan berarti Tuhan tidak sayang sama kamu. Tapi lebih baik cepat ketahuan daripada nanti setelah menikah, bukan?
Mungkin Allah mau memberi kamu jodoh yang lebih baik dari yang kemarin dan lebih serius lagi sama kamu."
Ini mungkin yang di butuhkan Shaile, agar isi hati dan kepalanya bisa berdamai dengan keadaan. Lama termenung dengan pemikirannya akhirnya Shaile luluh juga dan mengakui kesalahannya.
"Yaa sudah Bu Jeny. Maafkan Shaile ya. Shaile tahu jika itu salah dan Shaile minta maaf ya Za soal tadi."
"Eeh. Aku lebih tua dari kamu ya. Panggil kakak..!!"
"Iya Kak Reza tampan. Aku minta maaf," Shaile jengah harus terus-menerus adu mulut dengan teman satu kostnya itu.
"Nah, seperti ini kan lebih adem." Ibu Jeny tersenyum lebar ketika masalah utamanya sudah selesai.
"Iya Bu. Terima kasih ya, kalau tidak ada Ibu... Shaile tidak tahu harus apa. Nasib jomblo seperti Shaile mana mengerti hal seperti ini." Ucap Nathalie memberi pembelaan.
"Iya Nath. Ibu mengerti kok, ya sudah Ibu pergi jangan berantem lagi ya!"
"SIAP BU..!!"
Nah kan, kita kalau kompak lebih oke kan?
Setelah Ibu kost pergi, Reza pun beranjak pergi ke kamarnya. Shaile terlihat masih kesal dengan aduan Reza pun sepertinya tidak akan tinggal diam. Gelagatnya sangat mencurigakan. Entah apa yang akan dia lakukan. Semoga lebih waras daripada hari ini. Aamiin.
......................
...Jangan lupa dukungannya, reader's!!...
...Like...
...Favorit...
...Komentar...
...Vote...
...Hadiah...
...Rating 4,7...
...Follow Author...
...Gaskeun lah!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Farida
sudah mampir ya kak...
2023-04-18
1