Ancaman sang ayah

Pengadilan sudah memukul palu tanda perceraian Olivia dan Riko sudah resmi di pengadilan. Walaupun dengan sangat berat hati Riko berpisah dengan wanita yang dia cintai, namun rasa sakit di hatinya mengalahkan semuanya bahkan termasuk cintanya. Mungkin perceraian ini adalah takdir garis untuknya, sungguh sangat menyakitkan hati dua fakta sekaligus ia temukan secara bersamaan di mana dirinya dinyatakan tidak bisa memiliki anak dan begitupun juga dengan sang istri yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Sungguh dia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima takdir yang sangat amat menyakitkan ini dan semoga berharap jika dirinya kelak akan mendapatkan kebahagiaan walaupun itu sangat mustahil karena masa depannya tidak akan pernah ada. 

Wanita mana yang mau menikah dengannya setelah mengetahui jika dirinya tidak bisa memiliki anak, mungkin istrinya kelak akan menerima dirinya apa adanya karena cinta. Namun keluarganya apa mau menerimanya juga? Tentu saja tidak, maka dari itu Riko tidak memiliki harapan lagi untuk memikirkan masa depan dirinya sendiri, dia hanya mengikuti saja arah angin kemana membawanya pergi. Riko terus bekerja pagi siang malam tanpa merasa lelah hanya untuk menghilangkan luka yang sangat amat dalam dari dalam dirinya. Menyibukkan diri mungkin inilah jalan yang terbaik untuk melupakan semua kenangan buruk yang pernah ia lalui, terutama bersama dengan sang istri tercinta. 

Kedua orang tuanya Riko hanya bisa sedih melihat atas keterpurukan anaknya, mereka tidak bisa melakukan apapun selain menghibur dan berdoa semoga kelak anaknya bisa mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Mungkin jika hanya perbuatan perselingkuhan Olivia dan Rendi. Mungkin saja Riko tidak akan sampai saat terpuruk seperti ini, karena bisa saja dalam setahun atau dua tahun dia akan bisa menemukan wanita yang jauh lebih baik lagi. Akan tetapi, dengan anak yang tidak bisa memiliki keturunan apakah pernikahan itu akan ada? Itulah yang dipikirkan oleh kedua orang tuanya Riko.

" Riko kamu nggak sarapan dulu, Mama udah masakin makanan kesukaan kamu loh." 

" Nanti aja Mah, aku buru-buru … assalamualaikum." 

Begitulah keseharian Rico setelah lepas perceraian dari Olivia, Riko memberikan rumah miliknya untuk mantan istrinya tersebut, anggap saja itu adalah harta gono gini Olivia, dan kini Rico tinggal bersama kedua orang tuanya dan menikmati masa-masa dudanya yang begitu kelam.

" Mau sampai kapan kamu terus seperti ini Nak. Mama sangat sedih melihat kamu begini." 

Ibu mana yang tak sedih melihat anak yang terus-menerus terpuruk, tak ada lagi canda tawa ceria seperti dulu seakan semuanya sudah berakhir hanya ada kesedihan di mata anaknya. 

" Apa yang harus kita lakukan Pah, ini sudah satu bulan lebih Riko selalu murung dan hanya menyibukan dirinya dari bekerja. Ibu benar-benar tidak tega melihatnya Pah." 

" Kita hanya bisa mendoakan kebahagiaannya Mah, untuk saat ini biarlah Riko dengan dirinya sendiri. Suatu saat pasti dia akan bosan dengan hidupnya yang seperti ini," jawab Andi ayahnya Riko. 

Lisa pun mengganggu pasrah keduanya tak berselera untuk sarapan pagi ini hanya bisa mengaduk-aduk sarapan tanpa ingin menyentuhnya sementara Andi hanya makan sesuap demi menghargai masakan istrinya kemudian dia bangkit dan berpamitan untuk bekerja.

Sementara itu di kediaman Burhan pagi-pagi sekali di rumah yang lumayan besar itu sudah dipenuhi dengan suara menggema berteriak membentak dan marah-marah. Padahal sebelumnya selalu tentram dan penuh dengan canda tawaan saja akan tetapi sejak kejadian itu kedua orang tuanya Olivia berubah drastis mereka begitu dingin dengan anaknya karena menganggap Olivia penyebab semua kekacauan yang terjadi sudah mencoreng nama baik keluarga dan membikin malu sehingga nama perusahaan dan rekan-rekan kerja selalu mengolok-olok mereka begitupun juga dengan anak istri Burhan selalu mendapat cibiran pedas dari teman-teman arisannya sehingga ana tidak mau lagi keluar rumah karena merasa malu atas perbuatan kotor anaknya tersebut.

" Sudah berapa kali Olivia katakan Mah, Pah. Olivia tidak mau menikah dengan Rendy, tolong mengertilah. Biarkan Olivia yang besarkan anak ini tanpa harus menikah dengannya luvia tidak mencintainya Mah, Pah." 

" Tidak mencintainya tapi bisa hamil dengannya. Kau pikir kami setuju dengannya, anaknya tidak tahu diri itu! Jika bukan karena permintaan Riko kami tidak Sudi menerimanya." Kata Burhan berbicara dengan nada tinggi dengan mata yang melotot. 

" Jika tidak Sudi, tidak setuju. Lalu kenapa Papah menyetujui permintaan Riko?" Tanya Olivia tak kalah tinggi nadanya. Dengan perut yang sudah besar dia menentang atas permintaan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Rendi.

" Mau taruh di mana muka papa jika sampai menolak permintaannya, dengan perbuatanmu yang sangat hina ini, kau pikir kami masih punya muka untuk tidak menerima anak itu? Jika bukan karena anak dalam perutmu tidak akan menjadi bahan omongan oleh orang-orang di luar sana, papa tidak akan pernah Sudi mau menerimanya sebagai menantu di keluarga ini begitupun juga denganmu." 

" Apa? Jadi papa tidak mau menerima aku di keluarga ini lagi?" Sungguh sangat mengejutkan jika keluarganya tidak mau menerimanya lagi. 

" Atas perbuatanmu yang sudah mencoreng nama baik keluarga ini, kau pikir kami masih mau menerimamu lagi, hah! Jika orang-orang di luar sana tidak terus meneruskan membicarakan keluarga kita kau tidak mungkin ada di rumah ini. Jadi tidak usah banyak bertingkah, dan terimalah saja pernikahan ini demi kebaikan keluarga yang sudah kau rusak nama baiknya." 

Olivia tidak menyangka jika papa dan mamanya hanya mementingkan nama baik keluarganya saja. Bahkan sampai tega ingin membuang dirinya yang berupa darah daging mereka sendiri.

"Ingat jika kau sampai menolak, Papa tidak akan segan-segan untuk mengirimmu ke desa di mana tempat nenekmu di sana, dan jangan harap kau bisa memiliki satu persen pun harta dari keluarga ini." Ancaman itu bukan main-main Burhan adalah sosok laki-laki yang sangat tegas dengan pendiriannya jika sekali ia maka semuanya akan berkata iya. Tak ada yang berani membantah ucapannya termasuk juga dengan istrinya apalagi hanya sekedar anak Burhan tidak akan segan-segan membuangnya jauh-jauh.

Terpopuler

Comments

Leerienna

Leerienna

bagus ceritanya, saya suka. semangat terus kak

2023-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!